Sebagai orang tua, Bunda perlu mengenali perkembangan motorik halus Si Kecil. Keterampilan ini melibatkan penggunaan otot-otot kecil untuk melakukan banyak hal sehari-hari, contohnya antara lain mencuci tangan dan memegang pensil.
Keterampilan ini berkembang secara bertahap seiring pertumbuhan Si Kecil, dan tolok ukur kematangannya berbeda-beda pada setiap usia. Yuk, telusuri cara menilai kematangan keterampilan motorik halus dan bagaimana merangsang keterampilan tersebut pada Si Kecil.
Keterampilan motorik halus adalah kemampuan menggunakan otot-otot kecil pada tangan, kaki dan jari-jemari untuk melakukan gerakan yang tepat. Bagi Si Kecil, gerakan-gerakan ini sangat penting untuk tugasnya sehari-hari, seperti mengambil mainan, menulis, dan memindahkan benda-benda kecil.
Ada banyak sekali gerakan kecil yang merupakan motorik halus. Umumnya gerakan ini membutuhkan koordinasi antara tangan, kaki, jari-jari sampai otot, sendi, dan saraf untuk menciptakan sebuah gerakan sederhana.
Mengambil benda, dengan menggerakan jari dan pergelangan tangan adalah beberapa contoh motorik halus yang merupakan hasil dari serangkaian proses, mulai dari kesadaran, perencanaan, koordinasi alat gerak, kekuatan otot, dan sebagainya.
Contoh lainnya misalnya menggunting dan mengikat tali sepatu, juga melibatkan koordinasi alat gerak, otot, dan naluri ketepatan.
Aktivitas Si Kecil sehari-hari akan terganggu jika kemampuan motorik halusnya kurang terlatih. Misalnya, jika Si Kecil tidak terlatih untuk melakukan koordinasi antara tangan, jari-jemari, dan matanya ketika sedang menggunting kertas, maka ia dapat terluka karena gunting tersebut. Contoh lainnya, apabila ia tidak dapat memegang pensil dengan baik, maka ia tidak akan bisa menulis, sehingga tidak dapat berkomunikasi dalam bentuk tulisan.
Sebagai orang tua, Bunda bisa mencoba perlahan memberikan stimulasi agar perkembangan motorik Si Kecil terlatih, sehingga ia mandiri dalam beraktivitas. Namun, ingatlah untuk tidak memaksanya dan tetap pertimbangkan bahwa perkembangan tiap anak yang berbeda-beda.
Banyak penelitian yang menunjukan tolok ukur pencapaian kemampuan motorik halus pada anak-anak di tahapan usia tertentu. Ini penting untuk membantu orang tua mengamati dan memantau perkembangan Si Kecil.
Menurut Cleveland Clinic, pada tahapan usia ini, Si Kecil diharapkan sudah dapat melakukan kegiatan seperti menyusun 9 balok kecil ke atas menyerupai menara-menaraan dan menggambarlingkaran.
Pada usia 3-4 tahun, kekuatan fisiknya mulai berkembang dan ia mulai dapat berkonsentrasi. Bunda bisa amati dan rencanakan kegiatan bersamanya yang dapat menstimulasi kemampuan motorik tersebut.
Pada tahapan usia 4-5 tahun, koordinasi antara jari-jari tangan dengan mata serta otot-otot sudah mulai terbentuk. Kemampuan motorik halus yang diharapkan pada Si Kecil di tahap ini adalah kegiatan seperti menggambar, menggenggam, melukis, menggunting, dan lainnya.
Di usia ini, kemampuan motoriknya bisa distimulasi melalui kegiatan seni rupa seperti menggambar dan mewarnai. Selain menyenangkan untuknya, orang tua bisa memantau dengan jelas sejauh mana perkembangan mereka secara langsung.
Supaya Si Kecil terlatih menjadi lebih mandiri dalam beraktivitas, kemampuan motorik halusnya harus dilatih dan distimulasi dengan benar. Menurut Cleveland Clinic, stimulasi ini sudah bisa diterapkan secara perlahan sejak ia masih berusia 0-6 bulan.
Ketika ia masih bayi, jika Bunda menyentuh tangannya dengan satu jari, maka ia akan refleks menggenggam jari Bunda. Ini adalah contoh stimulasi pada anak yang masih bayi agar ia terbiasa melakukan gerakan-gerakan seperti menggenggam tadi.
Cara paling mudah yang biasa dilakukan para orang tua adalah dengan memberikan mainan edukasi yang bisa mengasah kreativitasnya, seperti mainan clay atau tanah liat, susun puzzle dan balok warna warni. Si Kecil akan terpicu untuk melakukan sesuatu kepada mainan-mainan tersebut dan secara perlahan kreatifitasnya terbangun.
Nah, sekarang Bunda sudah paham, kan? Apa itu motorik halus dan mengapa keterampilan ini penting baginya untuk selalu diasah? Lalu, supaya keterampilannya ini meningkat, Si Kecil juga perlu asupan nutrisi untuk mengoptimalkan kecerdasan otaknya agar dapat menjalankan fungsi koordinasi tubuh dengan baik. Nutrisi ini bisa didapatkan dari susu pertumbuhan. Yuk, cari tahu susu pertumbuhan yang dimaksud di sini: Pilihan Susu Anak 3 Tahun untuk Kecerdasan Otak.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Pentingnya Kemampuan Motorik Halus dalam Tumbuh Kembang Anak
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?