Gizi & Nutrisi Gizi & Nutrisi

Manfaat dan Cara Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Morinaga Platinum ♦ 20 September 2024

Manfaat dan Cara Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Sebagai seorang Bunda, memiliki kekhawatiran akan tumbuh kembang Si Kecil adalah hal yang wajar, terutama ketika berkaitan dengan kecerdasan, daya tahan tubuh, dan kesehatan jangka panjangnya. 

Salah satu langkah awal yang dapat mendukung tumbuh kembang optimal dan kekuatan tubuh Si Kecil adalah Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Meski sering kali luput dari perhatian, terutama bagi para ibu baru, IMD memiliki banyak manfaat besar untuk kesehatan Si Kecil dan juga Bunda. Mari pahami lebih lanjut tentang pentingnya IMD di sini.

Apa Itu Inisiasi Menyusui Dini (IMD)?

IMD adalah proses di mana Si Kecil langsung diletakkan di dada Bunda segera setelah lahir agar ia bisa mulai menyusu secara alami. Proses ini mendekatkan Si Kecil dan Bunda dalam kontak kulit-ke-kulit, memberikan kehangatan dan rasa aman yang sangat dibutuhkan ia di awal kehidupannya. Tidak hanya itu, IMD juga memberikan nutrisi pertama berupa kolostrum yang kaya akan antibodi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh Si Kecil.

Manfaat lain dari IMD adalah mempercepat produksi ASI dan membantu Bunda dalam mempersiapkan diri untuk menyusui secara eksklusif. Melalui IMD, hubungan yang kuat antara Bunda dan Si Kecil terbentuk dan mendukung perkembangan psikologis serta emosionalnya di masa depan.

Proses "Breast Crawl": Gerakan Alami Si Kecil

Salah satu bagian unik dari IMD adalah apa yang dikenal sebagai breast crawl, yaitu gerakan alami Si Kecil untuk mencari puting Bunda. Saat Si Kecil diletakkan di atas dada Bunda, ia secara instingtif akan bergerak ke arah puting untuk menyusu. Kontak kulit-ke-kulit ini tidak hanya memperkuat ikatan, tetapi juga membantu menstabilkan suhu tubuh, pernapasan, serta detak jantung Si Kecil.

Selain itu, proses breast crawl merangsang produksi ASI Bunda, terutama kolostrum yang sangat penting untuk membentuk kekebalan tubuhnya. Si Kecil yang berhasil melalui proses ini biasanya lebih mudah dalam menyusui. Tak hanya itu, Si Kecil juga akan lebih mudah untuk mendapatkan ASI eksklusif yang sangat penting bagi pertumbuhannya.

Kapan Waktu Terbaik untuk Melakukan IMD?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar IMD dilakukan sesegera mungkin setelah Si Kecil lahir, idealnya dalam satu jam pertama. Mengapa demikian? Karena waktu tersebut adalah saat yang sangat krusial untuk memastikan Si Kecil menerima nutrisi dan kekebalan yang dibutuhkannya. Dalam waktu 30 menit hingga satu jam, Si Kecil biasanya sudah berhasil menemukan puting dan mulai menyusu.

IMD di awal ini juga sangat efektif untuk melindungi Si Kecil dari infeksi dan menurunkan risiko kematian Si Kecil yang baru lahir. Maka dari itu, memulai proses menyusui di waktu yang tepat adalah langkah penting yang bisa Bunda ambil untuk memberikan perlindungan ekstra bagi Si Kecil.

IMD pada Persalinan Normal dan Operasi Caesar

Bunda mungkin bertanya-tanya, bagaimana pelaksanaan IMD jika Bunda menjalani persalinan caesar? Jangan khawatir, meskipun berbeda dari persalinan normal, IMD tetap dapat dilakukan dengan beberapa penyesuaian.

