Nutrisi Tepat

DHA Adalah Nutrisi Kunci: Manfaat dan Kecukupan Gizi untuk Otak Optimal Si Kecil

Morinaga Platinum - 7 Mei 2025

DHA Adalah Nutrisi Kunci: Manfaat dan Kecukupan Gizi untuk Otak Optimal Si Kecil

Di balik setiap tawa, langkah kecil, dan eksplorasi Si Kecil yang penuh semangat, terdapat peran besar nutrisi dalam membentuk masa depannya. Salah satu nutrisi paling krusial yang sering disebut-sebut adalah DHA. DHA adalah asam lemak esensial yang punya peran sangat penting, terutama dalam perkembangan otak dan penglihatan Si Kecil sejak dini.

Sejak dalam kandungan hingga masa kanak-kanak, DHA berperan besar dalam membangun struktur otak yang kuat, memperkuat koneksi antar sel saraf, dan menjaga ketajaman visual. Sayangnya, tidak semua anak mendapatkan cukup DHA dari makanan sehari-hari. Oleh karena itu, Bunda perlu lebih cermat dalam memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil, agar potensi terbaiknya dapat berkembang secara optimal, karena #WaktuTakBisaKembali. 

Mari kita selami lebih dalam apa itu DHA, mengapa ia begitu penting, berapa banyak yang dibutuhkan Si Kecil, dan dari mana Bunda bisa mendapatkannya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pentingnya nutrisi secara umum, Bunda bisa melihat artikel nutrisi penting untuk tumbuh kembang Si Kecil.

DHA Adalah Apa dan Mengapa Begitu Penting untuk Perkembangan Anak?

Bunda mungkin sering mendengar istilah DHA, tetapi apa sebenarnya arti di balik singkatan ini dan mengapa ia begitu vital bagi Si Kecil? DHA adalah singkatan dari Docosahexaenoic Acid, yaitu sejenis asam lemak Omega-3 rantai panjang yang merupakan komponen struktural utama pada otak, retina mata, dan sistem saraf. DHA menyusun sekitar 97% dari total asam lemak omega-3 di otak dan 93% di retina mata. Ini berarti, kehadiran DHA sangat fundamental untuk pembentukan dan fungsi organ-organ krusial tersebut.

Perbedaan DHA dan Vitamin dalam Perkembangan Si Kecil

Meskipun keduanya penting, DHA dan vitamin memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi dalam tubuh Si Kecil.

  • Vitamin terdiri dari berbagai jenis (seperti Vitamin A, B, C, D, E, K), dan masing-masing memiliki fungsi spesifik dalam tubuh. Beberapa di antaranya berperan menjaga ketahanan tubuh, sebagian lainnya mendukung pembentukan jaringan (misalnya vitamin C untuk kolagen), serta ada pula yang penting dalam proses metabolisme energi dan pencernaan. Tanpa asupan vitamin yang cukup dan seimbang, proses tumbuh kembang Si Kecil dapat terganggu. Imunitasnya bisa melemah, energi untuk beraktivitas menurun, dan regenerasi sel tubuh menjadi tidak optimal.
  • Sementara itu, DHA adalah asam lemak esensial yang fokus utamanya berada pada pembentukan dan pemeliharaan sel otak serta jaringan saraf. DHA juga sangat dibutuhkan oleh retina untuk membantu penglihatan berkembang dengan baik dan berfungsi secara optimal.

Meskipun kebutuhan vitamin telah terpenuhi, kekurangan DHA tetap dapat menghambat perkembangan otak dan mata. DHA memiliki fungsi unik yang tidak bisa digantikan oleh zat gizi lain. Tanpa nutrisi ini, penyerapan dan pemanfaatan vitamin yang Bunda berikan pun bisa berjalan kurang maksimal. Keduanya bekerja sama untuk memastikan seluruh sistem tubuh Si Kecil berfungsi optimal. Untuk lebih memahami perbedaan dan fungsi asam lemak esensial ini, Bunda bisa melihat artikel fungsi DHA dan AA.

