Pada trimester pertama kehamilan, kondisi janin sangat rentan mengalami gangguan karena sedang mengalami perkembangan organ awal yang krusial. Oleh karena itu, Bunda harus mengenali ciri-ciri janin sehat agar dapat memantau perkembangannya dengan lebih baik dan mengidentifikasi potensi masalah kesehatan yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut sejak dini.
Untuk membantu mengenali tanda janin yang sehat, artikel ini juga akan mengulas tentang perkembangan janin di trimester pertama. Yuk, baca selengkapnya.
Di trimester pertama Bunda juga perlu memastikan perkembangan janin karena di periode ini juga terdapat risiko yang bisa mengancam kehamilan. Untuk mengetahui apakan janin sehat atau tidak, berikut beberapa ciri yang bisa Bunda kenali.
Gejala pendarahan pada trimester pertama bisa menjadi tanda masalah kehamilan sehingga jika tidak mengalami kondisi ini, menunjukkan perkembangan janin yang sehat.
Pendarahan pada trimester pertama kehamilan bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai. Beberapa kondisi yang mungkin terjadi termasuk kehamilan ektopik, yang terjadi ketika telur yang dibuahi menempel di luar rahim, biasanya di dalam saluran tuba.
Kehamilan ektopik dapat menyebabkan pendarahan internal dan memerlukan penanganan segera. Selain itu, pendarahan pada trimester pertama juga bisa menjadi gejala abortus atau keguguran. Ini terjadi ketika embrio tidak dapat berkembang secara normal, menyebabkan rahim melepaskan jaringan dan darah.
Kenali berbagai kemungkinan penyebab terjadinya pendarahan saat hamil di artikel berikut ini yuk: Sering Diabaikan, Ternyata Ini Tanda Kehamilan Terganggu
Kondisi disebut juga dengan morning sickness yang biasa terjadi pada awal kehamilan. Meskipun kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan, ini seringkali merupakan tanda janin sedang berkembang dengan baik.
Mual muntah tersebut dapat menyebabkan tubuh kekurangan elektrolit loh Bun. Apalagi jika Bunda muntah berulang-ulang dan tubuh kehilangan banyak cairan. Adapun gejala kekurangan elektrolit dapat mencakup kelemahan, kelelahan, kram otot, dan denyut jantung yang tidak teratur.
Bunda bisa mengembalikan kadar elektrolit tubuh dengan mengonsumsi kelapa yang sangat bermanfaat bagi ibu hamil. Berikut penjelasannya: 11 Manfaat Air Kelapa untuk Ibu Hamil
Namun, jika mual dan muntah berlebihan sehingga mengganggu fungsi sehari-hari atau menyebabkan dehidrasi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Ini juga bisa menjadi indikator penting pada awal kehamilan karena menunjukkan janin mendapatkan nutrisi yang cukup. Penambahan berat badan yang sehat pada trimester pertama berkisar antara 1 hingga 2 kilogram.
Memantau penambahan berat badan janin sangat erat kaitannya dengan mengetahui cara menghitung usia kehamilan. Menghitung usia kehamilan dengan akurat memungkinkan Bunda untuk memperkirakan berat badan janin dengan lebih tepat berdasarkan pada tahap perkembangannya. Ini penting karena berat badan janin yang sehat merupakan indikator penting dari perkembangan janin yang baik.
Jika berat badan janin tampaknya tidak sesuai dengan perkiraan yang diharapkan berdasarkan usia kehamilan, maka langkah-langkah tambahan seperti pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan, sesuai dengan hasil pemeriksaan dokter. Untuk membantu Bunda dalam menghitung usia kehamilan, simak caranya di artikel berikut ini yuk: Cara Menghitung Usia Kehamilan Secara Mandiri Hingga USG
Pada akhir trimester pertama atau awal trimester kedua, detak jantung janin dapat dideteksi dengan alat khusus. Detak jantung normal menunjukkan perkembangan janin yang baik.
Bunda mungkin mulai bisa merasakan pergerakan janin di sekitar bulan kelima kehamilan. Gerakan ini juga merupakan tanda perkembangan yang sehat.
Meskipun mungkin masih terlalu dini untuk merasakan gerakan janin pada trimester pertama, beberapa ibu hamil mungkin merasakan sensasi seperti ketukan atau getaran ringan di perut mereka. Sensasi ini bisa menjadi pertanda perkembangan janin yang sehat.
Bunda bisa saja merasa payudara mulai mengalami perubahan, seperti pembengkakan dan sensitivitas. Munculnya gejala ini juga dapat menjadi tanda kehamilan yang sehat.
