Saat memberikan susu kepada Si Kecil, usahakan berikan sesuai dengan usianya agar tidak menimbulkan efek samping ya, Bun. Namun efek samping yang ditimbulkan biasanya tidak separah pada Si Kecil yang masih berusia 0-6 bulan, karena sistem pencernaannya yang masih rentan. Untuk mengetahui apa saja efeknya, baca ulasan berikut yuk.
Pemberian susu sangat disarankan untuk disesuaikan dengan usia Si Kecil. Hal ini disebabkan nutrisi yang terkandung menyesuaikan dengan kebutuhan Si Kecil sesuai dengan usianya. Tujuannya agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan baik dan tumbuh kembangnya juga optimal.
Pedoman Pola Makan yang diterbitkan oleh U.S. Department of Agriculture (USDA) pada tahun 2020 menyarankan Si Kecil yang berusia kurang dari 12 bulan untuk mengonsumsi ASI, yang didampingi MPASI setelah Si Kecil mencapai 6 bulan. Hal ini disebabkan sistem pencernaan Si Kecil yang berusia kurang dari 1 tahun masih belum sempurna dan rentan mengalami gangguan pencernaan.
Tetapi jika Si Kecil telah berusia lebih dari 1 tahun, ia bisa mulai diberikan susu untuk melengkapi kebutuhan protein, kalsium, potasium, dan vitamin D yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Selama Si Kecil tidak mengalami gangguan pencernaan seperti diare, kembung, muntah, dan sulit BAB, maka Bunda tidak perlu mengkhawatirkan efeknya.
Namun jika Si Kecil mengalami gangguan pencernaan seperti perut kembung, sebaiknya Bunda segera bantu redakan gejalanya berdasarkan panduan di artikel berikut ini: Perut Anak Kembung? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
American Academy of Pediatrics (AAP) dan U.S. Department of Agriculture (USDA) merekomendasikan Si Kecil yang berusia antara 2 sampai 3 tahun untuk mengonsumsi 2 gelas atau 500 – 700 mL setiap harinya.
Pertanyaannya, jika Si Kecil bukan bayi lagi, adakah efek sampingnya jika ia meminum susu yang bukan untuk usianya? Misalnya, bolehkah Si Kecil yang berusia 1 tahun minum susu untuk usia 3 tahun?
Sebenarnya, boleh saja ya, Bunda. Karena belum ada riset yang mengatakan dampak buruk dari susu usia 3 tahun yang diminum oleh anak yang sudah berusia 1 tahun. Bahkan banyak susu yang diproduksi untuk usia 3 tahun pun sudah boleh diminum oleh anak yang berusia 1 tahun, misalnya Chil*Go! Susu Cair.
Yang tentu saja belum dianjurkan ialah mengizinkan anak berusia 1 tahun meminum susu tertentu untuk orang dewasa. Susu diet misalnya, merupakan susu tinggi serat, yang mungkin dapat menimbulkan gangguan pencernaan jika diminum oleh Si Kecil.
Bahkan ketika minum susu untuk usianya sendiri, selalu dianjurkan agar Si Kecil hanya minum sebanyak konsumsi yang dianjurkan, misalnya 2 gelas saja per hari. Sebab, walaupun susu adalah minuman bernutrisi untuk Si Kecil, namun mengonsumsi melebihi anjuran dapat menyebabkan masalah, di antaranya:
Salah satu masalah umum yang terjadi saat Si Kecil minum terlalu banyak susu adalah sembelit. Hal ini disebabkan rasa kenyang yang ditimbulkan, sehingga Si Kecil lebih sedikit makan makanan berserat yang bersumber dari bahan makanan lain. Masalah ini terutama jika Si Kecil yang minum lebih dari 700 mL setiap harinya.
Kekhawatiran lain pada Si Kecil yang terlalu banyak minum susu adalah tidak mau makan atau GTM. Hal ini karena kalori yang dikandung dapat menyebabkan Si Kecil merasa kenyang dan tidak mau makan makanan bergizi lainnya. Untuk mengatasinya, yuk ikuti cara berikut ini: Penyebab Anak GTM dan Cara Mengatasinya.
Jika setelah mengonsumsi susu kemudian Si Kecil menunjukkan masalah pencernaan, maka perlu segera ditangani dengan membawanya ke dokter ya Bun. Selain itu, untuk memastikan Si Kecil mendapatkan kebutuhan nutrisi secara tepat dan meminimalisir risiko munculnya efek samping, Bunda perlu memilih susu yang sesuai dengan kebutuhannya.
Sebenarnya, sangat wajar bila orang tua mengganti susu formula anak demi menemukan yang terbaik dan paling cocok untuk anak. Namun, proses penggantian susu formula bisa membawa efek negatif bila dilakukan secara acak dan cepat.
Pertama, gangguan pencernaan dapat terjadi karena perubahan komposisi susu formula yang dapat mengganggu sistem pencernaan bayi dan menyebabkan perut kembung, diare, atau sembelit. Kedua, alergi dan intoleransi juga bisa muncul. Jika susu formula diganti secara acak, sulit untuk mengidentifikasi bahan yang menyebabkan reaksi alergi atau intoleransi, yang dapat memperburuk gejalanya.
Selain itu, gonta-ganti susu formula yang tidak tepat dapat mengganggu asupan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta menyebabkan masalah saat mencoba beralih ke jenis susu formula baru.
Maka dari itu, sejak awal sebaiknya sudah menggunakan susu formula yang sesuai dengan usia anak serta memilih merek susu pertumbuhan yang sudah teruji dan terpercaya.
Susu Morinaga telah terbukti secara klinis mampu mengoptimalkan tumbuh kembang Si Kecil, mengatasi masalah pencernaan, serta memastikan nutrisinya terpenuhi. Apakah Bunda masih bingung tentang cara memilih susu formula yang tepat untuk Si Kecil? Berikut Tips Memilih Susu untuk Anak 1 Tahun.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Efek Minum Susu Pertumbuhan yang Tidak Sesuai Umur
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?