Tidak semua orang tua sadar akan pentingnya mencukupi kebutuhan gizi anak sesuai rentang usia. Alhasil, dalam beberapa kasus seringkali anak mengalami hambatan dalam masa perkembangan dan pertumbuhannya. Sebagai orang tua, Bunda wajib memastikan agar kebutuhan gizi Si Kecil tercukupi. Pasalnya, asupan zat gizi yang baik merupakan “bahan bakar” utama agar Si Kecil tumbuh sehat dan prima.
Lantas, apa saja sih kebutuhan gizi anak agar bisa tumbuh secara optimal? Tanpa bermaksud mengabaikan manfaat dari nutrisi lainnya, Secara umum Si Kecil memerlukan asupan nutrisi makro yang terdiri dari protein, karbohidrat, dan lemak. Selain itu, perlu juga asupan nutrisi mikro yang terdiri dari vitamin dan mineral. Takarannya sendiri berbeda-beda, tergantung dari usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas yang dilakukannya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2013, kebutuhan kalori anak berdasarkan rentang usia dibedakan sebagai berikut ini:
Perlu Bunda ketahui, kebutuhan kalori anak usia 1 tahun tentu berbeda dengan kebutuhan kalori anak usia 5 tahun yang sudah aktif bermain dengan teman sebayanya. Angka kebutuhan kalori anak bisa berbeda-beda sesuai dengan faktor jenis kelamin, usia, dan aktivitas fisik yang dijalaninya. Untuk memperoleh angka kalori yang tepat sesuai kebutuhan Si Kecil, Bunda bisa melakukan pengamatan dari kebiasaan mereka, apakah cenderung malas gerak atau justru aktif bermain.
Oh ya, Bunda, sebetulnya pada anak usia 1-3 tahun, sekitar 28% kebutuhan kalorinya sudah dapat diperoleh dari susu pertumbuhan lho. Contohnya, segelas susu Chil Kid Platinum mengandung 160 kkal. Jika seorang anak usia 1-3 tahun membutuhkan 1125 kkal tiap hari, maka Bunda dapat memberikannya 320 kkal (atau 28% kebutuhan kalorinya) melalui dua gelas susu Chil Kid Platinum setiap hari. Keren kan, Bunda?
Yuk, intip dulu produk susu Chil Kid Platinum melalui halaman berikut ini: Susu Chil Kid Platinum
Asupan nutrisi pada anak usia dini perlu diperhatikan dengan lebih teliti. Selain untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan akibat kekurangan zat gizi, hal ini juga berperan agar Si Kecil terhindar dari serangan penyakit.
Pada usia kurang dari 6 bulan, kebutuhan nutrisi anak dipenuhi dari asupan ASI. Jumlah kebutuhannya sendiri semakin bertambah seiring perkembangan usia. Nah, setelah mulai masuk ke usia 6 bulan, sedikit demi sedikit Bunda bisa melatih Si Kecil untuk mengonsumsi makanan padat agar ia mulai terbiasa.
Saat Si Kecil mulai memasuki usia 7-8 bulan, pasokan kalori dan kebutuhan gizi sebagian besar masih terpenuhi dari ASI atau susu formula. Kendati demikian, Bunda juga perlu menambahkan makanan padat bernutrisi agar perkembangan Si Kecil semakin optimal.
Besaran konsumsi ASI ataupun susu formula pada anak usia ini sendiri berada di kisaran 680-1.000 ml (sebanding dengan tiga sampai enam kali sesi menyusui). Agar kebutuhan gizi tercukupi, Bunda bisa menambahkan makanan padat sekitar 4-9 sendok makan yang terdiri dari sayuran, protein dari daging, dan buah-buahan.
Seiring waktu berjalan, kebutuhan gizi Si Kecil yang berasal dari ASI atau susu formula juga semakin menurun. Pada rentang usia 9-10 bulan, Si Kecil cukup mengonsumsi 680-850 ml susu per hari (sebanding dengan tiga sampai lima kali sesi menyusui). Di sisi lain, Bunda sebaiknya meningkatkan asupan makanan bergizi yang berasal dari daging sebagai sumber protein, buah dan sayur-sayuran.
