Bunda, apa yang Si Kecil konsumsi di pagi hari bisa menentukan semangat dan daya pikirnya sepanjang hari. Sepotong roti atau segelas jus buah mungkin tampak cukup, tetapi bisa jadi belum mencukupi kebutuhan energi yang sebenarnya sangat dibutuhkan tubuh dan otaknya. Sarapan bukan sekadar rutinitas sebelum sekolah atau bermain, melainkan momen penting yang memengaruhi fokus, metabolisme, dan perkembangan otak anak sejak pagi.
Kebutuhan kalori dan gizi pada pagi hari harus diperhatikan agar tumbuh kembang anak berjalan optimal. Asupan yang kurang dapat membuat tubuhnya lemas, sulit konsentrasi, dan dalam jangka panjang bisa menghambat proses belajar serta perkembangan fisik. Memberikan sarapan bernutrisi setiap hari berarti membantu Si Kecil bertumbuh menjadi anak yang aktif, sehat, dan menjadi #GenerasiPlatinum yang penuh semangat.
Menghindari Sarapan Rendah Kalori untuk Pertumbuhan Optimal
Pada masa pertumbuhan, tubuh Si Kecil membutuhkan energi dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan orang dewasa. Energi ini dibutuhkan untuk mendukung aktivitas fisik sekaligus perkembangan otak. Saat ia tidak mendapatkan kalori yang cukup saat sarapan, tubuhnya akan kekurangan bahan bakar untuk menjalankan berbagai fungsi penting.
Menurut data dari Kemenkes RI, kebutuhan karbohidrat harian anak terus meningkat seiring pertambahan usia. Anak yang berusia 1-3 tahun memerlukan sekitar 215 gram karbohidrat per hari. Angka ini akan naik menjadi 250 gram ketika menginjak usia 7-9 tahun. Jika kebutuhan ini tidak tercukupi, terutama di pagi hari, Si Kecil menjadi lebih mudah lelah, kehilangan semangat, dan kurang fokus saat belajar.
Sarapan rendah kalori juga dapat menyebabkan tubuh Si Kecil kekurangan energi saat beraktivitas. Dampaknya konsentrasinya jadi menurun, tubuhnya sangat mudah lelah sehingga tidak bersemangat dalam bermain dan belajar. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini bisa meningkatkan risiko kurang gizi, yang bisa mengganggu proses tumbuh kembangnya.
Jika kebiasaan ini dibiarkan terus-menerus dalam jangka panjang, metabolismenya akan terganggu. Selain perkembangan otaknya menurun sampai menyebabkan turunnya fungsi ingatan, perkembangan kognitif Si Kecil juga terganggu. Hal ini menyebabkan tumbuh kembang anak-anak tidak optimal dalam mencapai POTENSI terbaiknya.
Menu Sarapan Rendah Kalori yang Harus Dihindari
Tak sedikit orang tua yang memilih menu pagi yang tampak sehat, padahal sebenarnya belum tentu mencukupi kebutuhan gizi harian Si Kecil. Meski terlihat praktis dan seolah pilihan yang tepat, kenyataannya jenis makanan seperti ini sering kali tidak memberikan asupan energi yang memadai untuk mendukung aktivitasnya sejak pagi.
Contoh menu yang termasuk dalam kategori ini antara lain sereal instan yang tinggi gula dan rendah serat, roti tawar tanpa isian bergizi, atau jus buah kemasan yang dikonsumsi tanpa makanan pendamping. Ada pula yogurt rendah lemak yang minim kandungan protein, serta smoothie yang hanya berbahan dasar buah tanpa tambahan lemak sehat atau sumber protein.
Makanan seperti ini cenderung rendah kalori namun tinggi gula, yang menyebabkan lonjakan energi sesaat tetapi cepat menurun kembali. Akibatnya, anak menjadi cepat lapar, kurang fokus, dan lebih mudah lemas saat beraktivitas. Kekurangan serat, protein, dan lemak sehat membuatnya tidak cukup mendukung pertumbuhan Si Kecil dengan baik.
Kurangnya keseimbangan antara karbohidrat, protein, dan lemak sehat dalam menu tersebut membuatnya tidak cukup kuat mendukung kebutuhan energi dan zat gizi harian. Bila kebiasaan ini berlangsung terus-menerus, anak bisa kehilangan asupan penting yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Pilihan Sarapan Ber-NUTRISI untuk Si Kecil
Bunda tidak perlu bingung mencari menu yang rumit untuk memberikan sarapan bergizi. Menu sederhana seperti nasi hangat dengan telur dan sayur tumis bisa menjadi pilihan yang sangat baik. Oatmeal dengan topping kacang dan irisan buah segar, serta roti gandum dengan selai kacang dan susu juga bisa jadi pilihan sehat yang mudah dibuat.
Sarapan seperti ini mengandung kombinasi karbohidrat, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh Si Kecil. Kombinasi tersebut membantu menjaga energi Si Kecil terjaga sepanjang hari, serta mendukung konsentrasi dan daya pikirnya tetap tajam di sekolah.
Bunda juga bisa menambahkan susu sebagai pelengkap sarapan. Minuman ini kaya akan kalsium, zat besi, dan vitamin D yang mendukung perkembangan tulang, gigi, serta sistem imun Si Kecil. Dengan tambahan susu, kebutuhan kalori dan gizi harian Si Kecil akan lebih mudah tercapai, apalagi jika Si Kecil tergolong picky eater.
Memastikan Si Kecil mendapatkan kalori yang cukup di pagi hari bukan hanya soal menghindari rasa lapar, tapi juga memberikan fondasi yang kuat untuk mendukung pertumbuhannya secara fisik dan mental. Menambahkan #SusuPertumbuhan ke dalam sarapan Si Kecil bisa jadi langkah sederhana yang membantu memastikan ia mendapatkan gizi lengkap dan energi yang cukup untuk menjalani aktivitas, belajar, dan bermain dengan ceria sepanjang hari.
Jika Bunda ingin mengetahui lebih banyak pilihan #SusuPertumbuhan yang tepat untuk mendukung POTENSI Si Kecil, yuk, temukan rekomendasinya di halaman ini: Rekomendasi Susu Pertumbuhan yang Bagus untuk Anak.
Referensi:
- NCBI. Nutrition and Hydration Requirements In Children and Adults. Diakses 15 April 2025. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562207/#:~:text=For%20a%20child%20between%202,as%20well%20as%20to%20grow.
- Kids Health. Failure to Thrive. Diakses 15 April 2025. https://kidshealth.org/en/parents/failure-thrive.html#:~:text=When%20kids%20can't%20gain,have%20trouble%20learning%20in%20school.
- KlikDokter. Dampak Kekurangan Karbohidrat terhadap Tumbuh Kembang Anak. Diakses 15 April 2025. https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/dampak-kekurangan-karbohidrat-terhadap-tumbuh-kembang-anak?srsltid=AfmBOopJrhxKdkcI5qF_Ijtte3Fw07jGcZD3iMwvoC5ZDxlE7DQzCsqa
ID
