Anak Terlambat Bicara? Ini Penyebab, Solusi, dan Nutrisinya

Morinaga Platinum ♦ 6 September 2021

Anak Terlambat Bicara? Ini Penyebab, Solusi, dan Nutrisinya

Bunda, setiap anak memiliki ritme tumbuh kembangnya masing-masing, termasuk dalam hal berbicara. Namun, ketika Si Kecil tampak lebih lambat dibandingkan anak seusianya dalam mengucapkan kata-kata atau menyusun kalimat, tentu hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah anak terlambat bicara atau speech delay.

Keterlambatan bicara bukan berarti anak pasti mengalami gangguan serius, namun perlu diperhatikan dengan seksama. Mengenali tanda-tandanya lebih awal dapat membantu Bunda melakukan langkah yang tepat untuk mendukung perkembangan bahasa Si Kecil.

Simak informasi lengkap mengenai penyebab, gejala, penanganan, dan peran penting orang tua dalam membantu anak yang terlambat bicara.

Gejala Anak Terlambat Bicara yang Perlu Dikenali Sejak Dini

Setiap anak berkembang dengan ritme yang berbeda, namun penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda anak terlambat bicara, terutama di fase emas perkembangan bahasa. Jika Si Kecil belum mencapai tonggak perkembangan tertentu dalam hal berbicara, mungkin ada tanda bahwa ia mengalami keterlambatan perkembangan bahasa.

Berikut gejala umum anak terlambat bicara berdasarkan usia:

Usia 12 Bulan

  • Belum mulai mengoceh atau meniru suara
  • Tidak merespons saat dipanggil namanya
  • Tidak menunjukkan minat pada interaksi suara, seperti mendengarkan dongeng atau lagu

Usia 15 Bulan

  • Belum mengucapkan kata-kata sederhana seperti “mama” atau “dada”
  • Tidak menunjuk atau memberi isyarat untuk meminta sesuatu
  • Tidak meniru kata-kata sederhana dari orang tua

Usia 18–24 Bulan

  • Belum mampu menyusun dua kata seperti “mau susu” atau “ayo main”
  • Jumlah kosakata sangat terbatas, biasanya kurang dari 10–20 kata
  • Tidak menunjukkan kemampuan mengikuti perintah sederhana

Usia 2–3 Tahun

  • Belum dapat menyusun kalimat tiga kata secara utuh
  • Ucapan sulit dimengerti oleh orang di luar keluarga
  • Lebih sering menggunakan isyarat daripada kata-kata untuk berkomunikasi
  • Tidak mengerti kata-kata yang umum digunakan di rumah
  • Menghilangkan sebagian kata dalam kalimat, misalnya hanya berkata “main” saat ingin mengucap “Bunda, aku mau main”

Selain itu, anak yang hanya bisa menyebutkan kata satu per satu tanpa bisa menyatukannya dalam kalimat, atau anak yang bisa menunjuk benda namun tidak bisa menyebutkan namanya, juga bisa menunjukkan tanda keterlambatan bicara atau bahasa.

Jika Bunda ingin tahu lebih dahulu tentang tahapan perkembangan bahasa anak untuk tahu apakah dia terlambat bicara atau tidak, baca konten berikut yuk: Kenali Tahapan Perkembangan Bahasa Anak.

Penyebab Keterlambatan Bicara pada Anak

Setiap anak yang mengalami keterlambatan bicara bisa memiliki penyebab yang berbeda. Berikut beberapa faktor umum yang dapat mempengaruhinya:

1. Masalah Fisik di Area Mulut

Kondisi seperti ankyloglossia atau lidah pendek bisa membatasi pergerakan lidah dan menyulitkan anak mengucapkan huruf tertentu seperti D, L, R, S, atau T. Masalah lain pada langit-langit mulut juga bisa berkontribusi pada gangguan artikulasi.

2. Gangguan Pendengaran

Anak yang mengalami kesulitan mendengar tidak dapat meniru atau memahami kata-kata dengan baik. Ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan mereka dalam berbicara dan memahami perintah lisan.

3. Terlalu Sering Terpapar Layar (TV/Gawai)

Paparan media digital secara pasif tanpa interaksi dua arah bisa memperlambat kemampuan berbahasa. Anak mungkin lebih nyaman menerima informasi tanpa berlatih mengeluarkan kata atau kalimat.

