Perawatan Anak

Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Gigi Si Kecil

Morinaga - 22 Mei 2024

Bunda, terkadang beberapa kebiasaan buruk tanpa disadari dapat merusak gigi Si Kecil yang masih dalam masa pertumbuhan. Mulai dari kebiasaan minum dari botol susu yang terlalu lama hingga mengisap jari. Setiap kebiasaan ini bisa berpotensi menyebabkan masalah gigi seperti karies atau gigi berlubang di kemudian hari. Agar kondisi itu tidak terjadi, mari ketahui kebiasaan yang dapat merusak gigi anak dan cara mengatasinya berikut ini. 

1. Minum Susu dari Botol

Kebiasaan minum susu menggunakan botol ternyata dapat merusak gigi anak, terutama jika dilakukan saat Si Kecil hendak tidur. Kebiasaan ini bisa menjadi penyebab utama munculnya karies atau gigi berlubang pada anak. Karies terbentuk karena adanya residu susu manis yang tertinggal di mulut Si Kecil. Jika tidak dibersihkan dengan baik, ini akan menjadi sarang bagi bakteri yang merusak gigi.

Untuk menghindari hal ini, ada beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan. Pertama, usahakan untuk tidak memberikan susu dengan botol saat Si Kecil akan tidur, terutama susu atau minuman yang mengandung tinggi gula. Jika Si Kecil terbiasa minum sebelum tidur, berikan air putih dalam gelas sebagai penggantinya. 

Kedua, selalu bersihkan mulut dan gigi Si Kecil setelah makan, minum susu dan sebelum tidur. Gunakan sikat gigi khusus anak atau kasa yang dibasahi untuk membersihkan gigi dan gusi Si Kecil. Ini akan membantu menghilangkan plak dan mengurangi risiko bakteri berkembang. 

Terakhir, berkonsultasilah dengan dokter gigi mengenai penggunaan pasta gigi dengan fluoride, yang dapat membantu memperkuat enamel gigi dan melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut. Selain itu, ikuti juga panduan merawat gigi anak agar kuat dan tetap sehat berikut ini: Cara agar Anak Memiliki Gigi Sehat dan Kuat

2. Mengisap Jari

isap-jari

Mengisap jari adalah kebiasaan yang cukup umum di kalangan anak-anak kecil, Bunda. Biasanya, Si Kecil akan mengisap jari ketika sedang merasa lelah, cemas, takut atau lapar. 

Kegiatan refleks ini memberikan rasa nyaman pada Si Kecil. Namun, jika kebiasaan ini berlanjut hingga Si Kecil berusia lebih dari lima tahun–terutama saat gigi permanen mulai tumbuh, hal ini dapat menyebabkan masalah serius pada struktur mulut dan pertumbuhan giginya.

Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa salah satu penyebab mengisap jari adalah karena Si Kecil disapih terlalu cepat sebelum ia siap, Bunda. Ini sebabnya tidak semua anak memiliki waktu penyapihan yang sama, karena setiap anak memiliki kesiapan yang berbeda-beda untuk disapih. Mengenai itu, yuk, lihat cara menyapih anak yang baik di sini: Cara Menyapih Anak Usia 6 Bulan hingga 2 Tahun.

Untuk mengatasi kebiasaan mengisap jari, langkah pertama adalah mengidentifikasi penyebab psikologis atau situasional yang mendorong Si Kecil melakukan hal tersebut. Apakah itu tanda Si Kecil sedang cemas atau takut? Alih-alih menghukum yang justru memperburuk situasi, Bunda dapat membantu Si Kecil mencari solusi lain agar ia tidak lagi mengisap jari ketika merasa cemas atau membutuhkan kenyamanan. Sebagai gantinya, Bunda bisa menawarkan mainan kesayangan atau boneka yang bisa Si Kecil peluk dan mainkan.

Kemudian, catat kemajuan Si Kecil dan berikan pujian atau hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi atas upayanya untuk menghentikan kebiasaan mengisap jarinya. Jika Si Kecil kesulitan menghentikan kebiasaan ini, Bunda bisa menggunakan trik lainnya. Misalnya, mengoleskan bahan alami yang rasanya tidak enak—seperti temulawak atau kunyit—ke jari Si Kecil, atau menggunakan plester anti air untuk membantunya mengingat untuk tidak mengisap jari. 

