Tumbuh kembang bayi setelah keluar dari rumah sakit akan terus dipantau oleh dokter dengan tiga elemen penting yaitu berat badan, tinggi badan, dan ukuran lingkar kepala. Pengukuran lingkar kepala dimaksud untuk mendeteksi gangguan tumbuh kembang.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah deteksi hidrosefalus (penumpukan cairan di otak) dan mikrosefalus (kepala kecil), yakni tanda bahwa otak tidak berkembang dengan baik. Namun, perlu diketahui bahwa setiap anak memiliki tumbuh kembang yang berbeda-beda.
Nah Bunda, jika ingin memantau perkembangan lingkar kepala anak dari usia 0 – 36 bulan, balita, hingga remaja; baca konten ini sampai habis, ya! Mari kita mulai.
Untuk mengukur kepala Si Kecil, Bunda perlu mencocokkan dengan grafik standar lingkar kepala bayi normal menurut WHO. Berikut perincian lingkar kepala untuk tiap kelompok umur Si Kecil.
Lingkar kepala bayi laki-laki yang normal menurut WHO ialah antara 32-37 cm. Sedangkan lingkar kepala bayi perempuan yang normal ialah antara 31,5-36,2 cm.
Umumnya bayi-bayi yang baru lahir memiliki bentuk kepala yang berbeda-beda. Sebagian bayi berkepala bulat, sebagian lainnya berkepala lonjong atau bahkan peyang. Bentuk kepala ini dipengaruhi oleh proses kelahiran bayi tersebut.
Seiring dengan perkembangan Si Kecil, maka bentuk kepalanya akan berubah sendiri. Kepalanya akan berbentuk bulat sempurna pada minggu ke-2 atau ke-3 setelah lahir.
Selama 3 bulan pertama usia Si Kecil, lingkar kepalanya akan meningkat 2 cm setiap bulannya. Berikut ini rentang ukuran lingkarnya:
Untuk bayi usia 4 – 6 bulan biasanya akan mengalami penambahan ukuran lingkar kepala sebesar 1 cm saja per bulannya. Berikut rentang ukuran lingkar kepala bayi normal untuk usia 4 – 6 bulan yaitu:
Apalagi milestone bayi usia 4-6 bulan? Yuk, simak di sini: Panduan Lengkap Tumbuh Kembang Bayi Usia 4-6 Bulan.
Untuk bayi usia 7 – 12 bulan biasanya akan mengalami penambahan ukuran lingkar kepala sebesar 0.5 cm saja setiap bulannya. Berikut rentang ukuran lingkar kepala bayi normal untuk usia 7 -12 bulan yaitu:
Berikut rentang ukuran lingkar kepala bayi normal untuk usia 12 – 24 bulan yang perlu menjadi perhatian bunda yaitu:
Ayah dan Bunda mungkin juga bertanya anak usia 21 bulan sudah bisa apa saja? Yuk, cari tahu jawabannya di artikel berikut ini: Perkembangan Anak Usia 21 Bulan.
Berikut ukuran lingkar kepala bayi normal untuk usia 24 – 36 bulan yang wajib untuk diperhatikan yaitu:
Sedangkan, berapa normal lingkar kepala balita hingga remaja? Bunda bisa lihat informasinya berikut ini:
Keterangan |
Laki-laki |
Perempuan |
Kecil |
45.2 cm |
44.3 cm |
Normal Bawah |
46.6 cm |
45.7 cm |
Ideal Bawah |
48 cm |
47.1 cm |
Ideal |
49.5 cm |
48.5 cm |
Ideal Atas |
50.9 cm |
49.9 cm |
Normal Atas |
52.3 cm |
51.3 cm |
Besar |
53.7 cm |
52.7 cm |
Menurut penelitian berbagai ahli, pertumbuhan manusia akan terus berlanjut hingga usia 17 tahun. Saat itulah lingkar kepala tetap harus dipantau sejak berusia 5 tahun.
Pada kelompok usia 5-11 tahun terhadap kelompok usia 12-16 tahun yaitu 3,04 cm dan perubahan ukuran lingkar kepala dari kelompok usia 12-16 tahun terhadap kelompok usia 17-25 tahun adalah 1,30 cm. Untuk detail informasi mengenai hal ini sekaligus mengetahui cara mengukurnya, Yuk Bun baca ukuran lingkar kepala anak usia 0-10 Tahun.
Perlu Bunda ketahui, selain memperhatikan tinggi badan dan berat badan anak yang terus berkembang, ukuran lingkar kepala juga harus diperhatikan. Nah, berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lingkar kepala anak:
Adanya tumbuh kembang otak dan ukuran tulang kepala bergantung pada pertumbuhan di dalam otak. Apabila otak tidak berkembang dengan normal, maka kepala akan lebih kecil dari ukuran yang seharusnya. Sejak dalam kandungan otak mulai terbentuk pertama kali pada bagian tabung saraf, kemudian dilanjutkan dengan membentuk milyaran neuron dalam otak.
