Cara Melatih Si Kecil Berjalan dengan Aman

Morinaga Platinum ♦ 1 Mei 2017

Cara Melatih Si Kecil Berjalan dengan Aman

Duh, tidak terasa sebulan lagi Si Kecil akan tiup lilin ulang tahun pertamanya. Tapi, kok, ia belum menunjukkan tanda-tanda akan berjalan, ya? Sepertinya Si Kecil terlalu asyik merangkak ke sana, kemari mengeksplorasi tiap sudut rumah. Wajarkah demikian? Apakah sudah saatnya Bunda menerapkan ragam cara melatih anak berjalan?

Meski perkembangan Si Kecil tidak bisa disamakan dengan anak lain seusianya tetapi Bunda harus tahu parameter perkembangan kemampuan. Umumnya, Si Kecil mulai dapat berjalan di usia 12-15 bulan. Dan batas rentang waktu normal Si Kecil bisa berjalan adalah 18 bulan.

Tapi jangan khawatir berlebihan dulu, Bunda, karena pada sebagian kasus Si Kecil yang terlambat berjalan yang terjadi merupakan variasi normal, artinya tidak ada kelainan pada otot atau sarafnya. Terutama jika perkembangan lainnya, misalnya bicara atau pengertian, berjalan normal-normal saja.

Namun, jika Bunda merasa ada yang tidak biasa pada Si Kecil, misalnya ukuran kepalanya dan badannya terlalu kecil juga pendek dan terlambat bicara, periksakan Si Kecil ke dokter.

Perlu diketahui bahwa terlambat berjalan bisa disebabkan oleh kelainan organik misalnya otot yang terlalu lemah atau malah terlalu kaku. Umumnya, kelainan otot, saraf, atau tulang adalah penyebab Si Kecil telat berjalan. Apabila setelah pemeriksaan dokter tidak ditemukan masalah pada kesehatan Si Kecil, berarti Bunda harus lebih rajin melakukan stimulasi agar ia mau belajar berjalan.

1. Latihan Sebelum Berjalan: Tummy Time

Untuk menguatkan otot tungkai Si Kecil, latihan bisa dimulai dengan memperbanyak tummy time. Dengan posisi telungkup, Si Kecil akan melatih tangan dan kakinya untuk menggapai suatu benda. Tak hanya itu saja, tummy time bermanfaat untuk menguatkan otot leher dan punggungnya yang berguna sebagai penyangga tubuh saat berjalan.

2. Kurangi Menggendong Si Kecil

Kemudian, hindari terlalu sering menggendong Si Kecil. Ini akan berakibat pada tidak terlatihnya kekuatan otot tubuhnya. Biarkan Si Kecil banyak bermain di lantai yang dialasi karpet atau matras. Dengan melakukan ini, ia pasti juga akan merasa tertantang untuk mengeksplorasi lingkungannya. Menggapai kaki meja atau memegangi kursi adalah latihan awal ia berdiri sendiri.

3. Kurangi Penggunaan Baby Walker

Lalu, hindari penggunaan baby walker karena selain kurang aman, alat bantu ini tidak efektif dalam melatih Si Kecil berjalan. Ini alasannya mengapa The American Academy of Pediatrics melarang penggunaan alat bantu tersebut sejak beberapa tahun lalu. Sebaiknya gunakan meja, kursi, atau alat dorong lain seperti troli mainan sebagai sarana penopang tubuhnya.

Sebaiknya gunakan meja, kursi, atau alat dorong lain seperti troli mainan sebagai sarana penopang tubuhnya. Bunda bisa juga gunakan baby jumper, activity center, push walker, dan play mats semuanya menawarkan manfaat tersendiri yang dapat membantu Si Kecil tumbuh dan berkembang dengan aman dan optimal. Mari ketahui lebih lanjut pengganti baby walker di sini: Pilihan Aman Pengganti Baby Walker untuk Si Kecil