Radang tenggorokan merupakan kondisi yang umum terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang memicu peradangan di bagian faring, amandel, dan pita suara. Selain rasa sakit, radang tenggorokan juga dapat menimbulkan gejala lain yang memengaruhi kenyamanan saat makan, berbicara, hingga tidur.
Jika tidak segera ditangani, radang tenggorokan dapat menurunkan nafsu makan, terutama pada anak-anak. Hal ini dapat berdampak pada asupan nutrisi harian yang dibutuhkan untuk mendukung daya tahan tubuhnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali ciri-ciri radang tenggorokan serta mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.
Radang tenggorokan dapat menimbulkan berbagai gejala yang membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Berikut adalah beberapa ciri-ciri radang tenggorokan yang umum terjadi, menurut Mayo Clinic:
Sensasi nyeri ini sering kali bertambah parah saat menelan makanan atau minuman. Rasa gatal juga bisa menyebabkan refleks batuk, yang jika dibiarkan berulang, dapat memperparah iritasi tenggorokan.
Peradangan pada pita suara akibat radang tenggorokan bisa menyebabkan suara menjadi serak, parau, atau bahkan hilang untuk sementara waktu. Hal ini bisa mengganggu komunikasi sehari-hari, terutama jika penderita harus berbicara dalam waktu lama.
Kelenjar getah bening yang membengkak di sekitar leher atau bawah rahang merupakan tanda tubuh sedang melawan infeksi. Kondisi ini sering kali disertai dengan rasa nyeri saat ditekan.
Radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri sering kali disertai demam. Suhu tubuh bisa meningkat sebagai mekanisme alami tubuh dalam melawan infeksi.
Infeksi virus yang menyebabkan radang tenggorokan sering kali disertai gejala lain seperti batuk kering atau berdahak serta hidung tersumbat. Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa hari sebelum berangsur membaik.
Infeksi yang berlangsung dalam tubuh bisa menyebabkan tubuh terasa lemas, nyeri otot, dan sakit kepala. Kondisi ini dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari, terutama pada anak-anak yang biasanya aktif bermain.
Radang tenggorokan juga dapat menjadi tanda awal penyakit lain, seperti flu, campak, atau infeksi bakteri yang lebih serius. Jika gejalanya tidak membaik dalam beberapa hari atau semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Informasi selengkapnya yuk baca artikel berikut: Ciri Alergi Dingin dan Cara Tepat Mengatasinya
Radang tenggorokan dapat dipicu oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab umum yang perlu diwaspadai:
Sekitar 90% kasus radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus, seperti flu biasa, mononucleosis, campak, cacar air, dan gondongan. Infeksi ini umumnya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, tetapi tetap perlu diwaspadai jika gejalanya memburuk.
Bakteri Streptococcus grup A merupakan penyebab utama radang tenggorokan akibat infeksi bakteri. Kondisi ini lebih serius dibandingkan infeksi virus dan biasanya memerlukan antibiotik untuk pengobatan.
Paparan serbuk sari, debu, bulu hewan, atau zat pemicu alergi lainnya bisa menyebabkan iritasi tenggorokan. Gejala alergi sering kali disertai dengan mata berair, bersin, dan hidung tersumbat.
Kelembaban udara yang rendah dapat menyebabkan tenggorokan menjadi kering dan iritasi. Udara kering juga dapat memicu batuk kering yang memperburuk kondisi tenggorokan.
Kurangnya cairan dalam tubuh dapat menyebabkan tenggorokan kering, yang kemudian bisa berkembang menjadi iritasi dan peradangan. Oleh karena itu, penting untuk tetap terhidrasi dengan baik.
Berbicara terlalu keras atau berteriak dalam waktu lama dapat menyebabkan pita suara tegang dan meradang. Jika terjadi secara berulang, kondisi ini bisa memperburuk radang tenggorokan.
Candidiasis oral atau infeksi jamur di tenggorokan sering terjadi pada anak-anak dengan daya tahan tubuh lemah atau setelah penggunaan antibiotik jangka panjang.
Menghirup asap rokok, polusi udara, atau bahan kimia berbahaya dapat merusak saluran pernapasan dan menyebabkan iritasi serta peradangan pada tenggorokan.
Bunda juga dapat mengurangi radang ini dengan menghirup uap hangat lho. Yuk, cari tahu caranya di sini: Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan pada Anak
Jika radang tenggorokan belum terlalu parah, ada beberapa cara alami yang bisa membantu meredakannya:
Tidur yang cukup membantu tubuh dalam melawan infeksi dan mempercepat proses pemulihan. Anak-anak yang mengalami radang tenggorokan sebaiknya beristirahat total agar tubuhnya lebih cepat pulih.
Campuran air hangat dengan madu atau lemon dapat membantu mengurangi iritasi tenggorokan dan meredakan nyeri. Air hangat juga membantu menjaga kelembapan tenggorokan agar tidak semakin kering.
Asap rokok dapat memperparah peradangan di tenggorokan dan menghambat proses pemulihan. Oleh karena itu, anak-anak sebaiknya dijauhkan dari lingkungan yang penuh asap rokok.
Jahe mengandung senyawa antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi nyeri tenggorokan. Tambahkan madu agar rasanya lebih enak dan manfaatnya lebih maksimal.
Makanan yang terlalu panas atau pedas bisa semakin mengiritasi tenggorokan yang meradang. Sebaiknya konsumsi makanan dengan suhu yang lebih hangat dan tekstur yang lembut agar lebih nyaman dikonsumsi.
Nah bun, simak artikel berikut yuk untuk mengetahui perbedaan dadang amandel dengan radang tenggorokan. Ciri-ciri Radang Amandel, Samakah dengan Radang Tenggorokan?
Radang tenggorokan yang dibiarkan tanpa penanganan bisa menyebabkan komplikasi, terutama jika disebabkan oleh infeksi bakteri. Beberapa akibatnya meliputi:
Jika infeksi menyebar ke organ lain, kondisi ini bisa menyebabkan sinusitis, infeksi telinga, atau bahkan pneumonia.
Infeksi yang berulang bisa menyebabkan peradangan kronis pada amandel, yang mungkin memerlukan tindakan medis lebih lanjut.
Nyeri saat menelan bisa membuat anak enggan makan, yang berpotensi menyebabkan kekurangan nutrisi jika dibiarkan dalam waktu lama.
Dilansir WebMD, pengobatan radang tenggorokan pada Si Kecil biasanya ditentukan berdasarkan penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi virus, radang tenggorokan biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Obat yang dapat digunakan untuk meredakan gejalanya antara lain obat penurun panas dan pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen. Jangan lupa untuk selalu mengikuti petunjuk pada label obat.
Jika radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Penting untuk memastikan Si Kecil menyelesaikan seluruh rangkaian antibiotik meskipun sudah merasa lebih baik. Hal ini penting untuk memastikan semua bakteri telah dihilangkan dan mencegah infeksi kembali.
Bunda juga dapat memberikan obat kumur antiseptik jika Si Kecil sudah cukup besar dan bisa berkumur tanpa menelan obatnya. Namun, tetap konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan obat kepada Si Kecil, terutama jika Si Kecil sedang mengonsumsi obat lain atau memiliki kondisi medis tertentu.
Untuk mencegah radang berulang, Bunda bisa membantu Si Kecil meningkatkan daya tahan tubuhnya agar ia tidak mudah terinfeksi virus. Cari tipsnya di artikel berikut yuk: Cegah Infeksi Virus, Ini Pentingnya Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Si Kecil
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Ciri-Ciri Radang Tenggorokan, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?