Artikel Terbaru Artikel Terbaru

Fase Growth Spurt dan Apa yang Harus Bunda Lakukan?

Morinaga Platinum ♦ 13 Maret 2024

Fase Growth Spurt dan Apa yang Harus Bunda Lakukan?

Apakah Bunda pernah mengalami momen ketika Si Kecil tiba-tiba mulai menyusu atau makan tanpa henti, seolah-olah tidak kunjung kenyang? Jangan khawatir, Bunda, itu mungkin tanda bahwa Si Kecil sedang mengalami lonjakan pertumbuhan! Kondisi ini juga dikenal dengan istilah "growth spurt" pada anak, yang merupakan bagian alami dari perjalanan pertumbuhan Si Kecil.

Yuk, baca artikel berikut untuk mengetahui informasi apa itu growth spurt dan apa yang harus Bunda lakukan di fase pertumbuhan ini.

Apa Itu Growth Spurt?

Growth spurt, atau lonjakan pertumbuhan, adalah periode singkat namun intensif saat Si Kecil tumbuh dengan cepat, termasuk dalam hal berat badan, tinggi badan, dan perkembangan fisik lainnya. Selama tahun pertama kehidupan, Si Kecil mengalami fase lonjakan pertumbuhan beberapa kali, yang merupakan bagian alami dari proses pertumbuhan mereka. 

Lonjakan pertumbuhan ini biasanya terjadi pada minggu-minggu pertama kehidupan, serta pada usia 6 minggu, 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan. Selama periode ini, Si Kecil mungkin tampak lebih lapar dan memerlukan lebih banyak asupan makanan, serta mungkin lebih sering terjaga di malam hari. 

Meskipun terkadang melelahkan bagi orang tua, fase lonjakan pertumbuhan adalah bagian penting dari perkembangan normal Si Kecil, loh. Ini juga menjadi tanda bahwa anak sedang tumbuh dan berkembang dengan baik.

Perbedaan Fase Growth Spurt dan Kolik

Saat mengalami fase lonjakan pertumbuhan, Si Kecil menjadi lebih sering menangis atau lebih rewel. Ini merupakan hal yang normal, mengingat anak menjadi lebih mudah lapar. Namun, tanda ini sering disalah artikan sebagai gejala kolik oleh beberapa orang tua. Padahal keduanya adalah hal yang berbeda. 

Growth spurt sendiri adalah percepatan fase pertumbuhan, saatanak menjadi lebih sering rewel sebagai tanda ingin menyusu atau sinyal rasa lapar. Ketika kenyang, Si Kecil akan kembali tenang. 

Sedangkan tangisan pada Si Kecil yang disebabkan oleh kolik tidak berhenti ketika Si Kecil merasa kenyang. Pasalnya, penyebab Si Kecil rewel dikarenakan adanya masalah kesehatan seperti gangguan pada pencernaan. 

Jadi, Bunda perlu memperhatikan kondisi Si Kecil sehingga tidak salah mengartikan tangisan anak. 

Kapan Anak Mengalami Fase Growth Spurt?

Tahapan-tahapan pertumbuhan Si Kecil dan anak itu menarik, loh, Bunda! Si Kecil akan mengalami fase lonjakan pertumbuhan pada usia, sebagai berikut:

  • 7–10 hari,
  • 2–3 minggu,
  • 4–6 minggu,
  • 3 bulan,
  • 4 bulan,
  • 6 bulan,
  • 9 bulan,
  • Atau, umumnya terjadi selama 2 tahun kehidupannya. 

Pada fase ini, Si Kecil bisa tumbuh sekitar 25 centimeter lebih panjang dan berat badannya bisa tiga kali lipat dari berat badan lahir.

Lalu, pada masa anak-anak, khususnya antara masa prasekolah hingga masa pubertas, pertumbuhan anak menjadi lebih stabil. Pada usia 5 tahun, tinggi badan Si Kecil umumnya sudah mencapai 2 kali lipat dari waktu lahirnya. Setelah itu, tinggi dan berat badan anak akan naik setiap tahun hingga usia remaja.

Uniknya, fase lonjakan pertumbuhan biasanya hanya berlangsung beberapa hari saja, Bun. Jadi, tidak perlu terlalu khawatir, ya. Setelah fase ini Si Kecil menjadi lebih tenang kembali.   

