Perawatan Anak

Vitamin untuk Anak yang Sering Sakit: Jenis, Manfaat, dan Panduan Lengkap

Morinaga Platinum - 28 April 2025

Vitamin untuk Anak yang Sering Sakit: Jenis, Manfaat, dan Panduan Lengkap

Bunda, melihat Si Kecil tumbuh sehat, ceria, dan aktif adalah impian setiap orang tua. Namun, tak jarang kita dihadapkan pada kenyataan bahwa anak mudah sekali jatuh sakit, entah itu batuk, pilek, demam, atau diare berulang. Jika anak Bunda termasuk yang sering sakit, mungkin sistem imunnya belum bekerja secara optimal. Di sinilah peran vitamin untuk anak yang sering sakit menjadi sangat penting.

Asupan vitamin yang tepat dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh Si Kecil agar lebih siap melawan berbagai infeksi virus dan bakteri. Vitamin A, B kompleks, C, dan D memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan tubuh, mendukung fungsi organ, dan mengoptimalkan sistem imun. 

Bunda, pastikan Si Kecil mendapatkan nutrisi yang cukup melalui pola makan seimbang dan dukungan yang tepat agar ia tumbuh menjadi #GenerasiPlatinum yang sehat, kuat, dan penuh semangat. Mari kita selami lebih dalam mengapa anak sering sakit, jenis vitamin apa saja yang dibutuhkan, dan bagaimana cara memastikan asupannya tercukupi.

Mengapa Anak Sering Sakit? Kenali Penyebab Utamanya

Melihat Si Kecil sering sakit tentu membuat Bunda khawatir. Ada beberapa faktor utama yang bisa menjadi penyebab anak rentan sakit, dan memahaminya adalah langkah pertama untuk mencari solusi yang tepat.

Pertama, daya tahan tubuh Si Kecil sangat dipengaruhi oleh asupan gizi seimbang. Jika tubuhnya tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, terutama vitamin dan mineral penting seperti vitamin A, C, D, serta zat besi dan zinc, sistem kekebalan tubuhnya bisa melemah. Nutrisi-nutrisi ini adalah "bahan bakar" bagi sel-sel imun untuk bekerja dengan baik.

Kekurangan asupan ini membuat Si Kecil lebih rentan terhadap infeksi dan lebih lama pulih dari sakit. Bunda bisa membaca lebih lanjut tentang imun anak lemah: gejala, penyebab, dan cara mengatasinya untuk memahami tanda-tandanya.

Kedua, pola tidur yang sehat juga berperan penting. Saat tidur, tubuh memproduksi zat-zat seperti sitokin yang membantu melawan infeksi. Anak yang kurang tidur kronis cenderung memiliki sistem imun yang lebih lemah dan mudah sakit.

Ketiga, lingkungan yang kurang bersih dapat meningkatkan risiko penyakit. Paparan polusi udara, kebersihan lingkungan yang buruk, dan sanitasi yang kurang memadai mempermudah penyebaran kuman penyebab penyakit.

Keempat, kurangnya aktivitas fisik juga berdampak pada sistem imun. Tubuh yang jarang bergerak cenderung memiliki sirkulasi yang kurang lancar dan sistem kekebalan yang lebih lemah dalam melawan infeksi.

Terakhir, kebiasaan yang kurang higienis, seperti jarang mencuci tangan, memasukkan tangan kotor ke mulut, atau berbagi alat makan, dapat mempermudah masuknya kuman dan menyebabkan infeksi berulang. Untuk mencegahnya, Bunda perlu memastikan anak mendapatkan gizi yang cukup, tidur yang berkualitas, serta lingkungan yang bersih dan sehat. 

Aktivitas fisik yang rutin dan kebiasaan hidup bersih juga membantu memperkuat daya tahan tubuh. Tumbuh sehat, aktif, dan menjadi #GenerasiPlatinum yang cerdas bisa dicapai dengan dukungan dan atensi orang tua yang tepat sejak dini. Bunda juga bisa menemukan berbagai 6 rahasia agar Si Kecil jarang sakit yang bisa diterapkan di rumah.

Jenis Vitamin untuk Anak yang Sering Sakit: Perisai Daya Tahan Tubuh

Bunda, mengenali berbagai jenis vitamin untuk anak yang sering sakit sangat penting. Setiap vitamin memiliki peran spesifik dalam menjaga daya tahan tubuh Si Kecil dan mendukung kesehatan secara menyeluruh.

