Ketika usia kandungan Bunda telah mencapai 9 bulan, Bunda umumnya bertanya, 9 bulan itu berapa minggu? Dalam kedokteran kandungan, usia 9 bulan itu bermakna antara 37-42 minggu. Inilah saatnya Bunda mempersiapkan hari kelahiran Si Kecil.
Pada periode ini, ia akan mengalami pertumbuhan dan pematangan organ yang dibutuhkan setelah ia dilahirkan. Oleh karenanya, saat ini Bunda harus fokus terhadap berat badan janin di dalam kandungan. Pasalnya, jika saat lahir janin memiliki berat badan yang kurang, ia akan mengalami beberapa gangguan kesehatan.
Memasuki kehamilan minggu ke-37, berat badan bayi mencapai 2,8 kg dan panjang 48,6 cm. Proses persalinan pada periode ini dianggap telah cukup umur karena perkembangan janin usia sembilan bulan sudah mencapai tumbuh kembang sempurna. Lalu bagaimana perkembangan janin di usia sembilan bulan? Berikut penjelasannya:
Beratnya kini sudah mencapai 3 kg, dengan panjang tubuh kira-kira 36 cm. Paru-parunya terus berkembang untuk mematangkan sistem pernapasan dan lemaknya terus menebal untuk menghangatkannya ketika ia lahir. Janin di usia ini sudah siap dilahirkan karena organ tubuhnya sudah matang dan dapat bekerja sendiri.
Pada minggu ke-38, apabila Bunda belum melahirkan, berat badan bayi akan mencapai sekitar 3,1 kg dengan panjang 48 cm. Rambutnya bertambah panjang 5 cm, kulitnya sudah mulai berwarna merah jambu, dan kukunya juga bertambah panjang. Di usia ini, bayi telah menyimpan lemak yang cukup di tubuhnya sehingga suhu tubuhnya akan bisa bertahan stabil pada saat lahir. Antibodi yang bayi terima melalui plasenta juga dapat membantunya melewati beberapa bulan awal kehidupannya dalam kondisi kesehatan yang baik.
Di usia ini pertumbuhan bayi sudah sempurna. Beratnya sekarang mencapai 3,2 kg dengan panjang 49 cm. Di minggu ke-39 ini, Bunda harus siap siaga karena tiap saat ada kemungkinan untuk melahirkan.
Saat minggu ke-40, jika Bunda belum melahirkan, berat badan janin sembilan bulan dalam kandungan mungkin sudah mencapai sekitar 3,3 kg dan panjangnya sekitar 50 cm. Jangan terlalu cemas jika Bunda melewati Hari Perkiraan Lahir (HPL). Hanya sekitar 5% dari ibu hamil yang melahirkan tepat pada HPL-nya dan dokter mungkin belum akan merekomendasikan induksi atau caesar seminggu atau 2 minggu ke depan, kecuali jika Bunda atau bayi berada dalam kondisi yang berbahaya.
Jika setelah 40 minggu Bunda belum juga melahirkan tetaplah tenang dan lakukan kegiatan yang bisa membantu induksi alami. Bunda bisa melakukan hubungan intim dengan suami, mengonsumsi kurma, minyak zaitun, makanan yang pedas, melakukan yoga hamil, atau melakukan akupunktur untuk memperlancar proses persalinan.
Pelajari selengkapnya yuk persiapan yang perlu Bunda ketahui dan lakukan selama menjalani masa kehamilan trimester ketiga di artikel berikut ini: Perhatikan Fase Kehamilan Trimester Ketiga dengan Baik
Antara usia 37-42 minggu, normalnya denyut jantung janin ialah antara 110-160 denyut per menit.
Jika denyut jantung Si Kecil berada di luar rentang itu, umumnya dokter segera mengambil tindakan untuk menolong janin.
