Motivasi belajar adalah sebuah dorongan yang membuat Si Kecil bersemangat dan konsisten dalam mempelajari hal-hal baru. Sumber motivasi ini bisa berasal dari dalam diri Si Kecil sendiri (intrinsik) atau dari luar (ekstrinsik).
Motivasi intrinsik mencakup rasa penasaran alami, kebutuhan akan kompetensi, serta kebebasan dalam memilih metode pembelajaran yang membuat Si Kecil merasa puas dan percaya diri. Di sisi lain, motivasi ekstrinsik muncul dari pemberian hadiah, pujian dari Bunda atau guru, dan penghargaan terhadap pencapaian.
Memahami lebih jauh mengenai kedua jenis motivasi ini bisa membantu Bunda mendukung Si Kecil untuk mencapai POTENSI terbaiknya. Lalu, bagaimana cara efektif untuk meningkatkan motivasi belajarnya? Yuk, baca selengkapnya berikut ini.
Dalam proses belajar, motivasi berperan dalam menentukan seberapa kuat keinginan Si Kecil untuk terus berkembang. Motivasi ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan prinsip Teori Determinasi Diri dan Teori Manajemen Kelas Transformatif, berikut adalah beberapa contoh rangsangan intrinsik yang mendorong Si Kecil untuk belajar hal baru:
Si Kecil memiliki keingintahuan alami yang mendorongnya untuk menjelajahi hal-hal baru. Perasaan ini menjadi penggerak untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam dirinya. Rasa penasaran ini perlu dipelihara agar anak tetap semangat untuk mengembangkan pemahaman tentang dunia di sekitarnya.
Anak terinspirasi untuk menuntut ilmu karena ia ingin merasa kompeten dalam mengerjakan tugas atau keterampilan tertentu. Ketika Si Kecil merasa mampu menyelesaikannya atau berhasil menghadapi suatu tantangan, ia merasa puas dan terbangun rasa percaya dirinya sehingga mendukung proses belajarnya secara berkelanjutan. Teori Determinasi Diri menjelaskan bahwa kompetensi adalah salah satu kebutuhan dasar yang dapat mendorong anak untuk terus berusaha meningkatkan keterampilannya dalam berbagai bidang.
Bunda perlu memberikan Si Kecil kesempatan untuk memilih kegiatan yang disukainya. Ketika merasa memiliki kendali atas apa yang akan ia pelajari, Si Kecil akan lebih menikmati kegiatan belajarnya. Pendekatan ini menekankan pentingnya mendukung otonomi anak, sehingga ia tidak merasa terbebani dan berlatih karena keinginan pribadinya.
Merasakan keberhasilan dalam menyelesaikan tugas atau tantangan yang sulit dapat memberikan stimulus bagi anak. Ketika mencapai sesuatu, ia akan lebih termotivasi untuk terus berusaha lebih keras. Studi menunjukkan bahwa pengalaman keberhasilan ini memperkuat minat Si Kecil dalam aktivitas belajar dan dapat meningkatkan kualitas serta kreativitasnya dalam menyelesaikan tugas.
Dikutip dari Teori Manajemen Kelas Transformatif, berikut adalah contoh-contoh motivasi ekstrinsik pada anak:
Pemberian hadiah berupa stiker atau bintang ketika anak menyelesaikan tugas tertentu akan membuatnya merasa diakui dan termotivasi untuk terus berprestasi. Meskipun hadiah ini membantu meningkatkan semangatnya dalam jangka pendek, penggunaan jangka panjang bisa membuat Si Kecil menjadi lebih bergantung pada imbalan daripada mengembangkan minat intrinsiknya terhadap belajar.
Pujian langsung dari orang tua atau guru seperti “Hebat!” atau “Cara kamu bagus dalam menyelesaikan tugas ini” dapat meningkatkan tekad anak secara ekstrinsik. Pujian dapat memberikan dorongan emosional dan membuatnya merasa dihargai, sehingga ia lebih bersemangat untuk mencoba hal baru. Jika pujian diberikan secara berlebihan, Si Kecil dapat menjadi terlalu bergantung padanya dan kehilangan motivasi intrinsik.