Perkembangan janin yang sehat juga ditandai dengan peningkatan kadar hormon kehamilan, seperti hCG (human chorionic gonadotropin) dalam darah.
Kadar hormon estrogen dan progesteron juga meningkat selama kehamilan, yang dapat menyebabkan perubahan fisik dan emosional pada ibu hamil. Perubahan hormon ini penting untuk mendukung pertumbuhan janin yang sehat.
Nyeri atau kram yang berlebihan di perut atau pinggang pada tahap awal kehamilan dapat menjadi pertanda masalah. Janin sehat pada trimester pertama biasanya tidak diiringi oleh nyeri yang berkepanjangan atau parah.
Infeksi seperti infeksi saluran kemih atau infeksi virus tertentu dapat mempengaruhi kesehatan janin. Janin yang sehat pada trimester pertama tidak diiringi oleh gejala infeksi yang berkepanjangan, seperti demam tinggi, nyeri saat buang air kecil, atau gejala lain yang tidak biasa.
Tanda-tanda seperti pendarahan yang berat, nyeri perut yang parah, atau gejala lain yang mencurigakan seperti kehamilan ektopik atau ancaman keguguran.
Kehamilan ektopik terjadi ketika janin berkembang di luar rahim, biasanya dalam salah satu saluran tuba falopi. Kondisi ini sangat berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera karena dapat menyebabkan pecahnya saluran tuba dan perdarahan internal yang mengancam nyawa. Pelajari lebih jauh terkait kondisi ini di artikel berikut yuk: Ciri Kehamilan Ektopik dan Penyebab Utamanya
Janin sehat pada trimester pertama biasanya tidak menunjukkan gejala ini. Oleh karena itu, risiko kehamilan ektopik tidak berlaku untuk janin yang berkembang dalam rahim dengan normal.
Janin yang sehat di trimester 1 bisa terlihat dari perkembangannya dari minggu ke-1 hingga minggu ke-2. Berikut tahapan perkembangan janin berdasarkan usianya.
Di minggu awal kehamilan bisa juga disebut sebagai periode terakhir masa menstruasi pada Bunda. Banyak ibu hamil yang tidak menyadari tanda awal kehamilan di minggu-minggu pertama, padahal cukup penting diketahui. Meskipun, ada yang berpendapat bahwa sebenarnya di minggu pertama ini masih belum dianggap sebagai periode kehamilan, melainkan masa persiapan tubuh untuk mempersiapkan kehamilan. Sebagai calon Ibu muda, sebaiknya banyak mengonsumsi asam folat, vitamin, serta sayur dan buah-buahan, ya.
Sama halnya dengan minggu pertama, di awal minggu kedua masih terhitung dalam tahap persiapan. Di periode inilah masa ovulasi terjadi. Yaitu, masa di mana sel telur siap dibuahi oleh sperma sehingga terjadi kehamilan.
Pada minggu ketiga ini, Bunda akhirnya dinyatakan hamil! Selama periode ini, sperma dan sel telur bersatu di tuba falopi untuk membentuk zigot. Di dalam zigot tersebut, kromosom Ayah dan Bunda bergabung untuk menentukan jenis kelamin bayi, rambut, hingga warna mata, lho. Setelah melalui proses pembuahan, zigot akan menuju rahim dan akan mengalami pembelahan sel. Dari sel tunggal membelah menjadi dua, kemudian membelah lagi menjadi empat, delapan, dan seterusnya. Sekumpulan sel yang membelah ini disebut morula.
Setelah menempel pada dinding rahim, Bunda bisa menyebut zigot yang tadi sebagai embrio. Organ-orang tubuh calon buah hati Bunda mulai terbentuk di minggu keempat. Kantung ketuban juga sudah terlihat mengelilingi dan melindungi Si Kecil hingga masa persalinan nanti. Kabar baiknya, Bunda sudah bisa ‘bertemu’ dengan Si Kecil melalui USG, lho, walaupun ukurannya masih sebesar bulir beras. Tertarik mengetahui kondisi janin setelah USG? Yuk, Bun baca: Cara membaca hasil USG yang tepat.
Perkembangan janin pada minggu kelima cukup pesat, Bun. Jantung Si Kecil mulai terbentuk dan berdetak, meskipun masih belum sempurna. Gejala morning sickness dan pertanda awal kehamilan lainnya akan sangat terasa di minggu kelima ini. Sebaiknya Bunda juga harus berhati-hati karena sekitar 15-20% keguguran bisa terjadi di periode ini. Penyebabnya adalah kelainan kromosom pada janin.