Vitamin A: Pelindung Selaput Lendir dan Produksi Sel Imun

Vitamin A memiliki peran penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh Si Kecil. Nutrisi ini membantu produksi dan fungsi sel-sel imun, seperti sel darah putih, yang berfungsi sebagai "tentara" tubuh dalam melawan infeksi. Selain itu, Vitamin A juga menjaga kesehatan selaput lendir di saluran pernapasan, pencernaan, dan saluran kemih. Selaput lendir yang kuat berfungsi sebagai pertahanan pertama tubuh dalam mencegah masuknya bakteri dan virus penyebab infeksi. Jika pertahanan ini terganggu, risiko Si Kecil mengalami infeksi bisa meningkat.

Untuk membantu menjaga daya tahan tubuhnya, pastikan asupan vitamin A tercukupi melalui makanan bergizi. Wortel, bayam, ubi jalar, telur, hati ayam/sapi, dan produk susu yang diperkaya vitamin A merupakan beberapa sumber alami yang baik. Jika asupan dari makanan sehari-hari dirasa kurang mencukupi, suplemen vitamin A bisa menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhannya. 

Dosis yang dianjurkan untuk anak adalah 100.000 IU untuk usia 6-11 bulan dan 200.000 IU untuk usia 12-59 bulan, yang biasanya diberikan melalui program pemerintah di posyandu. Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan kebutuhan vitamin A Si Kecil terpenuhi dengan cara yang tepat.

Vitamin B Kompleks: Energi dan Fungsi Saraf Optimal

Vitamin B kompleks, yang terdiri dari delapan jenis vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, B12), memiliki peran penting dalam metabolisme tubuh dan produksi energi. Asupan yang cukup membantu anak tetap aktif dan mendukung proses pemulihan setelah sakit, karena mereka bertanggung jawab mengubah makanan menjadi energi yang dibutuhkan sel tubuh. Berikut beberapa jenis vitamin B yang berperan dalam menjaga daya tahan tubuh serta sumber makanannya:

  • Vitamin B1 (Tiamin): Berfungsi mengubah karbohidrat menjadi energi yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, vitamin ini juga membantu menjaga fungsi saraf agar tetap optimal. Anak usia 4-8 tahun membutuhkan sekitar 0,6 mg vitamin B1 per hari. Sumber alaminya dapat ditemukan dalam daging sapi, ikan, telur, sereal gandum utuh, dan kacang-kacangan.
  • Vitamin B2 (Riboflavin): Berperan dalam produksi energi serta menjaga kesehatan sel dan jaringan tubuh. Vitamin ini juga membantu metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat. Anak usia 4-8 tahun membutuhkan 0,6 mg vitamin B2 per hari. Sumbernya antara lain susu, telur, dan sayuran hijau seperti bayam.
  • Vitamin B3 (Niasin): Mendukung metabolisme energi serta menjaga kesehatan kulit dan saraf. Vitamin ini juga membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi peradangan. Kebutuhan harian anak usia 4-8 tahun adalah 8 mg vitamin B3, yang bisa diperoleh dari ikan, ayam, daging sapi, dan kacang-kacangan.
  • Vitamin B5 (Asam Pantotenat): Membantu sintesis hormon serta produksi energi. Selain itu, vitamin ini berperan dalam regenerasi sel, yang penting saat anak dalam masa pemulihan. Anak usia 4-8 tahun membutuhkan sekitar 3 mg vitamin B5 per hari, yang dapat diperoleh dari alpukat, ayam, telur, dan kentang.
  • Vitamin B6 (Piridoksin): Berperan dalam metabolisme protein dan produksi neurotransmitter yang mendukung fungsi otak dan sistem saraf. Vitamin B6 juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh dengan mendukung produksi sel darah putih. Anak usia 4-8 tahun membutuhkan 0,6 mg vitamin B6 per hari, yang bisa diperoleh dari pisang, salmon, daging ayam, dan kentang.
  • Vitamin B7 (Biotin): Mendukung kesehatan rambut, kulit, serta metabolisme lemak dan karbohidrat. Kekurangan biotin dapat menyebabkan rambut rontok dan kulit kering. Anak usia 4-8 tahun membutuhkan sekitar 12 mcg vitamin B7 per hari. Sumber terbaiknya adalah telur, kacang-kacangan, ubi jalar, dan hati.
  • Vitamin B9 (Asam Folat/Folat): Berperan dalam pembentukan sel darah merah dan DNA, yang penting untuk pertumbuhan sel tubuh. Kekurangan vitamin B9 dapat menyebabkan anemia, tubuh mudah lelah, dan rentan terkena infeksi. Kebutuhan harian anak usia 4-8 tahun adalah 200 mcg vitamin B9, yang dapat ditemukan dalam bayam, brokoli, hati sapi, dan kacang polong.
  • Vitamin B12 (Kobalamin): Membantu produksi sel darah merah dan mendukung fungsi saraf. Vitamin ini juga berperan dalam menjaga daya tahan tubuh agar anak tetap aktif dan tidak mudah lelah. Anak usia 4-8 tahun membutuhkan 1,5 mcg vitamin B12 per hari, yang dapat diperoleh dari ikan, daging sapi, produk susu, dan telur.