Bukan hanya perkembangan pada janin, namun tubuh Bunda juga mengalami beberapa perubahan saat usia kehamilan 36 minggu atau telah menginjak 9 bulan. Apa saja sih perubahan yang akan terjadi pada Bunda? Berikut adalah beberapa poin penjelasannya:
Ada dua macam posisi janin yang siap dilahirkan secara normal saat usia kehamilan telah mencapai 9 bulan ini, yaitu posisi kepala di bawah dan posisi sungsang. Namun, persyaratannya ialah bayi tersebut harus dapat melewati rongga panggul Bunda ya.
Posisi kepala di bawah berarti kepala Si Kecil lebih rendah daripada dada dan tungkainya. Umumnya, ini merupakan posisi yang dapat dilahirkan dengan normal. Syaratnya, kepala tersebut harus dapat melewati rongga panggul Bunda dulu.
Posisi sungsang berarti bokong Si Kecil lebih rendah daripada kepala dan kakinya. Sebagian bayi dalam posisi ini dapat dilahirkan normal. Namun syaratnya, berat badannya harus kurang dari 3 kg, sebab umumnya bayi dengan berat seperti ini yang dapat melewati rongga panggul ibunya dalam posisi sungsang.
Apabila dokter memeriksa Bunda menggunakan USG, ia akan memperkirakan berat badan Si Kecil. Jika ia memperkirakan berat Si Kecil terlalu besar dan tidak mampu melewati rongga panggul Bunda, maka Bunda akan disarankan untuk melahirkan dengan operasi.
Selain karena posisi janin yang mulai berubah dengan kepala di bawah, gerakan janin yang semakin intens juga dapat menjadi tanda lain kalau Si Kecil siap dilahirkan loh Bun. Beberapa ibu hamil mengalami peningkatan gerakan janin sebelum persalinan karena janin mencoba menemukan posisi yang optimal untuk kelahirannya.
Ketahui gerakan janin menjelang persalinan selengkapnya di artikel berikut ini yuk Bunda: Cara Menghitung Gerakan Janin Jelang Persalinan
Pada usia kehamilan ini, sejumlah risiko mulai dari ringan sampai yang membahayakan nyawa bisa saja terjadi. Berikut ini adalah keluhan kehamilan 36 minggu yang sering terjadi:
Banyak wanita pada masa ini sering mengalami kesemutan dan kebas di area panggul. Sebagian mungkin juga mengalami nyeri pada bagian ini ketika berjalan, karena sendi panggul melonggar sebagai persiapan dari proses persalinan. Apabila dirasa sangat mengganggu, sebaiknya Bunda memeriksakan diri ke dokter.
Perdarahan bisa menjadi sebuah pertanda kondisi serius pada kehamilan trisemester 3. Segera lakukan pengecekan ke dokter kandungan jika Bunda mengalami kondisi ini.
Tekanan darah tinggi yang terjadi saat hamil 36 minggu biasanya ditandai dengan sakit kepala atau pandangan kabur. Bunda bisa melakukan kontrol setiap ke dokter untuk memantau perubahan tekanan darah.
Meningkatnya suplai darah ke kulit menjadi penyebab munculnya rasa gatal pada tubuh Bunda. Gunakan pelembap kulit untuk meredakan gatal dan minum air putih dengan cukup agar kelembapan kulit terjaga.
Bunda juga bisa cek artikel berikut yaa untuk langkah langkah yang Bunda bisa lakukan untuk mengurangi rasa gatal pada saat Bunda hamil: 9 Cara Mengatasi Gatal pada Ibu Hamil. Kenali Juga Penyebabnya.
Kondisi ini normal terjadi pada kehamilan trisemester 3. Kondisi ini sekaligus sebagai persiapan rahim untuk menjalani persalinan. Apabila Bunda merasakan kontraksi palsu yang makin sering datang dan terasa menyakitkan, Bunda bisa memeriksakan diri ke dokter kandungan.