Setelah lahir otak bayi hanya berukuran 60 % daripada otak dewasa kemudian terus berkembang sampai dewasa. Pada masa perkembangannya dalam otak terdapat mielin, yakni zat berlemak yang mengisolasi akson otak untuk membantu sinyal bergerak lebih cepat, berada di dekat sumsum tulang belakang. Area otak ini bertanggung jawab atas fungsi-fungsi dasar, seperti makan, bernapas, dan mengendalikan detak jantung.
Menginjak usia tiga tahun otak anak sudah mencapai sekitar 80 persen dari ukuran orang dewasa dalam hal volume dan sel-sel otak. Kemudian muncul sinapsis (titik temu antara terminal akson dengan neuron lain) 200 persen lebih banyak ketimbang orang dewasa. Kemudian menginjak usia remaja, tubuh telah memproduksi mielin dari bagian belakang otak ke bagian depannya. Area terakhir yang dipenuhi mielin adalah lobus frontal, yang berperan penting dalam pengambilan keputusan, empati, dan kontrol impuls.
Bunda, perkembangan sel otak Si Kecil hanya bisa pesat seperti ini jika memang Si Kecil mendapatkan nutrisi dan stimulasi yang cukup ya. Nutrisi dapat diperoleh dari ASI eksklusif dan makanan yang bergizi. Sedangkan stimulasi perlu didapatkan dari berbagai aktivitas yang dikerjakan Si Kecil bersama orangtuanya semenjak usianya masih bayi.
Yuk, Bunda, lihat contoh-contoh mainan yang dapat menstimulasi bayi di sini: Stimulasi dengan Mainan untuk Bayi 3 Bulan
Faktor maternal pada penelitian terhadap BBLR Bayi Berat Lahir Rendah, albumin maternal memiliki korelasi positif terhadap lingkar kepala bayi baru lahir. Sebaliknya, berat badan, IMT Indeks Massa Tubuh, dan fibronektin maternal memiliki korelasi negatif dengan lingkar kepala bayi baru lahir Mohsen dan Wafay, 2007.
Hal ini dapat disimpulkan, bahwa bayi yang memiliki lingkar kepala yang tidak normal dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti lahir pada usia kurang dari 37 minggu sehingga bayi lahir dalam keadaan prematur, intrauterine growth restriction atau IUGR yaitu janin tidak tumbuh dengan baik di dalam perut Bunda, karena ada masalah dengan plasenta, kesehatan bunda, atau masalah lain pada janin.
Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR) seringkali berhubungan erat. Bayi yang lahir prematur cenderung memiliki berat badan yang lebih rendah karena mereka belum sempurna berkembang di dalam rahim ibu.
Bayi yang lahir dengan berat badan rendah punya risiko masalah pertumbuhan, termasuk ukuran lingkar kepalanya. Pelajari lebih lanjut terkait kondisi BBLR di artikel berikut ini yuk Bunda: Penyebab Berat Badan Lahir Rendah dan Penanganannya
Hal lain yang ikut mempengaruhi adalah kurangnya asupan gizi saat hamil, sehingga nutrisi yang diserap oleh bayi tidak optimal. Selain itu usia bunda yang terlalu muda saat mengandung juga ikut mempengaruhi adanya faktor Maternal sehingga menyebabkan perkembangan bayi kurang sempurna terutama pada lingkar kepala.
Status gizi Lingkar kepala dipengaruhi oleh status gizi anak sampai pada usia 36 bulan Matondang dkk., 2009. Sejak awal kehidupan satu – satunya asupan gizi terpenting adalah ASI eksklusif yang merupakan makanan dan minuman terbaik bagi bayi di usianya yang masih kurang dari enam bulan. Setelah itu barulah bayi membutuhkan MPASI yang bertujuan untuk mendukung tumbuh kembang bayi sekaligus mencukupi kebutuhan gizi hariannya.
Saat menginjak usia balita, anak sudah dapat mengonsumsi layaknya orang dewasa. Namun, takaran dan kandungan nutrisinya harus diperhatikan seperti sumber karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, serta mineral. Nutrisi tersebut dapat berasal dari olahan ikan, sayuran hijau, buah – buahan serta multivitamin yang baik untuk pertumbuhan.
