Bunda, keaktifan pada anak bisa menjadi salah satu indikator kecerdasan. Ketika Si Kecil tampak sulit untuk duduk diam, hal ini dapat menandakan bahwa perkembangan kognitif dan emosionalnya sedang berlangsung, yang pada gilirannya akan meningkatkan kecerdasannya.
Namun, penting juga untuk memahami bahwa hiperaktivitas bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti kelebihan energi. Yuk, Bunda, cari tahu ciri-ciri anak aktif yang bisa menjadi tanda kecerdasan di bawah ini.
Anak yang aktif cenderung sulit untuk duduk diam. Dengan energi yang melimpah, ia selalu sibuk dengan dunianya, bersemangat, dan senang melakukan hal-hal yang menarik baginya. Si Kecil senang bergerak ke sana kemari untuk mengisi waktu luangnya dan keingintahuan yang tinggi sering membuatnya banyak bertanya untuk mengetahui lebih dalam tentang sesuatu.
Keaktifan ini bukan hanya tanda fisik. Bunda, saat Si Kecil bermain, keterampilan kognitif, fisik, emosional, dan sosialnya turut berkembang, terlebih ketika ia berinteraksi dengan teman sebayanya. Melalui permainan, ia belajar berkomunikasi, berimajinasi, dan berkreasi, yang semuanya berkontribusi pada pengasahan keterampilan dan kecerdasannya.
Ketika menghadapi tantangan dalam permainan, Si Kecil mungkin akan berpikir kritis untuk menemukan solusi, yang menunjukkan kemampuan pemecahan masalahnya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak yang aktif secara fisik cenderung belajar lebih efektif, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
Keaktifan Si Kecil bisa menjadi tanda bahwa kecerdasannya berkembang. Misalnya, ia mungkin mengeksplorasi lingkungan sekitarnya karena merasa penasaran terhadap hal-hal baru. Tidak jarang pula ia banyak bertanya untuk memuaskan rasa ingin tahunya.
Namun, ada kalanya keaktifan tersebut disebabkan oleh energi berlebih. Ketika energi tersebut tidak tersalurkan, Si Kecil mungkin akan mencari cara untuk melepaskannya, seperti berlari, melompat-lompat, atau bereksperimen dengan berbagai hal.
Di sisi lain, hiperaktivitas juga bisa dipicu oleh faktor-faktor lain, seperti stres, kegembiraan berlebihan, atau kurang tidur. Selain itu, tingkah lakunya mungkin disebabkan oleh kurangnya perhatian dari Bunda atau Ayah, atau bahkan bisa jadi ia sedang mengalami masalah kesehatan mental.
Bunda, menghadapi Si Kecil yang terlalu aktif memang bisa membuat jengkel dan lelah. Namun, alangkah baiknya jika keaktifannya didukung dan diarahkan pada kegiatan yang dapat membantu mengembangkan potensi kecerdasannya.
Bunda bisa memperkenalkan aktivitas fisik seperti berlari, bermain sepak bola, bersepeda, berenang, atau bermain di taman. Aktivitas-aktivitas ini dapat menjadi cara positif untuk menyalurkan kelebihan energinya. Selain itu, rutinitas ini juga menyehatkan dan dapat mendorong keterampilannya.
Cobalah juga mengajak Si Kecil melakukan kegiatan baru yang menarik baginya. Misalnya, bermain di alam jika ia jarang melakukannya, atau membuat permainan sederhana seperti papan engklek atau pin bowling dari botol air. Dengan cara ini, tidak hanya energinya yang tersalurkan, tetapi juga keterampilan motorik dan olahraganya akan terasah, yang tentunya berguna di masa depan.
Untuk mendukung tumbuh kembangnya yang aktif, penting bagi Bunda untuk memberikan asupan nutrisi yang cukup setiap hari. Susu pertumbuhan bisa menjadi pilihan yang baik, karena tidak hanya menyediakan kalori dan protein yang diperlukan, tetapi juga difortifikasi dengan vitamin dan mineral sesuai kebutuhan Si Kecil.
Yuk, Bunda, temukan susu pertumbuhan yang tepat untuk Si Kecil di halaman berikut ini: Susu Pertumbuhan Kaya Nutrisi untuk Si Kecil.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Anak Aktif itu Tandanya Pintar, Mitos atau Fakta?
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?