Penyebab Berat Badan Lahir Rendah dan Penanganannya

Morinaga Platinum ♦ 18 Oktober 2020

Penyebab Berat Badan Lahir Rendah dan Penanganannya

BBLR atau berat badan lahir rendah adalah kondisi Si Kecil yang lahir dengan berat badan kurang dari berat badan bayi rata-rata. Seorang bayi dinyatakan terlahir dengan BBLR jika berat badannya kurang dari 2,5 kg atau 2500 gram. Langkah penanganan sangat penting untuk dilakukan, karena berat badan yang rendah dapat membawa dampak buruk kepada kesehatan Si Kecil di masa depan.

Perlu Bunda ketahui, bayi yang memiliki berat badan lahir rendah tidak selalu terlahir dalam kondisi prematur. Pada proses kelahiran yang sesuai HPL (hari prediksi lahir) pun dapat mengalami berat badan kurang dari batas normal. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang berpengaruh. Berikut penjelasan lengkapnya.

Penyebab Berat Badan Lahir Rendah

Kelahiran prematur memang menjadi penyebab BBLR dialami Si Kecil. Hal tersebut dikarenakan bayi yang terlahir prematur tidak mengalami pertumbuhan yang maksimal selama di dalam kandungan. Namun selain kelahiran prematur, berat badan bayi yang rendah dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti:

  • Intrauterine growth restriction atau IUGR: Kondisi ini dipicu oleh gangguan yang terjadi pada plasenta sehingga selama di kandungan Si Kecil kekurangan asupan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk proses pembentukan organ-organ.
  • Usia Bunda masih muda saat hamil: Kematangan usia seorang ibu sangat berpengaruh terhadap kesehatan janin yang dikandung. Jika usianya kurang dari 15 tahun, risiko Si Kecil memiliki berat badan lahir rendah akan lebih tinggi.
  • Komplikasi selama kehamilan: Komplikasi penyakit yang dialami Bunda selama kehamilan juga berhubungan dengan berat badan bayi dalam kandungan. Kondisi penyakit tekanan darah tinggi misalnya, dapat meningkatkan risiko tersebut.
  • Bayi kembar: Kondisi kehamilan bayi kembar memiliki risiko BBLR yang dialami Si Kecil. Hal ini disebabkan oleh kurangnya ruang pada rahim untuk kedua janin berkembang.
  • Kondisi medis bawaan janin: Sejak dalam kandungan, janin bisa saja memiliki kondisi kesehatan tertentu sehingga pertumbuhannya tidak maksimal.
  • Malnutrisi ibu hamil: Kelalaian Bunda dalam memenuhi nutrisi saat hamil juga menjadi penentu Si Kecil terlahir dengan berat badan normal atau tidak.
  • Masalah emosi yang dialami ibu hamil: Beberapa bayi terlahir dengan berat badan lahir rendah akibat sang Bunda mengalami kondisi emosional tertentu seperti stres, depresi, dan sebagainya.

Kedua kondisi baik BBLR maupun kelahiran prematur memiliki risiko yang serupa terhadap kesehatan Si Kecil. Si Kecil dengan BBLR atau kelahiran prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang, seperti gangguan pernapasan, masalah nutrisi, atau gangguan perkembangan. 

Kenali pencegahan kelahiran prematur di artikel berikut ini yuk Bunda, untuk meminimalisir risiko Si Kecil lahir dengan BBLR: Bayi Prematur 7 bulan: Penyebab, Risiko dan Cara Mencegahnya

Gejala Berat Badan Lahir Rendah

Gejala BBLR dapat bervariasi tergantung pada seberapa rendah berat badan bayi dan faktor penyebabnya.

  • Berat Badan Rendah: Gejala utama BBLR adalah berat badan lahir bayi yang lebih rendah dari yang diharapkan. Di banyak negara, batas umum untuk BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram (2,5 kilogram) atau sekitar 5,5 pon. Namun, batas ini dapat bervariasi di berbagai negara.
  • Ukuran Tubuh Kecil: Bayi BBLR mungkin memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil secara keseluruhan, termasuk panjang tubuh dan lingkar kepala yang lebih kecil daripada bayi yang sehat dengan usia kehamilan yang sama.
  • Kulit Kering dan Mengelupas: Kulit bayi BBLR mungkin tampak lebih kering dan mengelupas daripada bayi yang sehat. Ini bisa terjadi karena kurangnya lapisan lemak yang cukup di bawah kulit.
  • Lemah dan Tidak Aktif: Bayi BBLR cenderung memiliki jumlah energi yang terbatas sehingga membuatnya sering mengalami lemas atau cepat lelah.
  • Sulit Menghisap: Beberapa bayi BBLR mungkin mengalami kesulitan dalam menghisap saat menyusui atau minum dari botol.
  • Hipotermia: Bayi BBLR lebih rentan terhadap suhu tubuh yang rendah atau hipotermia. Mereka mungkin memerlukan perawatan khusus untuk menjaga suhu tubuh mereka.
  • Masalah Pernapasan: Beberapa bayi BBLR dapat mengalami masalah pernapasan, seperti pernapasan cepat atau sesak napas. Ini terkait dengan kurangnya lemak di paru-paru mereka.