Peran DHA dalam Melengkapi Fungsi Vitamin Lain

Vitamin dan DHA tidak bekerja secara terpisah, tetapi saling melengkapi dalam mendukung tumbuh kembang Si Kecil.

  • Vitamin A membantu menjaga kesehatan mata dan kulit, sekaligus memperkuat sistem imun agar tubuh lebih tahan terhadap infeksi.
  • Vitamin B kompleks berperan penting dalam produksi energi dan menjaga sistem saraf agar bekerja dengan baik. Peran ini mendukung perkembangan fungsi kognitif, terutama saat Si Kecil mulai banyak mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.
  • Vitamin C membantu memperkuat ketahanan tubuh dan mempercepat penyembuhan luka. Zat ini juga mendukung penyerapan zat besi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah.
  • Sementara itu, vitamin D dan K berperan dalam pembentukan tulang serta membantu proses pembekuan darah.

Semua manfaat tersebut tidak akan berjalan optimal tanpa sistem saraf pusat yang kuat. Di sinilah peran DHA menjadi sangat penting. DHA mempercepat koneksi antarsel saraf dalam otak, sehingga informasi dapat diproses lebih cepat dan efisien. 

Dengan otak yang bekerja dengan baik, otak akan dapat mengatur organ-organ lainnya (seperti mata, kulit) dan juga mengatur produksi hormon yang akan bekerja pada sistem tulang, sehingga vitamin dapat digunakan lebih efektif.

Kekurangan DHA dapat menghambat perkembangan fokus, konsentrasi, dan kemampuan belajar Si Kecil. Tanpa DHA yang cukup, penglihatannya akan kurang tajam. Demikian pula tanpa otak yang dibantu DHA agar dapat mengatur produksi hormon untuk tulang, maka ia tidak akan bergerak lincah, sehingga akan kesulitan untuk bermain dan mengembangkan potensinya.

Beragam Manfaat DHA untuk Kesehatan dan Kecerdasan Si Kecil

Sebagai komponen kunci dalam perkembangan saraf dan otak, DHA adalah nutrisi yang menawarkan berbagai manfaat penting bagi kesehatan dan kecerdasan Si Kecil.

Mendukung Perkembangan Otak dan Fungsi Kognitif Optimal

DHA merupakan blok bangunan utama bagi otak yang sedang berkembang pesat pada bayi dan anak-anak. Asupan DHA yang cukup mendukung pembentukan sel-sel otak baru, koneksi antar neuron (sinapsis), dan perkembangan jaringan saraf. Ini secara langsung mempengaruhi berbagai fungsi kognitif, seperti daya ingat, kemampuan belajar, konsentrasi, dan pemecahan masalah. Anak-anak yang mendapatkan DHA cukup cenderung memiliki kemampuan belajar dan fokus yang lebih baik di sekolah.

Menjaga Kesehatan Penglihatan dan Fungsi Retina

Retina mata memiliki konsentrasi DHA yang sangat tinggi. DHA berperan penting dalam perkembangan fotoreseptor di retina, yang bertanggung jawab untuk mengubah cahaya menjadi sinyal visual yang dikirim ke otak. Dengan demikian, DHA sangat penting untuk ketajaman penglihatan, persepsi warna, dan adaptasi mata terhadap cahaya redup. Asupan DHA yang memadai, terutama di masa 1000 hari pertama kehidupan, adalah kunci untuk memastikan penglihatan Si Kecil berkembang optimal.

Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Si Kecil

Selain perannya pada otak dan mata, DHA juga memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan mengurangi peradangan dalam tubuh, DHA membantu sistem imun bekerja lebih efisien dalam melawan infeksi virus dan bakteri. Ini membuat Si Kecil menjadi lebih kuat dan tidak mudah sakit. Beberapa penelitian juga mengaitkan asupan Omega-3 dengan penurunan risiko alergi pada anak.

Peran dalam Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah

Meskipun seringkali lebih banyak dibahas pada orang dewasa, DHA juga memiliki peran dalam mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah Si Kecil sejak dini. Asam lemak omega-3 membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan mendukung fungsi jantung yang sehat. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan kardiovaskular Si Kecil di masa depan.