4. Gangguan Perkembangan atau Neurologis

Beberapa anak yang mengalami keterlambatan perkembangan, termasuk dalam spektrum autisme, bisa menunjukkan keterlambatan dalam berkomunikasi, memahami bahasa, atau merespon secara sosial.

5. Faktor Psikososial dan Lingkungan

Minimnya stimulasi verbal dari lingkungan, pola asuh, atau tekanan psikologis bisa berkontribusi pada keterlambatan berbicara. Keterlambatan ini bisa dicegah atau diminimalkan dengan komunikasi aktif dan positif.

Tanda-Tanda Keterlambatan Bicara yang Perlu Dikenali

Kapan anak dikatakan mengalami keterlambatan bicara? Berikut ini adalah tanda-tanda umum berdasarkan tahapan usia yang bisa menjadi perhatian:

  • Usia 12 bulan: Belum mulai mengoceh atau meniru suara
  • Usia 15 bulan: Tidak mengucapkan kata sederhana seperti “mama” atau “dada”
  • Usia 2 tahun: Belum mampu menggabungkan dua kata atau menyebutkan setidaknya 50 kata
  • Usia 3 tahun: Ucapan sulit dipahami oleh orang di luar keluarga, dan belum bisa membuat kalimat tiga kata
  • Kesulitan mengikuti instruksi sederhana
  • Sering menghilangkan kata-kata dalam kalimat (“Unda main” alih-alih “Bunda aku mau main”)
  • Mengerti kata-kata tapi tidak mampu mengucapkannya secara utuh

Tiap anak memang unik, namun jika tanda-tanda tersebut muncul secara berkelanjutan, Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga profesional untuk evaluasi lebih lanjut.

Penanganan Keterlambatan Bicara yang Bisa Dilakukan

Tindakan sejak dini akan sangat membantu dalam mengatasi keterlambatan bicara. Berikut beberapa langkah penanganan yang direkomendasikan:

1. Terapi Wicara dan Bahasa

Terapi ini dilakukan oleh terapis profesional untuk membantu anak melatih artikulasi, ekspresi verbal, hingga membangun pemahaman bahasa. Terapi ini sangat efektif jika dimulai sejak gejala awal dikenali.

2. Intervensi Dini

Program ini menyasar anak usia dini yang menunjukkan tanda-tanda keterlambatan perkembangan, termasuk bicara. Tujuannya adalah mendorong perkembangan kognitif, sosial, dan komunikasi sebelum anak memasuki usia sekolah.

3. Membacakan Buku Sejak Dini

Aktivitas sederhana seperti membacakan cerita dapat melatih daya dengar, memperkaya kosakata, dan menstimulasi ketertarikan anak pada bahasa. Bahkan kegiatan ini bisa dimulai sejak anak masih dalam kandungan. 

Untuk merangsang Si Kecil agar lebih cepat berbicara, Bunda bisa melatihnya dengan beberapa metode ini. Caranya cukup mudah di lakukan bisa Bunda lakukan pada kegiatan sehari-hari di rumah. Mau tahu apa saja, simak informasi lengkapnya di sini, ya: 8 Cara Melatih Kemampuan Bicara Si Kecil.

4. Batasi Waktu Layar dan Tingkatkan Interaksi

Bunda sebaiknya membatasi waktu menonton TV atau bermain gawai dan menggantinya dengan lebih banyak percakapan dua arah. Anak perlu diajak berbicara, menyanyi, dan meniru suara agar terlatih secara alami. 

Lingkungan juga ikut mempengaruhi kecepatan Si Kecil untuk mengembangkan kemampuan berbicaranya loh. Mari lihat contoh faktor lingkungan penyebab anak terlambat bicara di sini: Anak Terlambat Bicara pada Umur 15 Bulan.

5. Perhatikan Asupan Nutrisi yang Mendukung Perkembangan Otak

Makanan bergizi sangat berpengaruh pada kemampuan belajar dan fokus anak. Pastikan Si Kecil mendapatkan asupan omega-3 dari ikan seperti salmon atau tuna, serta konsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Nutrisi seimbang membantu aktivitas otak, memperkuat konsentrasi, dan meningkatkan daya ingat.

