Gizi & Nutrisi Gizi & Nutrisi

Ketahui Akibat dari Kelebihan Zat Besi pada Anak

Morinaga Platinum ♦ 2 Agustus 2024

Ketahui Akibat dari Kelebihan Zat Besi pada Anak

Iron atau zat besi adalah nutrisi penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun, apakah Bunda tahu bahwa kelebihan zat besi juga dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatannya? Iya, itu bisa mengakibatkan masalah pada kesehatan Si Kecil, misalnya gangguan pencernaan. Untuk mengetahui lengkapnya, simak penjelasan berikut agar Bunda dapat lebih memperhatikan asupannya untuk Si Kecil.  

Akibat Kelebihan Zat Besi pada Anak

Kelebihan zat besi atau dikenal juga dengan istilah iron overload, bisa menjadi racun dan menimbulkan terjadinya gangguan kesehatan pada anak. Jika berlebihan, zat ini akan disimpan di organ tubuh, terutama hati, jantung, dan paru-paru. Berikut beberapa masalah yang bisa ditimbulkan.

Gangguan Pencernaan

Jika Si Kecil menyerap terlalu banyak zat besi, akan membawa dampak yang lebih serius pada organ tubuh, salah satunya pada pencernaan. Zat besi yang berlebihan akan menimbulkan beberapa gejala seperti sakit perut, kehilangan selera makan, bahkan muntah dan diare.

Hal itu karena, dapat menyebabkan iritasi pada lapisan lambung dan usus, hingga mengakibatkan perutnya sakit dan tidak nyaman. Bahkan kondisi ini juga dapat menyebabkan anak kehilangan selera makannya, loh, Bun. 

Dalam kasus yang lebih parah, penumpukan zat besi ini juga bisa menyebabkan Si Kecil muntah-muntah dan diare. Tentu kedua kondisi ini bukan hanya dapat mengganggu Si Kecil, namun dapat berdampak serius pada kesehatannya.

Gangguan pada Hati

Bun, selain mengganggu proses pencernaannya, kelebihan zat besi juga dapat mengganggu fungsi hati. Hal itu karena hati bekerja terlalu keras, sehingga bisa menimbulkan kerusakan organ dan kelelahan pada tubuh.

Penting untuk Bunda ketahui, hati merupakan organ utama yang menyimpan zat besi. Hal ini karena hormon yang dikeluarkan oleh hati (hepcidin), mengontrol bagaimana zat ini disimpan di berbagai organ tubuh dan jika terjadi penumpukan, peran hepcidin pun terpengaruh hingga menyebabkan tubuh menyerap lebih banyak iron dari yang dibutuhkan.

Jadi, ketika zat besi terlalu banyak masuk ke tubuh, hati akan bekerja lebih keras untuk menyimpannya hingga menurunkan fungsinya. Bahkan lebih parahnya, penumpukan ini bisa menimbulkan penyakit hati seperti hepatitis A, hepatitis B, hingga sirosis atau kanker hati.

Gangguan Pernapasan

Selain kedua gangguan tersebut, kelebihan zat besi juga dapat menimbulkan gangguan pernapasan serius yang menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru. Zat besi yang menumpuk di paru-paru dapat memicu peradangan dan kerusakan jaringan, hingga memengaruhi kemampuan paru-paru untuk berfungsi dengan baik.

Paru-paru yang rusak tidak dapat mendistribusikan oksigen secara efisien ke seluruh tubuh, dan berarti bahwa tubuhnya tidak akan menerima oksigen dalam jumlah yang cukup. Hal ini bisa menyebabkan Si Kecil sesak nafas, kelelahan dan tentu merasa tidak nyaman.

Kekurangan oksigen tersebut juga dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan. Si Kecil mungkin akan merasa lelah dan lesu tanpa sebab yang jelas, hingga mengganggu aktivitasnya sehari-hari.

Kebutuhan Zat Besi Harian Anak

Untuk mencegah iron overload ini, penting bagi Ayah Bunda mengetahui kebutuhan zat besi per hari anak berdasarkan usia dan jenis kelaminnya. Berikut Angka Kecukupan Gizi (AKG) berdasarkan standar Kementerian Kesehatan RI yang perlu Bunda ketahui.

  • Usia 1-3 tahun: 7 mg/ hari
  • Usia 4-6 tahun: 10 mg/ hari
  • Usia 7-9 tahun: 10 mg/ hari
  • Usia 10-12 tahun: 8 mg/ hari

Memastikan anak mendapatkan zat besi sesuai dengan AKG yang dianjurkan sangat penting untuk mencegah kekurangan maupun kelebihannya.

Nah untuk mencegah kelebihan zat besi, Bunda bisa memberikan Si Kecil makanan yang mengandung iron dalam jumlah yang tepat. Atau lebih praktisnya lagi Bunda juga bisa memberinya susu yang juga mengandung zat besi. Untuk mengetahui susu tersebut, Bunda dapat mengetahuinya pada halaman berikut: Pilihan Susu Tinggi Zat Besi untuk Si Kecil.

Referensi: 

  • Mayo Clinic. Hemochromatosis. Diakses 21 Juni 2024. https://www-mayoclinic-org.translate.goog/diseases-conditions/hemochromatosis/symptoms-causes/syc-20351443?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
  • Kemenkes. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Diakses 21 Juni 2024.  http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf
  • NIH. Does Pathological Iron Overload Impair the Function of Human Lungs?. Diakses 21 Juni 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5478249
  • News Medical Life Sciences. What Happens if You Take Too Much Iron?. Diakses 21 Juni 2024. https://www.news-medical.net/health/What-Happens-if-You-Take-Too-Much-Iron.aspxll
  • Kids Health. Hemokromatosis herediter. Diakses 21 Juni 2024. https://kidshealth.org/en/parents/hh.html#