Artikel Terbaru Artikel Terbaru

Kenali Tinggi Fundus Normal selama Kehamilan

Morinaga Platinum ♦ 21 Juli 2023

Kenali Tinggi Fundus Normal selama Kehamilan

Pengukuran tinggi fundus selama masa kehamilan dilakukan untuk mengetahui perkiraan ukuran tubuh bayi apakah kecil untuk usia kehamilannya. Pengukuran ini dapat dilakukan mulai sekitar minggu ke-20 kehamilan. Jika perkiraan ukuran janin lebih kecil atau lebih besar dari rata-rata, pemeriksaan USG diperlukan untuk mendapatkan informasi ukuran yang lebih akurat.

Untuk mengetahui selengkapnya terkait tinggi fundus yang normal beserta cara mengukurnya. Bunda bisa membaca artikel berikut ini hingga selesai ya.

Apa itu Tinggi Fundus?

Tinggi fundus adalah jarak tulang kemaluan ke puncak rahim yang diukur dalam satuan sentimeter. Pengukuran dapat dilakukan secara rutin selama kehamilan untuk menentukan tingkat pertumbuhan janin.

Sebagian dokter juga menyebutkan tinggi fundus ini sebagai tinggi fundus simfisis (SFH). Simfisis adalah nama ilmiah untuk tulang yang disatukan, seperti di panggul.

Selain itu, mengetahui tinggi perut selama kehamilan di masa kehamilan juga memiliki beberapa manfaat. Beberapa manfaat diantaranya adalah:

  • Dokter memiliki perkiraan yang lebih baik tentang usia kehamilan normal.
  • Dokter dapat membuat grafik dari waktu ke waktu untuk memastikan berat badan Bunda dan janin bertumbuh secara konsisten.
  • Menunjukkan seberapa besar pertumbuhan bayi.

Tinggi Fundus Normal di Masa Kehamilan

Normalnya, tinggi fundus dalam sentimeter mendekati usia kehamilan Bunda, dengan toleransi pengukuran kurang lebih 2 sentimeter. Misalnya, Bunda sedang hamil 24 minggu, maka tinggi fundus dapat dibilang normal apabila ada pada kisaran 22 hingga 26 cm.

Pengukuran ini hanya bisa dilakukan pada usia kehamilan 20 hingga 36 minggu. Karena, fundus Bunda belum cukup tinggi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu. 

Sedangkan, setelah 36 minggu posisi fundus akan mulai turun, karena janin yang sudah mulai turun ke panggul menjelang persalinan. Fundus yang tidak turun menjelang persalinan dapat menandakan kalau janin dalam posisi sungsang.

Jika fundus melebihi usia kehamilan, patut dicurigai apakah Bunda mengalami hamil kembar, hamil tidak normal, atau terdapat miom dan tumor jinak di panggul rahim.

Kadang-kadang, penyebab tinggi fundus yang melebihi usia kehamilan juga dapat berupa plasenta previa yang tentu saja dapat menimbulkan bahaya bagi persalinan. Mari simak bahaya dari plasenta previa ini di sini: Plasenta Previa, Suatu Bahaya dalam Kehamilan

Apabila ukuran fundus tidak berkembang atau bertambah, maka mengindikasikan janin tidak bertumbuh dan berkembang dengan baik atau air ketuban pecah.

Faktor Tinggi Fundus Tidak Akurat

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi perut selama kehamilan yang kurang akurat dengan usia kehamilan. Artinya, fundus bisa jadi tidak akurat bukan karena masalah pada janin tetapi ada hal-hal lain, seperti:

Obesitas

Besarnya perut tentu juga dipengaruhi oleh berat badan Bunda, maka Bunda yang mengalami obesitas mungkin memiliki tinggi perut selama kehamilan yang tidak biasa. Karena itu, penting melakukan pengecekan secara berkala untuk mengetahui kesehatan kandungan dan janin.

Jumlah air ketuban

Sementara itu, air ketuban juga memainkan peran penting dalam fundus. Air ketuban yang terlalu sedikit atau yang terlalu banyak juga memberikan pengaruh terhadap fundus. Untuk memahami berapa volume air yang normal, baca di sini yuk: Perkembangan Air Ketuban dalam Masing-masing Trimester.

Hamil kembar

Bunda yang sedang mengalami kehamilan kembar juga bisa jadi penyebab tinggi perut selama kehamilan tidak akurat. Adanya dua janin atau lebih membuat ukuran perut semakin membesar dibanding Bunda dengan kehamilan tunggal. Namun, memang ada beberapa faktor yang sebaiknya Bunda waspadai sebab bisa menjadi tanda masalah pada janin.

Masalah tersebut biasanya disebabkan oleh pertumbuhan janin. Biasanya pertumbuhan janin yang lambat menyebabkan pembatasan pertumbuhan intrauterin (kondisi janin tidak tumbuh ke berat badan normal selama kehamilan). Selain itu, ukuran janin juga bisa jadi penyebab. Janin dengan ukuran yang lebih besar mungkin menjadi penyebab berbedanya tinggi janin.

Journal of Obstetrics, Gynecologic, & Neonatal Nursing mengungkapkan bahwa cara yang paling tepat untuk mengetahui kondisi janin adalah dengan menggunakan USG. Hal ini akan lebih akurat untuk melihat ukuran, tumbuh kembang janin dan juga tinggi perut selama kehamilan. Untuk Bunda yang ingin mengetahui perkembangan janin berdasarkan data USG, yuk baca: Cara mudah membaca hasil USG.

