Cara Menaikkan Berat Badan Janin 7 Bulan Secara Alami dan Aman

Morinaga Platinum ♦ 3 Januari 2020

Cara Menaikkan Berat Badan Janin 7 Bulan Secara Alami dan Aman

Saat memasuki usia kehamilan tujuh bulan, tumbuh kembang janin berlangsung sangat cepat dan penting untuk dipantau dengan seksama. Bila pada usia ini berat badan janin belum sesuai standar, Bunda perlu segera melakukan langkah-langkah yang dapat membantu menaikkan berat badan janin secara aman dan sehat. Karena jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan, metabolisme, bahkan berisiko terhadap kesehatan jantung bayi di masa depan.

Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists, berat janin di awal trimester ketiga seharusnya berkisar antara 900 hingga 1.100 gram dan akan meningkat drastis menjelang bulan kedelapan. Oleh karena itu, Bunda perlu menerapkan pola makan bergizi dan gaya hidup yang mendukung tumbuh kembang janin secara optimal.

Langkahnya untuk Menaikkan Berat Badan Janin

Berikut ini beberapa langkah efektif yang bisa Bunda lakukan untuk menambah berat badan janin dalam kandungan:

Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang

Mengonsumsi makanan penambah berat badan janin seperti karbohidrat kompleks, protein hewani, lemak sehat, serta vitamin dan mineral sangat dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang janin. Pastikan makanan Bunda mengandung zat penting seperti asam folat, zat besi, vitamin B, dan kalsium.

Sayuran hijau seperti bayam dan kangkung, telur, ikan, daging tanpa lemak, serta kacang-kacangan bisa menjadi sumber gizi seimbang yang membantu menambah berat badan janin secara cepat dan alami. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi agar porsi dan komposisi makanannya sesuai dengan kondisi tubuh Bunda.

Minum Susu Ibu Hamil

Susu ibu hamil kaya akan nutrisi penting seperti DHA, zat besi, kalsium, dan vitamin yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan otak serta menambah berat badan janin. Susu juga membantu menjaga stamina tubuh Bunda agar tetap fit selama kehamilan.

Pilih susu yang diformulasikan khusus untuk ibu hamil dan pastikan kandungan gulanya rendah. Konsumsi dua gelas sehari dapat menjadi tambahan nutrisi yang efektif dan aman.

Cukupi Asupan Zat Besi dan Asam Folat

Zat besi berperan penting dalam pembentukan hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke janin. Kurangnya zat besi dapat menyebabkan anemia, yang berdampak pada kurangnya asupan oksigen dan nutrisi ke janin.

Asam folat juga dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel tubuh dan sistem saraf janin. Bunda bisa mendapatkan zat besi dan asam folat dari suplemen maupun makanan seperti hati ayam, bayam, kacang merah, dan biji-bijian utuh.

Istirahat yang Cukup

Tidur dan istirahat cukup dapat membantu meningkatkan berat badan janin. Ketika Bunda terlalu banyak beraktivitas, energi yang dibutuhkan untuk perkembangan janin bisa terpakai oleh tubuh Bunda sendiri.

Luangkan waktu tidur malam minimal 7–9 jam dan tambahkan waktu istirahat di siang hari. Hindari aktivitas berat atau pekerjaan fisik berlebihan, terutama di trimester ketiga.

Hindari Lemak Trans, Perbanyak Kalori dari Buah-buahan

Lemak trans dapat mengganggu metabolisme dan meningkatkan kadar kolesterol jahat, yang tidak baik untuk perkembangan janin. Makanan cepat saji, gorengan berulang kali pakai minyak, dan camilan olahan perlu dihindari.

Sebagai gantinya, Bunda bisa mendapatkan kalori sehat dari buah-buahan seperti pisang, alpukat, mangga, dan kurma. Buah-buahan ini tidak hanya memberikan energi, tetapi juga kaya vitamin, mineral, dan serat yang baik untuk sistem pencernaan Bunda selama hamil.

