Jam Tidur Bayi yang Ideal dan Cara Membentuk Pola Tidur yang Sehat

Morinaga Platinum ♦ 20 September 2024

Jam Tidur Bayi yang Ideal dan Cara Membentuk Pola Tidur yang Sehat

Halo Bunda, apakah Si Kecil sering rewel di malam hari atau sulit tidur nyenyak? Bisa jadi itu karena jam tidurnya belum teratur atau kebutuhannya belum tercukupi. Padahal, tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama pada masa emas pertumbuhannya.

Kualitas dan durasi tidur yang sesuai dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, memperkuat fungsi otak, dan menjaga keseimbangan emosional Si Kecil. Karena itu, Bunda perlu memahami kebutuhan jam tidur bayi berdasarkan usia, serta bagaimana menciptakan rutinitas tidur yang sehat sejak dini.

Waktu Tidur yang Ideal Berdasarkan Usia Anak

Seiring bertambahnya usia, kebutuhan tidur anak akan mengalami perubahan. Mengetahui panduan jam tidur bayi sesuai tahapan usia akan sangat membantu Bunda mengatur rutinitas harian Si Kecil.

Usia 0–3 Bulan

Pada tahap awal kehidupan ini, bayi di usia 3 bulan membutuhkan waktu tidur sebanyak 14–17 jam setiap hari. Namun, tidur mereka belum memiliki pola tetap. Bayi bisa tidur selama beberapa jam lalu terbangun untuk menyusu, bahkan di malam hari. Siklus tidur siang dan malam mulai terbentuk sekitar usia 6 minggu. Bunda perlu bersabar membangun rutinitas tidurnya secara perlahan.

Usia 4–12 Bulan

Memasuki usia ini, kebutuhan tidur bayi sedikit menurun menjadi sekitar 12–16 jam per hari. Bayi mulai mengenali waktu siang dan malam, dan tidur malamnya menjadi lebih panjang. Mereka juga masih membutuhkan 2–3 kali tidur siang, masing-masing berdurasi 30–120 menit. Di usia 9 bulan, sebagian besar bayi sudah bisa tidur malam tanpa terlalu sering terbangun.

Usia 1–2 Tahun

Anak pada usia ini idealnya tidur selama 11–14 jam sehari. Biasanya mereka tidur siang hanya sekali, sekitar 1–3 jam. Rutinitas tidur yang konsisten sangat penting di usia ini. Bunda juga perlu menghindari tidur siang terlalu sore agar tidak mengganggu waktu tidur malamnya.

Usia 3–5 Tahun

Kebutuhan tidur pada rentang usia ini berkisar 10–13 jam per hari. Sebagian anak mungkin sudah tidak tidur siang lagi, tetapi istirahat singkat tetap bermanfaat jika dilakukan. Rutinitas tidur malam tetap harus dijaga agar kualitas tidurnya optimal.

Tahukah Bunda bahwa tidur siang yang cukup dapat memberikan dampak positif bagi otak dan pertumbuhan Si Kecil. Ingin tahu informasi selengkapnya? Yuk, baca: Jam Tidur Siang yang Baik untuk Si Kecil.

Usia 6–12 Tahun

Di usia sekolah ini, anak membutuhkan tidur malam sekitar 9–12 jam. Aktivitas seperti sekolah, belajar, dan bermain bisa membuat mereka tidur lebih malam. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk membantu mereka tidur tepat waktu dan menghindari penggunaan gawai sebelum tidur.

Tips agar Bayi dan Anak Mendapatkan Tidur yang Cukup dan Berkualitas

Tidur yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh durasi, tetapi juga oleh kenyamanan dan rutinitas yang mendukung. Berikut beberapa tips yang bisa Bunda lakukan:

Pertama, ciptakan rutinitas tidur yang konsisten setiap hari. Misalnya, mulai dengan mandi air hangat, mengenakan pakaian tidur yang nyaman, dan membacakan cerita. Rutinitas ini akan memberikan sinyal pada otak Si Kecil bahwa waktu tidur sudah dekat.

Kedua, atur waktu tidur yang konsisten meskipun di akhir pekan. Anak yang tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari akan lebih mudah mendapatkan tidur nyenyak karena jam biologisnya lebih stabil.

Ketiga, hindari makanan atau minuman yang membuat anak terlalu aktif sebelum tidur. Camilan sehat boleh diberikan, tapi hindari makanan manis, gorengan, atau yang mengandung kafein seperti cokelat.

