Momen pertama bayi berjalan adalah salah satu pencapaian besar dalam tumbuh kembangnya. Umumnya, bayi mulai bisa berjalan pada usia 11-15 bulan, meskipun beberapa bayi dapat melakukannya lebih cepat atau sedikit lebih lambat. Perbedaan ini masih tergolong normal karena setiap bayi memiliki perkembangan motorik yang unik.
Bagi Bunda dan Ayah, memahami tahap perkembangan ini sangat penting agar dapat memberikan stimulasi yang tepat untuk mendukung keterampilan motorik bayi. Dengan pemahaman yang baik, orang tua bisa membantu Si Kecil agar lebih percaya diri dalam mencapai tonggak pertumbuhan ini. Yuk, simak tahapan bayi sebelum bisa berjalan dan cara melatihnya agar semakin lancar!
Agar dapat berjalan, bayi harus melewati beberapa tahap perkembangan motorik, mulai dari duduk, merangkak, hingga berdiri. Setiap tahap memiliki peran penting dalam memperkuat otot dan koordinasi tubuh bayi. Berikut tahapan-tahapan yang biasanya terjadi:
Bayi umumnya mulai bisa duduk sendiri antara usia 7 hingga 9 bulan. Sebelum bisa duduk dengan stabil, bayi perlu memiliki kekuatan otot leher, punggung, dan perut yang cukup. Kemampuan ini sangat penting sebagai dasar bagi perkembangan motorik berikutnya.
Untuk membantu bayi belajar duduk, Bunda bisa membiasakan Si Kecil berada dalam posisi duduk dengan bantuan pangkuan atau bantal sebagai penyangga. Selain itu, meletakkan mainan berwarna cerah di sekitarnya dapat mendorong bayi untuk mempertahankan keseimbangan tubuhnya saat duduk. Perlahan, ia akan terbiasa dengan posisi ini dan semakin stabil dalam duduk tanpa bantuan.
Bunda pasti ingin tahu bayi 7-9 sudah bisa apalagi selain berjalan. Cari tahu jawabannya di sini: Panduan Lengkap Tumbuh Kembang Bayi Usia 7-9 Bulan.
Merangkak merupakan tahap penting dalam perkembangan motorik bayi, yang biasanya terjadi saat usia 6-10 bulan. Gerakan ini tidak hanya melatih koordinasi antara tangan dan kaki, tetapi juga memperkuat otot punggung, lengan, dan kaki yang akan berguna saat bayi mulai berdiri dan berjalan.
Untuk merangsang bayi agar lebih aktif merangkak, letakkan mainan favoritnya di depannya dan dorong Si Kecil untuk mengambilnya. Jika perlu, buatlah rintangan kecil dengan bantal atau selimut agar ia lebih aktif bergerak. Merangkak juga melatih keseimbangan dan koordinasi tangan-kaki, sehingga menjadi langkah awal yang baik sebelum Si Kecil mulai berjalan.
Di usia 7-12 bulan, bayi mulai mencoba berdiri dengan bantuan tumpuan, seperti meja, kursi, atau pegangan orang tua. Pada tahap ini, otot kaki dan keseimbangan bayi semakin berkembang. Awalnya, bayi mungkin hanya bertahan dalam posisi berdiri selama beberapa detik, tetapi seiring waktu, ia akan semakin kuat dan bisa berdiri lebih lama.
Untuk melatih bayi agar lebih sering berdiri, letakkan benda menarik di tempat yang sedikit lebih tinggi dari jangkauannya. Hal ini akan mendorongnya untuk mencoba mengangkat tubuh dan berdiri lebih lama. Selain itu, biarkan bayi berlatih menekuk lutut dan duduk kembali dengan perlahan untuk membantunya memahami cara mengontrol tubuh saat berdiri.
Umumnya, bayi mulai bisa berjalan pada usia 12 bulan, meskipun ada yang lebih cepat atau lebih lambat. Bayi yang sering berlatih berdiri dan mencoba langkah kecil lebih mudah beradaptasi saat mulai berjalan. Beberapa bayi akan langsung berjalan dengan stabil, sementara yang lain perlu latihan lebih lama untuk mencapai keseimbangan yang baik.
Bunda bisa mendukung bayi dalam proses ini dengan memberikan ruang yang aman bagi Si Kecil untuk bereksplorasi. Pastikan area bermainnya bebas dari benda berbahaya dan gunakan alas yang tidak licin agar lebih nyaman. Jika bayi masih ragu-ragu, coba dorong ia dengan bermain bersama, misalnya dengan permainan bola atau menarik tangannya secara perlahan untuk membantu melangkah. Simak cara agar anak cepat berjalan di artikel ini yuk: Cara Agar Anak Cepat Berjalan Sendiri.
