Kontraksi palsu adalah kontraksi yang tidak teratur dan tidak berkembang menjadi tanda persalinan. Saat perut mulai mengencang dan terasa kaku, banyak ibu hamil khawatir apakah ini adalah kontraksi palsu atau kontraksi tanda persalinan yang sebenarnya. Jangan sampai terkecoh, Bun, pahami perbedaan kontraksi palsu dan asli berikut ini.
Kontraksi palsu, juga dikenal sebagai Braxton Hicks, adalah kontraksi dengan pola tidak teratur yang kerap hilang dan timbul. Menurut American Pregnancy Association, kontraksi palsu biasanya akan lebih sering terjadi di trimester ketiga, khususnya menjelang waktu melahirkan.
Kontraksi palsu cenderung terjadi saat ibu hamil tua sudah kelelahan berdiri atau mengalami dehidrasi ringan. Bunda yang mengalami kondisi ini akan merasakan perut kencang seperti kram menstruasi yang dapat diikuti oleh rasa nyeri, mulas, dan tidak nyaman.
Selain kontraksi palsu, terdapat beberapa gangguan lainnya yang sering dialami oleh ibu hamil di trimester ketiga seperti kaki bengkak dan sesak napas. Untuk informasi detail dan solusinya, yuk Bun baca: Keluhan ibu hamil di trimester ketiga.
Berikut ini perbedaan kontraksi palsu dan asli yang harus Bunda pahami:
Kontraksi palsu hanya terjadi sesekali dengan jarak waktu yang tidak menentu. Frekuensi dan pola kontraksi ini acak, tidak lama, tidak semakin parah, dan tidak semakin sering.
Gejala kontraksi bisa terasa sakit atau tidak sama sekali. Misal, jarak antara kontraksi sekitar 10 menit, 6 menit, 2 menit, lalu 8 menit. Kontraksi palsu juga biasanya berlangsung kurang dari 30 sampai 60 detik.
Sedangkan kontraksi asli terjadi lebih teratur, bisa terprediksi dan mendekati waktu persalinan intensitasnya semakin cepat. Maka dari itu kalau Bunda merasakan kontraksi yang teratur dan makin lama makin bertambah intensitasnya segera hubungi dokter ya.
Intensitas nyeri kontraksi asli jauh lebih menyakitkan ketimbang kontraksi palsu. Kemudian dibarengi dengan frekuensi yang makin bertambah dan teratur. Sedangkan kadar nyeri kontraksi palsu biasanya masih bisa ditahan walaupun kemampuan mentoleransi nyeri pada orang berbeda-beda.
Perasaan seperti ngompol bisa jadi tanda Bunda akan segera melahirkan karena air ketuban sudah pecah. Nah, kalau Bunda mengalami kontraksi disertai ada rembesan cairan di celana dalam kemungkinan besar kontraksi yang dialami adalah kontraksi asli. Tapi, kalau kontraksi terjadi tanpa 'ngompol' kemungkinan itu adalah kontraksi palsu.
Saat terjadi kontraksi, cobalah mengubah posisi tubuh. Jika kontraksinya berhenti, bisa jadi itu hanyalah kontraksi palsu, Bun. Karena jika Bunda mengalami kontraksi asli, intensitasnya bisa makin cepat seiring perubahan posisi tubuh.
Salah satu pertolongan menghentikan kontraksi palsu adalah minum cukup air. Sehingga ketika Bunda mengalami kontraksi, cobalah minum air putih. Kontraksi palsu biasanya akan hilang ketika Bunda minum cukup air. Berbeda dengan kontraksi asli yang tidak hilang meski Bunda sudah minum.
Ternyata berbeda sekali kontraksi palsu dengan mulas yang memang mengarah kepada melahirkan ya, Bunda? Mulas juga bukan satu-satunya gejala persalinan, sebab masih ada tanda-tanda mau melahirkan lainnya yang akan Bunda alami nanti. Ayo simak tanda-tandanya di sini: Tanda-tanda yang Menunjukkan Bunda Mau Melahirkan
Munculnya kontraksi palsu memang belum bisa dipastikan penyebab utamanya. Namun, secara umum kondisi ini bisa terjadi karena dipicu beberapa faktor, seperti:
Umumnya, kontraksi palsu atau Braxton Hicks berlangsung selama 30-60 detik atau paling lama sekitar 2 menit. Tentunya durasi terjadinya kontraksi palsu cenderung lebih singkat daripada kontraksi asli.
