Cara Mengatasi Gatal-Gatal saat Hamil dengan Efektif

Morinaga Platinum ♦ 21 Juli 2023

Cara Mengatasi Gatal-Gatal saat Hamil dengan Efektif

Gatal saat hamil adalah kondisi umum yang disebabkan oleh perubahan hormonal, peregangan kulit, dan peningkatan aliran darah selama kehamilan. Gejala rasa gatal ini biasanya terjadi di perut, payudara, atau seluruh tubuh ibu hamil, terutama di trimester ketiga. Bunda pasti ingin tahu penyebab dan cara mengatasinya, yuk baca artikel ini sampai selesai!

Gejala Gatal-Gatal saat Hamil

Gatal saat hamil sering terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Biasanya, gatal terjadi di area perut karena peregangan kulit yang cepat akibat pertumbuhan janin. 

Gejalanya bisa bervariasi, mulai dari gatal ringan hingga sangat mengganggu. Kulit yang terkena mungkin terasa sangat kering, bersisik, atau mengalami perubahan warna. Sensasi gatal bisa menjadi faktor yang mengganggu keseharian bagi sebagian wanita hamil.

Meskipun gatal adalah gejala umum selama kehamilan, gatal yang sangat intens, terutama di telapak tangan dan telapak kaki, atau jika disertai dengan gejala lain seperti urine gelap, mata atau kulit yang kuning, bisa menjadi tanda kondisi serius seperti kolestasis kehamilan. Kondisi ini memerlukan perhatian medis segera.

Penyebab Gatal pada Ibu Hamil

penyebab gatal pada ibu hamil

Gatal-gatal selama kehamilan adalah masalah umum yang sering dialami oleh ibu hamil. Kondisi ini bisa sangat mengganggu dan membuat tidak nyaman. Berikut adalah beberapa penyebab umum gatal pada ibu hamil: 

Perubahan Hormon dan Peregangan Kulit

Perubahan hormon selama kehamilan bisa menyebabkan berbagai perubahan fisik, termasuk rasa gatal. Peningkatan hormon estrogen dapat membuat kulit lebih sensitif dan cenderung gatal. Selain itu, saat kulit meregang untuk menyesuaikan pertumbuhan perut dan bagian tubuh lainnya, hal ini dapat menyebabkan rasa gatal yang intens.

Area yang paling sering terasa gatal adalah perut, payudara, tangan, dan kaki. Kulit yang meregang dan menipis di area ini menjadi lebih rentan terhadap iritasi dan kekeringan, yang dapat memicu rasa gatal. Untuk mengurangi ketidaknyamanan, Bunda bisa menggunakan pelembap yang aman bagi ibu hamil dan menghindari produk yang mengandung bahan kimia keras.

Kulit Kering

Kulit kering selama kehamilan adalah masalah umum yang bisa menyebabkan rasa gatal. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan hormonal yang mempengaruhi kelembapan kulit. Kulit yang kering cenderung lebih mudah pecah dan iritasi, sehingga menyebabkan gatal.

Untuk mengatasi kulit kering, Bunda dapat menggunakan pelembap yang aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Mengaplikasikan pelembap setelah mandi, saat kulit masih lembap, dapat membantu menjaga kelembapan kulit lebih lama. Selain itu, menghindari mandi air panas dan menggunakan sabun yang lembut dapat membantu mencegah kulit menjadi lebih kering.

Eksim

Eksim, atau dermatitis atopik, adalah kondisi kulit yang umum terjadi selama kehamilan. Eksim ditandai dengan munculnya bintik merah pada kulit disertai dengan gatal yang parah. Ibu hamil yang memiliki riwayat eksim mungkin akan merasakan gejala yang semakin parah selama masa kehamilan.

Perubahan hormonal dan sistem kekebalan tubuh yang berubah selama kehamilan bisa memperburuk gejala eksim. Mengelola eksim selama kehamilan memerlukan perawatan khusus yang aman bagi ibu dan bayi. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi obat yang aman dan cara-cara alami untuk mengurangi gejala eksim.