Setelah melewati batas usia 11 bulan, Bunda cukup memberikan asupan ASI atau susu formula sekitar 450-680 ml per hari. Pasalnya, Si Kecil harus mulai belajar untuk terbiasa menyerap kebutuhan gizi dari makanan padat yang kaya akan nutrisi.
Di usia 1-2 tahun kebutuhan nutrisi anak akan bertambah sesuai dengan peningkatan aktivitas yang terjadi. Menilik dari pedoman gizi seimbang yang dikeluarkan Kemenkes Republik Indonesia pada tahun 2014, asupan makanan sehari-hari Si Kecil harus mengandung nutrisi dalam porsi yang tepat sesuai kelompok usia.
Termasuk jika memberikan susu pertumbuhan kepada Si Kecil, maka susu yang diberikan sebaiknya sesuai dengan usianya ya, Bunda. Bagaimana jika ia minum susu yang tidak sesuai umurnya? Mari lihat jawabannya di sini: Efek Minum Susu Pertumbuhan yang Tidak Sesuai Umur
Kebutuhan zat gizi makro harian untuk Si Kecil yang bisa Bunda berikan meliputi 155 gram karbohidrat, 26 gram serat, 1,2 L air, serta 44 gram lemak. Total kalori yang dibutuhkan anak usia 1-3 tahun kurang lebih adalah 1,125 Kkal.
Selain kebutuhan nutrisi makro, Bunda juga perlu mengetahui kebutuhan nutrisi mikro harian Si Kecil agar pertumbuhannya semakin optimal. Mengacu dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2014, nutrisi mikro bisa dipenuhi dengan mencukupi berbagai vitamin dan mineral berikut ini:
Kebutuhan Vitamin Anak Usia 1-3 Tahun
Kebutuhan Mineral Anak Usia 1-3 Tahun
Bunda perlu memastikan bahwa Si Kecil mendapatkan vitamin-vitamin dan mineral-mineral ini dalam kadar yang cukup. Sebab, kekurangan asupan nutrisi-nutrisi ini dapat menimbulkan penyakit.
Kekurangan vitamin A, misalnya, pada Si Kecil dapat menyebabkan penyakit buta senja. Kekurangan mineral zat besi pada anak dapat menyebabkan penyakit anemia yang merusak otak.
Sedangkan kekurangan vitamin D dapat menyebabkan penyakit kaki O. Nah, seperti apa itu kaki O? Baca yuk lebih dalam tentangnya di sini: Kaki O pada Bayi: Penyebab dan Cara Meluruskannya agar Normal
Jika Bunda sudah memberikan asupan vitamin dan mineral dengan jumlah yang sesuai kebutuhan Si Kecil, jangan lupa juga memberinya inulin ya, Bunda. Sebab inulin ini bermanfaat besar untuk membantu penyerapan vitamin dan mineral dalam usus Si Kecil. Di mana sih mendapatkan inulin ini? Ayo lihat di sini: Inulin sebagai Serat Prebiotik dan Manfaatnya untuk Anak
Memasuki usia pra sekolah tentunya aktivitas Si Kecil juga akan semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian, Bunda bisa menggunakan data tabel AKG dari Kementerian Kesehatan RI untuk anak usia 4-5 tahun. Kebutuhan gizi tersebut meliputi 220 gram karbohidrat, 22 gram serat, 35 gram protein, 62 gram lema, serta 1,5 L air. Sedangkan energi total yang dibutuhkan anak adalah 1600 kkal.
Bunda, yuk ketahui lebih lengkap tentang kebutuhan protein harian anak di sini: Kebutuhan Protein Harian Anak dan Cara Memenuhinya.
