Imunisasi PCV dapat memberikan manfaat besar untuk melindungi Si Kecil dari penyakit yang disebabkan bakteri pneumokokus. Tetapi, Bunda sebaiknya menyadari bahwa vaksin ini terkadang dapat menyebabkan demam sebagai efek sampingnya.
Oleh karena itu, selain memberikan vaksin PCV kepada Si Kecil, alangkah baiknya apabila Bunda juga mampu mengelola demam sebagai reaksi yang mungkin akan terjadi padanya. Mari simak di sini untuk memahami bagaimana vaksin ini mampu menimbulkan peningkatan suhu pada Si Kecil.
Menurut organisasi World Health Organization, demam dengan suhu di atas 39C, terjadi pada setiap 1 dari 20 orang bayi yang memperoleh vaksin PCV. Namun, demam yang sering terjadi umumnya lebih ringan, di bawah suhu tersebut.
Saat vaksin diberikan, vaksin ini akan merangsang produksi suatu antibodi untuk mengaktifkan sel-sel imun yang dapat melawan infeksi bakteri pneumokokus. Secara alamiah, antibodi tersebut akan menyebabkan respons imun terhadap vaksin tersebut, yang salah satunya dapat berupa demam.
Respons imun ini diperlukan tubuh Si Kecil supaya ia menjadi lebih kebal terhadap penyakit pneumokokus tersebut. Dengan respons imun ini, maka ia akan memperoleh perlindungan apabila ia terpapar oleh pneumokokus kembali di kemudian hari.
Demam sebagai efek samping vaksin PCV umumnya akan mencapai puncaknya sekitar 6 jam setelah vaksinasi, dan akan mereda dalam waktu 2 hari.
Sangat jarang anak-anak mengalami demam yang diakibatkan penyuntikan vaksin hingga melebihi 2 hari. Apabila demamnya berlangsung cukup lama, maka kemungkinan besar demam ini bukanlah efek samping vaksin, melainkan merupakan gejala dari penyakit yang tidak berkaitan dengan vaksin.
Bunda, banyak ibu yang telah mengetahui bahwa demam merupakan efek samping yang mungkin saja terjadi setelah seorang anak menerima vaksin PCV. Tetapi sebaiknya Bunda tidak memberikan obat-obatan antidemam dulu kepada Si Kecil sebelum ia memperoleh vaksin ini. Ini dikarenakan obat-obatan tersebut dapat mengganggu efektivitas vaksin dalam menghasilkan respons imun yang dibutuhkannya untuk melawan pneumokokus.
Meskipun demam akibat vaksin PCV ini tergolong ringan, tetapi Si Kecil bisa saja akan merasa tidak nyaman dan menjadi rewel. Oleh karena itu, sebaiknya Bunda mengatasinya dengan tepat untuk meminimalisasi ketidaknyamanannya.
Bunda dapat mengatasinya dengan memberikan kompres hangat, untuk membantu otak Si Kecil mengatur suhu tubuhnya agar kembali menurun. Selain itu, Bunda juga sebaiknya menyusuinya lebih sering, untuk mencegah dehidrasi yang dapat timbul akibat demam.
Bunda juga dapat berkonsultasi dengan dokter untuk menanyakan kemungkinan pemberian obat penurun demam. Terdapat obat-obatan yang dapat mengurangi demam pada anak-anak, namun Bunda perlu memastikan dosisnya yang tepat pada dokter.
Pemberian vaksin PCV merupakan langkah yang tepat untuk menjaga Ketahanan Tubuh Ganda Si Kecil, agar ia dapat memperoleh Tumbuh Kembang Optimal dan dapat mengeluarkan POTENSI terbaiknya. Bunda dapat memantau tumbuh kembang ini dan mendeteksi setiap milestone yang terjadi, sehingga Bunda akan dapat menjaga tumbuh kembangnya untuk tetap berlangsung sesuai dengan usianya.
Pemantauan ini dapat dilakukan dengan mudah melalui fitur khusus di situs Morinaga ID, yaitu halaman Cek Tumbuh Kembang. Seperti apa fitur ini? Simak di sini ya, Bunda: Cek Tumbuh Kembang.
Referensi:
World Health Organization. Information Sheet Observed Rate of Vaccine Reactions Pneumococcal Vaccine. Diakses 21 Agustus 2024. https://cdn.who.int/media/docs/default-source/pvg/global-vaccine-safety/pneumococcal-vaccine-rates-information-sheet.pdf
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Menghadapi Demam Setelah Imunisasi PCV pada Si Kecil
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?