Faktor Tinggi Fundus Berlebihan atau Terlalu Pendek

Ketika tinggi perut selama kehamilan tidak sesuai dengan usia kehamilan, tentu dapat disebabkan dari berbagai faktor. Ukuran tinggi perut selama kehamilan yang berlebihan dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut:

  • Genetika: ibu hamil atau pasangan mungkin memiliki gen tinggi atau besar dalam keluarga yang diturunkan ke calon bayi.
  • Kenaikan berat badan: Jika berat badan ibu hamil bertambah selama kehamilan atau sebelum kehamilan, maka berat badan bayi juga mungkin bertambah.
  • Diabetes: Jika Bunda menderita diabetes gestasional atau diabetes jenis lain, bayi kemungkinan lebih besar dari biasanya sehingga menyebabkan fundus tidak normal.

Terkadang tinggi perut selama kehamilan juga bisa lebih pendek dari yang seharusnya dan tidak sesuai dengan usia kehamilan. Ada beberapa alasan menyebabkan hal ini terjadi, yaitu:

  • Usia kehamilan tidak tepat. Kehamilan mungkin terjadi lebih lambat dari perkiraan. Misalnya, Bunda mungkin memperkirakan bahwa usia kehamilan berada di minggu ke 28 kehamilan, tetapi sebenarnya berada di minggu ke 26 atau 27.
  • Ukuran bayi mungkin lebih kecil.
  • Bentuk atau tipe tubuh tidak menunjukkan perut sehingga sulit mengukur tinggi perut selama kehamilan.

Dokter mungkin lebih khawatir jika tinggi fundus lebih kecil dari biasanya atau berat badan janin tidak bertambah. Kurangnya penambahan berat badan dalam rahim dapat menyebabkan berat badan lahir rendah.

Selain itu, rendahnya tinggi perut selama kehamilan dari biasanya juga dapat disebabkan karena janin yang di dalam kandungan mengalami hambatan pertumbuhan intrauterine (IUGR). Hambatan pertumbuhan intrauterine, yaitu kondisi janin yang tidak menerima oksigen dan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan yang optimal sehingga menyebabkan janin menjadi lebih kecil dari biasanya.

Cara Mengukur Tinggi Fundus

Biasanya dokter atau bidan akan mengukur jarak antara tulang pubis yang berada sedikit di atas tumbuhnya rambut kemaluan, ke bagian atas dari rahim untuk mengukur tinggi fundus. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan tali meteran dan dicatat dalam satuan sentimeter. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengukurnya:

  • Sebelum melakukan pemeriksaan, sebaiknya Bunda buang air kecil terlebih dahulu
  • Setelah itu, Bunda dapat berbaring di kasur dan sandarkan punggung Bunda dengan satu atau dua buah bantal.
  • Pastikan bahwa perut Bunda sedang dalam keadaan rileks.
  • Gunakanlah meteran yang fleksibel
  • Meteran harus diletakkan hingga menyentuh kulit.
  • Letakkanlah meteran dari tulang pubis ke bagian atas rahim
  • Pengukuran hanya dilakukan satu kali untuk menghindari bias.

Setelah Bunda selesai melakukan pengukuran, Bunda disarankan untuk mencatat hasil, usia kehamilan, dan cantumkan tanggal saat dilakukan pengukuran. Misalnya di usia kehamilan 37 minggu, tinggi fundus Bunda sekitar 32-33 cm.

Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kondisi janin dan Bunda pada usia kehamilan memasuki 37 minggu, Bunda bisa ketahui lebih lanjut melalui artikel berikut yaa: Hamil 37 Minggu? Begini Kondisi Ibu dan Perkembangan Janin

Cara untuk Mengoptimalkan Pertumbuhan Janin

Supaya kehamilan dapat berjalan dengan baik dan terhindar dari berbagai masalah, ada baiknya Bunda menjaga kesehatan janin dan pastinya kesehatan Bunda sendiri. Pasalnya, kesehatan Bunda juga akan mempengaruhi kesehatan janin juga.

Supaya tetap sehat dan janin dapat bertumbuh dengan baik, maka Bunda perlu menerapkan beberapa hal berikut ini.

  • Mengonsumsi susu kehamilan sebagai penambah nutrisi dan gizi yang diperlukan selama masa kehamilan.
  • Menghindari rokok dan alkohol.
  • Minum air putih yang cukup.
  • Berolahraga.
  • Menghindari stress.
  • Beristirahat yang cukup.

Penting juga bagi Bunda untuk selalu memenuhi kebutuhan asupan kalori harian, serta nutrisi-nutrisi tertentu seperti asam folat, zat besi, kalsium, vitamin D, vitamin C, dan yodium. Akan jauh lebih baik lagi apabila Bunda juga memenuhi kebutuhan akan nutrisi lainnya, seperti protein, omega-3, dan kolin, karena fungsinya yang besar bagi otak. Bunda, mari simak fungsi ketiga nutrisi tersebut di sini: Nutrisi Sehat dalam Makanan untuk Bunda yang Sedang Hamil.

Apabila Bunda sampai kelelahan, maka tubuh Bunda akan cenderung menjadi lemas. Jika tubuh sudah lemas, maka bisa meningkatkan risiko terjatuh hingga pingsan dan berbahaya bagi kesehatan Bunda maupun janin.

Demikianlah fungsi tinggi fundus dan beberapa faktor yang menyebabkan fundus memiliki tinggi yang berlebihan atau terlalu pendek. Akan lebih baik lagi apabila Bunda rutin cek kehamilan ke dokter, supaya perkembangan janin dapat terus dipantau hingga Si Kecil siap dilahirkan.

Selain memanfaatkan tinggi fundus untuk mengetahui usia kehamilan dan perkembangan janin, ada beberapa metode penghitungan usia kehamilan yang bisa Bunda coba berikut ini: Kalkulator Kehamilan: Yuk Hitung Usia Kehamilan Secara Tepat!