Artikel Terbaru Artikel Terbaru

Imun Anak Lemah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Morinaga Platinum ♦ 21 Juli 2023

Imun Anak Lemah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Daya tahan tubuh atau imunitas adalah penjaga kesehatan utama setiap individu, terlebih lagi pada anak-anak. Anak-anak dengan imun yang lemah berisiko untuk terkena berbagai jenis penyakit. Menurut kidshealth.org, sistem imun berfungsi untuk melindungi tubuh Si Kecil dari infeksi.

Ketika ada benda asing atau antigen masuk ke tubuh kita, sistem imun bertugas mengenali antigen dan membuangnya. Sistem imun juga membuat antibodi, zat khusus yang melawan antigen seperti bakteri dan virus. Jika bakteri atau virus yang sama mencoba menyerang lagi di waktu yang akan datang, antibodi ini akan melawannya.

Yuk Bunda, kita pahami lebih lanjut tentang tanda-tanda imun anak lemah dan bagaimana cara meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Ciri Imun Anak Lemah

1. Sering Sakit

Jika Si Kecil sering sakit atau terserang infeksi secara berulang, itulah tanda sistem imun anak lemah. Umumnya, tubuh anak dengan sistem imun yang baik akan mampu melawan serangan bakteri ataupun virus. Namun, imun anak bisa dikatakan lemah jika Si Kecil memerlukan bantuan antibiotik lebih dari empat kali dalam setahun.

Apa saja penyakit yang bisa menyerang saat imun anak lemah?

  • Flu atau Influenza: Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus influenza A, B, dan C. Gejala umumnya mencakup pilek atau hidung meler, demam menggigil, rasa nyeri di tubuh, mual, muntah, dan diare.  Tak jarang juga flu dapat mengakibatkan demam yang cukup tinggi pada anak.
  • Pilek: Meskipun mirip dengan flu, pilek disebabkan oleh serangan berbagai virus terhadap saluran pernapasan, termasuk rhinovirus, coronavirus, dan adenovirus. Gejala utamanya adalah hidung meler atau tersumbat dan bersin-bersin.
  • Diare: Penyakit ini sering menyerang anak dan disebabkan oleh infeksi saluran pencernaan oleh virus, bakteri, atau parasit. Anak dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat biasanya bisa sembuh sendiri dari infeksi virus yang menyebabkan diare. Ketahui selengkapnya penyebab dan cara mengatasi diare pada anak di sini: Penyebab dan Cara Mengatasi Diare pada Anak. 

Selain ketiga penyakit itu, anak dengan sistem imun lemah juga rentan terserang tipes, cacar air, tuberculosis (TBC), atau bahkan herpes.

Jika Bunda curiga Si Kecil mengalami TBC atau yang juga dikenal dengan sebutan flek paru-paru, kenali gejala dan cara mengobatinya dalam artikel ini ya: Flek Paru-paru pada Anak: Gejala dan Cara Mengobati

2. Cepat Merasa Lelah

Lelah, lemas, dan lesu bisa menjadi pertanda sistem imun anak lemah. Sebab, saat imun melemah, energi pada anak pun turut terganggu. Pada kondisi tersebut, anak akan merasa Lelah karena tubuh mencoba menyisakan energi agar sistem imun bisa tetap bekerja melawan bakteri. Oleh karena itu, Bunda patut waspada jika mendapati Si Kecil tampak cepat letih padahal tidak banyak beraktivitas atau sedang sakit.

Lelah dan lemas juga merupakan tanda bayi kurang ASI. Oleh karena, penting untuk mengetahui gejalanya agar Bunda bisa memastikan masalah yang dialami oleh Si Kecil. Terkait lemas karena kurang ASI, informasi lengkapnya bisa Bunda baca di artikel: Tanda Bayi Kurang ASI dan Cara Mengatasinya.

3. Mengalami Masalah Mencernaan

Gangguan pencernaan, seperti diare, sering buang gas, atau sembelit, juga bisa menjadi pertanda bahwa sistem imun anak menurun. Hal ini dikarenakan hampir 70 persen sistem imun manusia berada dalam saluran pencernaan. 