Setiap bayi memiliki waktu yang berbeda dalam mencapai tahap berjalan. Namun, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Si Kecil siap melangkah:
Bayi sering berusaha menarik tubuhnya untuk berdiri dengan berpegangan pada benda di sekitarnya. Ini menunjukkan bahwa otot kaki dan keseimbangannya semakin kuat.
Bayi yang sering berdiri dan berpindah tempat sambil berpegangan menunjukkan bahwa ia semakin percaya diri untuk berjalan. Biasanya, ia akan mencoba melangkah sambil berpegangan pada furnitur atau tangan orang tua.
Beberapa bayi mengalami perubahan jam tidur dan lebih sering rewel. Ini bisa menjadi tanda bahwa tubuhnya sedang beradaptasi dengan perkembangan motorik baru. Jangan khawatir, fase ini biasanya akan berlalu begitu bayi mulai terbiasa berjalan.
Maka dari itu, sering kali dibarengi dengan perubahan lain yang begitu kentara. Berikut ini tahapan perkembangan motorik anak lainnya: Tahap Perkembangan Motorik Anak Usia Dini dan Stimulasinya.
Saat Bunda melihat Si Kecil sudah menunjukkan tanda-tanda siap untuk berjalan, pertimbangkan beberapa aktivitas di bawah untuk meningkatkan kemampuan dan kepercayaan dirinya. Berikut ini beberapa cara melatih bayi agar cepat berjalan yang bisa Bunda lakukan sendiri maupun bersama suami. Selain cara-cara tadi, Bunda juga bisa terapkan cara aman untuk melatih Si Kecil berjalan. Pelajari di sini yuk: Cara Melatih Si Kecil Berjalan dengan Aman.
Setiap kali bayi mencoba berdiri atau melangkah, berikan pujian agar ia semakin percaya diri. Kata-kata semangat dan ekspresi bahagia dari orang tua dapat memberikan motivasi yang besar bagi Si Kecil.
Letakkan mainan favoritnya di jarak tertentu agar bayi terdorong untuk berjalan menuju benda tersebut. Mainan dengan suara atau warna cerah biasanya lebih menarik perhatiannya.
Berjalan tanpa alas kaki dapat membantu bayi meningkatkan keseimbangan dan memperkuat otot kakinya. Kaki yang langsung bersentuhan dengan lantai juga memberikan sensasi yang membantu bayi dalam mengatur keseimbangan.
Penggunaan baby walker sebaiknya dihindari karena dapat membuat bayi terlalu bergantung dan menghambat perkembangan koordinasi alami tubuhnya. Selain itu, baby walker juga berisiko menyebabkan kecelakaan.
Bantu bayi saat ia terlihat ingin mencoba berjalan dengan memegang tangannya secara perlahan, tetapi jangan terlalu sering karena ia juga perlu belajar mandiri. Biarkan bayi menemukan ritme dan keseimbangannya sendiri.
Ingat ya Bun, Si Kecil mulai belajar berjalan ini umumnya ketika berusia 9 bulan ke atas. Selain berjalan, ada beberapa indikasi yang perlu Bunda kenali untuk memastikan perkembangan Si Kecil tidak terganggu. Untuk informasi lengkapnya, yuk baca: Panduan tumbuh kembang anak 9 bulan ke atas.
Sebagian bayi mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mulai berjalan. Namun, jika bayi sudah berusia 18 bulan dan belum menunjukkan tanda-tanda ingin berjalan, Bunda perlu memperhatikan beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya:
Bayi yang lahir prematur umumnya memiliki perkembangan motorik yang sedikit tertunda dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan. Oleh karena itu, orang tua perlu lebih bersabar dan memberikan stimulasi yang cukup.
Jika bayi jarang diberi kesempatan untuk bergerak dan bereksplorasi, perkembangannya bisa terhambat. Pastikan bayi memiliki waktu bermain yang cukup di lantai untuk mengembangkan kekuatan ototnya.
Beberapa kondisi medis, seperti gangguan otot atau saraf, dapat menjadi penyebab keterlambatan berjalan. Jika Si Kecil masih belum bisa berjalan setelah usia 18 bulan, segera konsultasikan ke dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.
Jika Si Kecil sudah berusia 18 bulan tapi belum menunjukkan tanda-tanda akan berjalan, segera temui Dokter Anak. Harapannya, ketika Si Kecil memasuki usia dua tahun, Bunda sudah bisa sedikit lebih tenang melihatnya mampu berjalan berkat terapi yang dilakukan bersama dokter anak.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Umur Berapa Bayi Bisa Jalan? Ini Tanda dan Cara Melatihnya
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?