Psoriasis

Psoriasis adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan gatal, ruam, kulit kering, bersisik, dan mudah terkelupas. Kondisi ini bisa membaik atau bahkan memburuk selama kehamilan tergantung pada perubahan hormonal dan sistem kekebalan tubuh ibu hamil.

Bagi beberapa ibu hamil, gejala psoriasis dapat membaik karena perubahan hormonal yang menekan sistem kekebalan tubuh. Namun, pada beberapa kasus, gejala bisa menjadi lebih buruk. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai, termasuk penggunaan krim topikal yang aman selama kehamilan dan metode pengelolaan stres.

Obstetric Cholestasis (OC)

Kolestasis kehamilan adalah kondisi serius yang menyebabkan penumpukan asam empedu dalam darah. Ini bisa menyebabkan gatal parah tanpa ruam, warna kulit lebih kuning, urine gelap, dan mual. Gatal-gatal yang disebabkan oleh kolestasis kehamilan seringkali lebih parah di malam hari dan dapat mengganggu tidur.

Kolestasis kehamilan memerlukan penanganan medis segera karena bisa berpengaruh pada kesehatan ibu dan bayi. Dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk memeriksa kadar asam empedu dan memberikan obat-obatan untuk mengurangi gejala. Penting bagi Bunda untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gatal parah tanpa ruam.

Papula Urtikaria Pruritus dan Plak Kehamilan (PUPPP)

PUPPP adalah kondisi kulit yang sering terjadi pada kehamilan pertama atau kehamilan kembar. Kondisi ini menyebabkan munculnya bintik merah dan gatal pada kulit, biasanya mulai dari perut dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Meskipun PUPPP tidak berbahaya bagi ibu dan bayi, rasa gatalnya bisa sangat mengganggu.

PUPPP biasanya muncul pada trimester ketiga kehamilan dan bisa bertahan hingga beberapa minggu setelah melahirkan. Perawatan PUPPP melibatkan penggunaan krim topikal yang aman untuk mengurangi rasa gatal dan peradangan. Bunda juga bisa mencoba mandi dengan air dingin atau menggunakan kompres dingin untuk meredakan gejala.

Prurigo

Prurigo kehamilan adalah kondisi di mana muncul bintik merah yang terasa gatal pada kaki, perut, dan lengan. Kondisi ini bisa terjadi pada setiap trimester kehamilan dan seringkali memburuk di malam hari. Meskipun prurigo tidak berbahaya, rasa gatalnya bisa sangat mengganggu.

Prurigo mungkin disebabkan oleh perubahan sistem kekebalan tubuh selama kehamilan. Penggunaan krim atau losion yang aman bisa membantu mengurangi rasa gatal. Bunda juga bisa mencoba menghindari pemicu yang bisa memperparah gatal, seperti panas dan kelembapan yang tinggi.

Herpes Gestationis

Herpes gestationis adalah kondisi kulit autoimun yang ditandai dengan bintik merah dan gatal pada kulit. Meskipun namanya mengandung kata "herpes," kondisi ini tidak terkait dengan virus herpes. Herpes gestationis bisa menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan selama kehamilan.

Kondisi ini sering kali memerlukan pengobatan dengan kortikosteroid yang aman bagi ibu hamil untuk mengurangi peradangan dan gatal. Penting bagi Bunda untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rencana perawatan yang aman.

Biduran

Biduran, atau urtikaria, adalah kondisi yang menyebabkan gatal yang menyengat serta muncul bintik merah berkelompok di seluruh tubuh. Biduran bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk alergi, stres, atau reaksi terhadap obat tertentu.

Selama kehamilan, perubahan hormon dan sistem kekebalan tubuh bisa membuat Bunda lebih rentan terhadap biduran. Mengidentifikasi dan menghindari pemicu biduran serta menggunakan antihistamin yang aman untuk ibu hamil bisa membantu mengelola kondisi ini. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat apa pun.

Folikulitis Pruritus

Folikulitis pruritus ditandai dengan lesi seperti jerawat berisi nanah pada batang tubuh yang bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri pada folikel rambut dan bisa menjadi sangat gatal dan tidak nyaman.