Angka Kecukupan Gizi (AKG) DHA untuk Anak Berdasarkan Usia

Memastikan Si Kecil mendapatkan DHA dalam jumlah yang tepat adalah langkah penting. Kebutuhan DHA bervariasi sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak. Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang direkomendasikan umumnya merujuk pada total asupan Omega-3, termasuk DHA dan EPA.

  • Bayi usia 0-6 bulan: Kebutuhan DHA pada periode ini sebagian besar terpenuhi melalui ASI. ASI adalah sumber DHA terbaik untuk bayi. Jika Si Kecil mengonsumsi susu formula, pastikan memilih formula yang difortifikasi dengan DHA.
  • Bayi usia 6-12 bulan: Sekitar 100-150 mg DHA per hari. Ini bisa didapatkan dari MPASI yang kaya DHA atau suplemen.
  • Anak usia 1-3 tahun: Sekitar 100-200 mg DHA+EPA per hari.
  • Anak usia 4-6 tahun: Sekitar 150-250 mg DHA+EPA per hari.
  • Anak usia 7-9 tahun: Sekitar 200-300 mg DHA+EPA per hari.

Penting untuk diingat bahwa angka-angka ini adalah pedoman umum. Kondisi kesehatan, aktivitas, dan diet Si Kecil dapat memengaruhi kebutuhan spesifiknya.

Peringatan Penting Sebelum Mengonsumsi Suplemen DHA untuk Anak

Meskipun DHA adalah nutrisi yang sangat bermanfaat, Bunda perlu berhati-hati dan bijak dalam memberikan suplemen DHA kepada Si Kecil. Ada beberapa peringatan penting yang harus diperhatikan:

  • Konsultasi Dokter: Selalu, selalu konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi sebelum Bunda memberikan suplemen DHA atau suplemen nutrisi lainnya kepada Si Kecil. Dokter dapat membantu menentukan apakah Si Kecil benar-benar membutuhkan suplemen, takaran yang tepat, dan jenis suplemen yang paling aman serta efektif.
  • Dosis Tepat: Jangan pernah memberikan suplemen melebihi dosis yang direkomendasikan pada kemasan produk atau anjuran dokter. Dosis berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan, pendarahan, atau interaksi dengan obat lain.
  • Kualitas Suplemen: Pilih suplemen DHA dari merek terpercaya yang telah memiliki izin edar resmi dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Pastikan produk tersebut telah diuji untuk kemurnian dan bebas dari kontaminan seperti merkuri atau PCB. Periksa juga tanggal kedaluwarsa.
  • Bentuk Sediaan: Suplemen DHA untuk anak-anak tersedia dalam berbagai bentuk (sirup, gummy, kapsul kunyah). Pilih bentuk yang sesuai dengan usia dan kemampuan Si Kecil untuk mencegah risiko tersedak.
  • Sumber Asal DHA: Sebagian besar suplemen DHA berasal dari minyak ikan atau minyak alga. Jika Si Kecil memiliki alergi ikan, pastikan memilih suplemen DHA dari sumber alga.
  • Interaksi Obat: Beritahu dokter tentang semua obat atau suplemen lain yang sedang dikonsumsi Si Kecil, untuk menghindari potensi interaksi yang tidak diinginkan.

Dengan memperhatikan peringatan ini, Bunda dapat memastikan pemberian suplemen DHA berlangsung aman dan memberikan manfaat maksimal bagi Si Kecil.

Sumber Alami DHA yang Mudah Ditemukan dalam Makanan Sehari-hari

Cara terbaik untuk mendapatkan DHA adalah melalui makanan alami. Untungnya, DHA adalah nutrisi yang secara alami terdapat pada beberapa jenis makanan, terutama ikan laut dan sumber-sumber lainnya yang mudah ditemukan dan diolah menjadi menu kesukaan Si Kecil.

