Artikel Terbaru Artikel Terbaru

Ciri-Ciri ISPA pada Anak, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Morinaga Platinum ♦ 18 Januari 2022

Ciri-Ciri ISPA pada Anak, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

ISPA atau infeksi saluran pernapasan atas adalah penyakit yang umum terjadi pada anak-anak. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyerang bagian atas sistem pernapasan, termasuk hidung, tenggorokan, dan sinus. Karena daya tahan tubuh anak masih berkembang, mereka lebih rentan terhadap ISPA dibandingkan orang dewasa.

Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, ISPA mencakup berbagai kondisi seperti flu, sinusitis, faringitis, laringitis, dan tonsilitis. Penyakit ini mudah menular melalui percikan droplet dari batuk atau bersin serta kontak dengan benda yang telah terkontaminasi virus atau bakteri. Oleh sebab itu, orang tua perlu memahami gejala ISPA, penyebabnya, serta cara mengobati dan mencegahnya agar anak tetap sehat.

Nah bun karena infeksi ISPA dapat mencakup tonsilitis atau amandel dan penyakit lainnya, simak artikel berikut yuk untuk mengetahui perbedaan Radang amandel dengan radang tenggorokan. Ciri-ciri Radang Amandel, Samakah dengan Radang Tenggorokan?

Apa saja gejala ISPA yang perlu diwaspadai?

Gejala ISPA dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut beberapa ciri-ciri yang sering dialami anak yang menderita ISPA:

1. Hidung Tersumbat atau Pilek

Hidung tersumbat atau pilek sering menjadi tanda awal ISPA. Anak mungkin mengalami kesulitan bernapas akibat lendir yang berlebihan di hidung. Hal ini bisa membuat tidur menjadi tidak nyenyak dan menyebabkan anak lebih rewel dari biasanya.

2. Batuk dan Sakit Tenggorokan

Batuk kering atau berdahak adalah gejala umum ISPA. Jika disertai sakit tenggorokan, anak mungkin merasa tidak nyaman saat menelan makanan atau minuman. Kondisi ini bisa mengurangi nafsu makan dan menyebabkan dehidrasi jika tidak segera ditangani.

3. Demam

Demam adalah reaksi alami tubuh dalam melawan infeksi. Suhu tubuh anak bisa meningkat hingga lebih dari 38 derajat Celsius, yang sering kali disertai dengan tubuh lemas dan kurangnya energi untuk beraktivitas. Oleh karenanya, coba turunkan demamnya tanpa obat-obatan ya, Bun. Mari simak cara menurunkan panas pada badan Si Kecil di sini: Cara Menurunkan Panas pada Bayi tanpa Obat.

4. Suara Serak atau Kehilangan Suara

Infeksi yang menyerang laring dapat membuat suara anak menjadi serak atau bahkan hilang sementara. Ini biasanya disertai dengan batuk kering dan nyeri di tenggorokan.

5. Sakit Kepala dan Nyeri Otot

ISPA dapat menyebabkan sakit kepala dan nyeri otot akibat peradangan yang terjadi di tubuh. Kondisi ini sering kali membuat anak terlihat lemas dan kurang aktif.

6. Napas Berbunyi atau Sesak Napas

Pada kasus yang lebih serius, ISPA dapat menyebabkan napas berbunyi (mengi) atau bahkan sesak napas. Jika anak menunjukkan tanda-tanda ini, segera cari pertolongan medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Jika gejala ISPA tidak membaik dalam 10 hari atau semakin parah, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Penyebab ISPA pada Anak

Beberapa faktor dapat menyebabkan anak terkena ISPA, di antaranya:

1. Infeksi Virus

Sebagian besar kasus ISPA disebabkan oleh virus seperti rhinovirus, adenovirus, parainfluenza, dan respiratory syncytial virus (RSV). Virus ini dapat dengan mudah menyebar melalui udara atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

2. Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri seperti Streptococcus, Haemophilus influenzae, dan Pneumococcus juga bisa menyebabkan ISPA. Bakteri ini biasanya menyerang ketika sistem kekebalan tubuh anak sedang lemah.

3. Paparan Asap dan Polusi Udara

Paparan asap rokok, polusi udara, atau zat kimia beracun dapat mengiritasi saluran pernapasan dan meningkatkan risiko terkena ISPA. Lingkungan yang tidak bersih juga dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri dan virus penyebab ISPA.

4. Daya Tahan Tubuh Lemah

Anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terkena infeksi pernapasan. Faktor seperti kurangnya asupan gizi, kurang tidur, atau kelelahan dapat membuat tubuh anak lebih mudah terserang penyakit.

5. Alergi

Alergi terhadap debu, bulu hewan, atau serbuk sari dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan. Jika tidak ditangani dengan baik, alergi ini bisa meningkatkan risiko anak terkena ISPA.

Pengobatan ISPA pada Anak

Sebagian besar kasus ISPA dapat sembuh dengan perawatan di rumah. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mempercepat pemulihan anak:

1. Memberikan Cukup Cairan

Cairan membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mengencerkan lendir di saluran pernapasan. Air putih, sup hangat, atau teh dengan madu (untuk anak di atas 1 tahun) dapat membantu meredakan gejala ISPA.

