Tahukah Bunda, jika Si Kecil mengalami demam tinggi naik dan turun, bisa jadi ia mengalami gejala Tipes. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhosa atau Salmonella Typhi yang bisa menyebar melalui tinja atau urin. Tak hanya menyerang orang dewasa, penyakit ini juga sering kali menyerang anak-anak melalui makanan atau minuman yang tidak higienis atau tercemar.
Jika tidak segera ditangani dengan cara yang tepat, bakteri Salmonella Typhi pada tipes bisa berakibat fatal dan menyebabkan komplikasi serius pada anak. Oleh karena itu, penting untuk Bunda mengetahui gejala dan ciri-ciri tipes pada Si Kecil agar dapat memberikan perawatan yang cepat dan tepat karena #WaktuTakBisaKembali.
Gejala tipes pada anak biasanya muncul secara bertahap dalam 1-2 minggu setelah tubuh mereka mulai terinfeksi oleh bakteri. Umumnya, gejala bisa menyerupai gejala flu, seperti demam, sakit kepala, dan sakit tenggorokan.
Meskipun gejalanya terlihat mirip, jika Bunda mengenali gejalanya dengan tepat maka penanganan tipes pada Si Kecil juga akan lebih cepat dan efektif. Berikut ini adalah gejala-gejala yang harus Bunda ketahui sejak dini:
Demam tinggi yang naik turun merupakan salah satu gejala khas tipes. Kondisi ini ditandai dengan demam yang berlangsung selama seminggu, dengan suhu tubuh meningkat dan menurun secara bertahap. Berbeda dari demam biasa, suhu tubuh penderita tipes sulit turun hanya dengan obat penurun panas.
Biasanya demam meningkat secara bertahap hingga mencapai 39–40°C dan sering disertai kedinginan, sakit kepala akibat infeksi yang memengaruhi saraf otak, serta nyeri otot sebagai respons peradangan saat sistem imun melawan infeksi.
Jika kondisi ini terjadi, Bunda harus selalu mengamati perkembangan demamnya. Apabila terjadi secara berulang dalam waktu lama, sebaiknya segera ke dokter untuk segera mendapat penanganan yang tepat.
Ketika Si Kecil mulai terlihat sangat lelah meski tidak banyak beraktivitas, tidur lebih lama dari biasanya, atau bahkan tidak menunjukkan minat pada makanan kesukaannya, ini bisa menjadi sinyal awal tipes. Salah satu gejala yang sering muncul adalah penurunan nafsu makan secara drastis. Tubuh yang kekurangan asupan nutrisi tentu akan kehilangan tenaga, sehingga membuat anak makin lemas dan tidak bersemangat.
Saat tubuh terinfeksi, sebenarnya ia sedang bekerja keras melawan bakteri. Proses ini membutuhkan energi yang cukup besar. Jika Si Kecil tidak makan dengan baik, tubuh tidak akan punya cukup bahan bakar untuk melawan infeksi. Dalam jangka waktu singkat, kondisi ini bisa memicu penurunan berat badan dan membuat pemulihannya jadi lebih lambat. Jadi, kalau Si Kecil mulai malas makan selama beberapa hari, apalagi disertai gejala lain seperti demam, Bunda perlu segera waspada.
Bakteri Salmonella Typhi menginfeksi usus sehingga menyebabkan peradangan. Kondisi ini menyebabkan proses cerna tubuh menjadi terganggu, sehingga muncul gejala nyeri perut, mual, muntah, dan kembung.
Nyeri perut terasa di bagian kiri, umumnya disertai dengan rasa mual yang membuat nafsu makan Si Kecil menurun. Durasi rasa sakit perut bisa berlangsung cukup lama, meski perut sudah terisi makanan.
Infeksi bakteri juga dapat menyebabkan diare berulang, perut kembung, dan rasa tidak nyaman yang mengganggu. Namun, ada juga yang justru mengalami kesulitan buang air besar atau sembelit. Kondisi ini sama-sama bisa membuat anak merasa tidak nyaman dan lemas, apalagi jika berlangsung selama beberapa hari.
Untuk mengatasi kondisi ini, pastikan Si Kecil memperoleh asupan cairan yang cukup. Tujuannya, membantu mencegah dehidrasi akibat diare sekaligus melancarkan pencernaan jika mengalami sembelit.
Selain gangguan pencernaan, gejala umum yang ditimbulkan ialah munculnya ruam kulit yang dikenal sebagai rose spot. Ruam ini berbentuk bintik-bintik kecil berwarna merah muda, bisa sedikit menonjol atau rata di bagian kulit perut dan dada. Biasanya, ruam akan hilang dengan sendirinya dalam 3–5 hari, kemunculannya beberapa hari setelah demam tinggi menurun.