Kontraksi asli sendiri biasanya berlangsung mulai dari 30 hingga 90 detik, dan dapat terus bertambah lama seiring bertambahnya usia kehamilan.
Pada awalnya, kontraksi palsu mungkin tidak teratur atau terjadi hanya sesekali, tetapi semakin mendekati waktu persalinan, kontraksi palsu dapat menjadi lebih teratur dan sering terjadi. Kontraksi palsu sering dianggap sebagai latihan untuk rahim dalam persiapan persalinan yang sebenarnya
Untuk membantu Bunda mempersiapkan persalinan yang semakin dekat, simak tipsnya berikut ini yuk: Tips agar Cepat Melahirkan di Usia Kandungan 38 Minggu
Meskipun membuat Bunda tidak nyaman, tetapi kontraksi palsu juga bermanfaat untuk mengencangkan otot rahim, sekaligus melancarkan aliran darah ke plasenta. Mungkin kontraksi palsu memang tidak dapat membantu melebarkan leher rahim (serviks). Namun, kontraksi palsu ini bisa membantu serviks menjadi lebih lunak dan menipis sebagai cara untuk menyambut kelahiran nantinya.
Berikut ini ciri-ciri kontraksi palsu yang ibu hami perlu ketahui:
Kontraksi palsu umumnya tidak disertai dengan pecahnya air ketuban. Artinya, itu bukan tanda persalinan yang sebenarnya karena tidak berdampak berdampak pada pembukaan leher rahim atau pecahnya air ketuban.
Air ketuban sendiri adalah cairan yang mengelilingi janin di dalam rahim. Fungsi utama air ketuban adalah memberikan perlindungan dan lingkungan yang stabil bagi janin untuk tumbuh dan berkembang. Temukan informasi selengkapnya seputar air ketuban di artikel berikut ini: Air Ketuban: Pelindung Bayi di Dalam Kandungan
Kontraksi palsu biasanya tidak menyebabkan adanya bercak darah atau lendir bercampur darah, yang dapat menjadi tanda persalinan yang sebenarnya. Mari lihat proses terjadinya lendir tanda melahirkan ini di sini: Keluar Lendir saat Hamil Tua: Tanda Melahirkan?
Salah satu perbedaan penting antara kontraksi palsu dan kontraksi asli adalah bahwa kontraksi palsu tidak menyebabkan pembukaan atau pemendekan pada leher rahim. Leher rahim biasanya tetap dalam kondisi yang sama setelah kontraksi palsu terjadi.
Kontraksi palsu umumnya tidak meningkat secara bertahap dalam intensitas atau frekuensi. Kontraksi palsu cenderung tetap pada tingkat yang relatif konstan, tanpa adanya peningkatan yang signifikan seiring berjalannya waktu.
Meski tidak selalu menimbulkan rasa sakit seperti kontraksi persalinan asli, kontraksi palsu bisa mengakibatkan rasa tidak nyaman. Nah, berikut ini ada beberapa cara yang bisa Bunda coba untuk mengatasi keluhan akibat kontraksi palsu:
Bagaimana, Bun? Sekarang sudah tahu kan perbedaan antara kontraksi asli dan kontraksi palsu serta cara mengatasinya? Jika kontraksi palsu datang, jangan khawatir, Bun. Hal ini wajar dan sering dialami oleh ibu hamil, kok. Kontraksi palsu sebenarnya merupakan cara tubuh untuk mempersiapkan dan menyambut proses persalinan. Saat kontraksi palsu datang, justru Bunda bisa berlatih sedikit demi sedikit untuk menerapkan teknik pernapasan yang tepat sebelum mengalami kontraksi yang asli.
Namun jika Bunda mengalami kontraksi dan masih ragu itu adalah kontraksi asli atau kontraksi palsu, segera hubungi dokter kandungan atau bidan ya, Bun. Karena satu-satunya cara untuk mengetahui pasti mengenai kebenaran kontraksi apakah asli atau palsu adalah dengan menjalani pemeriksaan vagina. Selain itu, agar Bunda cepat mengalami kontraksi asli secara alami, Bunda bisa mengonsumsi makanan pendukung. Berikut makanan yang bisa memicu kontraksi secara alami. Simak, yuk.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Ciri Kontraksi Palsu dan Bedanya dengan Kontraksi Asli
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?