Cara agar Bayi Nyaman Saat Tidur

Kenyamanan merupakan kunci agar bayi bisa tertidur dengan tenang. Untuk itu, Bunda bisa mulai dengan menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan tidak terlalu terang. Bayi lebih mudah tidur dalam ruangan yang tenang, gelap, dan tidak pengap.

Gunakan pakaian tidur yang lembut dan tidak membuat gerah. Baju berbahan katun biasanya paling nyaman untuk kulit bayi. Selain itu, posisi tidur yang aman, yaitu telentang di atas kasur yang datar dan tanpa bantal tebal, juga sangat dianjurkan untuk menghindari risiko SIDS (sindrom kematian bayi mendadak).

Bayi juga merasa nyaman bila ia bisa merasakan kehadiran Bunda secara emosional. Pelukan hangat atau suara lembut dapat menenangkan bayi dan membuatnya lebih mudah terlelap. Bila memungkinkan, menyusui menjelang tidur bisa menjadi momen bonding yang menenangkan bagi keduanya.

Hal yang Perlu Dihindari Saat Bayi Tidur

Ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan ketika bayi tidur karena dapat mengganggu kualitas tidurnya:

Pertama, hindari kebisingan berlebihan, seperti televisi atau suara gadget yang masih menyala di dekat bayi. Meskipun bayi bisa tidur dalam kondisi bising, tidur dalam suasana tenang tetap lebih baik untuk kualitas tidurnya.

Kedua, jangan terlalu sering membangunkan bayi hanya karena jadwal yang dibuat orang tua. Selama bayi tidur nyenyak dan jadwal makannya tetap terpenuhi, tidak masalah bila durasi tidurnya lebih panjang dari biasanya.

Ketiga, hindari membiarkan bayi tidur dengan botol susu. Selain berisiko menyebabkan kerusakan gigi (baby bottle tooth decay), kebiasaan ini juga dapat membuat bayi tersedak saat tidur.

Dampak Negatif Jika Bayi atau Anak Kurang Tidur

Kurangnya jam tidur bayi bisa berdampak serius bagi kesehatan fisik maupun mentalnya. Salah satu dampak yang paling terlihat adalah gangguan sistem kekebalan tubuh. Anak yang kurang tidur lebih mudah sakit karena tubuh tidak sempat memperbaiki jaringan yang rusak.

Di sisi lain, perkembangan otak juga bisa terganggu. Kurang tidur dapat menurunkan kemampuan belajar, konsentrasi, dan daya ingat Si Kecil. Ini tentu bisa memengaruhi performa mereka di sekolah dan kegiatan harian lainnya.

Gangguan emosional seperti mudah marah, cemas, atau rewel juga sering ditemukan pada anak yang tidak mendapatkan tidur cukup. Anak juga bisa mengalami gangguan pertumbuhan karena hormon pertumbuhan dilepaskan saat mereka tidur.

Nutrisi Pendukung Pola Tidur Sehat Anak

Selain menjaga rutinitas dan kenyamanan tidur, Bunda juga bisa memberikan nutrisi tertentu yang mendukung kualitas tidur anak. Salah satunya adalah alfa-laktalbumin, protein dari susu yang kaya akan asam amino seperti triptofan dan sistein.

Triptofan berperan dalam produksi serotonin dan melatonin, yaitu hormon yang mengatur siklus tidur. Memberikan susu hangat sebelum tidur bisa menjadi cara sederhana namun efektif untuk membantu Si Kecil lebih tenang dan cepat tertidur.

Sebagai tambahan, berikan Si Kecil nutrisi yang mengandung alfa-laktalbumin, yang kaya akan kandungan berbagai asam amino untuk menunjang fungsi otak, seperti triptofan dan sistein. Pemberian alfa-laktalbumin terbukti dapat meningkatkan kualitas tidur dan akan berdampak positif pada fungsi otak. Bunda dapat memberikan anak susu hangat sebelum tidur sebagai tambahan nutrisi dan juga memberikan efek menenangkan. Lihat, yuk, manfaat minum susu sebelum tidur bagi anak: Manfaat Minum Susu Sebelum Tidur.

 

Referensi: 

  • Kids Health. Kids and Sleep. Diakses pada 14 Desember 2023. https://kidshealth.org/en/parents/sleep.html
  • Leesa. Bedtime Sleep Chart by Age: What Time Should Your Child Go To Bed? Diakses pada 14 Desember 2023 https://www.leesa.com/article/bedtime-by-age
  • My Sweet Sleeper. This is how early your child should be going to bed. Diakses pada 14 Desember 2023. https://www.mysweetsleeper.com/toddlerblog/this-is-how-early-your-child-should-be-going-to-bed