Tanda Growth Spurt pada Anak 

Bunda perlu tahu sejumlah tanda berikut sehingga bunda menyadari bahwa Si Kecil sedang berada pada fase lonjakan pertumbuhan. 

Rasa Lapar Meningkat

Si Kecil yang sedang mengalami fase lonjakan pertumbuhan menjadi lebih sering lapar. Bahkan, Si Kecil mungkin minta menyusu setiap 30 menit, loh. Jika sudah masuk MPASI, Si Kecil juga menjadi lebih sering makan. 

Bangun di Malam Hari

Nafsu makan yang meningkat membuat Si Kecil lebih sering terbangun di malam hari. Meskipun biasanya Si Kecil tidur nyenyak selama 5-6 jam ketika malam hari, namun selama fase lonjakan pertumbuhan ia lebih sering bagun di tengah malam karena merasa ingin makan atau menyusu.

Menjadi Lebih Rewel

Si Kecil juga menjadi lebih rewel pada fase ini. Ada kalanya, anak ingin digendong sepanjang waktu dan menangis ketika dibaringkan. Namun tidak perlu resah, karena fase ini hanya sementara, ya.

Penyebab Growth Spurt pada Anak 

Fase lonjakan pertumbuhan terjadi karena kombinasi dari beberapa faktor yang memengaruhi perkembangan anak. Salah satunya adalah proses pembentukan tulang dan otot yang aktif, serta penyerapan nutrisi yang mendukung pembentukan lemak dalam tubuh anak. 

Selain itu, faktor genetik memainkan peran penting karena gen yang diwarisi dari orang tua akan menentukan seberapa tinggi anak akan tumbuh dan seberapa cepat mereka akan mencapai tinggi maksimum. 

Faktor lingkungan juga dapat memengaruhi pertumbuhan anak, termasuk pola makan dan paparan terhadap zat-zat berbahaya dalam lingkungan sekitar, seperti polusi atau zat beracun seperti timbal. 

Oleh karena itu, fase lonjakan pertumbuhan adalah hasil dari interaksi kompleks antara faktor-faktor genetik dan lingkungan yang berperan dalam perkembangan Si Kecil.

Apa yang Harus Bunda Lakukan Ketika Anak Mengalami Growth Spurt

Berikut ini cara mengatasi anak yang sedang dalam fase lonjakan pertumbuhan: 

Berikan Istirahat yang Cukup

Fase lonjakan pertumbuhan membutuhkan banyak energi, jadi pastikan Si Kecil cukup istirahat untuk mendukung proses ini. Bunda juga bisa atur pola tidur anak sehingga waktu tidurnya tercukupi.

Berikan Nutrisi yang Lengkap

Pastikan Si Kecil mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi untuk mendukung pertumbuhannya. Berikan makanan yang kaya akan protein, kalsium, dan vitamin untuk membantu pertumbuhan tulang dan ototnya.

Bantu Anak agar Tetap Aktif

Fase ini membuat anak menjadi lebih sering makan. Untuk menghindari risiko obesitas, Bunda juga bisa ajak Si Kecil untuk tetap aktif. Cobalah untuk jalan-jalan bersama anak, atau lakukan olahraga ringan bersama Si Kecil. 

Untuk mendukung tumbuh kembang anak pada fase lonjakan pertumbuhan, pastikan Bunda memberikan nutrisi yang cukup untuk membantu memaksimalkan tumbuh kembangnya. Sebagai referensi untuk mencari nutrisi yang tepat bagi Si Kecil, Bunda juga bisa baca artikel berikut: Nutrisi Penting untuk Kecerdasan dan Tumbuh Kembang Anak.

Referensi:

  • What to Expect. When Baby Growth Spurts Happen and the Signs to Look For. Diakses pada tanggal diakses pada tanggal 16 Februari 2024. Https://www.whattoexpect.com/first-year/ask-heidi/baby-growth-spurts.aspx.
  • The Johns Hopkins Hospital. Colic. Diakses pada tanggal diakses pada tanggal 16 Februari 2024. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/colic.
  • Cleveland Clinic. Growth Spurts. Diakses pada tanggal diakses pada tanggal 16 Februari 2024. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22070-growth-spurts.