Risiko Berat Badan Lahir Rendah

Seperti kita ketahui, berat badan adalah salah satu tolak ukur kesehatan Si Kecil yang baru lahir. Jika ia mengalami berat badan lebih rendah, tentu ada beberapa kondisi kesehatan yang perlu Bunda perhatikan. Hal ini meliputi antara lain:

Masalah sistem pernapasan

Salah satu masalah paling umum yang dialami bayi BBLR adalah kondisi sistem pernapasan yang tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti organ paru-paru yang belum sempurna, gangguan pada saluran pernapasan, hingga masalah yang dialami saat proses persalinan. Salah satu tanda Si Kecil memiliki masalah sistem pernapasan adalah ketika setelah lahir bayi tak langsung menangis. Menangis adalah reflek wajar yang menunjukkan sistem pernapasan Si Kecil berjalan dengan normal.

Kelainan saraf

Pembentukan saraf pada otak sangat penting selama janin berada di dalam kandungan. Jika ia terlahir dengan prematur atau memiliki berat badan yang kurang, kondisi saraf tersebut dikhawatirkan belum terbentuk dengan sempurna. Hasilnya Si Kecil bisa mengalami pendarahan pada otak yang sangat perlu diwaspadai

Gangguan penglihatan dan pendengaran

Meski BBLR adalah kondisi kurangnya berat badan, namun dampaknya bisa berpengaruh terhadap indera penglihatan dan pendengaran Si Kecil. Hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan nutrisi yang tidak tercukupi selama masa kehamilan.

Sistem kekebalan tubuh lemah

Pada jangka panjang, kondisi BBLR yang dialami Si Kecil dapat membuatnya lebih rentan terhadap penyakit. Berat badan saat lahir menunjukkan Si Kecil telah melalui proses pembentukan organ-organ yang baik selama di dalam kandungan. Komplikasi penyakit serius seperti diabetes, gangguan ginjal, bahkan penyakit jantung dapat menyerang Si Kecil ketika usianya remaja kelak.

Masalah yang juga sebetulnya menjadi komplikasi dari rendahnya berat badan Si kecil adalah dampak psikologis pada ibunya. Karena sebagian besar penyebab BBLR umumnya bersumber dari malnutrisi selama kehamilan, maka ibunya kerap kali menyalahkan dirinya sendiri seolah dirinya gagal memberi nutrisi kepada Si Kecil. Ini dapat menciptakan rasa sedih pada Bunda yang baru melahirkan, sehingga tercipta stres.

Stres pasca melahirkan dan perubahan hormonal yang terjadi pada Bunda dapat menyebabkan penyakit baru, yaitu baby blues syndrome. Jika Bunda sampai mengalami penyakit ini, maka Bunda akan perlu ditangani juga oleh dokter. Bunda, mari baca dulu tentang baby blues syndrome ini di sini: Ciri-ciri Baby Blues Syndrome Khas Ibu Melahirkan  

Penanganan Bayi dengan BBLR

Bayi BBLR harus mendapatkan penanganan khusus, terutama pada masa awal setelah kelahiran. Berikut cara penanganan yang tepat.

Perawatan Intensif di Rumah Sakit

Si Kecil membutuhkan perawatan khusus, terutama pada periode awal setelah kelahiran. Biasanya, bayi BBLR akan dirawat secara intensif di rumah sakit. Perawatan intensif ini dilakukan hingga kondisi tubuh bayi cukup stabil untuk dibawa pulang ke rumah.

Penanganan Komplikasi

Bayi BBLR mungkin mengalami komplikasi medis tertentu, seperti gangguan pernapasan, kelainan saraf, anemia (kurang darah), atau masalah kesehatan lainnya. Jika ada komplikasi ini, perawatan medis khusus akan diberikan. Penanganan medis ini biasanya dilakukan di unit perawatan intensif neonatal (NICU). Durasi perawatan di NICU akan sangat bervariasi tergantung pada perkembangan kondisi bayi.

Pentingnya ASI

ASI mengandung nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, terutama bagi bayi dengan berat badan rendah. Memberikan ASI dengan intensif diharapkan dapat membantu meningkatkan berat badan bayi secara signifikan pada periode awal setelah kelahiran.

Kesulitan Menghisap

Beberapa bayi BBLR mungkin mengalami kesulitan dalam menghisap ASI secara alami. Jika ini terjadi, bayi dapat menerima ASI melalui selang atau alat kesehatan lainnya yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

Pantau Pertumbuhan Berat Badan

Penting untuk terus memantau pertumbuhan berat badan bayi BBLR dengan panduan berat badan bayi yang sesuai dengan usia mereka. Ini membantu memastikan bahwa perkembangan bayi berjalan dengan baik.

Umumnya, pertumbuhan bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah akan tetap berjalan dengan semestinya. Hanya saja pada beberapa kasus, perlu perhatian lebih dari Bunda terhadap kondisi kesehatan Si Kecil selama masa pertumbuhannya. Pantau pertumbuhan berat badan Si Kecil dengan panduan berat badan bayi berikut ini: Berat Badan Bayi Usia 0-12 Bulan yang Ideal

Langkah pencegahan yang dapat Bunda lakukan untuk mengurangi risiko bayi terlahir dengan berat badan lahir rendah adalah dengan selalu mencukupi nutrisi selama kehamilan. Selain itu, Bunda disarankan untuk terus menjaga kebugaran saat hamil dan melakukan cek kondisi kehamilan secara rutin ke dokter kandungan. Agar Bunda lebih mengenali kondisi Si Kecil dan berat badan ideal yang dibutuhkannya, baca artikel berikut yuk: Berat Badan Sesuai Umur Anak.