Peran Orang Tua dalam Mendukung Anak Terlambat Bicara

Peran orang tua sangat krusial dalam proses pemulihan dan pengembangan anak yang mengalami keterlambatan bicara. Berikut cara Bunda dan Ayah bisa berkontribusi:

  • Berkomunikasi aktif setiap hari, meski anak belum merespons secara verbal
  • Berikan pujian dan semangat saat anak mencoba berbicara, sekecil apa pun itu
  • Ajak anak bermain sambil berbicara, seperti menyebutkan nama benda atau warna
  • Fokus pada interaksi dua arah, bukan hanya perintah sepihak
  • Bersabar dan konsisten, karena proses bicara membutuhkan waktu dan latihan

Yang terpenting, jangan menyalahkan anak atau membandingkannya dengan anak lain. Setiap anak berkembang dalam waktu yang berbeda, dan dukungan emosional dari orang tua adalah pondasi utama dalam membangun kepercayaan diri Si Kecil.

Nutrisi untuk Anak yang Terlambat Bicara

Bunda, selain terapi dan stimulasi verbal, asupan nutrisi yang tepat juga memegang peranan penting dalam mendukung perkembangan bicara anak. Otak yang sehat memerlukan suplai zat gizi tertentu untuk menunjang fungsi kognitif, kemampuan berbahasa, serta daya fokus dan konsentrasi. Maka dari itu, pola makan yang sehat dan seimbang bisa menjadi bagian dari pendekatan holistik dalam membantu anak yang mengalami keterlambatan bicara.

1. Asam Lemak Omega-3

Omega-3, khususnya DHA dan EPA, adalah komponen utama dalam struktur otak dan sistem saraf. Asam lemak ini dapat membantu memperkuat koneksi antarsaraf, meningkatkan fungsi memori, dan mendukung perkembangan bahasa. Omega-3 bisa ditemukan dalam:

  • Ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna
  • Kacang kenari
  • Minyak biji rami (flaxseed oil)
  • Telur omega-3

2. Zat Besi dan Zinc

Zat besi berperan penting dalam mendukung suplai oksigen ke otak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anak sulit berkonsentrasi dan mudah lelah, yang berdampak pada kemampuan belajar, termasuk bahasa. Zinc juga berperan dalam fungsi enzim otak dan sistem imun. Kedua zat ini bisa diperoleh dari:

  • Daging sapi tanpa lemak
  • Hati ayam
  • Kuning telur
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian

3. Kolin dan Vitamin B Kompleks

Kolin membantu pembentukan asetilkolin, neurotransmitter yang terlibat dalam proses daya ingat dan kemampuan belajar. Sementara vitamin B6, B9 (folat), dan B12 membantu metabolisme otak dan perkembangan saraf. Sumbernya termasuk:

  • Telur
  • Hati ayam atau sapi
  • Kacang merah
  • Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli

4. Antioksidan dan Vitamin C

Radikal bebas dapat merusak sel otak. Nutrisi seperti vitamin C, vitamin E, dan selenium membantu melindungi jaringan otak dari stres oksidatif. Antioksidan juga penting untuk menjaga sistem kekebalan Si Kecil agar tidak mudah sakit. Makanan kaya antioksidan:

  • Buah beri (stroberi, blueberry)
  • Jeruk, kiwi, dan jambu biji
  • Wortel dan tomat

5. Protein Berkualitas

Protein dibutuhkan untuk membangun dan memperbaiki jaringan, termasuk jaringan saraf. Pastikan anak mendapatkan sumber protein sehat dari:

  • Ikan, ayam, daging
  • Tahu dan tempe
  • Susu dan produk olahannya seperti yogurt

Dengan memberikan makanan bergizi secara rutin, Bunda tidak hanya mendukung fungsi otak dan bahasa anak, tapi juga membantu meningkatkan mood, konsentrasi, dan kualitas tidur. Semua ini saling berkaitan dalam proses perkembangan bahasa anak secara keseluruhan.

Itulah beberapa penyebab, gejala dan cara mengatasi anak terlambat bicara yang perlu Bunda ketahui. Kondisi anak yang terlambat bicara sebaiknya disikapi dengan bijak dan tidak berlebihan ya Bunda, agar tidak mengganggu mental Si Kecil. Jika Bunda ingin tahu lebih tentang masalah terlambat bicara pada anak, Bunda dapat mengkonsultasikannya langsung dengan dokter anak.

Boleh tengok juga yuk, cara-cara berikut ini untuk membantu Si Kecil cepat bicara: Umur Si Kecil 2 Tahun, Tapi Belum Bisa Bicara.