Di minggu ini, perkembangan janin akan terlihat seperi berudu. Bentuk kepala Si Kecil mulai nampak lebih besar dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Otak dan sumsum tulang belakang juga mulai berkembang. Tubuh Si Kecil perlahan membentuk huruf C.
Tujuh minggu memasuki masa kehamilan, tangan dan kaki Si Kecil akan tampak seperti dayung. Selain itu, tali plasenta yang menghubungkan Bunda dan Si Kecil juga perlahan tumbuh membentuk seperti bulu-bulu kecil. Fungsi plasenta ini adalah untuk membawa nutrisi dan oksigen dari aliran darah ke janin yang sedang tumbuh. Di minggu ketujuh, Si Kecil seukuran buah bluberi.
Selama trimester pertama, plasenta akan terus berkembang dan menjadi lebih efisien dalam menyediakan nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhan janin Bun. Kemudian, pada trimester kedua, plasenta akan mencapai kematangan fungsionalnya dan berfungsi penuh dalam menyediakan semua kebutuhan yang diperlukan bagi janin untuk tumbuh dan berkembang dengan baik selama sisa kehamilan.
Pelajari fungsi plasenta selama kehamilan selengkapnya di artikel berikut ini yuk Bunda: Fungsi Plasenta dan Gangguan yang Perlu Diwaspadai
Pada minggu kedelapan, Si Kecil berukuran sekitar ½ inci (11-14 milimeter) atau sebesar kacang merah. Perut Bunda masih belum nampak membesar, namun rasa mual dan cepat kelelahan masih sering terjadi.
Setelah tangan, kaki, jantung, dan organ-organ lainnya terbentuk, jari-jari kakinya juga mulai terlihat. Kelopak mata terbentuk dan kepala bayi mulai membesar. Di akhir minggu ini, perkembangan janin sudah memiliki panjang sekitar ¾ inci (16-18 milimeter).
Jantung Si Kecil yang tadinya belum memiliki bilik yang lengkap, di usia kehamilan sepuluh minggu akhirnya memiliki 4 bilik sempurna. Tak hanya itu, sel-sel otak calon buah hati sudah semakin terkoneksi satu sama lain.
Di awal minggu kesebelas kehamilan, wajah Si Kecil melebar, mata terpisah jauh, dan kelopak matanya mulai menyatu. Selain itu, akhirnya alat kelamin eksternal Si Kecil pun mulai berkembang menjadi penis atau klitoris dan labia mayora.
Perkembangan janin di trimester pertama berakhir dengan tumbuhnya kuku Si Kecil. Wajah Si Kecil makin terlihat jelas, ususnya makin terbentuk, panjangnya sekitar 2 ½ inci (61 milimeter) dengan berat ½ ons (14 gram) dan akan terus bertambah. Di minggu ini biasanya morning sickness yang Bunda alami dari masa awal kehamilan sudah berkurang dan risiko keguguran juga semakin menurun.
Untuk mengetahui perkembangan janin setelah melewati trimester pertama, Bunda perlu mengenali tinggi fundus. Umumnya, fundus ini baru terlihat saat usia kehamilan 20 minggu ke atas. Selain untuk mengetahui kondisi janin, ukuran fundus juga digunakan untuk mengetahui kondisi kehamilan. Informasi selengkapnya, yuk baca: Kenali Tinggi Fundus Normal selama Kehamilan
Berikut adalah beberapa tanda bahaya kehamilan pada trimester pertama yang perlu diwaspadai:
Jika Bunda mengalami salah satu atau tanda-tanda bahaya tersebut, segera periksakan kondisi kehamilan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, Bunda juga perlu menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol.
Memahami dan mengetahui perkembangan janin sejak trimester pertama sangat penting bagi calon Ibu muda. Dengan begitu, Bunda bisa mengantisipasi dan mengenali berbagai perubahan yang terjadi pada Si Kecil. Jangan lupa untuk sering berkunjung ke dokter spesialis kandungan agar kesehatan Bunda dan Si Kecil selalu terjaga.
Agar Si Kecil dalam kandungan Bunda tetap sehat dan tumbuh kembangnya optimal, Bunda harus memperhatikan makanan yang Bunda konsumsi. Sebab ada beberapa makanan yang dapat membahayakan perkembangan janin. Cari tahu lebih lanjut dengan membaca artikel ini, yuk: Inilah Minuman dan Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Ciri-ciri Janin Sehat pada Trimester Pertama
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?