Tumbuh Kembang

Tanda Anak Terlambat Bicara dan Cara Mengatasinya

Morinaga Platinum - 31 Mei 2024

Anak-anak umumnya mulai mengucapkan kata-kata pertama mereka antara usia 12 hingga 18 bulan. Jika belum juga mengucapkan kata-kata sederhana atau membentuk kalimat dua kata setelah melewati usia dua tahun, ia mungkin mengalami apa yang disebut dengan keterlambatan bicara. Yuk Bunda, mari ketahui lebih lanjut tentang tanda-tanda dan penyebab anak terlambat bicara serta cara mengatasinya pada artikel ini.

Tanda-Tanda Keterlambatan Bicara pada Anak

Bunda, pertama-tama mari kenali terlebih dahulu tanda-tanda keterlambatan bicara pada anak berdasarkan usianya sebagai langkah awal untuk deteksi dini tumbuh kembangnya. 

Usia 12 Bulan Belum Dapat Mengoceh atau Meniru Bunyi

Bunda, pada umumnya bayi mulai mengoceh dan mencoba meniru bunyi ketika mereka berusia antara 4 hingga 6 bulan dengan suara-suara seperti "papapa" atau "mamama". Ketika mencapai usia 12 bulan, Si Kecil sudah bisa memahami instruksi sederhana seperti "dadah" atau "no", dan mampu mengeluarkan bunyi yang mirip kata-kata. Jika belum menunjukkan perkembangan ini, itu bisa jadi merupakan indikasi awal dari keterlambatan bicara atau adanya masalah pendengaran.

Untuk mengatasinya, Bunda disarankan untuk aktif mengajak Si Kecil berbicara dan sering membacakan buku cerita untuk merangsang perkembangan bahasa mereka. Selain itu, melakukan tes pendengaran secara rutin juga penting untuk memastikan tidak ada gangguan yang memengaruhi kemampuan berbicara Si Kecil. Pendekatan ini dapat membantu mempercepat perkembangan kemampuan berbicara Si Kecil.

Bunda perlu melakukan stimulasi bicara apabila Si Kecil belum mencapai tahap perkembangan bicara sesuai usianya. Yuk, ikuti cara melatih kemampuan bicara dan bahasa anak di sini: Latih Kemampuan Bicara Si Kecil Sesuai Usianya

Usia 18 Bulan Belum Dapat Menyebutkan Satu Kata yang Memiliki Arti

Kebanyakan anak biasanya sudah bisa menyebutkan sekitar 10 kata yang memiliki arti spesifik, seperti "mama", "dada", atau "maem" pada usia 18 bulan. Si Kecil juga mulai meniru kata-kata yang sering mereka dengar sehari-hari dan mulai memahami instruksi sederhana yang diberikan kepadanya. 

Bila belum mencapai tonggak perkembangan ini, bisa jadi ada hal yang perlu Bunda perhatikan lebih lanjut. Coba ajak Si Kecil bermain dengan permainan yang membutuhkan penggunaan kata-kata dan mengikuti instruksi. Permainan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga membantu mengembangkan kemampuan berbahasa mereka.

Jika Bunda masih khawatir dengan perkembangan bicara Si Kecil, konsultasi dengan dokter anak dapat menjadi langkah bijak. Dokter bisa memberikan penilaian lebih lanjut dan menyarankan intervensi jika diperlukan untuk mendukung perkembangan kemampuan bicaranya.

terlambat-bicara-kapan-perlu-diperiksakan

Umur 24 Bulan Memiliki Perbendaharaan Kata yang Kurang dari 50 Kata

Pada usia dua tahun, Si Kecil idealnya sudah mampu mengucapkan hingga 300 kata dan menggunakan dua hingga tiga kata dalam satu frasa. Ia juga sudah mulai memahami dan menggunakan kata ganti diri seperti "saya" atau "aku". Jika masih memiliki perbendaharaan kata yang kurang dari 50 kata, ini mungkin menunjukkan adanya hambatan dalam perkembangan bahasanya. 

Untuk membantu mengatasinya, gunakan mainan edukatif dan buku bergambar yang dapat merangsang Si Kecil untuk berbicara lebih banyak. Kegiatan membaca bersama dan bermain yang melibatkan pembelajaran kata-kata baru akan sangat bermanfaat untuk memperkaya kosa kata mereka. 

Bunda dapat konsultasikan dengan dokter anak mengenai kemungkinan melakukan terapi wicara. Terapi ini bisa sangat membantu Si Kecil dalam mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasa mereka dengan lebih baik.

Umur 30 Bulan hingga 3 Tahun Belum Dapat Merangkai Dua Kata

Si Kecil sudah mampu merangkai dua kata untuk membentuk kalimat sederhana seperti "mau susu" atau "main bola" pada rentang usia 30 bulan hingga 3 tahun. Ia juga biasanya dapat mengajukan pertanyaan sederhana dan memahami instruksi yang lebih kompleks pada fase ini. Bila belum menunjukkan kemampuan ini, mungkin ada aspek perkembangan bahasa yang perlu diperhatikan lebih lanjut.