Asupan vitamin B kompleks yang cukup dari makanan sehari-hari sangat penting untuk menjaga energi dan daya tahan tubuh Si Kecil. Jika diperlukan, suplemen vitamin B dapat diberikan sesuai saran dokter agar kebutuhan gizinya tetap terpenuhi.

Vitamin C: Antioksidan Penjaga Imunitas

Meningkatkan daya tahan tubuh Si Kecil membutuhkan asupan nutrisi yang tepat, salah satunya vitamin C. Nutrisi ini membantu produksi sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi serta mempercepat penyembuhan luka. Vitamin ini juga berkontribusi dalam pembentukan kolagen yang menjaga kesehatan kulit serta memperkuat pembuluh darah.

Agar kebutuhannya terpenuhi, Bunda bisa memberikan Si Kecil berbagai sumber alami seperti jeruk, tomat, brokoli, stroberi, paprika, dan kiwi. Buah dan sayuran ini sebaiknya dikonsumsi dalam kondisi segar agar kandungan nutrisinya tetap optimal. Sebagai contoh, satu buah jeruk ukuran sedang mengandung sekitar 70 mg vitamin C. Buah maupun sayuran ini juga sering disarankan sebagai makanan untuk anak yang sedang menderita tipes oleh karena kandungan vitamin C-nya. 

Anak usia 1-3 tahun membutuhkan 15 mg vitamin C per hari, sedangkan anak usia 4-8 tahun memerlukan 25 mg per hari. Ini berarti satu buah jeruk ukuran sedang sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan harian anak usia 1-3 tahun, dan separuhnya cukup untuk anak usia 4-8 tahun. Jika diperlukan, suplemen vitamin C bisa menjadi opsi tambahan, tetapi sebaiknya diberikan sesuai saran dokter. Asupan vitamin C yang cukup membantu memperkuat daya tahan tubuh Si Kecil, sehingga ia lebih kebal terhadap penyakit dan memiliki proses pemulihan yang lebih cepat.

Vitamin D: Kunci Imunitas dan Tulang Kuat

Daya tahan tubuh Si Kecil semakin optimal jika memperoleh asupan vitamin D yang cukup. Selain perannya yang sangat dikenal dalam menjaga kesehatan tulang (dengan membantu penyerapan kalsium), vitamin ini juga mendukung fungsi sel imun, seperti sel T dan sel B, dalam melawan infeksi. Vitamin D berperan dalam mengaktifkan respons kekebalan tubuh terhadap patogen.

Sumber alami vitamin D bisa diperoleh dari paparan sinar matahari, ikan berlemak seperti salmon dan tuna, serta produk susu yang telah diperkaya vitamin D. Paparan sinar matahari pagi juga menjadi cara alami bagi tubuh untuk menghasilkan vitamin D. Waktu berjemur selama 10-15 menit setiap hari (di luar jam 10 pagi hingga 4 sore) bisa membantu anak-anak memenuhi kebutuhan vitamin ini. 

Jika tubuh kekurangan vitamin D dalam jangka panjang, risiko gangguan kesehatan seperti rakitis dapat meningkat, di mana tulang menjadi lunak dan mudah rapuh. Defisiensi vitamin ini juga dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, terutama infeksi saluran pernapasan. Kondisi ini bisa menghambat pertumbuhan fisik, meningkatkan risiko infeksi, serta berdampak pada tumbuh kembang Si Kecil secara keseluruhan.

Cara Memastikan Anak Mendapatkan Asupan Vitamin yang Cukup

Menjaga kecukupan vitamin untuk anak yang sering sakit sangat penting untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, serta daya tahan tubuhnya. Salah satu cara utama adalah dengan menerapkan pola makan seimbang yang mencakup beragam sumber nutrisi.

