Menyapih anak bisa menjadi sebuah hal yang menantang karena jika proses ini tidak menerapkan pendekatan yang sesuai bisa menyebabkan Si Kecil rewel terus menerus.
Oleh karena itu, memahami cara menyapih anak merupakan hal penting bagi Bunda yang ingin memperkenalkan MPASI atau susu pertumbuhan kepada Si Kecil. Proses ini dapat berbeda-beda menyesuaikan tahapan usia anak. Penasaran seperti apa caranya, Bun? Yuk baca artikel ini.
Menurut rekomendasi WHO, anak sebaiknya mulai disapih dan berhenti menyusu setelah ia berusia 2 tahun. Saat memasuki usia 6 bulan hingga 24 bulan, ASI masih perlu diberikan dan diikuti dengan MPASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil yang terus bertambah seiring perkembangan usianya.
Meski demikian, setiap anak memiliki waktu yang berbeda-beda untuk menjalani penyapihan, karena perjalanan tumbuh kembang yang bervariasi pada masing-masing anak. Satu hal yang pasti ialah tiap anak berhak mendapatkan ASI eksklusif minimal sampai berumur 6 bulan.
Untuk mengetahui apakah Si Kecil sudah siap disapih, Bunda bisa memperhatikan tanda-tanda berikut ini:
Sebelum mulai proses ini, pastikan Si Kecil sudah menunjukkan tanda-tanda siap disapih. Jika tanda tersebut sudah terlihat, Bunda bisa menerapkan panduan ini untuk menyapih Si Kecil berdasar usianya.
Di usia ini, Si Kecil tidak dapat memperoleh semua nutrisi yang dibutuhkannya hanya dari ASI saja. Mungkin ada beberapa Bunda yang mulai menyapih lebih awal, tetapi sebaiknya hal ini dihindari. Sebelum mencapai usia 17 minggu, Si Kecil hanya diperbolehkan mengonsumsi susu karena sistem pencernaannya masih belum siap menerima makanan padat.
Sebelum mulai menyapih, Bunda perlu mengenali tanda Si Kecil siap disapih di usia 6 bulan, misalnya mampu duduk dengan kepala dan dada tegak, mampu memasukkan benda ke dalam mulut, dan menunjukkan minat pada makanan.
Jika Si Kecil baru berumur 6 bulan dan belum pernah makan MPASI sama sekali, berikut ini adalah cara menyapih yang dapat dilakukan:
Yang penting, Bunda perlu menjalankan proses menyapih ini secara perlahan-lahan. Hindari memaksakan memperkenalkan kepada MPASI ketika Si Kecil sedang sangat lapar dan hanya bisa merasa puas dengan ASI.
Untuk Si Kecil di usia 1 tahun yang siap disapih, dia akan menunjukkan tanda-tanda seperti suka mengonsumsi makanan padat, tidak tertarik menyusu, durasi menyusu lebih pendek, dan perhatian anak mudah terganggu saat menyusu.
Jika Si Kecil sudah berumur 1 tahun, Bunda dapat menyapih dengan cara berikut:
Jika anak sudah berusia 2 tahun, tentu ia sudah banyak mengenal MPASI dan susu formula, tetapi masih saja ia suka menyusu. Maka berikut ini caranya menyapihnya dari ASI:
Hal yang perlu diperhatikan saat menyapih anak 2 tahun, seperti memastikan sudah terbiasa dengan jadwal makan 3 kali sehari, perlu tambahan camilan di luar jam makannya, hindari minuman mengandung gula tinggi, dan mulai perkenalkan dengan susu full fat atau full cream.
Ada beberapa cara tradisional yang sering digunakan orang Indonesia untuk menyapih anak. Cara yang paling populer ialah memberikannya botol dot. Hanya saja jika dot diberikan kepada Si Kecil yang belum berumur 1 tahun, risikonya adalah pertumbuhan struktur giginya yang kurang beraturan dan struktur gigi ini baru ketahuan setelah ia berada di usia sekolah nanti.
Alternatifnya ialah memberikannya gelas jenis sippy cup, dengan lubang kecil yang disesuaikan dengan bentuk gusinya pada tutup gelas ini. Anak yang baru berumur 6 bulan umumnya sudah bisa memegang benda dengan 2 tangan, sehingga dapat memegang gelas ini.
Setelah menyapih anak, bukan berarti Si Kecil tidak membutuhkan susu lagi ya Bun. Si Kecil tetap membutuhkan susu untuk melengkapi kebutuhan nutrisi hariannya dan mendukung pertumbuhannya. Baca artikel berikut, yuk, untuk mendapatkan tips memilih susu yang tepat: Tips Memilih Susu Pertumbuhan untuk Anak Balita
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Cara Menyapih Anak yang Tepat dan Tanpa Rewel
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?