Diare adalah kondisi yang sering terjadi pada anak dan bisa membuat Si Kecil merasa tidak nyaman. Namun, Bunda jangan khawatir. Ada beberapa cara alami yang bisa Bunda terapkan untuk membantu meredakan diare Si Kecil agar ia bisa segera pulih dan bermain kembali. Yuk, baca selengkapnya.
Diare pada anak-anak adalah masalah kesehatan yang umum dan sering menjadi penyebab kekhawatiran di kalangan orang tua. Diare ditandai dengan perubahan konsistensi feses menjadi lebih cair dan frekuensi buang air besar yang meningkat, sering kali lebih dari tiga kali sehari.
Meskipun seringkali tidak serius dan dapat diatasi dengan cara alami, diare bisa menunjukkan kondisi yang lebih serius jika disertai gejala tertentu. Untuk itu, yuk ketahui cara mengatasi diare pada anak secara alami berikut ini.
Saat Si Kecil mengalami diare, sangat penting untuk memastikan Si Kecil tetap terhidrasi. Diare bisa cepat menyebabkan dehidrasi, terutama pada anak-anak yang lebih muda.
Bunda bisa memberikan Si Kecil banyak cairan seperti air putih, yang paling aman, atau kuah kaldu yang jernih yang membantu menambah elektrolit. Jus buah yang diencerkan juga baik, tapi pastikan jus tersebut tidak terlalu manis atau asam karena bisa memperburuk diare, misalnya jus apel tanpa tambahan gula.
Untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang saat diare, oralit menjadi solusi yang efektif. Cara membuatnya cukup sederhana, Bunda hanya perlu mencampurkan enam sendok teh gula dan setengah sendok teh garam ke dalam satu liter air bersih.
Berikan larutan ini kepada Si Kecil secara berkala untuk membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh Si Kecil. Ini akan mendukung pemulihan Si Kecil secara keseluruhan dan mengurangi risiko dehidrasi yang lebih serius.
Saat diare menyerang, perut Si Kecil menjadi sangat sensitif. Memberikan makanan yang mudah dicerna dapat membantu. Pola makan BRAT, yang terdiri dari pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang, dikenal mudah dicerna dan bisa membantu memperbaiki tekstur feses.
Makanan-makanan ini tidak hanya rendah serat yang bisa menenangkan perut, tetapi juga membantu memperbaiki tekstur feses Si Kecil. Mulailah dengan porsi kecil dan tingkatkan secara bertahap sesuai dengan kemajuan kondisi Si Kecil.
Probiotik adalah sahabat baik untuk usus, membantu memulihkan keseimbangan bakteri baik yang terganggu karena diare. Bunda bisa memberikan Si Kecil yogurt atau kefir yang mengandung banyak probiotik.
Makanan-makanan ini tidak hanya lezat tetapi juga membantu mempercepat proses pemulihan usus Si Kecil. Bunda, berikan Si Kecil sumber probiotik secara teratur untuk memperkuat sistem pencernaan Si Kecil, sehingga ia lebih tahan terhadap gangguan pencernaan di masa depan.
Yuk, Bunda ketahui susu yang difortifikasi dengan probiotik pada halaman berikut ini: Atasi Anak yang Diare dan Demam agar Segera Sembuh.
Untuk menenangkan perut Si Kecil yang terganggu, teh herbal seperti teh jahe bisa sangat membantu. Jahe terkenal dengan sifat anti-inflamasinya dan bisa meredakan peradangan di perut.
Selain itu, jahe juga memiliki sifat antibakteri dan antinyeri yang efektif untuk mengurangi gejala diare. Bunda bisa memberikan teh jahe yang telah didinginkan kepada Si Kecil, atau menambahkannya ke dalam makanan untuk memberikan efek yang sama.
Bunda, jika Si Kecil mengalami diare sekaligus muntah setelah makan, dan ternyata juga demam, Bunda perlu hati-hati, bahwa mungkin ia mengalami keracunan makanan. Mari lihat sejenak cara mengatasi keracunan makanan berikut ini: Cara Mengatasi Keracunan Makanan pada Anak.
Mencegah diare sama pentingnya dengan mengobatinya. Bunda dapat mengurangi risiko Si Kecil terkena diare dengan beberapa cara sederhana seperti:
Langkah-langkah pencegahan ini sangat efektif dalam melindungi Si Kecil dari risiko diare yang dapat mengganggu kesehatannya. Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan Si Kecil agar ia dapat tumbuh dengan sehat dan kuat.
Ketika Bunda melihat gejala seperti ini, Bunda perlu melakukan tindakan pertolongan pertama untuk meredakan sakit perut Si Kecil. Untuk detail apa saja yang perlu Bunda lakukan ketika mengalami kondisi seperti ini, baca artikel berikut yuk: Penyebab dan Pertolongan Pertama Pada Anak yang Mengalami Sakit Perut.
Selama periode diare, beberapa makanan dan minuman tertentu harus dihindari karena dapat memperburuk kondisi. Makanan dan minuman tersebut diantaranya:
Jadi, Bunda harus pastikan Si Kecil tidak konsumsi makanan tersebut karena akan memperburuk gejalanya. Perhatikan pilihan makanan dan pastikan Si Kecil mendapatkan nutrisi yang tepat selama periode pemulihan.
Penting untuk memantau Si Kecil dengan cermat selama episode diare. Jika diare tidak membaik setelah dua hari, atau jika Si Kecil menunjukkan tanda-tanda dehidrasi yang serius seperti tidak buang air kecil lebih dari delapan jam, bibir kering, atau menangis tanpa air mata, ini adalah tanda bahwa Si Kecil mungkin perlu perawatan medis lebih lanjut.
Tanda-tanda dehidrasi lain yang harus diwaspadai termasuk:
Diare yang berkepanjangan juga bisa menjadi indikator adanya infeksi bakteri atau virus yang serius, yang membutuhkan intervensi medis. Jika Si Kecil mengalami demam tinggi, muntah terus menerus, atau ada darah dalam feses, segera bawa ke dokter. Kondisi-kondisi ini mungkin menunjukkan infeksi yang lebih serius atau kondisi medis lain yang memerlukan pengobatan spesifik dan intensif.
Bunda, ikuti panduan tersebut untuk membantu mengatasi diare pada anak dengan cara alami dan memastikan pemulihan yang cepat dan aman. Namun, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika memiliki kekhawatiran tentang kondisi kesehatan Si Kecil.
Setelah Si Kecil sembuh, Bunda bisa memberikan susu yang kaya akan probiotik untuk membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di perut dan memperkuat sistem pencernaan secara berkelanjutan. Untuk rekomendasinya, yuk baca artikel tentang susu yang mengandung probiotik dan manfaatnya untuk pencernaan Si Kecil di sini: Susu yang Mengandung Probiotik untuk Pencernaan Si Kecil.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Cara Mengatasi Diare Secara Alami pada Anak
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?