Pada persalinan normal, IMD dilakukan segera setelah Si Kecil lahir. Lalu, Si Kecil yang telah dibersihkan akan diletakkan di atas dada Bunda, dan dengan naluri alaminya, ia akan mulai mencari puting. 

Sementara itu, jika Bunda menjalani operasi caesar, IMD tetap memungkinkan asalkan kondisi Bunda dan Si Kecil stabil. Nantinya, Si Kecil biasanya akan diletakkan dalam posisi miring atau di samping agar tidak mengganggu area bekas operasi. Tenaga kesehatan akan membantu memastikan bayi tetap nyaman dan aman selama proses ini berlangsung.

Manfaat Inisiasi Menyusui Dini

Tak hanya sebagai momen perkenalan Bunda dan Si Kecil, IMD juga memiliki berbagai manfaat penting lainnya, antara lain:

Meningkatkan Kesempatan Si Kecil Mendapatkan Kolostrum

Kolostrum adalah tetes ASI pertama ibu yang berwarna kuning dan kental. Cairan yang kira-kira hanya keluar satu sendok teh ini kaya akan nutrisi dan dapat membantu mencegah penyakit pada Si Kecil. Untuk informasi lebih lanjut tentang pentingnya ASI dan bagaimana manfaatnya untuk kesehatan Si Kecil, baca artikel ini, yuk: Kandungan ASI dan Manfaatnya untuk Kesehatan Bayi.

Mendukung Keberhasilan ASI Eksklusif

IMD juga dapat membantu mempercepat pengeluaran ASI sehingga mendorong untuk Bunda memberikan ASI eksklusif. Proses ini juga dapat menunjang keberhasilan ASI eksklusif hingga Si Kecil berusia 6 bulan dan bisa dilanjutkan hingga Si Kecil berusia 2 tahun.

Memperkuat Hubungan Ibu dan Si Kecil

Sentuhan kulit Si Kecil dan Bunda secara langsung (skin to skin contact) akan menciptakan keintiman dan akan membuat Si Kecil merasa lebih nyaman. Selain itu, kontak kulit ini akan meningkatkan rasa percaya diri Bunda sehingga dapat melancarkan ASI.

Tahukah Bunda? Skin to skin contact juga sangat direkomendasi ketika Si Kecil baru lahir. Manfaatnya tak hanya membuat Si Kecil nyaman, tetapi juga mempercepat kemampuannya untuk belajar menyusu. Untuk informasi lengkap terkait hal ini, yuk Bun pelajari di sini: Cara Merawat Bayi Baru Lahir.

Meningkatkan Kesehatan Si Kecil

IMD dapat mengurangi angka kematian Si Kecil baru lahir karena proses ini dipercaya akan menstabilkan pernapasan dan detak jantungnya. Selain itu, proses ini juga dapat meningkatkan kesehatan, tumbuh kembang, serta membantu membangun daya tahan tubuh Si Kecil.

Bunda, ASI dan vaksinasi memiliki peranan untuk menjaga kesehatan Si Kecil. Yuk, baca informasi lengkapnya di sini: Manfaat ASI bagi Bayi dan Pentingnya Vaksinasi Sejak Dini.

Cara Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

IMD adalah langkah awal penting untuk mendukung tumbuh kembang optimal dan kecerdasan Si Kecil. Agar proses ini berjalan lancar, berikut panduan yang bisa Bunda ikuti.

Setelah Si Kecil Lahir

  • Jika Si Kecil lahir sehat tanpa memerlukan resusitasi, segera letakkan bayi di atas perut Bunda.
  • Apabila persalinan dilakukan melalui operasi Caesar, posisikan Si Kecil di atas dada Bunda.

Mengeringkan Si Kecil

  • Keringkan wajah, kepala, dan tubuh Si Kecil kecuali kedua tangannya agar aroma cairan amnion tetap ada di tangan Si Kecil, membantu bayi mencari puting.
  • Jangan membersihkan dada Bunda agar aroma alami tetap terjaga, mempermudah bayi menemukan puting.
  • Biarkan lapisan verniks caseosa pada kulit Si Kecil untuk menjaga suhu tubuhnya.