Tak hanya itu, aktivitas olahraga, menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta tidak melewatkan jadwal imunisasi merupakan tahapan terpenting agar status gizi tercukupi dengan baik. Agar Bunda dapat memberikan perlindungan yang maksimal, ketahui jadwa imunisasi anak sejak lahir di sini yuk: Jadwal Imunisasi Anak Anjuran IDAI, Sudahkah Bunda Tahu?
Bahkan pemerintah pun kini ikut serta turun tangan untuk menyukseskan pemenuhan gizi baik pada anak.
Lingkar kepala Si Kecil bisa mengecil karena disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Di beberapa kasus, penurunan lingkar kepala ini bisa menjadi hal yang normal. Namun, seperti yang sudah disebutkan di atas, penurunan ini juga bisa disebabkan karena adanya gangguan kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Untuk memastikan kondisi Si Kecil, Bunda perlu berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui solusi yang tepat jika mengalami kondisi seperti ini.
Bunda mungkin bertanya, lingkar kepala bayi menunjukkan apa? Jika ditinjau dari segi medis, mengukur lingkar kepala sama pentingnya dengan ukuran berat dan juga tinggi badan si kecil. Mengapa bisa begitu? Setidaknya ada 2 alasan, yakni:
Ukuran lingkar kepala saat lahir sampai usia 2 tahun berkisar antara 35 - 49 cm. Sedangkan, ukuran rata-rata ubun-ubun besar saat lahir adalah 2,1 cm yang akan mengecil dengan bertambahnya usia. Ubun-ubun besar akan menutup saat usia 13,8 bulan.
Ubun-ubun besar yang lebar atau terlambat menutup dapat terjadi pada atrofi otak, akondroplasia, hipotiroid, sindrom Down, atau peningkatan tekanan intrakranial. Ubun-ubun besar yang membonjol disebabkan peningkatan tekanan intrakranial karena hidrosefalus atau tumor. Ubun-ubun cekung dapat terjadi pada atrofi otak dan dehidrasi. Ubun-ubun besar yang menutup dibawah usia 6 bulan atau belum menutup pada usia 18 bulan.
Mikrosefali adalah kondisi neurologis yang langka di mana kepala bayi secara signifikan lebih kecil dibandingkan kepala bayi dengan usia dan jenis kelamin yang sama. Kondisi mikrosefali dapat terdeteksi saat kelahiran dan diakibatkan oleh perkembangan otak yang tidak normal saat kehamilan dan tidak berkembang setelah lahir.
Mikrosefali dapat disebabkan oleh variasi genetik dan faktor lingkungan. Tidak ada pengobatan untuk mikrosefali tetapi intervensi awal dengan terapis seperti berkomunikasi, terapi tertentu, dapat membantu menambah perkembangan dan meningkatkan kualitas hidup.
Makrosefali merupakan kondisi di mana lingkar kepala bayi memiliki ukuran lebih besar daripada ukuran normal bayi pada umumnya dengan usia dan jenis kelamin yang sama. Biasanya kondisi ini tidak terlalu membahayakan.
Meskipun begitu, dalam sejumlah kasus, makrosefali dapat menandakan beberapa kondisi tertentu, seperti sindrom maupun tumor otak. Biasanya dokter menyatakan seorang anak memiliki makrosefali ketika ukuran kepalanya lebih besar daripada persentil ke-98.
Makrosefali disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan, hal tersebut ditandai bila seorang anak dengan ukuran lingkar kepala yang besar memiliki riwayat keluarga dengan ukuran kepala yang lebih besar daripada umumnya, maka dokter pun akan mendiagnosis anak tersebut dengan benign familial macrocephaly.
Nah, setelah membaca artikel ini, tentu sekarang Bunda dapat memahami bahwa lingkar kepala berperan besar untuk mengukur normalitas perkembangan Si Kecil. Pertumbuhan ukuran lingkar kepala bayi juga berkaitan dengan volume otak, yang bisa berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak.
Jika aspek kognitif Si Kecil ini berkembang dengan baik, maka yang akan mendapatkan dampak baiknya ialah kecerdasan intelektualnya, Bunda. Apa sih kecerdasan intelektual ini? Yuk, baca di sini: Mengenal Kecerdasan Intelektual dan Cara Meningkatkannya
Selain turut memperhatikan pertumbuhan ukuran lingkar kepala bayi, Bunda pun juga dapat melakukan pemeriksaan atau konsultasi kesehatan untuk mengevaluasi tumbuh kembang Si Kecil.
Dan supaya Bunda lebih peka terhadap tumbuh kembang Si Kecil, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Kenali lebih dalam dengan membaca artikel berikut yuk: Tahap Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan.
Sumber: https://www.who.int/tools/child-growth-standards/standards/head-circumference-for-age
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Kenali Tumbuh Kembang Bayi Sehat dari Ukuran Lingkar Kepala
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?