Ayah dan Bunda pasti ingin selalu melakukan dan memberikan yang terbaik untuk Si Kecil. Rutin memeriksakan diri ke dokter, memberikan menu makanan yang bergizi hingga memastikannya cukup mendapatkan aktivitas fisik adalah cara yang ditempuh agar ia tumbuh sehat.
Namun, seringkali Si Kecil melakukan hal-hal tertentu yang kemudian menjadi kebiasaan dan berakibat buruk bagi kesehatannya. Misalnya mengisap jari, menggigit bibir dan mendorong lidah. Kebiasaan tersebut harus diperhatikan lebih lanjut, apalagi jika sudah dilakukan Si Kecil sejak lama, karena dapat mengganggu pertumbuhan gigi dan kesehatan rongga mulut.
Berikut adalah cara yang bisa Bunda dan Ayah terapkan untuk mengatasi kebiasaan buruk Si Kecil:
Aktivitas normal untuk bayi dan anak-anak usia prasekolah. Aktivitas ini tidak berisiko menimbulkan masalah pada rongga mulut, setidaknya hingga gigi permanen mulai tumbuh. Begitu gigi permanen mulai tumbuh, mengisap jari dapat memengaruhi posisi gigi sehingga menjadi tidak rata. Hal tersebut dapat membuat Si Kecil kesulitan mengunyah.
“Kebanyakan anak akan berhenti mengisap jari pada usia 4 tahun, tapi kalau anak Anda terus melakukan kebiasaan tersebut hingga usia di atas itu maka harus dilakukan pembetulan perilaku agar tidak menimbulkan kerusakan lebih lanjut,” jelas Richard P. Dugas, DDS, dokter gigi anak di Bourne, Massachusetts. Untuk Bunda yang ingin tahu penjelasan detail terkait risiko kebiasaan ini, yuk baca artikel berikut: Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Gigi Si Kecil
Ada tiga hal yang paling menentukan tingkat keparahan masalah gigi dan mulut yang ditimbulkan oleh kebiasaan mengisap jari, yaitu intensitas, frekuensi dan durasi pengisapan.
Perlu diingat bahwa mengisap jari pada fase oral merupakan sesuatu yang normal. Namun, apabila Si Kecil masih mengisap jari lebih dari usia 4 tahun, maka disarankan untuk mulai menghentikannya dengan cara:
Ayah dan Bunda bisa melakukan trik berikut ini untuk mengatasi kebiasaan mengisap jari Si Kecil apabila ia masih kesulitan menghentikannya:
Jika kebiasaan masih berlanjut hingga usia Si Kecil lebih dari 7 tahun, Ayah dan Bunda bisa bekerja sama dengan dokter gigi untuk menghentikannya. Dokter gigi akan membuat alat ortodonti untuk mencegah jari bersentuhan dengan langit-langit mulut sehingga kenikmatan mengisap jari akan terhalang.
Tongue thrusting merupakan kebiasaan menjulurkan lidah ke depan dan menekan gigi-gigi seri pada waktu istirahat, selama berbicara, atau menelan. Gerakan menelan dengan posisi lidah menjulur akan menyebabkan gigi seri terus-menerus terdorong ke arah depan sehingga gigi seri akan terdorong maju.
Kebiasaan ini bisa timbul antara lain karena adanya pembesaran amandel, bernapas melalui mulut, lengkung gigi atas yang menyempit atau karena aspek psikologis. Di samping itu, tongue thrusting juga bisa jadi kebiasaan yang merusak gigi.
Jika Si Kecil memiliki kebiasaan menjulurkan lidah, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Nantinya dokter akan melakukan serangkaian terapi dan perawatan, mulai dari mengontrol kebiasaan buruknya, ortodonsi hingga kemungkinan operasi apabila tingkat keparahannya tinggi.
Nah demikian adalah beberapa penjelasan mengenai kebiasaan menghisap jempol/jari dan tongue thrusting yang kerap menjadi kebiasaan yang kurang baik bagi Si Kecil. Sebagai orang tua, tentu Anda perlu memperhatikan kebiasaan Si Kecil secara lebih dekat agar dapat memantau tumbuh kembangnya dengan baik.
Bunda juga perlu memahami bahwa mengisap jari bisa jadi salah satu ciri bayi tumbuh gigi. Kebiasaan ini sering muncul sebagai cara Si Kecil meredakan rasa gatal dan tidak nyaman pada gusi. Untuk informasi lebih lanjut tentang ciri-ciri tumbuh gigi dan cara meredakannya, Bunda bisa membaca artikel kami di sini: Ciri-Ciri Bayi Tumbuh Gigi dan Cara Meredakannya.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Menghisap Jempol dan Tongue Thrusting Perlu Diwaspadai
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?