Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak terbagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Memahami keduanya merupakan hal penting karena dapat berpengaruh terhadap kepribadian, kesehatan fisik, hingga kesejahteraan anak secara keseluruhan. Selain itu, Bunda juga jadi bisa mengoptimalkan potensi Si Kecil dengan lebih baik lagi.
Baca selengkapnya dalam ulasan berikut yuk, Bun.
Faktor internal berasal dari dalam tubuh Si Kecil. Faktor-faktor ini terbentuk ketika Si Kecil berada dalam kandungan. Contohnya antara lain kebiasaan, asupan nutrisi, kesehatan fisik maupun mental ketika hamil.
Faktor terbesar yang dipengaruhi Ayah Bunda adalah genetik yang diturunkan kepada anaknya. Karakteristik fisik seperti berat badan, warna mata, tekstur rambut, serta tinggi badan diturunkan secara alamiah. Si Kecil cenderung mewarisi tinggi badan yang mirip dengan Ayah atau Bunda. Tak hanya itu, genetik menentukan sebagian besar aspek kognitif, perilaku anak serta sifat sosial dari orang tua.
Banyak perbedaan pertumbuhan dan perkembangan karena jenis kelamin. Sebab, secara alamiah, faktor ini menentukan hormon yang dominan di dalam tubuh. Contohnya, terdapat jumlah hormon testosteron pada laki-laki yang lebih banyak. Sehingga, testosteron yang lebih banyak ini akan membentuk dan mengembangkan otot lebih besar daripada perempuan.
Perbedaan pertumbuhan akan sangat terlihat ketika memasuki masa pubertas. Pada masa tersebut, perubahan fisik remaja perempuan akan lebih cepat daripada perubahan pada laki-laki.
Di dalam tubuh Si Kecil terdapat hormon dengan komponen biologis tertentu. Komponen biologis ini bekerja meningkatkan ataupun mengurangi aktivitas berbagai alat tubuh. Semua hormon ini menciptakan interaksi yang berperan dalam mengatur tumbuh kembang Si Kecil sejak masih dalam kandungan.
Pada anak balita, hormon pertumbuhan bekerja mengatur pertumbuhan pada banyak organ tubuhnya, terutama tulangnya. Selain itu, hormon tersebut juga akan memengaruhi pubertas ketika Si Kecil nanti mencapai usia remaja.
Kecerdasan ialah kemampuan untuk membantu Si Kecil belajar dan beradaptasi dengan lingkungannya. Kecerdasan ini juga termasuk kemampuan untuk membuat keputusan dengan tepat.
Faktor kecerdasan akan sangat memengaruhi perkembangan kognitif, kemampuan berpikir, serta mengingat informasi. Selain itu, kecerdasan juga akan memengaruhi perkembangan kemampuan fisik, mental, sosial, emosi, moral, serta bahasa.
Faktor emosional berarti kemampuan Si Kecil dalam mengenali perasaan dan emosinya sendiri. Kemampuan ini akan mendukung perkembangannya untuk mampu berinteraksi dengan orang lain. Faktor emosional juga memengaruhi kemampuannya memahami emosi orang lain serta mengatur emosinya sendiri.
Dengan kemampuan sosial emosional yang matang, Si Kecil akan dapat memahami dirinya sendiri serta membentuk identitas dirinya. Bunda dapat mengenali apakah anak memiliki kecerdasan emosional atau masih perlu dikembangan lagi. Yuk, cek selengkapnya di artikel ini: Kenali Ciri-ciri Kecerdasan Emosional pada Si Kecil.
emenjak bayi, faktor eksternal juga akan berperan dalam tumbuh kembangnya. Faktor eksternal ini terjadi di luar tubuh jadi, Bunda bisa memaksimalkannya untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil.
Nutrisi merupakan kunci untuk pertumbuhan fisik yang sehat. Nutrisi ini dapat dipenuhi dengan menyediakan makanan yang beragam serta mengandung zat-zat yang dibutuhkan, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, serta air.
Bunda perlu menyediakan menu dengan nutrisi lengkap untuk Si Kecil setiap hari. Contohnya, nasi merah dengan tahu, sayur bayam, telur dadar serta potongan buah segar. Jangan lupa juga untuk melengkapi gizinya dengan segelas susu.
Dari konsumsi makanan bergizi, Bunda akan dapat memenuhi kebutuhan energi Si Kecil untuk beraktivitas. Gizi juga akan memenuhi kebutuhannya untuk menjaga fungsi otak dan mempertahankan kekebalan tubuh. Jika ia kekurangan makanan bergizi, pertumbuhannya akan berisiko menjadi lambat.
Cara Si Kecil diperlakukan oleh orangtuanya akan memengaruhi proses perkembangannya. Berikan cinta dan dorongan positif yang dibutuhkan Si Kecil untuk menguatkan ikatan emosional.
Sikap positif ini akan membuat Si Kecil merasa aman dan menjadi lebih percaya diri. Bunda juga bisa mengembangkan kemampuan belajar Si Kecil dengan mendukungnya untuk bereksplorasi.
Faktor pendidikan untuk Si Kecil didukung dari stimulasi yang dilakukan di rumah. Pendidikan memberi pengetahuan serta keterampilan untuk perkembangan intelektual dan kemampuan Si Kecil. Kemampuan yang dilatih adalah berpikir kritis dan analitis. Selain itu, pendidikan juga membentuk kepribadian, etika, serta sudut pandangnya.
Kesehatan fisik dan mental akan membentuk gaya hidup sehat. Jika gaya hidup ini terbentuk semenjak dini, maka dampaknya menjadi besar ketika dewasa. Contohnya, berolahraga dapat menguatkan pertumbuhan tulang serta mengoptimalkan perkembangan otot.
Untuk menstimulasi mental Si Kecil, Bunda dapat mendukungnya dengan memberinya mainan yang membentuk kepercayaan diri dan kreativitas. Misalnya, memberikan mainan blok kayu untuk disusun-susun yang dapat membantu Si Kecil merasa percaya diri serta banyak berkreasi. Jika mentalnya sehat, ia akan mampu berkonsentrasi, mengingat lebih banyak memori, belajar, serta memecahkan masalah.
Status sosial dan ekonomi perlu berjalan seimbang tanpa adanya kesenjangan. Sebab, kesenjangan ini dapat membuat pertumbuhan Si Kecil menjadi tidak maksimal.
Keluarga dari status ekonomi bawah, umumnya sulit mengakses makanan dengan nutrisi yang seimbang. Mereka juga sulit mendapatkan fasilitas kesehatan untuk memeriksa tumbuh kembang Si Kecil. Selain itu, mereka juga lebih sulit mengakses vitamin dan obat.
Selain mengetahui faktor tumbuh kembang Si Kecil, Bunda perlu mengetahui tahapannya juga. Yuk, cari tahu lebih banyak tentang tahapannya ini di sini: Kenali Tahap Tumbuh Kembang Anak dan Gangguan yang Perlu Diwaspadai
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?