Tahapan Lanjutan

Setelah Tali Pusar Dipotong

  • Tengkurapkan Si Kecil di atas perut Bunda dengan kepala menghadap ke arah kepala Bunda untuk mendukung kontak kulit ke kulit.

Menjaga Suhu Si Kecil

  • Jika ruangan bersalin terasa dingin, gunakan selimut atau topi pada kepala Si Kecil untuk menjaga suhu tubuh Si Kecil dan Bunda tetap hangat.

Respons Alami Si Kecil (12-44 Menit Setelah Lahir)

  • Si Kecil akan mulai menunjukkan gerakan alami seperti menendang, menggerakkan kaki, bahu, dan tangannya untuk mencari payudara Bunda.
  • Gerakan ini juga membantu kontraksi rahim, yang berguna untuk menghentikan perdarahan pasca persalinan.
  • Si Kecil akan menggerakkan kepalanya ke dada Bunda, yang memberikan stimulasi alami pada payudara untuk meningkatkan produksi ASI.
  • Meskipun penglihatan Si Kecil belum sempurna, ia bisa mengenali warna gelap dari areola Bunda dan bergerak menuju puting.

Proses Menyusu Pertama

  • Si Kecil akan menggunakan indera penciuman dan penglihatannya untuk menemukan puting dan mulai menyusu.
  • Proses menyusu pertama ini biasanya berlangsung sekitar 15 menit.
  • Setelah menyusu, Si Kecil biasanya akan beristirahat selama 2 hingga 2,5 jam sebelum menyusu kembali.

Tindakan Setelah IMD

Setelah IMD Selesai

  • Setelah IMD selesai, tindakan medis seperti penimbangan, pemeriksaan antropometri, penyuntikan vitamin K1, dan pemberian salep mata akan dilakukan.
  • Memandikan Si Kecil sebaiknya ditunda minimal 6 jam setelah lahir, atau bahkan hingga hari berikutnya.

Praktik Rawat Gabung (Rooming-in)

  • Si Kecil sebaiknya tetap berada dalam jangkauan Bunda untuk memudahkan proses menyusui sesuai keinginan. Praktik ini mendukung kebutuhan yang dinamis dan memperkuat daya tahan tubuh ganda serta tumbuh kembang yang optimal bagi Si Kecil.

Proses IMD tidak hanya penting untuk mengawali hubungan menyusui, tetapi juga memberikan perlindungan penting bagi ketahanan tubuh Si Kecil. Untuk melanjutkan proses menyusui yang nyaman, Bunda dapat mempelajari lebih lanjut mengenai Cara Menyusui yang Benar agar Bunda dan Bayi Nyaman.

Tantangan dan Solusi untuk Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan langkah penting bagi kesehatan Si Kecil. Sayangnya, pelaksanaannya masih menghadapi berbagai hambatan di banyak rumah sakit di Indonesia. Untuk membantu Bunda yang ingin menjalankan IMD dengan lancar, penting memahami tantangan yang ada dan mencari solusinya.

Mengapa IMD Tidak Selalu Dilakukan?

Salah satu alasan IMD tidak selalu diterapkan adalah kurangnya dukungan dari beberapa fasilitas kesehatan. Banyak rumah sakit atau bidan yang belum sepenuhnya mendukung proses ini. Sebab, beberapa di antaranya masih memisahkan Bunda dan Si Kecil setelah lahir atau langsung menyarankan susu formula ketika ASI belum keluar. Tentu ini bisa mengganggu keberhasilan IMD dan kelancaran menyusui eksklusif.

Selain itu, kurangnya pengetahuan dan pelatihan tenaga medis juga menjadi tantangan. Tidak semua tenaga medis memiliki keahlian atau kesabaran yang cukup untuk mendukung Bunda yang baru memulai proses menyusui.