Bunda bisa menawarkan kegiatan yang disukai anak sebagai imbalan karena ia menyelesaikan tugasnya. Misalnya, setelah menyelesaikan tugas, ia diizinkan bermain. Metode ini efektif dalam mendorong Si Kecil untuk melakukan tugas yang mungkin sulit atau membosankan. Kekurangannya sama seperti halnya hadiah, dalam jangka panjang ini bisa mengurangi minatnya terhadap belajar.
Meskipun tidak dianjurkan, ancaman atau hukuman seperti kehilangan waktu bermain atau tugas tambahan bisa mendorong anak untuk mematuhi aturan. Hukuman sering kali bekerja dengan baik untuk tujuan jangka pendek. Ini dikarenakan ancaman bisa menimbulkan perasaan negatif terhadap tugas yang harus ia lakukan dan menghambat proses pembelajaran yang berkualitas.
Bunda bisa menggabungkan motivasi ekstrinsik dan intrinsik agar anak semangat belajar dan mendukung pengembangan POTENSI optimalnya. Berikut beberapa strategi yang dapat Bunda coba:
Gunakan hadiah sebagai stimulus awal untuk membuat anak bersemangat. Namun, penting bagi Bunda untuk perlahan-lahan mengalihkan fokus dari penghargaan materi menuju kepuasan intrinsik. Sebagai contoh, ketika ia menyelesaikan tugas, berikan apresiasi seperti pujian. Tetapi seiring berjalannya waktu, bantu Si Kecil untuk memahami bahwa prestasi yang diperolehnya merupakan kepuasan atas pencapaian pribadi dan motivasi ini diperlukan untuk masa depannya. Hal ini bisa mengajarkan bahwa menuntut ilmu adalah suatu kebutuhan tersendiri yang tak harus diimbangi dengan hadiah dari pihak eksternal.
Berikan anak kebebasan dalam memilih topik atau metode yang disukainya. Tujuannya adalah agar ia merasa memiliki kontrol atas proses belajarnya sendiri. Ini dapat membuat Si Kecil lebih bersemangat dan terdorong untuk mengeksplorasi hal-hal baru yang dapat mendukung POTENSI optimalnya. Misalnya, biarkan ia membaca buku tentang topik yang disukai, sehingga Si Kecil merasa lebih terlibat dalam proses pemahamannya.
Menggunakan aplikasi pembelajaran seperti permainan atau video dapat menjadikan proses menuntut ilmu terasa lebih menarik dan interaktif. Contohnya, Si Kecil dapat menggunakan aplikasi permainan edukatif yang berbasis pada kurikulum sekolah untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan cara yang menyenangkan. Melalui cara ini, ia tidak hanya termotivasi oleh skor atau hadiah dalam permainan, tetapi juga menemukan kegembiraan dalam belajar.
Motivasi ekstrinsik sering kali dikaitkan dengan penghargaan atas hasil akhir, seperti nilai atau hadiah. Padahal untuk meningkatkan semangatnya dalam jangka panjang, Bunda justru perlu memberikan pujian atas setiap proses dan usaha yang telah dilakukan Si Kecil. Mengapresiasi upayanya, seperti menyelesaikan tugas yang sulit atau menunjukkan peningkatan dalam keterampilan, dapat membantu Si Kecil merasa lebih percaya diri. Ini mengajarkannya bahwa proses belajar adalah sebuah perjalanan dan bukan hanya tentang mencapai hasil akhir.
Memberikan motivasi yang tepat, baik melalui penghargaan maupun dukungan atas minat dan usaha Si Kecil, dapat membantu mengembangkan POTENSI yang dimilikinya. Jangan biarkan anak kehilangan semangatnya, karena ini akan memengaruhi kecerdasannya. Dukungan Bunda sangat berpengaruh untuk masa depannya. Selanjutnya, yuk, temukan cara terbaik untuk menginspirasi Si Kecil dengan memahami gaya belajarnya. Cari tahu selengkapnya di sini, ya Bunda: Gaya Belajar untuk Meningkatkan Kecerdasan Si Kecil.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Contoh Motivasi Belajar yang Dapat Bunda Berikan untuk Si Kecil
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?