Memahami tahapan tumbuh kembang merupakan hal yang wajib Bunda ketahui. Karena dengan memiliki wawasan terkait hal ini akan memudahkan Bunda dalam melakukan observasi dan deteksi dini ketika menemukan adanya gangguan selama proses pertumbuhannya.
Selain itu, ketika Bunda bisa merasakan ketidaknormalan pada tumbuh kembang Si Kecil, Bunda dapat melakukan antisipasi lebih cepat untuk menangani kondisi yang dialami oleh Si Kecil.
Untuk membantu Bunda memahami tumbuh kembang pada Si Kecil, artikel ini memberikan panduan terkait indikator yang perlu dikenali, gangguan yang umum dialami anak, faktor yang mempengaruhi, dan juga cara mengoptimalkannya. Yuk simak selengkapnya.
Agar bisa mengetahui bagaimana cara yang optimal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil, Bunda perlu memahami tahapan tumbuh kembang Si Kecil berdasarkan usianya.
Berikut ini tahapan tersebut:
Di awal kehidupannya ini, Si Kecil sudah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu, ia membutuhkan stimulasi yang tepat pula.
Pada rentang usia ini, Si Kecil mulai duduk tegap tanpa bantuan, merangkak, berdiri, juga berjalan. Selain itu, Si Kecil juga sudah bisa mengenali orang-orang yang ada di sekitarnya. Kemampuannya dalam berbicara sudah mencapai 1-2 kata, namun semakin berkembang. Untuk membantu Si Kecil untuk mengembangkan kemampuannya dalam berbicara, ikuti panduan berikut ini yuk: Cara Melatih Anak Berbicara Sejak Dini
Memasuki usia 1 tahun, perkembangan anak-anak umumnya akan jauh lebih pesat. Si Kecil mulai mengenal lebih banyak hal. Kemampuannya semakin bertambah, sebab ia sudah bisa berjalan, berlari, melompat, dan lain sebagainya.
Selain itu, ia juga sudah mulai bisa menunjukkan emosi dalam dirinya. Ia dapat menunjukkan tanda-tanda tantrum, sebagai akibat dari perkembangan emosinya. Ia semakin paham akan keinginannya dan berusaha untuk memperjuangkannya. Namun jika diarahkan, ia akan belajar mengontrol emosinya itu. Agar Bunda dapat menangani tantrum dengan tepat, baca artikel berikut yuk: Cara Efektif Mengatasi Anak Tantrum dan Ciri Umumnya
Sejak usia 2 tahun, Si Kecil mulai dapat berkenalan dengan huruf dan angka. Pengetahuan ini akan mengembangkan keterampilannya untuk membaca dan menulis. Pada tahap ini, tubuhnya pun semakin tinggi.
Lepas dari usia 3 tahun, Si Kecil akan terus tumbuh semakin besar dan tinggi hingga masuk sekolah. Perkembangan kemampuan kognitifnya menjadi semakin matang, sehingga ia akan semakin pandai mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya.
Di tahap ini, Bunda harus terus mendampingi Si Kecil. Bunda tidak dapat selalu memaksakan keinginan Bunda kepadanya.
Jadi, perkembangan Si Kecil memang perlu dipantau secara cermat sejak lahir hingga sekolah. Selain memberi dukungan bagi tumbuhkembangnya, Bunda juga perlu mengajarkan kebiasaan baik kepadanya, agar ia terhindar dari perilaku menyimpang.
Yuk, Bunda, simak lebih lanjut lagi tentang tahapan pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil di sini: Tumbuh Kembang Anak: Tahapan, Faktor dan Stimulasi.
Bunda perlu mengetahui apa saja indikator tumbuh kembang Si Kecil agar bisa mengetahui kelancaran dari pertumbuhan dan perkembangan tersebut.
Indikator utama dalam proses pertumbuhan ialah tinggi dan berat badan. Bunda perlu memantau indikator ini melalui Posyandu sejak usia 1 bulan.
Sebagai referensi dari Pregnancy Birth and Baby, berikut ini merupakan beberapa indikator pertumbuhan bayi yang dapat terlihat setelah usianya 1 tahun pertamanya yang dilansir:
Pertumbuhan dan perkembangan setiap anak itu berbeda. Banyak faktor yang dapat mempengaruhinya, antara lain berikut:
Nutrisi merupakan salah satu faktor penting agar Si Kecil dapat tumbuh besar dan berkembang menjadi cerdas. Untuk memastikan bahwa nutrisi Si Kecil sudah cukup, yuk cari tahu dulu kebutuhannya di sini: Apa Saja Kebutuhan Nutrisi Balita Sehari-hari?
Jika Si Kecil tumbuh di lingkungan yang baik, maka fisik dan mentalnya akan dapat berkembang dengan optimal. Mari simak bagaimana lingkungan tempat tinggal dapat memengaruhi tumbuh kembang Si Kecil di sini: Lingkungan: Faktor Penting Tumbuh Kembang Si Kecil.
Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh jenis kelamin. Umumnya, anak laki-laki lebih cepat berjalan ketimbang bicara. Sebaliknya, anak perempuan akan lebih dulu bisa bicara ketimbang berjalan.
Namun, kecepatan kemampuan bicara ini juga tergantung dari stimulasi dan pola asuh Bunda dan Ayah.