Pada beberapa kasus, ruam ini dapat menimbulkan rasa gatal dan ketidaknyamanan, sehingga perlu diperhatikan agar tidak semakin mengganggu kondisi Si Kecil. Meskipun ruam bukan gejala utama, tetapi kemunculannya bisa membantu mempercepat diagnosis tipes pada Si Kecil.
Anak dengan gejala tipes biasanya juga akan sering mengeluh sakit kepala dan nyeri di seluruh tubuh. Sakit kepala yang dirasakan bisa sangat intens dan disertai dengan nyeri otot, sendi, atau punggung. Kondisi ini tentu membuat anak merasa tidak nyaman dan sulit beraktivitas.
Nyeri ini merupakan reaksi alami tubuh saat sistem imun aktif melawan bakteri. Meski begitu, rasa lelah yang terus-menerus dan tubuh yang terasa pegal-pegal tentu akan memengaruhi suasana hati anak. Bunda bisa membantu meringankan rasa tidak nyamannya dengan mengajaknya beristirahat cukup dan memberi kompres hangat di bagian tubuh yang terasa nyeri, sambil tetap memantau perkembangan gejalanya.
Setelah mengetahui gejala tipes pada anak, Bunda juga harus memahami langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memulihkan kondisinya, seperti:
Ketika Si Kecil mengalami gejala di atas, sebaiknya Bunda segera membawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Konsultasi lebih cepat dapat menghindarkan dari risiko penyakit komplikasi lebih serius.
Proses pemeriksaan tipes biasanya berdasarkan pemeriksaan fisik dengan mengukur suhu tubuh, tanda vital, ruam kulit, dan pemeriksaan perut. Jika diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti, tes darah, tes urine, hingga tinja. Hasil pemeriksaan tersebut menjadi acuan dokter dalam memberikan resep obat.
Saat anak terkena tipes, tubuhnya sedang berjuang melawan bakteri penyebab infeksi. Karena itu, waktu istirahat yang cukup sangat dibutuhkan agar sistem imun bisa bekerja lebih efektif. Tidur bukan hanya memberi energi, tapi juga membantu memperbaiki sel dan jaringan tubuh yang rusak akibat infeksi.
Bunda bisa bantu menciptakan suasana tenang di rumah agar Si Kecil lebih mudah beristirahat. Hindari aktivitas fisik yang berlebihan, serta batasi interaksi dengan banyak orang selama masa pemulihan. Buat kamar tidur terasa nyaman dan menyenangkan, misalnya dengan menyiapkan mainan kesukaannya atau membaca buku cerita dengan suara lembut. Perhatian kecil seperti ini bisa bantu anak merasa lebih tenang dan fokus pada proses penyembuhan.
Agar mempercepat proses pemulihan, Bunda perlu memastikan Si Kecil minum air putih yang cukup. Si Kecil akan mengalami banyak kehilangan cairan dalam tubuh bila mengalami gejala demam, diare, dan muntah. Dehidrasi bukan hanya membuat anak makin lemas, tapi juga bisa memperlambat proses penyembuhan.
Oleh karena itu, pastikan Si Kecil minum cukup air putih setiap harinya. Untuk variasi, Bunda juga bisa memberikan air kelapa dan jus buah manis alami. Cairan akan membantu menjaga keseimbangan elektrolit dan mempercepat pemulihan, sekaligus membantu tubuh mengeluarkan sisa racun dan memperbaiki metabolisme. Pantau warna urine Si Kecil untuk memastikan ia tetap terhidrasi dengan baik.
Tak kalah pentingnya, Bunda juga harus memenuhi asupan nutrisi Si Kecil dengan memberikan makanan bergizi yang mudah dicerna. Pilihlah makanan yang ringan dan bertekstur lembut, seperti bubur, sup ayam, kentang tumbuk(mashed potato), telur rebus, pisang dan sebagainya.
Sebaiknya hindari memberikan Si Kecil sayur tinggi seratseperti bayam dan brokoli untuk sementara waktu. Hindari juga makanan yang memicu gas dalam perut, contohnya kubis, semangka, dan kembang kol. Bunda harus memastikan menu makanan selalu bersih dan aman dikonsumsi. Berikan dalam porsi keciltetapi sering, untuk memberikan tenaga dan pengganti NUTRISI yang hilang.
Menjaga Si Kecil yang mengalami gejala tipes mungkin membuat Bunda khawatir dan kelelahan. Maka penting untuk menjaga daya tahan tubuhnya agar masa pemulihan lebih cepat. Dukung dengan memberi NUTRISI tambahan berupa susu padat gizi yang penuh manfaat, klik lebih lengkapnya di sini : Susu Chil School untuk optimalkan daya tahan tubuh.
Sumber:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Kenali Gejala Tipes pada Anak agar Tidak Terlambat Ditangani
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?