Stimulasi merupakan kunci penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil. Aktivitas pemberian stimulus ini bertujuan untuk melatih kemampuan dasar anak, sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Stimulus ini dapat diberikan oleh siapapun yang berinteraksi dengan Si Kecil, termasuk Bunda, Ayah, anggota keluarga lainnya, atau pengasuhnya.
Stimulasi ini perlu diberikan kepada Si Kecil secara rutin, semenjak usia dini, secara terus-menerus. Tanpa cukup stimulasi, dia akan mengalami gangguan tumbuh kembang. Akibatnya, potensinya tidak tergali dengan maksimal. Bahkan gangguannya dapat menetap sampai dewasa.
Aspek Perkembangan yang Menjadi Target Stimulasi
Ada beberapa aspek perkembangan yang menjadi target dalam proses stimulasi, antara lain:
- Kemampuan motorik/gerak kasar: Berkaitan dengan kemampuan Si Kecil bergerak, atau melakukan sikap tubuh, yang melibatkan otot-otot besar. Misalnya duduk dan berdiri. Berikut ini tahap perkembangn motorik kasar anak: Tahapan Perkembangan Motorik Kasar Anak dan Cara Melatihnya.
- Kemampuan motorik/gerak halus: Berhubungan dengan kemampuan Si Kecil melakukan gerakan yang melibatkan otot-otot kecil dan memerlukan koordinasi yang cermat. Misalnya menjumput dan menulis.
- Kemampuan bicara dan berbahasa: Berhubungan dengan kemampuan Si Kecil merespons suara, berbicara, berkomunikasi, dan mengikuti perintah.
- Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian: Berhubungan dengan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan serta kemampuan mandiri anak. Misalnya makan sendiri, membereskan mainan sendiri, dan berpisah dengan ibu atau pengasuhnya.
Prinsip Dasar dalam Melakukan Stimulasi
Ketika Bunda melakukan stimulasi pada Si Kecil, berikut ini prinsip dasar yang perlu diperhatikan:
- Stimulasi dikerjakan dengan rasa cinta dan kasih sayang.
- Perilaku orang dewasa di lingkungan Si Kecil pun termasuk stimulasi, maka Bunda perlu memberi contoh sikap dan perilaku yang baik dalam interaksi sehari-hari.
- Stimulasi dapat dikerjakan menggunakan alat bantu sederhana yang aman di sekitar Si Kecil.
- Tidak ada perbedaan kesempatan stimulasi antara anak laki-laki dan perempuan.
- Setiap pencapaian Si Kecil perlu dihargai.
Prinsip lainnya yang juga perlu dicamkan ialah stimulasi perlu dilakukan sesuai kelompok usianya Si Kecil.
Stimulasi Perkembangan Anak Sesuai Usia
Berikut ini stimulasi yang dapat Bunda berikan sesuai perkembangan usia anak, dikutip dari Klikdokter:
Usia 0-4 bulan:
- Si Kecil mulai mengikuti obyek dengan matanya. Bunda dapat mulai mengajaknya tersenyum dan bicara.
- Si Kecil bereaksi dengan suara dan bunyi. Bunda bisa mengajaknya mendengarkan musik.
- Si Kecil mulai mengenal ibu, jadi Bunda perlu menunjukkan kasih sayang kepadanya.
- Si Kecil senang meraih benda-benda, maka sebaiknya Bunda menggantung benda yang warnanya menarik.
Usia 4-6 bulan:
- Si Kecil mulai tengkurap dan berbalik sendiri. Bunda dapat menggerakkan benda ke kiri-kanan di depan matanya.
- Si Kecil mulai mengeluarkan kata-kata, maka berikan mainan yang berwarna dan besar sambil menyebutkan nama bendanya.
Selain dua hal tersebut, masih ada beberapa stimulasi terkait kemampuan kognitif dan sosial yang perlu Bunda lakukan agar tumbuh kembangnya makin optimal. Panduan lengkap terkait ini, yuk baca: Perkembangan Bayi Usia 4-6 Bulan.
Usia 6-12 bulan:
- Si Kecil mulai duduk sendiri. Bunda dapat mengajarkannya memegang benda kecil (termasuk makanan) yang mudah dipegang.
- Si Kecil berdiri sendiri dan belajar merangkak, bahkan berjalan. Maka Bunda bisa mengajaknya membereskan mainan.
- Si Kecil menirukan suara yang didengarnya. Jadi Bunda dapat mulai mengajaknya berbicara, membacakannya cerita, atau mengajarinya bernyanyi.
Usia 12-18 bulan:
- Si Kecil semakin ingin tahu. Bentuk stimulasi yang dapat Bunda lakukan ialah membuat permainan mengenal anggota tubuhnya sendiri.
Usia 2-3 tahun:
- Si Kecil mulai gemar mencoret. Bunda dapat mengajarinya menggambar di buku gambar.
- Si Kecil mulai senang makan sendiri. Bunda bisa mengajarinya makan dari piringnya sendiri.
- Si Kecil gemar bermain dengan anak lain. Maka Bunda dapat mengajarinya berbagi mainan dengan temannya.
Ada baiknya juga Bunda mengetahui beberapa permainan sederhana untuk memberikan stimulus ini. Tentu saja permainannya sesuai usia Si Kecil ya, Bunda. Yuk lihat permainan sederhana yang dapat merangsang kecerdasan Si Kecil di sini: Stimulasi Bermain untuk Perkembangan Anak
Dengan melakukan stimulasi, manfaat terbesar yang didapat Si Kecil ialah perkembangan yang optimal pada kecerdasan majemuknya. Untuk mengidentifikasi kecerdasan majemuk Si Kecil, Bunda dapat melakukannya di situs Morinaga Multiple Intelligence Play Plan. Pada situs ini, Bunda juga bisa mencari beragam aktivitas baru, termasuk mencetak halaman berisi kegiatan kreatif bersama Si Kecil di situs tersebut. Sudah siap bersenang-senang?