Demam naik turun bisa menjadi gejala umum dari infeksi virus, tifus, atau demam berdarah. Anak mungkin terlihat aktif ketika demamnya turun dan terlihat seperti sembuh, namun penting untuk tetap memperhatikan gejalanya. Untuk mengetahui penyebab pasti anak demam naik turun tapi tetap aktif, yuk baca artikel ini lebih lanjut.
Ada berbagai penyebab yang menjadi pemicu demam Si Kecil naik turun. Salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kondisi ini adalah tifus. Tifus dapat menyebabkan Si Kecil demam pada siang hari dan normal pada sore hari, atau sebaliknya.
Selain tifus, Bunda juga perlu memperhatikan kemungkinan demam berdarah. Meskipun demam berdarah sering kali dikaitkan dengan pola demam naik turun, namun tidak semua demam semacam itu merupakan tanda demam berdarah. Demam berdarah ditandai dengan suhu tubuh yang tinggi, mencapai 40 derajat celsius atau lebih, disertai dengan gejala seperti bintik merah, sakit kepala, nyeri sendi atau otot, muntah, mual, kelelahan, serta menggigil.
Selanjutnya, infeksi virus juga bisa menjadi penyebab kondisi ini. Lingkungan yang kurang bersih, terutama jika Si Kecil sering bermain di lantai, dapat meningkatkan risiko infeksi virus. Demam akibat infeksi virus biasanya mengikuti pola tertentu, dengan suhu tinggi pada hari pertama dan kedua, kemudian turun pada hari ketiga dan keempat, dan naik lagi pada hari kelima. Infeksi ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya pada hari keenam.
Terakhir, tumbuhnya gigi pada Si Kecil juga dapat menjadi kemungkinan penyebab Si Kecil mengalami gejala ini. Jika disebabkan tumbuh gigi, biasanya kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya.
Bunda, beberapa ciri-ciri demam pada anak perlu mendapatkan perhatian ekstra dan segera dibawa ke dokter.
Salah satunya bila demam berlangsung lebih dari 3 hari atau muncul tanda-tanda bahaya. Pantau suhu tubuh Si Kecil yang mencapai atau melebihi 40°C, kejang demam, demam berulang lebih dari 7 hari, atau jika anak memiliki penyakit kronik seperti penyakit jantung, kanker, lupus, atau penyakit ginjal.
Tanda-tanda bahaya lain yang perlu diperhatikan meliputi Si Kecil tidak bisa merespon, susah bernafas, bibir, lidah, dan kuku berwarna kebiruan, ubun-ubun atau leher yang terlihat aneh, kepala atau perut yang sakit parah, sering muntah, kulit ada bintik-bintik ungu, sulit makan atau minum, gelisah, tubuh condong ke depan tanpa bisa mengontrol air liur, dan jarang buang air kecil.
Jika Si Kecil menunjukkan tanda-tanda ini, langsung bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Salah satu cara yang efektif adalah menggunakan kompres air hangat. Si Kecil mungkin merasa nyaman dengan kompres yang membantu menurunkan panas tubuhnya. Pastikan airnya tidak terlalu panas agar tidak malah melukai kulitnya.
Memberikan cairan lebih banyak juga sangat penting. Si Kecil rentan dehidrasi, jadi pastikan untuk memberi minuman yang cukup. Cairan dapat berupa air ataupun jus, tergantung pada kesukaan dan kebiasaan Si Kecil. Selain itu, hindari memberikan pakaian yang terlalu tebal. Pilihlah pakaian yang ringan dan dapat menyerap keringat dengan baik.
Tidur yang cukup juga merupakan faktor penting dalam membantu pemulihan Si Kecil. Pastikan Ia mendapatkan waktu istirahat yang cukup, dan jauhkan ia dari kerumunan untuk menjaga sirkulasi udara dan menghindari risiko penularan infeksi sekunder.
Selain itu, Bunda juga dapat memberikan obat penurun panas agar Si Kecil bisa merasa lebih nyaman. Namun, Bunda perlu konsultasi ke dokter sebelum memberikan obat pada Si Kecil agar dosisnya tepat.
Bunda, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya dengan mudah. Pertama, jaga waktu tidurnya agar sesuai dengan usianya. Karena tidur yang cukup dan berkualitas membantu tingkatkan daya tahan tubuh. Ajak ia berolahraga secara rutin dengan aktivitas yang menyenangkan, seperti bersepeda atau berjalan kaki.
Selanjutnya, pastikan ia terpapar sinar matahari cukup. Hal ini karena sinar matahari membantu tubuh memproduksi vitamin D yang mendukung sistem imun. Ingatlah untuk berjemur pada jam yang tepat, sekitar jam 10 pagi selama 10-15 menit.
Terakhir, pilih susu dengan kandungan DHA, protein, mineral, dan multivitamin, seperti susu Morinaga Platinum, untuk dukung tumbuh kembang Si Kecil. Selain itu, pastikan Ia makan makanan bergizi, seperti buah-buahan berwarna cerah yang kaya karotenoid untuk melawan infeksi dan melindungi dari penyakit kronis. Dengan melakukan langkah-langkah ini, Bunda dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh Si Kecil secara alami.
Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang manfaat buah-buahan untuk meningkatkan imun Si Kecil. Baca di sini ya, Bunda: Buah untuk Meningkatkan Imun Si Kecil
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Anak Demam Naik Turun tapi Tetap Aktif, Bunda Harus Apa?
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?