Cara Mengetahui Jenis Kelamin Bayi Secara Akurat

Morinaga Platinum ♦ 4 Oktober 2021

Cara Mengetahui Jenis Kelamin Bayi Secara Akurat

Bunda dan Ayah pasti merasa sangat antusias untuk mengetahui apakah janin dalam kandungan Bunda laki-laki atau perempuan. Mengetahui jenis kelamin bayi sejak dini membantu orang tua lebih mempersiapkan kebutuhan dan merancang segala keperluan yang diperlukan untuk menyambut anggota keluarga baru. 

Meskipun banyak mitos beredar tentang cara menentukan jenis kelamin bayi, pendekatan ilmiah tetap menjadi metode yang paling dapat diandalkan. 

Mitos Mengetahui Jenis Kelamin Bayi

Berbagai mitos dan ramalan dari zaman nenek moyang kerap kali mengundang senyum. Misalnya, beberapa orang percaya bahwa jika Bunda sering mengidam makanan manis, maka bayi yang dikandung adalah perempuan, sementara mengidam makanan asin dianggap pertanda mengandung bayi laki-laki. Ada juga yang mengatakan bahwa bentuk perut yang lebih rendah menandakan bayi laki-laki, sedangkan perut lebih tinggi berarti bayi perempuan. 

Padahal, cara paling akurat adalah pemeriksaan medis seperti USG. Prenatal Screening NCBI Bookshelf oleh Kitchen dan Jack menunjukkan bahwa 90% pemeriksaan USG pada usia 18 minggu dapat memberikan gambaran akurat tentang jenis kelamin bayi. 

Namun jenis kelamin bayi baru bisa diketahui di usia kehamilan mulai dari 18 hingga 22 minggu. Maka dari itu, untuk membantu Bunda menghitung usia kehamilan sebelum melakukan pemeriksaan USG, cek artikel berikut ini yuk: Hitung Usia Kehamilan Secara Tepat dengan Kalkulator Kehamilan.

Cara Mengetahui Jenis Kelamin Bayi

Metode medis kini menjadi pilihan utama untuk memastikan jenis kelamin bayi, memberikan keakuratan tinggi dan alasan ilmiah di balik hasilnya. Beberapa di antaranya yaitu:

Ultrasonografi (USG)

USG adalah cara yang paling umum dan aman untuk mengecek kondisi kandungan dan menentukan jenis kelamin bayi. Pemeriksaan ini memanfaatkan gelombang suara untuk menghasilkan gambar visual janin dalam rahim. 

Biasanya, pemeriksaan USG juga digunakan untuk melihat kesehatan keseluruhan janin, termasuk kondisi cairan ketuban, posisi plasenta, dan detak jantung bayi. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan mulai minggu ke-14 kehamilan saat organ mulai lebih terlihat.

USG 4 dimensi kini menambah ketelitian dengan menampilkan gambar bayi yang lebih jelas, memungkinkan orang tua melihat gerakan janin dengan detail. Namun, akurasi menentukan jenis kelamin tetap tergantung pada posisi bayi dan kualitas alat di klinik. Selanjutnya, ketahui bagaimana cara membaca hasil USG di artikel berikut ini yuk Bunda: Cara Membaca Hasil USG dengan Mudah dan Tepat.

Non-Invasive Prenatal Test (Tes NIPT)

Tes NIPT adalah salah satu kemajuan terbaru dalam tes kehamilan, yang menggunakan teknologi DNA untuk memperoleh informasi tentang janin tanpa melakukan prosedur invasif. Melalui sampel darah Bunda, tes ini dapat menilai risiko kelainan genetik pada janin dan juga menentukan jenis kelaminnya dengan keakuratan yang tinggi.

Tes ini memberikan hasil dengan tingkat akurasi yang sangat baik, mencapai 95,4% untuk jenis kelamin laki-laki dan 98,6% untuk perempuan. Selain dapat menentukan jenis kelamin, NIPT mampu mendeteksi anomali genetik seperti Down Syndrome dan kondisi genetik lainnya, menawarkan wawasan lebih dalam tentang kesehatan umum janin.

Tes NIPT dapat dilakukan sejak usia kehamilan 7 minggu, yang jauh lebih dini dibandingkan dengan metode lain seperti USG. Meskipun tes ini umumnya lebih mahal, kecepatan dan akurasinya membuat NIPT menjadi pilihan yang sangat diminati oleh calon orang tua yang ingin mengetahui informasi mendetail sejak dini.

Amniosentesis

Amniosentesis adalah metode yang lebih invasif tetapi sangat akurat, dengan mengambil sampel cairan ketuban untuk tes genetik. Pemeriksaan ini umumnya dianjurkan untuk wanita hamil dengan risiko tinggi gangguan genetik atau hasil USG yang menunjukkan abnormalitas.

Biasanya dilakukan antara minggu ke-15 hingga 20 kehamilan, amniosentesis bisa memberikan informasi mendalam tentang kondisi janin, termasuk deteksi gangguan kromosom selain mengetahui jenis kelaminnya. 

Meskipun prosedur ini melibatkan risiko kecil seperti infeksi, ketika dilakukan dengan benar, amniosentesis memberikan hasil akurat baik tentang jenis kelamin janin dan kemungkinan kelainan genetik.

Chorionic Villus Sampling (Tes CVS)

Tes CVS digunakan untuk mendeteksi kelainan kromosom dengan memeriksa sampel jaringan plasenta. Biasanya dilakukan antara minggu ke-11 hingga 15 kehamilan, tes ini bermanfaat untuk mempelajari lebih lanjut tentang kondisi medis janin termasuk jenis kelamin.

Metode ini sering dipilih ketika ada riwayat kelainan genetik dalam keluarga atau ketika Bunda berusia 35 tahun ke atas. CVS juga bisa mengetahui gangguan perkembangan gender yang langka seperti interseks, memberikan wawasan penting bagi orang tua untuk persiapan lebih dini.

Apa yang Mempengaruhi Jenis Kelamin Janin?

Jenis kelamin janin ditentukan oleh kombinasi kromosom X dan Y dari orang tua. Sementara sang ibu selalu menyumbangkan kromosom X, jenis kelamin janin ditentukan oleh apakah sperma ayah membawa kromosom X atau Y. Jika sperma yang membuahi sel telur membawa kromosom Y, maka janin adalah laki-laki; sebaliknya, jika sperma membawa kromosom X, maka janin adalah perempuan.

Faktor lain yang dapat memengaruhi adalah kesehatan dan usia orang tua, serta kondisi kesehatan selama kehamilan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan dan kesehatan nutrisi juga dapat sedikit memengaruhi probabilitas jenis kelamin, meskipun bukti ilmiahnya masih belum konklusif.

Mengetahui apa yang mempengaruhi jenis kelamin bisa memberikan wawasan lebih mendalam bagi orang tua yang penasaran tentang apa yang mungkin memengaruhi hasil akhirnya. Memahami bahwa kombinasi genetik memainkan peran utama dalam penentuan gender dapat membantu mengurangi ketidakpastian dan memberikan panduan bagi calon orang tua dalam persiapan kehadiran sang buah hati.

Untuk mempersiapkan diri Bunda dan Ayah untuk menyambut kelahiran Si Kecil, cari tahu juga cara tepat merawat Si Kecil yang baru lahir dengan membaca artikel berikut: Cara Merawat Bayi Baru Lahir dan Hal yang Harus Dihindari.