2. Menjaga Kualitas Istirahat

Tidur yang cukup dapat membantu tubuh anak melawan infeksi dengan lebih baik. Pastikan anak tidur dalam lingkungan yang nyaman, dengan udara yang bersih dan cukup lembap.

3. Menggunakan Pelembap Udara

Humidifier atau terapi uap hangat dapat membantu melembapkan udara dan meredakan hidung tersumbat. Ini juga dapat mengurangi iritasi pada tenggorokan.

4. Memberikan Obat Sesuai Anjuran Dokter

Jika ISPA disebabkan oleh bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Namun, jika disebabkan oleh virus, pengobatan lebih difokuskan pada pereda gejala seperti demam dan batuk.

5. Menghindari Paparan Asap

Paparan asap rokok atau polusi udara dapat memperparah gejala ISPA. Pastikan anak berada di lingkungan dengan udara bersih dan bebas dari zat berbahaya.

Cara Mencegah ISPA pada Anak

Terdapat beberapa cara untuk mencegah ISPA atau melindungi anak dari gangguan pernapasan, salah satunya dengan menghindari kontak secara langsung dengan orang yang tengah menderita sakit ISPA. Pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:

1. Mencuci Tangan Secara Rutin

Ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah bermain, dan setelah batuk atau bersin. Kebiasaan ini dapat mencegah penyebaran virus dan bakteri penyebab ISPA.

2. Menghindari Kontak dengan Orang Sakit

Jika ada anggota keluarga yang sedang sakit, batasi kontak langsung dengan anak. Hindari berbagi alat makan atau mainan yang dapat menjadi media penyebaran infeksi.

3. Menjaga Kebersihan Rumah

Bersihkan rumah dan benda-benda yang sering disentuh anak secara rutin untuk menghindari penyebaran kuman. Pastikan ventilasi rumah tetap baik agar udara di dalam rumah tetap bersih.

4. Menjaga Pola Makan Sehat

Nutrisi yang cukup membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak. Pastikan anak mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan vitamin dan mineral.

5. Memberikan Vaksinasi

Beberapa vaksin, seperti vaksin influenza dan pneumonia, dapat membantu melindungi anak dari infeksi saluran pernapasan yang lebih serius. Konsultasikan dengan dokter mengenai jadwal imunisasi yang sesuai.

Dengan mengenali ciri-ciri ISPA sejak dini dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, orang tua dapat membantu melindungi anak dari infeksi saluran pernapasan yang dapat mengganggu kesehatannya. Jika gejala semakin memburuk atau tidak kunjung membaik, segera cari pertolongan medis agar anak mendapatkan perawatan yang optimal. Catat ya jenis dan jadwal imunisasi bayi berikut ini: Jadwal Imunisasi Bayi Lengkap Anjuran IDAI Terbaru.

Diagnosis ISPA Pada Si Kecil

Untuk bisa melakukan diagnosa mendalam, pemeriksaan dan penanganan dokter punya peran krusial bagi kesehatan Si Kecil. Umumnya, dokter akan memeriksa gejala gangguan pernapasan dan penyakit lain yang pernah dialami Si Kecil. Dokter akan melakukan pemeriksaan hidung, telinga, dan tenggorokan untuk mendeteksi kemungkinan adanya infeksi. Bunda bisa membantu tugas dokter dengan cara menenangkan Si Kecil.

Suara napas Si Kecil juga akan diperiksa oleh dokter dengan stetoskop untuk memantau adanya penumpukan cairan atau peradangan di paru-paru. Apabila terjadi sesak napas, dokter akan melakukan pemeriksaan kadar oksigen atau saturasi oksigen menggunakan alat pulse oximetry.

ISPA yang disebabkan oleh virus biasanya tidak dilakukan pemeriksaan lebih lanjut karena dapat sembuh dengan sendirinya sistem imunitas tubuh yang kuat setelah beberapa minggu. Meski begitu, diperlukan pemantauan gejala oleh dokter secara teratur.

Apabila dicurigai adanya kuman khusus penyebab ISPA, dokter akan melakukan pengambilan sampel dahak atau usap tenggorokan untuk diperiksa di laboratorium. Jika infeksi menyerang paru-paru, maka akan dilakukan pemeriksaan foto rontgen dada atau CT scan untuk memeriksa kondisi organ paru-paru.

Nah, sekarang Bunda sudah tahu mengenai ISPA pada anak, sehingga dapat mengantisipasi apabila Si Kecil mengalami gejala yang mengarah ke infeksi saluran pernapasan atas dan memberikan penanganan yang tepat. 

Selain itu, Bunda dapat memberikan tambahan susu pertumbuhan untuk memperkuat daya tahan tubuh Si Kecil. Salah satu susu formula yang bisa membantu Bunda adalah Morinaga Platinum.

Susu Morinaga Platinum MoriCare Triple Bifidus memiliki formula unggulan yakni Probiotik Triple Bifidus yang merupakan gabungan 3 bakteri baik Bifidobacterium longum BB536, Bifidobacterium breve M-16V, Bifidobacterium longum subsp. infantis M-63 yang disinyalir dapat memperkuat daya tahan tubuh Si Kecil dan mencegah infeksi saluran nafas maupun pencernaan pada Si Kecil.