Pentingnya Tidur Siang untuk Perkembangan Anak

Morinaga Platinum ♦ 12 Juli 2024

Pentingnya Tidur Siang untuk Perkembangan Anak

Saat Si Kecil tampak kelelahan dan rewel tanpa alasan yang jelas, tidakkah Bunda bertanya-tanya apakah rehat sejenak bisa menjadi solusinya? Bagi banyak orang tua, tidur sejenak bukan hanya sekadar istirahat, tetapi juga kesempatan berharga untuk mendukung perkembangan otak dan tubuh Si Kecil. Namun, bagaimana tepatnya kebiasaan sehari-hari ini dapat membawa manfaat? Mengetahui dampak positif istirahat sejenak dapat membuka wawasan baru bagi Bunda yang ingin membantu Si Kecil tumbuh optimal dan bahagia.

Manfaat beristirahat tidak bisa diremehkan, dan banyak penelitian mengungkap betapa krusialnya waktu senggang dalam tahap perkembangan anak. Meskipun sering kali dianggap tidak penting seiring bertambahnya usia anak, waktu tidur pendek ternyata dapat memperkuat kemampuan kognitif serta mendukung keseimbangan emosional anak. Dengan demikian, memahami lebih dalam mengenai pentingnya waktu istirahat ini dapat mengubah pendekatan Bunda dalam merawat dan mendidik Si Kecil sehari-hari.

Manfaat Tidur Siang Bagi Si Kecil

Berikut beberapa manfaat yang akan Si Kecil dapatkan apabila ia mendapatkan waktu yang cukup untuk tidur pada siang hari:

Meningkatkan Konsentrasi dan Daya Ingat

Bunda, ketika Si Kecil mendapatkan cukup waktu untuk tidur pada siang hari, otaknya memiliki kesempatan untuk memproses informasi baru yang telah diperoleh sepanjang pagi. Ini bukan hanya tentang menghilangkan kantuk; jeda tidur memfasilitasi proses konsolidasi memori (proses mengubah memori baru yang jangka pendek menjadi memori jangka panjang). 

Dalam fase slow-wave sleep, otak aktif memperkuat koneksi antara sel-sel saraf, yang akhirnya memperbaiki daya ingat dan keterampilan pemecahan masalah. Hasilnya, Si Kecil yang rutin beristirahat menunjukkan peningkatan konsentrasi yang signifikan saat mengikuti pelajaran di sekolah. 

Memulihkan Energi

Selain itu, tidur siang juga memberikan kesempatan bagi tubuh Si Kecil untuk memulihkan energi. Proses pemulihan ini penting untuk mendukung aktivitas fisik dan mentalnya. Pada saat beristirahat, tubuh memperbaiki jaringan yang rusak dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memastikan Si Kecil memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap penyakit. Dengan energi yang terisi kembali, Si Kecil siap menghadapi tantangan baru di sisa hari.

Memperbaiki Suasana Hati

Sebagai orang tua, Bunda pasti sering merasakan perubahan suasana hati Si Kecil. Kekurangan waktu istirahat adalah salah satu penyebab utama mengapa Si Kecil bisa menjadi lebih mudah marah dan sensitif. Kabar baiknya, tidur pada siang hari dapat membantu mengatur kadar hormon stres seperti kortisol, serta meningkatkan produksi hormon serotonin yang mendukung suasana hati lebih tenang dan bahagia. Dengan tidur yang cukup, Si Kecil akan lebih ceria dan mudah diajak berkomunikasi.

Mendukung Pertumbuhan yang Sehat

Selain memberikan efek menenangkan, waktu istirahat juga mendukung pertumbuhan fisik Si Kecil. Pada saat tidur, tubuh memproduksi hormon pertumbuhan yang berperan penting dalam perkembangan otot dan tulang. Nutrisi juga diserap dengan lebih efisien, memastikan Si Kecil mendapatkan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Dengan rehat teratur, Bunda tidak hanya membantu perkembangan kognitif tetapi juga menopang kesehatan fisik Si Kecil.

Durasi Istirahat Siang yang Ideal Bagi Anak-anak

Bunda, menentukan durasi istirahat siang yang tepat sangat penting untuk mendukung perkembangan Si Kecil tanpa mengganggu waktu tidurnya di malam hari. Untuk bayi yang baru lahir hingga usia enam bulan, umumnya membutuhkan waktu rehat 2-3 kali sehari, masing-masing berlangsung antara 30 menit hingga 2 jam. 

Balita berusia 6-12 bulan biasanya memerlukan 2 kali rehat per hari, masing-masing sekitar 30 menit hingga 1 jam. Anak-anak berusia 1-3 tahun biasanya cukup dengan satu kali tidur sejenak antara 1 hingga 2 jam. Anak usia prasekolah (3-5 tahun) juga masih bisa diuntungkan dari rehat sejenak, dengan durasi sekitar 1 jam.

Meskipun tidur pada siang hari memberikan banyak manfaat, durasi yang terlalu panjang dapat mempengaruhi rutinitas tidur malam. Siklus tidur yang terganggu dapat menyebabkan anak terjaga lebih lama saat malam tiba dan mengakibatkan pola tidur yang tidak teratur. Akibatnya, konsentrasi dan mood Si Kecil dapat terpengaruh secara negatif keesokan harinya. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk memerhatikan durasi dan waktu rehat yang tepat untuk Si Kecil demi keseimbangan istirahat dan aktivitas mereka.