Agar Bunda tidak terkecoh dengan kontraksi palsu, Bunda bisa cek artikel berikut yaa untuk dapat memahami lebih lengkap perbedaan kontraksi palsu dan asli: Jangan Terkecoh Bun, Ini 5 Perbedaan Kontraksi Palsu & Asli.
Sekitar 10% wanita merasakan pecah ketuban sebelum waktunya. Kondisi tersebut ditandai dengan air yang mengalir melalui sela-sela paha. Kondisi ini sangat sering terjadi di tempat tidur. Kemungkinan Bunda akan bingung membedakan urin dengan cairan ketuban. Jika kondisi semacam ini terjadi saat hamil 36 minggu, sebaiknya segeralah periksakan diri ke dokter. Pecahnya kantung ketuban tanpa adanya penanganan tepat bisa mengakibatkan infeksi yang berisiko membahayakan janin.
Untuk bisa mengenali lebih lengkap seputar air ketuban beserta bagaimana kadar dan warna ketuban yang sehat, Bunda bisa cek artikel berikut yaa: Mengenal Air Ketuban, Pelindung Bayi Selama di Dalam Kandungan
Kontraksi palsu, yang juga dikenal sebagai Braxton Hicks, adalah kontraksi yang terjadi pada rahim selama kehamilan. Ini adalah kontraksi yang tidak teratur dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit yang hebat.
Kontraksi ini umumnya terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan sebagai persiapan tubuh dalam menghadapi persalinan, meskipun pada beberapa kasus, mereka bisa terjadi lebih awal.
Ciri-ciri kontraksi palsu atau Braxton Hicks meliputi:
Meskipun kontraksi palsu umumnya tidak menimbulkan masalah, penting untuk mengenali perbedaan antara kontraksi palsu dan kontraksi sebenarnya saat mendekati waktu persalinan.
Pada usia kehamilan sekitar 9 bulan atau menjelang persalinan, kontraksi yang terjadi biasanya adalah kontraksi sebenarnya atau kontraksi persalinan yang berbeda dengan kontraksi palsu. Kontraksi sebenarnya cenderung lebih teratur, lebih intens, dan menyebabkan sensasi yang nyata pada perut dan punggung bagian bawah.
Ciri-ciri kontraksi sebenarnya pada usia kehamilan 9 bulan atau mendekati waktu persalinan meliputi:
Jika Bunda sedang mengalami kontraksi yang teratur, semakin sering dan semakin kuat, dan mendekati waktu perkiraan persalinan, penting untuk segera menghubungi tenaga medis atau pergi ke rumah sakit untuk evaluasi dan bantuan lebih lanjut.
Selain kontraksi yang kuat dan teratur, ketahui juga berbagai tanda-tanda lain Bunda akan segera melahirkan di artikel berikut ini: Tanda-tanda Mau Melahirkan dalam Waktu Dekat
Usia kehamilan 9 bulan adalah masa-masa di mana Bunda harus lebih peka terhadap tanda-tanda persalinan yang semakin dekat. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
Jika rumah Bunda berada cukup jauh dari rumah sakit, sebaiknya Bunda sudah berangkat saat kontraksi belum terasa 5 menit sekali. Begitu juga bila anak yang dikandung adalah anak kedua dan seterusnya yang umumnya prosesnya lebih cepat dibandingkan anak pertama. Jika proses persalinan dilakukan di rumah, segera hubungi pihak medis yang dapat membantu proses persalinan.
Melahirkan adalah sebuah proses yang ditempuh bayi untuk lahir ke dunia. Hal yang paling penting adalah menjaga kesehatan dan keselamatan bayi dan Bunda. Selain itu, yang tak kalah penting adalah mengetahui tanda Bunda akan melahirkan. Cari tahu tanda-tanda Bunda akan melahirkan di sini yuk: Keluar Lendir Saat Hamil Tua, Apakah Tanda Melahirkan?
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Perkembangan Janin Saat Hamil 9 Bulan
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?