Dalam sistem pencernaan terdapat bakteri baik dan mikroorganisme yang berfungsi melindungi usus dari infeksi. Keberadaan bakteri baik itu juga bermanfaat untuk mendukung sistem imun tubuh. Itulah sebabnya, anak rentan terserang virus, peradangan kronis, atau bahkan gangguan autoimun, jika jumlah bakteri baik di saluran pencernaan mereka menurun.

Penyebab Imun Anak Lemah

Jarang berolahraga dan kurang aktif bergerak

Anak yang jarang bergerak akan kesulitan membentuk antibodi untuk melawan berbagai virus atau bakteri yang menyerang tubuh mereka. Aktivitas fisik bertindak sebagai modulator dari sistem kekebalan tubuh. Saat Si Kecil melakukan aktivitas fisik, sitokin pro dan anti-inflamasi dilepaskan, sirkulasi limfosit meningkat, dan regenerasi sel terbentuk. Ketiga hal tersebut pada akhirnya berperan pada sistem kekebalan Si Kecil. 

Bunda bisa mengajak anak sesekali berlarian di luar ruangan atau berolahraga bersama mereka. Sebab, rutin bergerak dapat menambah sistem imun anak. Dilansir dari situs IDAI, aktivitas fisik yang dilakukan Si Kecil membawa banyak manfaat bagi tubuhnya. Beberapa manfaat itu adalah mengurangi risiko obesitas, risiko penyakit pembuluh darah, dan keganasan penyakit lain.

Kurang waktu tidur

Anak yang tidak memiliki cukup waktu tidur juga rentan terserang pilek atau flu. Sebab, tidur adalah bagian penting dari metabolisme tubuh. Tidur yang cukup akan membuat anak beristirahat dengan baik, sehingga tubuh mereka bisa siap kembali melawan berbagai infeksi di keesokan harinya.

Kurang nutrisi dan asupan serat

Kekurangan nutrisi bisa membuat proses alami dalam tubuh anak melambat, termasuk dalam menghasilkan leukosit atau sel-sel darah putih yang berfungsi sebagai penghalau virus dan bakteri. Adapun kadar leukosit dalam tubuh yang terlalu sedikit akan membuat daya tahan tubuh atau imun anak lemah.

Selain itu, kekurangan asupan serat juga bisa mengganggu kesehatan pencernaan anak. Akibatnya, keseimbangan bakteri baik dalam usus terganggu dan imun anak pun akan menurun.

Bunda, salah satu cara agar Si Kecil tercukupi asupan sehari-harinya adalah menyiapkan berbagai menu yang tak hanya bernutrisi, namun juga lezat. Kemudian, banyak cara lainnya juga yang dapat Bunda usahakan agar imunitas Si Kecil semakin kuat. Yuk, sempatkan membaca yang satu ini: Cara-Cara Efektif untuk Menjaga Anak Tetap Sehat.

Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak

Jaga asupan nutrisi dan serat

Makanan bernutrisi tidak hanya berperan penting dalam tumbuh kembang anak, tetapi juga untuk meningkatkan sistem imun mereka. Oleh karena itu, penting bagi anak untuk mendapatkan asupan nutrisi yang cukup demi menjaga kekebalan tubuh mereka.

Lalu, apa saja yang bisa Bunda berikan untuk mencukupi nutrisi Si Kecil? Bunda bisa mulai memberikan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Jenis-jenis makanan itu kaya akan antioksidan yang dapat menjaga daya tahan tubuh Si Kecil.

Buah dan sayur segar, seperti wortel, jeruk, stroberi, bayam, atau brokoli, sangat baik untuk meningkatkan imun anak. Selain kaya akan nutrisi, sayur dan buah juga banyak mengandung serat yang baik untuk kesehatan pencernaan Si Kecil.