Dampak Negatif Apabila Anak Tidak Tidur Siang

Jika Si Kecil tidak tidur yang cukup pada siang hari, beberapa dampak negatif bisa muncul, memengaruhi kesehatan dan keseimbangan emosionalnya secara keseluruhan. Salah satu dampak yang paling sering terlihat adalah peningkatan iritabilitas dan kesensitifan. Si Kecil menjadi lebih mudah marah dan sulit untuk menenangkan diri ketika menghadapi stres. Kekurangan tidur juga dapat meningkatkan kadar hormon stres seperti kortisol dalam tubuh, yang bisa berdampak jangka panjang pada kesejahteraan emosional dan fisiknya.

Dari segi kognitif, kurangnya rehat dapat mempengaruhi kemampuan konsentrasi dan daya ingat anak. Hal ini membuat proses belajar menjadi tidak optimal, karena otak tidak memiliki cukup waktu untuk memproses dan menyimpan informasi baru yang diperoleh sepanjang hari. 

Lebih dari itu, secara fisik, anak-anak yang tidak memiliki waktu rehat yang cukup juga bisa mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh. Sebagai hasilnya, mereka menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan berbagai penyakit. Dengan memahami pentingnya menjaga kualitas dan kuantitas waktu istirahat, Bunda bisa membantu menjamin tumbuh kembang Si Kecil yang lebih baik dan optimal. 

Tips Agar Si Kecil Mau Beristirahat

Mengajak Si Kecil rehat bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika ia mulai menunjukkan kemandirian. Namun, beberapa strategi dapat membantu Bunda dalam membuat Si Kecil lebih mudah beristirahat. Pertama, ciptakan lingkungan kamar yang nyaman. Pastikan pencahayaan cukup redup dan minimalisir gangguan suara yang dapat mengganggu ketenangan. Hal ini akan membantu Si Kecil merasa lebih rileks dan siap untuk tidur.

Sebelum waktu rehat tiba, Bunda juga bisa mengajak Si Kecil untuk melakukan aktivitas yang menenangkan. Membaca buku cerita atau mendengarkan musik lembut dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh Si Kecil. Aktivitas seperti ini dapat berfungsi sebagai ritual tidur yang secara tidak langsung mengirim sinyal kepada tubuh bahwa sudah saatnya untuk bersiap tidur.

Konsistensi dalam waktu istirahat juga sangat penting. Cobalah untuk menetapkan jadwal rehat yang sama setiap hari. Hal ini akan membuat ritme sirkadian Si Kecil terjaga, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk tertidur karena tubuhnya sudah terbiasa dengan rutinitas tersebut. Selain itu, beri Si Kecil cukup waktu untuk bermain aktif di pagi hari agar energi mereka terkuras dan tubuhnya merasa lebih lelah, menjadikan istirahat siang lebih sebagai kebutuhan daripada kewajiban.

Untuk memudahkan Bunda menerapkan kebiasaan tidur siang pada Si Kecil, Bunda bisa memberikan nutrisi yang baik untuk tubuhnya seperti protein whey. Protein ini bisa Bunda temukan dalam susu. Yuk, cari tahu lebih dalam lagi di sini: Manfaat Whey Protein dalam Susu.

Referensi:

  • Hamelin-Laie International School Barcelona. The Power of Napping for Children: A Key to Healthy Development. Diakses pada tanggal 21 Juni 2024. https://www.hamelinschool.com/news/2023/11/13/the-power-of-napping-for-children
  • Kemenkes. Mengenal Jam Biologis Tubuh Kita - Irama Sirkadian. Diakses pada tanggal 21 Juni 2024. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2639/mengenal-jam-biologis-tubuh-kita--irama-sirkadian
  • Sleep Foundation. When Should Kids Stop Napping?. Diakses pada tanggal 21 Juni 2024. https://www.sleepfoundation.org/children-and-sleep/when-do-kids-stop-napping
  • Vinmec International Hospital. Is napping important to children?. Diakses pada tanggal 21 Juni 2024. https://www.vinmec.com/en/news/health-news/pediatrics/is-napping-important-to-children/
  • Harvard Health Publishing. Naps: Make the most of them and know when to stop them. Diakses 29 April 2025. https://www.health.harvard.edu/blog/naps-make-the-most-of-them-and-know-when-to-stop-them-2018091114800
  • Webmd. Naptime Know-How: A Parent’s Guide. Diakses 29 April 2025. https://www.webmd.com/parenting/kids-naps
  • AASM. Study finds daytime naps improve learning in preschoolers. Diakses 29 April 2025. https://sleepeducation.org/study-finds-daytime-naps-improve-learning-preschoolers/.
  • NIH. Naps Can Aid Learning in Preschoolers. Diakses 29 April 2025. https://newsinhealth.nih.gov/2013/12/naps-can-aid-learning-preschoolers.
  • World Economic Forum. Children as old as 12 can benefit from an afternoon nap. Diakses 29 April 2025. https://www.weforum.org/stories/2019/06/children-as-old-as-12-can-benefit-from-an-afternoon-nap/