Jika kebiasaan ini terus berlanjut hingga usia Si Kecil semakin besar, konsultasi dengan dokter gigi mungkin diperlukan. Dokter dapat menyarankan penggunaan alat ortodonti khusus yang dapat menghambat kebiasaan mengisap jari dengan cara yang aman dan efektif.

Bunda ingin tahu lebih lanjut tentang kebiasaan Si Kecil mengisap bayi dan gimana cara menghentikannya? Mari baca artikelnya di sini: Menghisap Jempol dan Tongue Thrusting Perlu Diwaspadai.

3. Tongue Thrust

menjulurkan-lidah

Tongue thrust adalah kebiasaan menjulurkan lidah ke depan dan menekannya ke gigi seri bagian atas pada saat ia sedang beristirahat, berbicara atau menelan. Kebiasaan ini dapat menyebabkan gigi seri terdorong ke depan, yang tidak hanya memengaruhi tampilan estetika tetapi juga fungsi pengunyahan Si Kecil. 

Penyebab dari tongue thrust bervariasi, mulai dari pembesaran amandel, kebiasaan bernapas melalui mulut hingga adanya masalah pada lengkung gigi atas atau faktor psikologis. Si Kecil mungkin melakukannya ketika ia sedang gugup atau saat merasa tidak nyaman.

Jika kondisi ini disebabkan karena pembesaran amandel, sebenarnya ada beberapa tips yang bisa Bunda terapkan untuk membantu meringankan keluhan yang dialami oleh Si Kecil, seperti istirahat cukup dan mengonsumsi makanan yang lembut. Ingin tahu solusi lengkap dari masalah ini? Yuk baca artikel berikut: Ciri-ciri Radang Amandel, Samakah dengan Radang Tenggorokan?

Bunda disarankan untuk melakukan terapi kebiasaan, yang umumnya melibatkan latihan yang dirancang untuk memperbaiki cara menelan dan memposisikan lidah Si Kecil. Latihan-latihan ini bertujuan untuk mengubah pola penempatan lidah dan mengurangi tekanan yang tidak sengaja dilakukan pada gigi saat menelan.

Silakan berkonsultasi dengan dokter gigi atau ortodontis untuk mendiagnosis tingkat keparahan dari kebiasaan buruk ini. Terapi lain yang mungkin direkomendasikan meliputi pengontrolan kebiasaan, penggunaan alat ortodonti, dan dalam kasus yang serius, operasi mungkin diperlukan.

Itulah beberapa kebiasaan buruk yang dapat merusak gigi Si Kecil. Dari minum susu dari botol hingga tongue thrusting, setiap kebiasaan ini bisa memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan mulut Si Kecil. Bunda memegang peran penting dalam membantu Si Kecil menghindari atau mengatasi kebiasaan-kebiasaan ini. 

Untuk menjaga agar gigi Si Kecil kuat dan sehat, nutrisi yang sangat penting adalah kalsium. Kalsium adalah mineral utama yang diperlukan untuk pembentukan dan pemeliharaan gigi yang sehat serta tulang. Bunda bisa memberikan susu sebagai sumber kalsium yang baik. 

Selain itu, susu juga kaya akan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium lebih efektif. Mari Bunda, dapatkan rekomendasi susu tinggi kalsium untuk Si Kecil di sini: 5 Rekomendasi Susu Pertumbuhan Kaya Nutrisi bagi Si Kecil

Referensi: 

  • Dr. Urszula Barrios & Associates. Bad Habits That Can Damage Your Kid’s Teeth. Diakses pada 21 Mei 2024. https://guelphdentist.com/bad-habits-can-damage-your-kids-teeth
  • Sweet Tooth Pediatric Dentistry & Orthodontics. 11 Bad Habits for Kids' Teeth. Diakses pada 21 Mei 2024. https://www.sweettoothpdo.com/bad-habits-for-kids-teeth 

Lihat Artikel Lainnya