Bunda dan Ayah adalah 2 orang terdekat yang akan memberi pengaruh bagaimana tumbuh kembang Si Kecil berjalan optimal di setiap waktunya. Tumbuh kembang anak adalah sebuah proses yang berlangsung secara alami pada Si Kecil.
Tahapan tumbuh kembang Si Kecil paling penting ada di masa balita dikarenakan tumbuh kembang berlangsung cepat. Sebab, perkembangan dan pertumbuhan di masa balita menjadi faktor keberhasilan untuk tumbuh kembang anak di masa mendatang.
Lalu sudah sejauh manakah persiapan Bunda di periode emas Si Kecil? Yuk, cari tahu, yuk...
Salah satu cara terbaik untuk mengetahui tumbuh kembang Si Kecil sudah optimal atau belum adalah dengan memahami berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil. Untuk dapat lebih memahami berbagai faktor tersebut, sebaiknya Bunda perlu mengetahui makna dalam tumbuh kembang anak terlebih dahulu.
Secara harfiah, tumbuh kembang anak terdiri dari 2 kata yaitu tumbuh (growth) yang diartikan perubahan fisik yang dapat diukur; dan kembang (development) adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Kedua istilah tersebut memiliki arti yang berbeda namun saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Pertumbuhan adalah perubahan bagian tubuh Si Kecil yang dapat diukur dengan satuan ukuran dan jumlah atau perubahan bersifat kuantitatif. Sebagai contoh adalah berat badan bayi (kilogram) dan lingkar kepala bayi (centimeter).
Sebaliknya, perkembangan adalah perubahan bagian tubuh Si Kecil yang tidak dapat diukur dengan satuan ukuran dan jumlah. Contohnya adalah perubahan kemampuan berbicara, perubahan emosi, dan kemampuan motorik.
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak kesayangan Bunda. Secara umum, ada 2 faktor utama, yaitu:
Walaupun ada perdebatan tentang faktor internal versus faktor eksternal, banyak ahli menyatakan tumbuh kembang anak dipengaruhi interaksi antara faktor internal dan faktor eksternal. Cari tahu lebih banyak tentang tumbuh kembang anak dengan membaca artikel berikut, yuk: Tumbuh Kembang Anak: Tahapan, Faktor dan Stimulasi.
Tentunya Bunda perlu mengetahui berbagai konsep mengenai pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada Si Kecil. Hal tersebut agar Bunda berperan secara tepat di tengah tumbuh kembang Si Kecil.
Bunda lah yang akan berperan besar bagi tumbuh kembang Si Kecil. Oleh karena itu, dominasi peran Bunda dan Ayah dalam mengiringi masa tumbuh kembang Si Kecil haruslah tepat.
Interaksi positif Bunda dengan Si Kecil memiliki efek signifikan. Akan tetapi, stimulasi dan rangsangan yang berikan mesti memperhatikan dan menyesuaikan dengan kebutuhan Si Kecil. Anak yang mendapatkan stimulasi dan rangsangan secara tepat akan mencapai perkembangan dan pertumbuhan yang lebih baik daripada anak yang kurang/tidak menerimanya.
Anak yang kurang mendapat stimulasi dan rangsangan, pada umumnya tumbuh kembangnya tidak sesuai dengan tahapan usianya. Salah satu gangguan paling umum adalah keterlambatan berbahasa dan bicara. Indikatornya adalah kemampuan bicara Si Kecil berada di bawah kualitas perkembangan anak seusianya.
Oleh sebab itu, untuk bisa menjaga, merawat, dan membesarkan Si Kecil di masa tumbuh kembangnya, Bunda perlu memiliki informasi dan data sebagai bekal serta panduan tumbuh kembang anak.
Tahapan pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil dapat dilihat berdasarkan usianya. Dengan begitu Bunda tahu apa yang perlu dilakukan saat Si Kecil berada di fase usia tertentu. Tujuannya agar setiap tahapan tumbuh kembang dapat berjalan maksimal dan optimal.
Berikut ini adalah beberapa cara dan aktivitas memaksimalkan tumbuh kembang anak di setiap tahapannya.
Selama periode pertumbuhan dan perkembangan ini, Si Kecil akan tumbuh dan berubah dengan cepat. Bunda dan seluruh orang yang ada di lingkungan Si Kecil perlu mengajak Si Kecil berbicara. Mendengarkan suara orang berbicara akan membantu Si Kecil mengembangkan kemampuan komunikasinya.
Bunda juga bisa mengajak Si Kecil latihan tengkurap/tummy time dalam waktu singkat juga bisa membantu Si Kecil menguatkan otot leher dan punggungnya. Saat Si Kecil sedang menangis, segera beri respons dan hibur. Agar Bunda bisa membangun ikatan yang kuat dengan Si Kecil.
Masa tumbuh kembang di usia 18 bulan hingga 2 tahun ditandai dengan kebutuhan Si Kecil memiliki banyak waktu tidur, nutrisi yang baik, dan hubungan yang erat serta penuh kasih dengan orang tua. Bila diuraikan lebih detail, maka Bunda perlu menyiapkan beberapa kondisi berikut untuk Si Kecil:
Pada usia ini, perkembangan otak Si Kecil sangatlah pesat. Untuk mengoptimalkannya, Bunda perlu mencari tahu cara mendidik yang tepat. Selengkapnya, baca artikel berikut ya: Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun Agar Cerdas dan Kreatif
Pada masa pra-sekolah, Si Kecil jadi lebih mandiri, memiliki banyak kecerdasan, dan rasa ingin tahu yang makin besar. Itu semua merupakan hasil meluasnya dunia yang dimiliki Si Kecil, seperti dapat teman baru, punya pengalaman baru, dan lain sebagainya.
