Artikel Terbaru Artikel Terbaru

5 Makanan Rendah Serat untuk Solusi Pencernaan Si Kecil

Morinaga Platinum ♦ 6 Maret 2024

5 Makanan Rendah Serat untuk Solusi Pencernaan Si Kecil

Makanan rendah serat seperti nasi putih, kentang, dan wortel cocok untuk Si Kecil yang pencernaannya sedang terganggu, misalnya sedang diare. Menu seperti ini dapat meredakan beban pencernaannya dan memungkinkan tubuhnya untuk pulih lebih cepat. 

Makanan yang mengandung serat dalam jumlah rendah ini masih banyak lagi, loh. Apa saja makanannya, ya? Yuk, cari tahu berikut ini. 

Daftar Makanan Rendah Serat

Asupan rendah serat sebenarnya mudah Bunda temukan pada makanan sehari-hari. Beberapa menunya mungkin sudah dikonsumsi secara rutin. Berikut ini contoh makanan tersebut: 

Nasi Putih

Nasi putih ternyata mengandung serat dalam jumlah sedikit, yaitu sekitar 0,2 gram dalam 100 gram nasi. Dengan kadar serat yang rendah, makanan pokok ini dapat menjadi salah satu pilihan terbaik ketika Si Kecil mengalami gangguan pencernaan, karena tetap memberikan nutrisi yang diperlukan tanpa memberatkan kerja sistem pencernaan tubuh. 

Jika Si Kecil merasa perutnya sedang tidak nyaman, Bunda dapat memberikan anak nasi putih hangat dengan sup kaldu yang kaya nutrisi dan enak.

Kentang

Dengan kadar seratnya yang rendah, kentang juga dapat menjadi pilihan yang baik untuk dikonsumsi Si Kecil yang pencernaannya sedang bermasalah. Dilansir dari Nilai Gizi, kandungan seratnya dalam 100 gram kentang hanya berkisar 0,5 gram. 

Mengandung vitamin dan mineral esensial, kentang dapat diolah menjadi pure lembut, bahan campuran sup, atau dikukus dan dicampur dengan keju. Bunda juga dapat menyajikannya dalam bentuk kentang goreng yang gurih sebagai camilan. Tekstur kentang yang lembut membuatnya mudah dikonsumsi sebagai sumber tenaga bagi Si Kecil.

Wortel

Walaupun kebanyakan sayuran mengandung serat yang tinggi, tidak demikian dengan wortel. Menurut Fatsecret, kandungan serat pangan pada wortel berukuran sedang hanya 1,5-2 gram saja. 

Sayuran berwarna oranye ini dapat menjadi pilihan yang baik saat tubuh membutuhkan asupan dengan kadar serat rendah. Wortel dapat diolah menjadi semangkuk sayur sup bersama dengan kentang. Si Kecil pasti lahap jika menyantapnya bersama nasi putih hangat. Wortel juga dapat diolah menjadi campuran kue, sehingga dapat dikonsumsi sebagai camilan.

Pisang

Pisang merupakan salah satu buah yang mengandung serat dalam jumlah sedikit. Jika merujuk pada situs FatSecret, sebuah pisang berukuran kecil (sepanjang 15 cm) mengandung tidak lebih dari 2,6 gram serat pangan. 

Pisang aman dikonsumsi jika Si Kecil sedang merasa pencernaannya tidak nyaman. Selain itu, pisang juga dapat menambah tenaga karena kandungan karbohidratnya yang tinggi.

Bunda bisa dengan mudah mendapatkan buah ini di pasar atau supermarket. Jika Si Kecil menyukai camilan manis, Bunda dapat membuat kolak pisang dengan campuran gula jawa. Pisang juga dapat diolah menjadi berbagai macam bentuk camilan, seperti pisang coklat atau bolu pisang. 

Telur

Telur adalah superfood yang minim akan kandungan serat. Data yang diambil dari FatSecret menyebutkan bahwa telur tidak mengandung serat sama sekali, sehingga membuatnya menjadi aman dikonsumsi jika Si Kecil sedang mengalami masalah pencernaan. 

Telur dapat diolah menjadi berbagai macam masakan. Bunda dapat memberikan telur dalam sajian telur ceplok, telur dadar, atau telur rebus. Bunda juga dapat mengolahnya bersama dengan susu untuk membuat puding yang lembut. Dijamin Si Kecil tidak akan menolaknya sebagai camilan siang yang lezat. 

Kenapa Mengonsumsi Makanan Rendah Serat?

Konsumsi makanan rendah serat dianjurkan jika Si Kecil memiliki gangguan kesehatan tertentu, seperti diare. Menurut Healthline, mengonsumsi makanan seperti ini dapat mengurangi jumlah sisa makanan yang tidak dicerna dengan baik di saluran pencernaan. 

Selain itu, tujuan lainnya ialah memberikan kesempatan bagi sistem pencernaan tubuh untuk beristirahat. Sebab, jumlah sisa makanan yang tidak tercerna yang bergerak melalui usus akan berkurang, sehingga dapat mengurangi beban kerja sistem pencernaan. Dampaknya positifnya adalah dapat meredakan sakit perut, diare, dan gejala gangguan pencernaan lainnya.

Kapan Mulai Mengonsumsi Makanan Berserat Lagi?

Si Kecil dapat mulai mengonsumsi makanan berserat tinggi jika pencernaannya tidak terganggu lagi. Bunda dapat memberikan sayur-sayuran atau buah jika perutnya sudah mulai merasa nyaman. 

Bunda dapat memberikan asupan makanan berserat dengan jumlah sedikit demi sedikit, sembari mengamati bagaimana respon tubuhnya. Jika ia tidak mengeluhkan gejala yang muncul sebelumnya, maka konsumsi makanan rendah serat sudah tidak diharuskan. 

Makanan yang berserat tinggi juga mengandung banyak manfaat, Bun. Dampaknya dari mulai mengurangi peradangan hingga memperbaiki sistem imun. Yuk, cari tahu manfaat makanan yang kaya akan serat beserta contohnya berikut ini: Makanan Berserat Tinggi yang Mudah Disajikan untuk Si Kecil.  

Sumber:

  • Nilai Gizi. Nasi Putih. Diakses pada 13 Februari 2024. https://nilaigizi.com/gizi/detailproduk/22/nilai-kandungan-gizi-nasi-nasi-putih 
  • Nilai Gizi. Kentang. Diakses pada 13 Februari 2024. https://nilaigizi.com/gizi/detailproduk/148/kentang-segar 
  • Fat Secret. Wortel. Diakses pada 13 Februari 2024. https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/wortel?portionid=34039&portionamount=1,000 
  • Healthline. Low Fiber Diet. Diakses pada 13 Februari 2024. https://www.healthline.com/health/low-fiber-diet#reintroducing-fiber