Pastikan Si Kecil mengonsumsi berbagai jenis makanan bergizi, seperti buah dan sayuran yang kaya vitamin dan mineral, protein hewani dari daging, ikan, serta telur, dan produk susu yang mengandung kalsium dan vitamin D. Variasi makanan tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan vitamin harian, tetapi juga membuat Si Kecil lebih mudah menerima makanan sehat dan mendapatkan spektrum nutrisi yang lengkap. Bunda bisa mempelajari cara efektif untuk menjaga daya tahan tubuh anak untuk panduan lebih lanjut.

Memeriksa kecukupan asupan vitamin anak juga perlu dilakukan secara rutin. Konsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi bisa menjadi langkah bijak untuk mengetahui kebutuhan spesifik berdasarkan usia, aktivitas, dan kondisi kesehatan Si Kecil. Jika diperlukan, dokter dapat merekomendasikan suplemen sebagai pelengkap asupan harian agar tumbuh kembangnya tetap optimal, namun selalu berikan di bawah pengawasan profesional.

Apakah Ada Risiko Jika Si Kecil Mengonsumsi Suplemen Vitamin Berlebihan?

Meskipun vitamin untuk anak yang sering sakit sangat bermanfaat, Bunda perlu berhati-hati dalam memberikan suplemen vitamin. Pemberian vitamin dalam dosis berlebihan, terutama vitamin yang larut dalam lemak (Vitamin A, D, E, K), dapat menimbulkan resiko atau efek samping yang tidak diinginkan.

Tubuh dapat menyimpan kelebihan vitamin larut lemak, yang jika terakumulasi dalam jumlah sangat besar dapat menjadi toksik atau meracuni tubuh. Misalnya, kelebihan Vitamin A bisa menyebabkan keracunan, dengan gejala seperti sakit kepala, mual, muntah, perubahan kulit, dan bahkan kerusakan hati. Kelebihan Vitamin D juga dapat menyebabkan penumpukan kalsium di darah (hiperkalsemia) yang merusak ginjal dan jantung.

Oleh karena itu, sangat penting untuk:

  • Selalu ikuti dosis yang direkomendasikan pada kemasan suplemen atau anjuran dokter. Jangan menambah dosis tanpa persetujuan ahli kesehatan.
  • Prioritaskan asupan vitamin dari makanan alami. Suplemen sebaiknya hanya diberikan sebagai pelengkap jika asupan dari makanan dirasa kurang mencukupi atau atas rekomendasi dokter.
  • Simpan suplemen vitamin di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak untuk mencegah konsumsi berlebihan yang tidak disengaja.

Selalu konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi sebelum memberikan suplemen vitamin apapun kepada Si Kecil, terutama jika ia memiliki kondisi medis tertentu.

Bunda, memastikan Si Kecil mendapatkan asupan vitamin untuk anak yang sering sakit yang cukup adalah investasi besar untuk kesehatannya. Dengan pola makan seimbang, gaya hidup sehat, dan dukungan nutrisi yang tepat, Bunda dapat membantu Si Kecil membangun daya tahan tubuh yang kuat, sehingga ia bisa tumbuh sehat, aktif, dan mencapai potensi terbaiknya.

Anak membutuhkan asupan vitamin dan mineral yang cukup agar tumbuh sehat dan kuat. Salah satu cara mudah untuk mendukung kebutuhan gizinya adalah dengan memberikan minuman bernutrisi seperti susu. Kandungan vitamin A, C, dan D dalam susu berperan dalam menjaga daya tahan tubuh, memperkuat tulang, dan mendukung tumbuh kembang secara optimal. 

Agar manfaatnya lebih maksimal, pilih susu yang mengandung nutrisi lengkap. Morinaga Platinum diformulasikan dengan kalsium, protein, dan vitamin B kompleks yang membantu menjaga energi anak tetap stabil serta memperkuat daya tahan tubuh. Kombinasi nutrisi ini juga berperan dalam mendukung pertumbuhan yang lebih optimal.

Ingin tahu lebih banyak tentang pilihan susu terbaik dari Morinaga untuk daya tahan tubuh anak? Yuk, cek selengkapnya di sini: 7 Merk Susu yang Bagus untuk Daya Tahan Tubuh Anak.

Lihat Artikel Lainnya