Jika keluarga memberikan stimulasi sesuai dengan usia, maka Si Kecil akan memiliki perkembangan yang baik.
Jadi, sebaiknya Bunda tidak menyamakan pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil dengan anak lainnya. Tetap berikan dukungan yang terbaik ya, Bunda, bagi Si Kecil. Agar perkembangannya tetap sesuai tahapan usianya.
Jika Si Kecil mengalami keterlambatan perkembangan, maka bisa dilihat kembali faktor apa yang berpengaruh. Konsultasi dengan dokter juga bisa jadi solusi apabila memang Bunda merasa sudah sangat cemas pada perkembangan Si Kecil.
Kuncinya ialah sabar dan ikuti saja proses yang dilalui Si Kecil. Hindari untuk menuntut terlalu banyak di luar kemampuannya.
Dilansir dari Mayo Clinic, terdapat beberapa contoh gangguan pertumbuhan yang sering terjadi, antara lain:
Dalam kondisi normal, ketika sudah menginjak usia 8 bulan, seharusnya Si Kecil sudah menunjukkan usaha untuk mulai belajar berjalan. Bunda perlu khawatir jika Si Kecil belum juga berjalan ketika menginjak usia 24 bulan.
Yuk, Bunda, ajari Si Kecil berjalan dengan langkah-langkah pada halaman berikut ini: Cara Melatih Anak Berjalan Sesuai Tahapannya
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan Si Kecil mengalami speech delay atau gangguan keterlambatan bicara. Misalnya kurangnya dorongan/stimulasi dari Bunda atau Ayah, kelainan organ bicara, atau terlalu banyak memberikan akses ke televisi atau gadget. Kenali juga ciri-ciri terjadinya speech delay pada anak.
Tanda-tanda atau gejala dari gangguan autisme kerap kali muncul pada masa tumbuh kembang anak. Berdasarkan penjelasan dari Mayo Clinic, gangguan spektrum autisme adalah kondisi kelainan otak di mana Si Kecil menjadi sulit untuk bicara maupun berinteraksi, sulit memahami situasi, hingga menunjukkan tindakan emosi yang berlebihan.
Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) biasanya muncul selama masa kanak-kanak, kemudian bertahan sampai Si Kecil tumbuh dewasa. Pada ADHD, otak Si Kecil terganggu, sehingga tidak bisa bekerja seperti seharusnya.
Berdasarkan keterangan Center for Disease Control and Prevention (CDC), penderita ADHD memiliki kecenderungan untuk menunjukkan tanda-tanda berikut ini:
Bipolar adalah jenis gangguan yang berkaitan langsung dengan perubahan mood/perasaan, kemudian diiringi dengan perubahan tingkat aktivitas, energi, serta pola tidur yang tidak lazim.
Itulah beberapa gangguan yang rentan dialami Si Kecil. Baca artikel berikut yuk, untuk mengetahui apa saja penyebab gangguan tersebut pada Si Kecil: Penyebab Gangguan Tumbuh Kembang pada Anak
Sebenarnya, ada andil besar dari Bunda untuk pertumbuhan Si Kecil. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan guna mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil:
Langkah paling penting dan utama dalam mengoptimalkan tumbuh kembang Si Kecil adalah memastikan kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan lengkap dan seimbang.
Buatlah kombinasi menu makanan dari bahan-bahan yang kaya akan gizi. Jika perlu, Si Kecil juga bisa mengonsumsi vitamin sesuai dengan rekomendasi dokter.
Cara berikutnya yang bisa dilakukan adalah bermain bersama Si Kecil. Lakukan permainan yang bisa mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan, misalnya dengan menyediakan mainan-mainan edukatif.
Ada banyak sekali jenis permainan edukatif ini, misalnya puzzle abjad, logo, atau stacking toys. Selain itu, Bunda juga perlu meminimalisir gadget dan ajak Si Kecil bermain di luar.
Adanya stimulasi dari orang tua juga sangat dibutuhkan dalam proses bertumbuh dan berkembang pada anak. Bunda sebaiknya memberi stimulasi secara rutin agar kemampuan Si Kecil semakin meningkat. Stimulasi ini bisa diberikan sesuai perkembangan di setiap tahap usia. Misalnya, ketika Si Kecil sudah masuk usia 9 bulan dan bisa berdiri tegak, maka bisa mulai distimulasi untuk berjalan.
Ajaklah Si Kecil untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Biarkan ia bermain dengan anak-anak lain seusianya, dan hindari membatasinya berinteraksi. Sebagai orang tua, Bunda hanya perlu mendampingi atau mengawasi selama Si Kecil berinteraksi dengan lingkungan.
Anak yang mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tua akan lebih mudah untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal. Berikan apresiasi setiap kali ia mencapai tahap perkembangan yang baru. Ingat, hindari menuntut mereka untuk selalu menuruti apa yang Bunda inginkan ya.
Untuk mengoptimalkan tumbuhkembangnya, pahami juga yuk, tentang aspek perkembangan Si Kecil di sini: 6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini yang Wajib Bunda Ketahui
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak Si Kecil menjadi momen penting yang tak boleh dilewatkan. Bunda dan Ayah sebaiknya terus memberikan dukungan dan mengawasi sampai mana grafik pertumbuhan serta perkembangannya. Semoga bermanfaat, Bun!
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Tahapan Tumbuh Kembang Anak Usia 0-12 Tahun
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?