  • Ikan Berlemak: Ini adalah sumber DHA alami terbaik. Ikan seperti salmon, tuna (light canned), sarden, makarel, herring, dan trout kaya akan Omega-3, termasuk DHA dan EPA. Salmon, misalnya, adalah pilihan yang sangat baik karena rasanya yang disukai anak dan mudah diolah. Menyajikan ikan yang dipanggang, dikukus, atau direbus adalah cara terbaik untuk mempertahankan kandungan DHA.
  • Telur: Selain ikan, telur juga mengandung lemak esensial ini dalam jumlah yang cukup, terutama pada kuning telurnya. Telur merupakan sumber protein yang mudah didapatkan dan dapat diolah menjadi berbagai hidangan yang lezat untuk Si Kecil.
  • Daging Fortifikasi: Beberapa produk daging ayam atau sapi bisa difortifikasi dengan Omega-3 melalui pakan hewan. Meskipun jumlahnya mungkin tidak sebanyak ikan, ini bisa menjadi tambahan.
  • Beberapa Jenis Susu dan Yogurt Fortifikasi: Di pasaran, banyak produk susu pertumbuhan dan yogurt yang telah diperkaya dengan DHA. Ini bisa menjadi solusi praktis bagi Bunda jika Si Kecil kurang suka makan ikan.

Menariknya, sumber makanan yang mengandung DHA umumnya juga kaya akan zat gizi lainnya. Salmon, misalnya, mengandung vitamin D dan B12. Sementara telur mengandung vitamin A, D, dan E yang mendukung kesehatan mata, kulit, serta sistem imun. Menyajikan makanan seperti ini dapat menjadi solusi praktis bagi Bunda karena dalam satu porsi makanan, Si Kecil bisa mendapatkan manfaat ganda dari vitamin dan DHA.

Namun sayangnya, tidak semua anak terbiasa mengonsumsi makanan laut. Beberapa bahkan menolak aroma atau teksturnya. Kondisi ini bisa menyebabkan asupan DHA harian tidak tercukupi. Jika ini terjadi pula pada Si Kecil, Bunda perlu menyusun menu harian yang bervariasi dan menarik agar kebutuhan nutrisinya tetap seimbang, atau mempertimbangkan alternatif fortifikasi.

Mendapatkan Asupan DHA dan Nutrisi Lain Secara Seimbang

Memastikan Si Kecil mendapatkan makanan yang mengandung DHA dan vitamin serta mineral penting lainnya secara bersamaan sangat krusial untuk mendukung tumbuh kembangnya. Keseimbangan nutrisi inilah yang akan memaksimalkan potensi Si Kecil.

Strategi terbaik adalah dengan menyajikan menu makan yang bervariasi setiap hari. Makanan seperti ikan, telur, produk susu fortifikasi, dan bahan makanan lain yang telah diperkaya DHA dapat menjadi pilihan yang baik untuk dikonsumsi secara rutin. Menjaga variasi menu bantu memenuhi kebutuhannya akan DHA maupun vitamin dan mineral lainnya, sehingga ketahanan tubuh dan fungsi otaknya akan berkembang lebih optimal. Pada akhirnya, ia dapat beraktivitas penuh energi dalam menghadapi hari-hari cerianya.

Bagi Si Kecil yang sulit makan ikan atau cenderung memilih makanan tertentu saja, #SusuPertumbuhan yang mengandung DHA dapat menjadi solusi yang lebih praktis. Selain mendukung fungsi otak dan penglihatan, susu juga membantu melengkapi asupan vitamin dan mineral yang diperlukannya dalam masa tumbuh kembang. Pastikan Bunda memilih susu yang telah diperkaya DHA dan nutrisi lainnya sesuai dengan kebutuhan Si Kecil, dan selalu baca label nutrisi dengan cermat.

Bunda, DHA adalah salah satu nutrisi paling esensial untuk mengoptimalkan kecerdasan dan kesehatan Si Kecil. Dengan memahami perannya, memastikan kecukupan gizi, dan memberikan asupan dari sumber alami maupun fortifikasi secara bijak, Bunda telah memberikan fondasi terbaik untuk masa depannya.

Untuk membantu Bunda menentukan pilihan terbaik, temukan rekomendasi produk susu yang mengandung DHA dalam artikel berikut ini: 7 Merek Susu yang Bagus. Dukung terus Si Kecil tumbuh menjadi #GenerasiPlatinum yang cerdas, sehat, dan berprestasi!

Lihat Artikel Lainnya