Gejala Penyakit Asma pada Anak yang Sering Diabaika

Morinaga Platinum ♦ 3 Juli 2024

Gejala Penyakit Asma pada Anak yang Sering Diabaika

Anak-anak dengan asma sering mengalami batuk yang terus-menerus atau memburuk di malam hari, sesak napas, dan kadang-kadang disertai dengan mengi atau bunyi "bersiul" saat napas. Sayangnya, gejala ini sering diabaikan dan kadang disalahartikan sebagai batuk biasa, padahal sebenarnya merupakan gejala penyakit asma. Agar Bunda dapat memahami gejalanya lebih dalam, yuk baca di sini. 

Batuk yang Tidak Kunjung Sembuh 

Batuk yang tidak kunjung sembuh adalah ciri-ciri asma yang paling umum pada anak-anak. Biasanya, batuk ini dapat memburuk saat anak terkena flu atau pilek, dan sering tidak mereda bahkan setelah infeksi virus tersebut sudah sembuh. 

Selain itu, anak juga mungkin mengalami serangan batuk yang sering terjadi, terutama selama bermain atau berolahraga, di malam hari, di udara dingin, atau saat tertawa atau menangis. Gangguan tidur juga sering terjadi karena batuk yang persisten atau masalah pernapasan lainnya. 

Apabila Bunda melihat gejala seperti ini pada anak, penting untuk memperhatikan kemungkinan adanya penyakit asma. Konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut agar kondisi anak dapat dikelola dengan tepat dan memperbaiki kondisi kesehatannya.

Masalah Pernapasan 

Bunda, penyakit asma pada anak bisa dikenali dari beberapa gejala khas yang perlu diwaspadai. Penyakit asma sering kali menunjukkan gejala seperti ini setelah infeksi saluran napas. Gejala pernapasan ini meliputi:

  • Kesulitan Bernapas: Anak mungkin mengalami kesulitan bernapas saat bermain atau berolahraga.
  • Bunyi Mengi: Terdengar suara mengi saat anak bernapas, baik saat masuk maupun keluar napas.
  • Napas Pendek: Anak terlihat napasnya pendek atau terburu-buru.
  • Nyeri Dada atau Ketegangan pada Dada: Anak mungkin mengeluhkan nyeri dada atau merasa tegang di dada, meskipun kadang-kadang anak kecil menyatakan perutnya "sakit".
  • Kontraksi Otot Leher dan Dada: Terlihat otot leher dan dada anak menegang ketika bernapas.

Riwayat infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia atau bronkitis juga dapat meningkatkan risiko mengembangkan asma pada anak. Bunda perlu untuk lebih memahami bronkitis, salah satu jenis infeksi saluran pernapasan pada anak, dan cara-cara mengelolanya. Mari temukan informasi lebih lanjut tentang gejala, pengobatan, dan apakah bronkitis menular pada anak berikut ini: Bronkitis pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Kelelahan 

Bunda, selain masalah pernapasan, penyakit asma pada anak juga dapat menyebabkan gejala kelelahan yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Anak mungkin merasa lemah atau lelah secara umum, yang sering kali disebabkan oleh tidur yang kurang berkualitas. Kesulitan tidur bisa terjadi akibat sesak napas, batuk, atau mengi yang mengganggu tidur anak di malam hari.

Selain itu, anak yang mengalami asma mungkin terlihat kurang berenergi saat bermain dan sering berhenti untuk mengatur napas. Si Kecil juga mungkin menghindari aktivitas fisik dan sosial karena merasa tidak nyaman atau lelah. Sangat penting bagi Bunda untuk memperhatikan tanda-tanda ini dan mencari cara untuk membantu anak mengelola kelelahan yang disebabkan oleh asma.

Untuk meredakan batuk Si Kecil agar Si Kecil bisa mendapatkan istirahat yang cukup dan berkualitas, Bunda bisa mencoba beberapa cara, seperti memberikan madu, meninggikan posisi tidur anak, dan memberikan cukup cairan. Mari ketahui cara meredakan batuk secara alami berikut ini: Cara Alami Meredakan Batuk pada Si Kecil

Referensi:

  • Better Health. Asthma in children. Diakses pada 2 Juli 2024. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/asthma-in-children.
  • Mayo Clinic. Childhood asthma. Diakses pada 2 Juli 2024. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/childhood-asthma/symptoms-causes/syc-20351507.
  • Web MD. Childhood Asthma. Diakses pada 2 Juli 2024. https://www.webmd.com/asthma/children-asthma.