Speech delay adalah kondisi keterlambatan bicara yang terjadi pada Si Kecil yang tidak sesuai dengan tahapan perkembangan di usianya. Misalnya, anak usia 1 tahun umumnya sudah bisa menunjuk sesuatu atau mengucapkan satu kata. Anak usia 2 tahun biasanya mampu mengucapkan 2-3 kata dalam satu kalimat sederhana. Keterlambatan ini mencakup berbagai aspek, termasuk pemahaman bahasa, pengucapan kata, dan pembentukan kalimat.
Jika anak Bunda belum mencapai milestone tertentu sesuai usia Si Kecil, ada kemungkinan ia mengalami speech delay. Agar lebih jelas apakah Si Kecil termasuk dalam kategori ini atau tidak, yuk baca hingga selesai.
Untuk mengidentifikasi apakah Si Kecil mengalami keterlambatan dalam berbicara atau tidak. Berikut beberapa tanda anak mengalami speech delay dilansir dari KidsHealth:
Jika Si Kecil mengalami tanda-tanda di atas, sebaiknya Bunda segera menghubungi dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait perkembangan anak Bunda.
Gangguan berbicara pada Si Kecil ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, sebagai berikut:
Keterlambatan bahasa merupakan kondisi ketika Si Kecil kesusahan dalam menyusun frasa yang dapat dimengerti. Sementara keterlambatan berbicara adalah sebaliknya, yaitu saat Si Kecil berkomunikasi non-verbal, tetapi tidak dapat mengucapkan banyak kata.
Salah satu faktor penyebab Speech Delay pada anak adalah masalah pada mulut, lidah atau langit-langit mulut Si Kecil. Kondisi ini disebut dengan istilah ankyloglossia yang menyebabkan lidah tidak bebas bergerak karena frenulum lidah yang terlalu pendek.
Tidak hanya membuatnya lamban berbicara lho, Bunda. Ketika sudah berbicara pun, masalah ini juga berisiko membuatnya cadel. Apa itu cadel? Yuk, lihat penjelasan tentang cadel di sini: Apa Itu Cadel dan Cara Mengatasinya pada Si Kecil
Si Kecil yang tidak dapat mendengar dengan baik cenderung memiliki permasalahan dalam berbicara. Salah satu gejala gangguan pendengaran pada Si Kecil terlihat ketika ia tak mampu menamai objek tapi baru bisa memahaminya saat orang lain memberitahunya lewat gerakan.
Autisme dapat menjadi salah satu penyebab Si Kecil mengalami keterlambatan bicara atau Speech Delay. Beberapa tandanya antara lain adalah frasa yang berulang-ulang, perilaku berulang, gangguan komunikasi verbal dan nonverbal, gangguan interaksi sosial, dan penurunan kemampuan bicara dan berbahasa. Pelajari lebih lanjut tentang autisme dengan membaca artikel berikut ya Bun: Jangan Terlambat Mengenali Autisme
Penyebab lainnya yang membuat Si Kecil mengalami Speech Delay adalah masalah psikologis. Dalam kasus ini, Bunda dapat mengatasinya dengan membawa Si Kecil ke psikolog anak agar Si kecil dapat menjalani terapi dan juga mendapatkan stimulasi yang tepat.
Lingkungan memiliki peran krusial dalam membentuk kemampuan bahasa dan bicara Si Kecil. Karena, ia akan mendengar berbagai macam kata dari percakapan yang didengar dari orang-orang di sekitarnya.
Apabila hanya sedikit interaksi yang dilakukan dengan Si Kecil, maka ia akan kesulitan mengembangkan kemampuan bicaranya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rae Fernandez dan Hesti Lestari, terdapat hubungan antara penggunaan gawai dengan keterlambatan perkembangan bahasa pada anak. Dengan intensitas penggunaan gawai lebih dari 2 jam per hari.
Mengapa bisa terjadi demikian? Karena apabila Si Kecil disibukkan dengan gawai atau gadget, mereka menjadi kurang interaktif dan komunikatif sehingga bisa menyebabkan speech delay.
Mengatasi speech delay pada Si Kecil perlu pendekatan yang holistik dan penuh perhatian. Berikut beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan:
Mengobrol dengan Si Kecil merupakan salah satu terapi yang bisa Bunda lakukan untuk membantu Si Kecil. Selain itu, cara ini juga dapat meningkatkan bonding antara Bunda dan Si Kecil. Hal ini sebaiknya dilakukan sejak Si Kecil masih bayi. Ajak Si Kecil mengobrol kapanpun dan dimanapun.
Contohnya seperti mengajaknya untuk menyebutkan nama-nama benda yang dilihat, tebak warna, dan lain-lain. Saat mengobrol dengan Si Kecil, Bunda tidak perlu menggunakan kalimat yang panjang. Gunakan kalimat kalimat sederhana yang mudah dimengerti Si Kecil sehingga ia tidak kesulitan menjawab pertanyaan Bunda.
Bunda juga bisa menerapkan beberapa tips untuk memanfaatkan waktu mengobrol dengan Si Kecil agar lebih optimal, dengan menerapkan tips seperti dibahas pada artikel berikut ya: Cara Manfaatkan Waktu Ngobrol dengan Si Kecil
Salah satu cara agar Si Kecil cepat lancar bicara ialah dengan membacakan buku cerita lho, Bunda. Nah, bagaimana ya buku tersebut bisa merangsang Si Kecil untuk berbicara? Ayo baca penjelasannya di halaman ini yuk: Umur Si Kecil 2 Tahun, Tapi Belum Bisa Bicara
Seiring perkembangan teknologi, terkadang gadget menjadi benda yang sulit sekali dipisahkan dari Si Kecil. Inilah yang harus Bunda perhatikan, karena penggunaan gadget yang berlebihan pada Si Kecil dapat menurunkan kemampuan bicaranya.
Menurut para ahli, anak berusia di bawah 2 tahun sebaiknya tidak menggunakan gawai dalam bentuk apapun, kecuali untuk tujuan video call atau panggilan video. Untuk Si Kecil yang berusia 2-5 tahun, penggunaan gadget sebaiknya maksimal 2 jam per hari, itu pun harus dibawah pengawasan orang tua.
Terapi untuk mengatasi Speech Delay lainnya adalah dengan membiasakan minum dengan menggunakan sedotan. Minum dengan sedotan dapat membantu menguatkan otot-otot mulut Si Kecil sehingga kemampuan berbicaranya menjadi semakin meningkat. Tapi jangan lupa gunakan sedotan yang bisa dipakai ulang (reusable) dan juga ramah lingkungan ya, Bun.
Ketika Si Kecil belum mulai mengoceh atau tidak belum berkata apapun pada usia 1 tahun, sebaiknya Bunda membawa Si Kecil ke dokter spesialis anak atau psikolog anak untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Itulah penjelasan mengenai ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasi Speech Delay pada Si Kecil yang perlu Bunda ketahui. Deteksi dan waspada lebih dini tentu menjadi hal penting dilakukan untuk mengatasi keterlambatan bicara pada Si Kecil.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Ciri Speech Delay yang Mudah Dikenali pada Anak
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?