Bunda ketahui pantangan makanan lainnya terutama saat Bunda sudah memasuki kehamilan trimester 3. Baca di sini, ya: Pantangan Ibu Hamil Trimester 3 yang Harus Dihindari.

Mencukupi Kebutuhan Air Putih

Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan berat badan janin karena terganggunya distribusi darah dan nutrisi ke plasenta. Menurut American Pregnancy Association, ibu hamil perlu minum minimal 8–10 gelas air putih setiap hari.

Air putih membantu melancarkan peredaran darah, mencegah sembelit, menjaga cairan ketuban tetap stabil, serta mencegah kontraksi palsu. Jika Bunda merasa bosan dengan air putih, bisa menambahkan potongan lemon atau mentimun untuk memberikan rasa segar alami.

Pelajari bagaimana kekurangan air putih dapat menyebabkan terjadinya kontraksi palsu di artikel berikut ini: Ciri Kontraksi Palsu dan Bedanya dengan Kontraksi Asli.

Hindari Rokok dan Kurangi Kafein

Paparan asap rokok selama kehamilan terbukti mengganggu pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko kelahiran prematur serta berat badan lahir rendah. Oleh karena itu, pastikan Bunda tidak merokok atau terpapar asap rokok dari lingkungan sekitar.

Selain itu, kurangi konsumsi minuman berkafein seperti kopi dan teh dalam jumlah berlebihan. Kafein yang berlebihan dapat mengganggu penyerapan zat besi dan memengaruhi pola tidur Bunda.

Hindari Stres dan Ciptakan Keseimbangan Emosional

Stres emosional tidak hanya berdampak pada mental Bunda, tapi juga bisa memengaruhi nafsu makan dan produksi hormon selama kehamilan. Jika Bunda stres, nafsu makan menurun sehingga nutrisi yang diterima janin juga berkurang.

Lakukan aktivitas yang menenangkan seperti mendengarkan musik, meditasi ringan, atau berjalan-jalan santai di pagi hari untuk menjaga suasana hati tetap stabil.

Rutin Memeriksakan Kesehatan Kehamilan

Kunjungan rutin ke dokter kandungan akan membantu Bunda memantau berat badan janin dan memastikan pertumbuhannya sesuai usia kehamilan. Dokter bisa memberikan panduan diet serta suplemen tambahan bila diperlukan.

Jika ditemukan adanya gangguan atau penurunan berat badan janin, dokter bisa memberikan intervensi dini agar risiko komplikasi saat persalinan bisa dihindari.

Makan dalam Porsi Kecil Tapi Sering

Mual, kembung, dan rasa kenyang cepat merupakan keluhan umum saat hamil tua. Oleh karena itu, makan dalam porsi kecil namun sering bisa membantu memastikan asupan kalori dan nutrisi tetap terpenuhi.

Tambahkan camilan bergizi seperti buah-buahan, yoghurt, kacang-kacangan, dan roti gandum di antara waktu makan utama. Pola makan ini efektif untuk menambah berat badan janin tanpa membebani sistem pencernaan Bunda.

Pentingnya Mencegah Bayi Lahir dengan Berat Rendah

Berat badan janin yang rendah bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berbagai komplikasi setelah lahir. Oleh karena itu, Bunda perlu waspada dan memantau perkembangan janin secara rutin.

Perhatikan juga asupan makanan, istirahat, dan kondisi psikologis selama masa kehamilan. Dengan dukungan nutrisi dan perawatan yang tepat, pertambahan berat badan bayi 7 bulan dalam kandungan dapat berlangsung optimal.

Selain dilihat dari pertambahan berat badannya. Ketahui juga Bunda berbagai milestone perkembangan yang terjadi saat janin berusia 7 bulan di artikel berikut: Perkembangan Janin 7 Bulan dan Perubahan pada Ibu Hamil.