Bunda juga dapat membuat kreasi minuman enak dari sayur dan buah untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak. Yuk, simak rekomendasinya di sini: 6 Minuman Penambah Daya Tahan Tubuh Untuk Si Kecil. 

Batasi asupan gula dan garam

Mengonsumsi gula dan garam yang berlebihan bisa mengganggu kesehatan Si Kecil. Sebab, kadar gula dan garam yang terlalu tinggi di dalam tubuh akan menurunkan sistem imun anak.

Oleh karena itu, Bunda perlu memperhatikan jumlah konsumsi gula dan garam pada anak. Berikut ini batas konsumsi harian gula dan garam untuk anak:

  • Usia 4-6 tahun: 3 gram garam per hari
  • Usia 7-10 tahun: 5 gram garam per hari
  • Usia 2-18 tahun: kurang dari 25 gram gula per hari

Cukupi waktu tidur Si Kecil

Tidur yang cukup dan berkualitas dapat membantu Si Kecil untuk bersiap menghadapi hari. Saat tertidur lelap, sistem metabolisme tubuh anak akan bekerja optimal sehingga antibodi mereka pun akan terbentuk. Dengan begitu, sistem imun anak akan meningkat pada keesokan harinya dan mereka tidak akan mudah terserang penyakit.

Berikut ini durasi tidur yang baik untuk anak berdasarkan usia mereka:

  • Anak usia 1-2 tahun: 11-14 jam per 24 jam termasuk tidur siang
  • Anak usia 3-5 tahun: 10-13 jam per 24 jam termasuk tidur siang
  • Anak usia 6-12 tahun: 9-12 jam per 24 jam

Ajak anak berolahraga

Cara terakhir dan cukup penting untuk meningkatkan imun anak adalah dengan mengajak mereka aktif bergerak atau berolahraga. Bunda bisa mengajak anak-anak beraktivitas di luar ruangan agar tidak jenuh bermain di rumah. Berjalan-jalan pagi atau sore selama 30 menit sudah cukup untuk membuat tubuh anak bugar dan meningkatkan sistem imun mereka.

Lagipula, dengan berolahraga, Si kecil juga akan dapat melatih keterampilan motoriknya yang tentu merupakan ranah penting dalam tumbuhkembangnya. Bunda, mari simak hal-hal apa saja yang dilatih dalam keterampilan motorik ini di sini: Perkembangan Motorik pada Anak Usia Prasekolah 

Bunda bisa mengajak anak-anak beraktivitas di luar ruangan agar tidak jenuh bermain di rumah. Berjalan-jalan pagi atau sore selama 30 menit sudah cukup untuk membuat tubuh anak bugar dan meningkatkan sistem imun mereka.

Selain bermain di rumah, Bunda juga bisa mengajak Si Kecil ke tempat-tempat bermain indoor yang kini banyak menjamur di pusat-pusat perbelanjaan. Pilih tempat bermain yang banyak melakukan aktivitas fisik ya, Bunda. Contohnya seperti panjat-panjatan, trampolin, atau kolam bola.

Sistem kekebalan tubuh manusia adalah sesuatu yang kompleks, baik bagi orang dewasa atau anak-anak. Oleh karena itu, memperkuat imun tubuh Si Kecil bersifat krusial. Tentu saja, Bunda tidak bisa melakukannya sendirian. Peran keluarga dan lingkungan juga akan membantu peningkatan imun tubuh SI Kecil. Selain itu, Bunda juga bisa mengandalkan dengan susu pertumbuhan Morinaga Chil Kid Platinum MoriCare Triple Bifidus.

Susu pertumbuhan Morinaga Chil Kid Platinum MoriCare Triple Bifidus mendukung faktor kecerdasan multitalenta Si Kecil dengan kandungan nutrisi AA & DHA, alfa laktalbumin, kolin, zat Besi, omega 6 & omega 3, vitamin B12, serta diperkaya dengan probiotik triple bifidus & prebiotik GOS untuk bantu perkuat daya tahan tubuh Si Kecil.