Selama kehamilan, perubahan hormon bisa mempengaruhi kondisi kulit dan meningkatkan risiko infeksi. Mengobati folikulitis pruritus memerlukan penggunaan antibiotik topikal yang aman bagi ibu hamil. Kebersihan kulit yang baik dan menghindari produk yang bisa menyumbat pori-pori juga sangat penting.

Impetigo Herpetiformis

Impetigo herpetiformis, bentuk psoriasis pustular yang sangat langka, dapat terjadi selama kehamilan. Kondisi ini ditandai dengan bintik merah gatal yang diikuti gejala lain seperti mual, muntah, diare, demam, dan masalah pada kelenjar getah bening.

Impetigo herpetiformis bisa menjadi kondisi yang serius dan memerlukan perawatan medis segera. Perawatan mungkin melibatkan penggunaan kortikosteroid dan obat lain yang aman bagi ibu hamil. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan segera laporkan gejala yang muncul untuk penanganan yang cepat.

Cara Mengatasi Gatal pada Ibu Hamil

Berikut beberapa cara untuk mengurangi rasa gatal saat hamil: 

Kompres Air Dingin

Sensasi dingin mampu membantu mengurangi rasa gatal. Rendam handuk dalam air dingin lalu kompres bagian tubuh yang gatal. 

Bunda bisa melakukan ini beberapa kali sehari untuk meredakan rasa gatal yang mengganggu. Menggunakan es batu yang dibungkus kain juga bisa menjadi alternatif. Pastikan tidak mengompres terlalu lama untuk menghindari iritasi kulit.

Memakai Pelembap Kulit

cara mengatasi gatal ibu hamil

Oleskan pelembap setiap waktu untuk mengatasi kulit kering dan gatal. Hindari pelembap yang mengandung pewangi. 

Bunda bisa memilih pelembap yang mengandung bahan alami seperti lidah buaya atau minyak kelapa. Penggunaan pelembap secara rutin dapat menjaga kulit tetap lembap dan mencegah kekeringan yang bisa memperparah gatal.

Hindari Menggaruk Area Kulit

Menggaruk bisa memperparah gatal dan menyebabkan luka. Tetaplah tenang dan hindari menggaruk. Bunda bisa mencoba mengalihkan perhatian dengan melakukan aktivitas lain atau menggunakan krim anti-gatal yang aman untuk ibu hamil. Menjaga kuku tetap pendek juga bisa membantu mencegah luka akibat garukan.

Ganti Parfum, Deterjen, dan Sabun Mandi

Kulit sensitif mudah alergi terhadap bahan kimia dalam parfum, deterjen, dan sabun mandi. Ganti dengan produk berbahan alami. Bunda bisa memilih produk yang bebas pewangi dan pewarna untuk mengurangi risiko iritasi. Produk yang mengandung oatmeal atau chamomile biasanya lebih lembut dan aman bagi kulit sensitif.

Mandi Air Hangat

Mandi air hangat dengan suhu tidak melebihi 38°C bisa membantu mengurangi rasa gatal dan melancarkan peredaran darah. Bunda bisa menambahkan oatmeal atau garam Epsom ke dalam air mandi untuk efek yang lebih menenangkan. Hindari mandi terlalu lama karena bisa menyebabkan kulit kering yang justru memperparah gatal.

Pakai Pakaian yang Nyaman dan Longgar

Gatal akibat gesekan pakaian bisa diatasi dengan mengenakan pakaian yang nyaman, berbahan tipis, dan longgar. Bunda sebaiknya memilih pakaian dari bahan katun yang lembut dan menyerap keringat. Hindari pakaian yang terlalu ketat karena bisa menyebabkan iritasi pada kulit yang sudah sensitif.

Cukup Minum

Memenuhi kebutuhan cairan tubuh penting untuk mengurangi gatal dan menjaga metabolisme serta perkembangan janin. Bunda disarankan untuk minum setidaknya delapan gelas air setiap hari. Air membantu menjaga kelembapan kulit dari dalam dan mencegah dehidrasi yang bisa memperburuk rasa gatal.