Salah satu cara untuk mendukung perkembangan bahasa Si Kecil adalah dengan melibatkan mereka dalam percakapan sehari-hari yang sederhana. Ajak Si Kecil berbicara tentang kegiatan yang sedang dilakukan atau yang akan dilakukan. Ini membantu mereka mempraktikkan penggunaan kata dan memahami struktur kalimat. 

Silakan melakukan evaluasi lebih lanjut dengan dokter anak atau ahli tumbuh kembang anak jika masih kesulitan dalam merangkai kata-kata. Evaluasi ini penting untuk menentukan langkah-langkah yang dapat membantu Si Kecil dalam mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasanya.

Untuk informasi lebih lanjut tentang cara menangani keterlambatan bicara, yuk Bunda, baca artikel berikut ini: Ciri-ciri Speech Delay pada Anak dan Cara Mengatasinya.

Penyebab Keterlambatan Bicara pada Anak

Bunda, keterlambatan bicara pada anak bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor yang perlu kita pahami bersama. Pertama, masalah pendengaran adalah salah satu penyebab umum. Anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran mungkin kesulitan mendengar suara dengan jelas, sehingga mempengaruhi kemampuan mereka untuk meniru kata-kata dan belajar berbicara.

Selanjutnya, ada gangguan perkembangan yang juga bisa berkontribusi terhadap keterlambatan bicara, seperti autisme atau gangguan perkembangan bahasa lainnya. Menurut penelitian yang diterbitkan di Journal of Autism and Developmental Disorders, anak-anak dengan gangguan spektrum autisme seringkali menunjukkan keterlambatan dalam kemampuan bicara dan bahasa mereka.

karakteristik-anak-autis

Terakhir, kurangnya stimulasi verbal dari lingkungan sekitar juga dapat memengaruhi perkembangan bicara Si Kecil. Anak-anak membutuhkan interaksi verbal yang cukup setiap harinya agar bisa mengembangkan keterampilan berbicara secara optimal. Jadi, sangat penting untuk sering-sering berinteraksi dan berbicara dengan Si Kecil, Bunda, agar mereka mendapat stimulasi bahasa yang cukup.

Cara Mengatasi Anak Terlambat Bicara 

Bunda pasti merasa cemas karena Si Kecil belum juga lancar berbicara. Ada beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan untuk membantu mereka. Langkah pertama yang penting adalah berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli perkembangan anak. Tim kesehatan anak profesional dapat melakukan evaluasi untuk mengidentifikasi apa yang mungkin menjadi penghambat perkembangan bicara Si Kecil dan memberikan arahan yang sesuai.

Selain itu, Bunda dan Ayah perlu aktif dalam memberikan stimulasi bicara melalui kegiatan sehari-hari. Coba untuk sering membacakan buku bersama, mengajak Si Kecil berdialog dan bernyanyi bersama. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya membantu perkembangan bicara Si Kecil, tetapi juga mempererat hubungan antara Bunda dan anak.

Apabila diperlukan, Bunda mungkin juga ingin mempertimbangkan terapi bicara. Seorang terapis bicara yang profesional dapat memberikan latihan-latihan khusus yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak. Terapi ini seringkali efektif dalam mendukung kemajuan bicara Si Kecil.

Setelah Bunda memahami langkah-langkah penting untuk mendukung Si Kecil yang mengalami keterlambatan bicara, ada satu aspek lagi yang penting untuk diperhatikan, yaitu asupan nutrisi Si Kecil. Nutrisi yang baik tidak hanya penting untuk pertumbuhan fisik, tetapi juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif dan kemampuan berbicara anak.

Salah satu cara untuk mendukung nutrisi Si Kecil adalah dengan memilih susu yang tepat. Susu anak yang berkualitas bisa memberikan nutrisi esensial yang mendukung tumbuh kembangnya. Pastikan untuk memilih susu yang mengandung asam lemak omega-3, zat besi, dan vitamin lainnya yang diperlukan untuk mendukung kecerdasan dan kemampuan bicara Si Kecil. Yuk Bunda, simak rekomendasinya berikut ini: 5 Rekomendasi Susu Pertumbuhan Kaya Nutrisi bagi Si Kecil

Referensi:

  • Healthline. Language and Speech Delays in Toddlers. Diakses pada 22 Mei 2024. https://www.healthline.com/health/speech-delay-3-year-old-2   
  • The Hanen Centre. How to Tell if Your Child is a Late Talker – And What to Do about It. Diakses pada 22 Mei 2024. https://www.hanen.org/Helpful-Info/Articles/How-to-Tell-if-Your-Child-is-a-Late-Talker-%E2%80%93-and-W.aspx    
  • Springer New York. Journal of Autism and Developmental Disorders. Diakses pada tanggal 22 Mei 2024. https://www.scimagojr.com/journalsearch.php  
Lihat Artikel Lainnya