Selama berada di masa tumbuh kembang ini, Bunda dapat melakukan beberapa aktivitas berikut untuk meningkatkan kecerdasan anak:
Untuk bisa memahami lebih mudah perkembangan dan pertumbuhan Si Kecil, maka perlu adanya grafik yang menggambarkan tumbuh kembang anak. Tujuannya adalah untuk memudahkan Bunda melihat poin demi poin ciri-ciri tahapan tumbuh kembang anak.
Berikut ini adalah 3 tabel tumbuh kembang anak yang menggambarkan ciri-ciri tahapan perkembangan dan pertumbuhan anak menurut umur:
1-3 bulan | 4-6 bulan | 5-9 bulan | 9-12 bulan | 13-18 bulan | |
Kognitif |
|
|
|
|
|
Sosial & Emosional |
|
|
|
|
|
Bahasa |
|
|
|
|
|
Gerakan Fisik |
|
|
|
|
|
18 bulan | 24 bulan | |
Kognitif |
|
|
Sosial & Emosional |
|
|
Bahasa |
|
|
Gerakan Fisik |
|
|
3 tahun | 4 tahun | 5 tahun | |
Kognitif |
|
|
|
Sosial dan emosional |
|
|
|
Bahasa |
|
|
|
Gerakan Fisik |
|
|
|
Nampak ya, Bunda, bahwa ketika kita memantau tumbuh kembang Si Kecil, ternyata kita harus memantau aspek fisik, bahasa, sosial emosional, dan aspek kognitif sekaligus.
Nah, jika ternyata ada gangguan pada salah satu aspek, bagaimana kita mengetahui penyebabnya? Yuk, lihat penyebab dari salah satu contoh gangguan perkembangan ini: Gangguan Kognitif: Penyebab, Tanda, dan Cara Mengatasinya
Berbagai tahapan perkembangan dan pertumbuhan anak tidak bisa lepas dari gangguan. Oleh sebab itu, penting bagi Bunda mengetahui beberapa gangguan tumbuh kembang anak yang sering dijumpai.
Berikut ini adalah 3 jenis gangguan tumbuh kembang anak yang perlu Bunda ketahui:
Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan tumbuh kembang anak yang sering terjadi dan bersifat kronis. Anak dengan ADHD mengalami gangguan otak sehingga performa otak tidak maksimal.
ADHD dapat dideteksi sejak usia 3-12 tahun. Gejala-gejala yang ditimbulkan dan tampak pada anak bisa gangguan ringan hingga berat. Berikut ini beberapa gejala gangguan ADHD:
Gangguan spektrum autisme adalah kondisi kelainan otak sehingga menyebabkan anak mengalami gangguan komunikasi serta berinteraksi. Gejala gangguan ini mulai terdeteksi di awal-awal masa tumbuh kembang anak.
Ciri utama gangguan spektrum autisme adalah anak terasa hidup di dunianya sendiri dan tidak bisa meningkatkan relasi emosional dengan orang-orang, baik dengan orang tua atau orang di lingkungannya.
Ada 4 jenis gangguan spektrum autisme saat anak berada di masa tumbuh kembangnya, yaitu gangguan komunikasi dan bahasa, gangguan interaksi sosial, gangguan perilaku, dan gangguan panca indra. Cari tahu lebih banyak tentang autisme dengan membaca konten ini, yuk: Ciri-ciri Anak Autis yang Harus Bunda Ketahui
Bipolar adalah gangguan tumbuh kembang anak dengan kondisi kelainan otak. Efeknya, anak mengalami perubahan mood secara ekstrim yang langsung mempengaruhi perubahan aktivitas dan energi.
Ada empat jenis gangguan bipolar yang umum diderita anak. Keempat gangguan itu adalah gangguan bipolar I, gangguan bipolar II, gangguan siklotimia (sikloptik), dan gangguan bipolar lainnya.
Keempat gangguan bipolar tersebut sama-sama mengalami perubahan mood secara ekstrim. Perubahan mood anak dengan gangguan bipolar terbagi jadi dua, yaitu fase mania dan fase depresi.
Pada fase mania, energi anak terisi penuh sehingga berbagai aktivitas dapat dilakukan dengan riang dan aktif. Sebaliknya, fase depresi membuat anak memiliki sedikit energi sehingga anak tidak aktif.
Pada beberapa kasus gangguan bipolar, ada anak yang hanya memiliki fase mania saja, atau fase depresi saja. Akan tetapi ada juga anak yang memiliki kedua fase tersebut di dirinya.
Faktor-faktor tumbuh kembang dan gangguan tumbuh kembang adalah dua hal terkait yang tidak bisa dipisahkan. Bila tumbuh kembang Si Kecil tidak sesuai dengan tahapan usianya, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter ahli tumbuh kembang untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Semoga Si Kecil tumbuh sehat selalu ya, Bun!
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Kenali Tahap Tumbuh Kembang Anak & Gangguan yang Perlu Diwaspadai
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?