BAB berlendir tidak menjadi masalah serius. Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini akan membaik dengan sendirinya setelah penyebabnya hilang Namun, perlu diwaspadai karena feses berlendir bisa menjadi tanda penyakit tertentu seperti infeksi atau alergi makanan. Bunda bisa mengetahui informasi lebih lanjut dengan membaca artikel ini hingga selesai.
Bunda perlu mengetahui sejumlah gejala BAB berlendir yang berbahaya untuk Si Kecil. Berikut beberapa gejalanya:
Mengetahui penyebab mengapa Si Kecil mengalami BAB disertai lendir dapat membantu Bunda untuk menghindari kondisi yang sama di kemudian hari. Berikut beberapa penyebabnya:
Diare pada anak juga dapat menyebabkan BAB menjadi berlendir. Gejala diare meliputi peningkatan frekuensi buang air besar, tanda-tanda nyeri atau ketidaknyamanan, dan penurunan frekuensi buang air kecil yang dapat menandakan dehidrasi.
Diare ini juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi bakteri atau virus, perubahan pola makan, dan masalah lainnya.
Infeksi pada saluran pencernaan Si Kecil dapat ditandai oleh adanya lendir dalam tinja. Kondisi ini menunjukkan adanya peradangan dalam saluran pencernaan akibat infeksi bakteri atau virus.
Selain peningkatan lendir, infeksi saluran pencernaan juga dapat memengaruhi frekuensi buang air besar atau menyebabkan diare, mengubah warna tinja menjadi hijau, atau bahkan menyebabkan tinja berdarah.
Alergi terhadap jenis makanan tertentu juga bisa menyebabkan peradangan dan peningkatan produksi lendir pada tubuh Si Kecil. Alhasil, anak mengalami BAB berlendir. Selain itu, gejala ini seringkali disertai dengan diare, muntah, dan ketidaknyamanan.
Jika gejala ini terjadi pada Si Kecil yang masih menyusu ASI, Bunda juga perlu melakukan evaluasi makanan yang Bunda konsumsi, ya.
Jika Bunda mendapati lendir saat Si Kecil BAB, Bunda bisa melakukan langkah penanganan berikut.
Pastikan anak mendapatkan pasokan cairan yang cukup untuk mengatasi BAB berlendir. Hal ini membantu menghentikan peradangan dan infeksi di paru-paru atau saluran pencernaannya. Bagi anak di bawah usia 6 bulan dapat diberi ASI atau air putih.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh alergi pada jenis makanan tertentu, jadi pastikan untuk lebih selektif memilih makanan yang dikonsumsi Si Kecil dan juga Bunda jika Si Kecil masih ASI eksklusif.
Pijatan lembut dapat membantu meredakan gejala peradangan dan masalah pencernaan yang dapat menyebabkan pup berlendir. Pijatan perut dengan gerakan melingkar searah jarum jam dapat mendukung kesehatan pencernaan buah hati.
Bunda harus selalu waspada ketika Si Kecil memiliki keluhan kesehatan termasuk BAB yang berlendir. Segera bawa Si Kecil ke dokter jika mengalami hal berikut:
Itulah ulasan mengenai BAB berlendir pada Si Kecil. Untuk menghindari risiko buang air besar berlendir ini, Bunda juga bisa menjaga kesehatan pencernaan Si Kecil, antara lain dengan mengonsumsi susu. Nah, susu apa yang bagus untuk daya tahan tubuh Si Kecil agar fesesnya tidak berlendir lagi? Yuk, simak susunya di sini: 7 Merk Susu yang Bagus untuk Daya Tahan Tubuh.
Sumber:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel BAB Berlendir pada Si Kecil, Apakah Berbahaya? Cek Faktanya
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?