Untuk kebutuhan zat gizi mikro harian anak, Bunda perlu mencukupi asupan vitamin dan mineral sebagai berikut ini:
Kebutuhan Vitamin Anak Usia 4-5 Tahun
Kebutuhan Mineral Anak Usia 4-5 Tahun
Selain mengacu pada data AKG di atas, sebaiknya Bunda juga melakukan konsultasi ke dokter secara langsung agar mendapatkan informasi yang sesuai dengan kondisi kebutuhan zat gizi Si Kecil.
Kebutuhan nutrisi anak usia sekolah (6-9 tahun) sangat berbeda jika dibandingkan dengan kelompok anak usia lain. Pada tahap ini Si Kecil memerlukan asupan gizi yang seimbang agar tumbuh kembang fisik dan kognitif bisa berjalan secara optimal.
Berdasarkan data AKG, rata-rata anak usia sekolah (6-9 Tahun) memerlukan asupan gizi makro harian yang terdiri dari 220 gram karbohidrat, 25-40 gram protein, 20-23 gram serat, 1,45-1,65 L air, lemak 50-55 gram, serta energi total sebesar 1400-1650 kkal.
Sedangkan kebutuhan mikro harian anak usia 6-9 tahun meliputi:
Vitamin
Mineral
Si Kecil pada usia ini juga memerlukan mineral zinc sebesar 5 mg/hari untuk mendukung Daya Tahan Tubuh-nya. Yuk, Bunda, lihat manfaat zinc ini di sini: Ketahui Manfaat Zinc untuk Anak dan Kebutuhannya
Kekurangan gizi pada anak dapat memiliki dampak serius pada pertumbuhan dan perkembangan mereka. Berikut adalah beberapa akibat yang mungkin terjadi akibat kekurangan gizi pada anak:
Kekurangan gizi dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Anak yang kekurangan gizi mungkin mengalami pertumbuhan yang lambat, berat badan rendah, dan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usia mereka.
Ketika pertumbuhan Si Kecil, misalnya tinggi badannya tidak sesuai dengan yang seharusnya, Bunda tidak perlu khawatir karena ada solusi untuk mengoptimalkan kondisi seperti ini. Untuk solusinya lengkapnya, yuk baca: Cara Menambah Tinggi Badan Anak.
Kekurangan gizi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada anak. Anak yang kekurangan zat gizi tertentu, seperti protein, vitamin, atau mineral, mungkin lebih rentan terhadap infeksi, kelemahan sistem kekebalan tubuh, dan penyakit lainnya.
Gizi yang kurang memadai dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Anak yang kekurangan gizi mungkin mengalami gangguan kognitif dan memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah, termasuk kemampuan berpikir, belajar, dan memori yang terpengaruh.
Ketahui selengkapnya yuk: Jenis Gangguan Kognitif pada Anak dan Cara Menanganinya.
Kekurangan gizi dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional dan perilaku anak. Anak yang kekurangan gizi mungkin lebih rentan terhadap gangguan suasana hati, kelelahan, kecemasan, dan perilaku yang sulit, seperti gangguan perhatian dan hiperaktif.
Kekurangan gizi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi. Anak yang kekurangan gizi mungkin sering sakit, lambat pulih dari penyakit, atau mengalami gangguan penyembuhan luka.
Setelah membaca informasi di atas, kini Bunda tidak perlu bingung lagi terkait AKG optimal bagi Si Kecil. Mencukupi kebutuhan gizi anak memang menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Pasalnya, tidak jarang Si Kecil terlalu memilih menu makanan yang disukainya. Memanjakan anak dengan menuruti setiap kemauannya memang tidak salah, namun Bunda juga tetap harus memperhatikan angka kebutuhan nutrisinya ya! Sebab, kekurangan nutrisi dapat menyebabkan Si Kecil mengalami stunting yang mengganggu tumbuh kembangnya. Untuk mengetahui lebih banyak tentang stunting, baca artikel berikut yuk: Penyebab Stunting pada Anak
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Daftar Kebutuhan Gizi Anak Usia Dini yang Perlu Bunda Tahu
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?