Salah satu ciri orang yang cerdas secara spiritual adalah kepekaan dan empati terhadap berbagai hal di kehidupan mereka. Pada anak, kecerdasan spiritual yang matang ditunjukkan dengan adanya perasaan dan pemahaman yang kuat terhadap hal-hal yang ada di sekitar mereka.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang ciri-ciri kecerdasan spiritual pada anak dan bagaimana ciri-ciri tersebut muncul dalam kehidupan sehari-hari. Simak artikel ini untuk memahaminya lebih dalam, serta bagaimana Bunda sebagai orang tua dapat mendukung pertumbuhan spiritual Si Kecil.
Nilai-nilai spiritual pada Si Kecil muncul karena mereka telah dikenalkan mengenai konsep mana yang benar dan salah, baik oleh orang tua maupun lingkungan di sekitarnya. Adapun contoh sikap yang menunjukan Si Kecil cerdas secara spiritual, yaitu:
Si Kecil dengan spiritual yang matang akan memiliki kesadaran diri untuk memiliki tujuan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai motivasi hidupnya. Dia akan mulai mencari tahu hal-hal apa yang diperlukan untuk mencapai tujuannya.
Dengan menetapkan tujuan yang jelas, Si Kecil akan memiliki prinsip untuk menentukan tiap jalan yang dia pilih. Dia dapat menentukan mana yang benar dan salah dan mengelola emosinya. Saat dia dapat mengelola emosi, dia akan berjiwa besar, mudah memaafkan dan meminta maaf serta memiliki tingkat toleransi yang tinggi terhadap stres dan tekanan dalam kehidupan.
Dengan mengembangkan nilai-nilai spiritual, Si Kecil akan cenderung memiliki hubungan interpersonal yang lebih baik karena dia akan lebih mudah berempati dan menyayangi diri sendiri dan orang lain.
Prestasi belajar yang berkembang secara konsisten juga merupakan manfaat dari terasahnya kecerdasan Si Kecil secara spiritual. Selain itu, dia lebih dapat mengatasi tantangan hidup dan merasa lebih puas dengan apa yang dia peroleh dalam hidupnya.
Faktor-faktor yang memengaruhi kecerdasan secara spiritual pada Si Kecil adalah faktor internal, seperti bawaan dari lahir, dan faktor eksternal seperti lingkungan keluarga, sekolah, pengalaman hidup, serta pendidikan agama atau moral.
Terkait bawaan lahir, memang tidak dimiliki semua orang. Namun, kecerdasan ini dapat dipupuk dengan adanya keserasian antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sekitar. Keluarga sebagai lingkungan pertama bagi anak, berperan besar menyadari dan membimbing potensi spiritualnya.
Begitu juga di sekolah dan di masyarakat, Si Kecil akan melihat dan mencontoh segala yang dilihatnya. Berlaku juga untuk media seperti televisi, media sosial, dan lainnya.
Untuk mengembangkan kecerdasan spiritual pada Si Kecil, penting untuk memberi mereka kesempatan untuk merenung, misalnya: “Di mana dia sekarang?” atau “Bagaimana situasi di sekitarnya?”. Langkah ini akan melatih mereka menggali kesadaran diri dan merenungkan apa yang dialaminya.
Ajak pula Si Kecil untuk berdiskusi tentang nilai-nilai penting dalam kehidupan, seperti keputusan apa yang akan diambilnya. Bunda dapat memberikan contoh melalui perilaku Bunda sendiri. Lambat laun dia akan menyadari bahwa jalan yang dipilihnya juga berdampak bagi orang lain. Begitu seterusnya hingga nilai-nilai spiritual makin terbentuk secara matang pada diri Si Kecil.
Mengembangkan kecerdasan spiritual pada Si Kecil sangat penting, dan akan lebih mudah jika komunikasi antara dirinya dan orang tua berjalan lancar. Komunikasi dan pola asuh orang tua-lah yang akhirnya sangat memengaruhi tumbuh kembangnya, baik secara fisik, akademik, maupun spiritual. Bunda pastinya juga ingin Si Kecil unggul di tiga hal tersebut, ‘kan? Yuk, mulai pelajari pola asuh yang tepat untuknya di sini: Tingkatkan Kecerdasan Si Kecil dengan Pola Asuh yang Tepat.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Ciri Kecerdasan Spiritual pada Anak dan Contohnya
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?