Langkah untuk Mengatasi Tantangan IMD

Agar IMD dapat berjalan dengan baik, ada beberapa hal yang bisa dipersiapkan sejak awal kehamilan. Salah satunya adalah memilih rumah sakit yang mendukung IMD dan menyusui eksklusif. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

  1. Kebijakan Rooming-in

Pastikan rumah sakit memungkinkan Bunda dan Si kecil berada dalam satu ruangan setelah persalinan, tanpa pemisahan yang tidak perlu. Ini akan mempermudah proses IMD dan mempererat ikatan antara Bunda dan Si Kecil.

  1. Tenaga Medis yang Pro-ASI

Pilih dokter, bidan, atau perawat yang mendukung menyusui. Mereka akan membantu Bunda menghadapi tantangan menyusui, terutama saat memulai IMD.

  1. Penundaan Prosedur Non-Penting

Keperluan seperti memandikan atau menimbang Si Kecil bisa ditunda agar Si Kecil punya waktu yang cukup untuk menyusu dengan tenang dan alami.

Memilih Fasilitas Kesehatan yang Mendukung IMD

Untuk memastikan IMD dapat dilakukan dengan baik, Bunda perlu mempertimbangkan beberapa hal saat memilih fasilitas kesehatan. Berikut tips yang bisa membantu:

  1. Tanyakan Kebijakan IMD

Sebelum memilih rumah sakit atau bidan, pastikan mereka memiliki kebijakan yang mendukung IMD, khususnya dalam satu jam pertama setelah kelahiran.

  1. Kebijakan Rooming-in

Pastikan Bunda dan Si Kecil dapat tetap bersama setelah persalinan, karena kontak kulit-ke-kulit sangat penting untuk memulai IMD.

  1. Dokter dan Bidan yang Mendukung

Pilih tenaga medis yang mendukung proses menyusui. Ini penting agar Bunda merasa didukung dan terbantu selama proses menyusui.

  1. Fleksibilitas dalam Prosedur

Memastikan rumah sakit tidak terburu-buru dalam mengambil tindakan seperti menimbang atau memandikan Si Kecil sangat penting agar proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dapat berlangsung dengan lancar dan tanpa gangguan. IMD merupakan momen krusial, sehingga perlunya penyesuaian dalam prosedur perawatan awal Si Kecil.

Memilih fasilitas kesehatan yang proaktif dalam mendukung IMD akan membantu Bunda menjalani persalinan dengan lebih tenang. Fasilitas ini berperan besar dalam memastikan Si Kecil mendapatkan manfaat penuh dari proses IMD. Selain sebagai permulaan menyusui, IMD juga memainkan peran penting dalam membangun fondasi kesehatan Si Kecil sejak lahir.

Proses IMD akan lebih efektif jika Bunda telah siap secara fisik dan mental. Selain itu, dukungan dari tim medis dan keluarga memiliki peranan kunci dalam keberhasilan IMD. Keberhasilan IMD sering kali memengaruhi kelancaran proses menyusui, yang diharapkan dapat berlangsung dengan baik hingga dua tahun pertama kehidupan Si Kecil.

Untuk menambah wawasan terkait menyusui, Bunda juga perlu memahami berbagai fakta dan mitos seputar ASI. Pengetahuan ini akan memberikan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan menyusui. Bunda dapat mempelajari lebih lanjut dengan mengakses artikel tentang: 10 Mitos dan Fakta Seputar ASI dan Menyusui.

Referensi:

  • WHO. Early initiation of breastfeeding. Diakses pada tanggal 20 November 2023. https://www.who.int/tools/elena/commentary/early-breastfeeding
  • IDAI. Inisiasi Menyusu Dini. Diakses pada tanggal 20 November 2023. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/inisiasi-menyusu-dini