Aktivitas & Stimulasi Aktivitas & Stimulasi

Perbedaan Motorik Kasar dan Motorik Halus Beserta Contohnya

Morinaga Platinum ♦ 5 September 2023

Perbedaan Motorik Kasar dan Motorik Halus Beserta Contohnya

Kemampuan motorik adalah kemampuan pengendalian berbagai gerak otot tubuh yang sesuai dengan perintah dari otak melalui saraf. Kemampuan ini mulai berkembang saat Si Kecil masih bayi. Beberapa kemampuan dapat dicapai di usia tertentu.

Memahami perbedaan antara motorik kasar dan halus sangatlah krusial dalam perkembangan Si Kecil, karena akan mendukung aspek fisiologis, emosional, dan kognitifnya. Motorik kasar menggunakan otot besar pada bagian tubuh, sedangkan motorik halus menggunakan otot bagian kecil dalam tubuh, terutama tangan. Idealnya, keduanya berkembang dengan optimal sesuai dengan usianya.

Untuk dapat mengoptimalkan keduanya, baca dulu ulasan berikut, yuk.

Motorik Kasar dan Contohnya

Motorik kasar adalah pergerakan tubuh yang menggunakan otot besar. Contohnya seperti berjalan, meloncat, menendang, atau menaiki tangga. Ada beberapa motorik kasar yang menggunakan koordinasi mata (eye-hand coordination) seperti melempar atau menangkap benda.

Tahukah Bunda, sebetulnya kemampuan ini bisa dilatih sejak tummy time (posisi tengkurap), Si Kecil akan berusaha mengangkat kepala, tangan, serta kakinya. Gerakan ini kemudian berkembang menjadi berguling, duduk, merangkak maupun berdiri dari posisi duduk. Untuk informasi lengkap terkait kapan Si Kecil bisa duduk, yuk baca: Tanda anak siap belajar duduk.

Usia 1-2 Tahun

  • Menaiki sofa atau kursi yang rendah.
  • Menaiki tangga tanpa bantuan. Dengan masih merangkak atau berpegangan, Si Kecil akan berhasil menaiki 3-4 anak tangga tanpa bantuan Bunda.
  • Mendorong atau menarik mainan yang memiliki roda (misalnya bermain mobil-mobilan) dengan gerakan maju serta mundur.

Usia 2-3 Tahun

  • Meloncat menggunakan 2 kaki
  • Lari sambil berjinjit
  • Menaiki tangga tanpa pegangan, mulai percaya diri untuk melepas pegangan tangan serta bertumpu pada kekuatan otot kaki
  • Mengendarai balance bike (sepeda tanpa pedal), melatih keseimbangan, postur maupun kekuatan otot

Usia 3-4 Tahun

  • Mengendarai sepeda roda tiga menggunakan pedal, kaki memberikan tekanan pada pedal dan tangan yang memegang kendali sepeda.
  • Berlari lebih lama tanpa terjatuh.
  • Melempar bola.
  • Menangkap bola menggunakan lengan serta badannya, posisi bola seperti dipeluk oleh Si Kecil.
  • Menaiki tangga dengan kaki bergantian, Si Kecil mulai menggunakan kedua kakinya secara bergantian.

Usia 4-5 Tahun

  • Meloncat menggunakan satu kaki.
  • Berlari dengan kecepatan yang tidak berubah.
  • Melakukan jumping jacks dan menyentuh jari kaki.
  • Naik turun tangga sambil memegang barang, kekuatan otot kaki mulai terbentuk, serta kemampuan menjaga keseimbangan sambil membawa benda.
  • Menangkap bola menggunakan dua tangan, telapak tangan yang menjulur keluar dapat menangkap bola tanpa harus Si Kecil memeluknya.

Bunda, yuk ketahui selengkapnya tahapan perkembangan motorik kasar anak dan cara melatihnya pada artikel berikut ini: Tahapan Perkembangan Motorik Kasar Anak dan Cara Melatihnya.

Motorik Halus dan Contohnya

Motorik halus merupakan koordinasi pergerakan tangan dan jari dengan mata, yang biasa dikenal juga sebagai eye-hand coordination. Kemampuan ini berfokus pada memegang serta mengubah bentuk atau posisi benda. Serta menggunakan jempol dan telunjuk untuk mengangkat objek, bukan menggunakan seluruh telapak tangan.

Ketika masih bayi, Si Kecil akan memperhatikan gerak tangannya serta memasukkannya ke mulut. Di umur 6 bulan, ia akan mulai menggapai barang seperti botol susu atau mainan. Saat mulai MPASI, ia akan mencoba memasukkan makanan ke mulutnya sendiri.

Di usia hampir 12 bulan Si Kecil dapat memasukkan mainan kecil ke dalam cangkir serta mulai mencoba menggunakan pincer grasp, memakai jempol dan telunjuk untuk mengambil benda kecil.

Usia 12 bulan - 18 Bulan

  • Menumpuk 2 balok dengan memposisikan dua benda untuk bertumpukan tanpa terjatuh.
  • Bertepuk tangan.
  • Melambaikan tangan.
  • Mencoret-coret dengan krayon di kertas, namun Si Kecil mungkin masih memegang krayon dengan cara menggenggam sambil mencoret kertas.
  • Menggunakan sendok atau sekop untuk memindahkan barang.

Usia 18 Bulan - 24 Bulan

  • Memegang krayon dengan jempol dan telunjuk. Si Kecil mulai bisa memegang krayon seperti orang dewasa.
  • Menumpuk 3-4 balok dengan memposisikan beberapa benda saling bertumpukan.
  • Dapat membuka bingkisan atau wadah plastik yang tidak terlalu ketat dan penutup wadah yang tidak terlalu tertutup semua.
  • Dapat membalik satu halaman buku.

Usia 2-3 Tahun

  • Menumpuk hingga 9 balok dengan memposisikan lebih banyak benda agar saling bertumpukan.
  • Membuka pintu. Si Kecil mampu menggunakan gagang pintu untuk membuka pintu.
  • Mencuci tangan sendiri. Si Kecil mulai mengikuti Bunda dalam tahap mencuci tangan.
  • Membuka dan menutup resleting besar.
  • Dapat membentuk playdough atau clay dan mampu memanipulasi menjadi bentuk sederhana.

Usia 3-4 Tahun

  • Melipat kertas menjadi dua.
  • Menggambar lingkaran setelah dicontohkan.
  • Dapat membuka dan memasukkan kancing besar.

Usia 4-5 Tahun

  • Mulai berganti pakaian sendiri tanpa bantuan, mampu membuka, melepas dan memakai baju serta celana.
  • Dapat menyentuh setiap ujung jari lain ke jempolnya sendiri.
  • Menggambar segitiga.
  • Memegang pensil dengan benar dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk.

Itulah penjelasan mengenai kemampuan motorik kasar dan halus yang akan digunakan sepanjang kehidupan Si Kecil kelak. Meskipun ada tahapan sesuai usia, tetapi setiap anak memiliki waktunya sendiri untuk mencapai kemampuan tersebut.

Untuk membantu Si Kecil mencapai setiap tahapannya dan mengoptimalkan kemampuannya, Bunda bisa, lho, memberikan stimulasi sejak dini. Selengkapnya, baca di sini, yuk: Tahapan Perkembangan Motorik Anak dan Cara Menstimulasinya