Gunakan Humidifier

Humidifier bisa membantu mengatasi kulit kering yang menyebabkan gatal. Udara yang lembap membantu menjaga kelembapan kulit Bunda, terutama saat berada di ruangan ber-AC atau selama musim dingin. Pastikan untuk membersihkan humidifier secara rutin untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.

Kelola Stres

Stres mempengaruhi produksi hormon kortisol yang bisa memperburuk gatal. Kelola stres dengan latihan pernapasan, meditasi, atau olahraga khusus untuk ibu hamil. Bunda bisa mencoba yoga prenatal atau berjalan-jalan santai di taman. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya membantu mengurangi stres tetapi juga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Obat Gatal Tradisional untuk Ibu Hamil

Bahan alami yang bisa membantu mengatasi gatal saat hamil, seperti sebagai berikut:

Oatmeal

Oatmeal mengandung avenanthramides yang menghambat senyawa penyebab peradangan dan antihistamin. Oatmeal bath bisa menenangkan kulit yang gatal. 

Bunda bisa menambahkan satu cangkir oatmeal koloid ke dalam air mandi hangat dan berendam selama 15-20 menit. Oatmeal membantu menenangkan iritasi dan menghidrasi kulit secara alami.

Lemon

Lemon kaya vitamin C yang bisa menghalau bakteri penyebab gatal. Oleskan air perasan lemon yang dicampur air pada area yang gatal. Bunda bisa menggunakan kapas untuk mengaplikasikan campuran tersebut ke kulit yang gatal. 

Biarkan selama beberapa menit sebelum dibilas dengan air bersih. Jangan gunakan lemon pada kulit yang terluka atau sangat iritasi.

Minyak Kelapa

Minyak kelapa mengandung asam lemak yang melembapkan kulit dan mengurangi gatal. Oleskan minyak kelapa murni ke area kulit yang gatal setiap kali diperlukan. 

Minyak kelapa juga memiliki sifat antimikroba yang membantu mencegah infeksi pada kulit yang teriritasi. Selain itu, minyak kelapa dapat digunakan sebagai pelembap harian untuk menjaga kulit tetap lembut dan sehat.

Aloe Vera

Aloe vera memiliki manfaat anti peradangan dan bisa meredakan gatal. Oleskan gel aloe vera pada kulit yang gatal. Gel alami dari lidah buaya ini juga membantu mempercepat penyembuhan kulit yang teriritasi. 

Bunda bisa menggunakan gel aloe vera langsung dari tanaman atau membeli produk gel yang sudah jadi, pastikan tanpa tambahan bahan kimia berbahaya.

Jika gatal tidak sembuh atau diikuti gejala lain seperti ruam, sakit kepala, pusing, selera makan menurun, urine lebih gelap, atau kulit kuning, segera periksakan diri ke dokter.

Bunda, sambil merawat diri selama kehamilan, jangan lupa untuk mempersiapkan kebutuhan gizi Si Kecil dengan menyediakan asupan nutrisi terbaik. Ketika usia Si Kecil bertambah dan mulai membutuhkan tambahan nutrisi, susu sebagai pendamping ASI dapat menjadi pilihan yang tepat. 

Susu kaya akan kalsium, protein, dan berbagai vitamin penting yang mendukung pertumbuhan optimal dan perkembangan sehat Si Kecil. Bunda dapat pelajari dari sekarang tips memilih susu yang tepat dengan usia Si Kecil berikut ini: 5 Tips Memilih Susu Pelengkap Nutrisi

Referensi:

  • Healthline. Itching During Pregnancy: Causes, Home Treatments, and When to See a Doctor. https://www.healthline.com/health/pregnancy/itching-during-pregnancy. Diakses pada 17 Mei 20214. 
  • Netmeds. Women’s Health: 6 Effective Home Remedies To Ease Itching During Pregnancy. https://www.netmeds.com/health-library/post/womens-health-6-effective-home-remedies-to-ease-itching-during-pregnancy. Diakses pada 17 Mei 20214.