Perkembangan berat badan anak yang optimal menjadi salah satu indikator penting dari kesehatan dan kualitas tumbuh kembangnya. Namun, tidak semua anak mengalami pertambahan berat badan yang sesuai dengan usianya. Banyak Bunda yang merasa cemas ketika berat badan Si Kecil tidak mengalami kenaikan yang signifikan, bahkan stagnan dalam waktu cukup lama. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kesalahan dalam pola makan hingga kondisi medis tertentu.
Mengetahui alasan kenapa berat badan anak susah naik sangat penting untuk memastikan bahwa kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan baik. Dengan pemahaman yang tepat, Bunda bisa segera melakukan langkah yang diperlukan untuk membantu Si Kecil mencapai berat badan idealnya. Simak penyebab umum serta berbagai tips efektif untuk menaikkan berat badan anak secara sehat dan berkelanjutan.
Menurut World Health Organization (WHO), pertumbuhan berat badan yang sesuai standar usia dan jenis kelamin merupakan indikator anak tumbuh secara sehat. WHO bahkan menyediakan tabel pertumbuhan sebagai panduan Bunda dalam memantau perkembangan Si Kecil. Salah satu penyebab berat badan anak susah naik adalah kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan nutrisi anak serta pengaruh kondisi medis yang kerap tidak disadari.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab kenapa berat badan anak susah naik antara lain adalah:
Di awal kehidupan bayi, menyusui merupakan sumber utama nutrisi. Posisi menyusui yang kurang tepat dapat menyebabkan bayi tidak mendapatkan cukup ASI. Jika pelekatan mulut bayi ke puting tidak maksimal, maka asupan ASI yang masuk ke tubuhnya juga akan terbatas, yang secara langsung berdampak pada proses penambahan berat badan.
Tanda-tanda bahwa bayi tidak menyusu dengan baik bisa terlihat dari gelagatnya yang gelisah saat menyusu atau seringnya ia melepaskan payudara. Konsultasi dengan konsultan laktasi bisa menjadi langkah bijak untuk memastikan pelekatan dan teknik menyusui sudah tepat, sehingga kebutuhan nutrisi Si Kecil bisa tercukupi.
Setelah bayi menginjak usia 6 bulan, pemberian MPASI yang tepat menjadi kunci penting untuk menambah berat badannya. MPASI harus mengandung kombinasi nutrisi lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Jika MPASI yang diberikan tidak bervariasi atau tidak sesuai dengan tahapan usia dan kemampuan makan anak, maka asupan gizi harian bisa tidak tercapai. Hal ini bisa menghambat pertambahan berat badan, terutama pada anak yang sangat aktif dan sedang dalam masa pertumbuhan pesat.
Anak-anak yang sudah mulai aktif secara fisik membutuhkan lebih banyak kalori setiap harinya. Ketika mereka mulai belajar duduk, merangkak, hingga berjalan, kalori yang dibakar juga semakin besar. Bila asupan makanan tidak seimbang dengan energi yang dikeluarkan, maka berat badan anak bisa tetap stagnan, atau bahkan menurun.
Untuk itu, penting untuk menambah porsi makan atau memberikan camilan sehat yang padat energi. Makanan seperti alpukat, pisang, telur, dan keju bisa menjadi pilihan untuk membantu menaikkan berat badan anak.
Nafsu makan anak biasanya menurun saat dan setelah sakit. Dalam masa pemulihan, tubuh anak masih membutuhkan waktu untuk menyesuaikan kembali sistem pencernaannya. Akibatnya, asupan makanan bisa berkurang sehingga berdampak pada pertambahan berat badan.
Bunda bisa mengatasi hal ini dengan menyediakan makanan favorit anak, mencoba variasi menu baru, atau berkonsultasi dengan dokter anak jika penurunan berat badan berlangsung cukup lama. Hindari memaksa anak makan, dan berikan makanan dengan tampilan menarik agar selera makannya kembali. Jika Si Kecil sedang dalam pengobatan, perhatikan juga waktu pemberian susu. Informasi lengkapnya ada di sini: minum susu setelah minum obat.
Gangguan seperti diare berkepanjangan, infeksi usus, atau intoleransi laktosa bisa menyebabkan tubuh anak tidak mampu menyerap nutrisi secara optimal. Akibatnya, walaupun anak makan cukup, berat badannya tidak naik karena zat gizi yang masuk ke dalam tubuh tidak diserap dengan baik oleh sistem pencernaannya.
Setelah gangguan pencernaan teratasi, langkah selanjutnya adalah memfokuskan pada pemulihan berat badan. Mengonsumsi makanan tinggi kalori dan kaya nutrisi menjadi penting untuk menambah berat badan dan memulihkan energi anak. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.
Setelah mengetahui faktor penyebabnya, kini saatnya Bunda memahami langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk membantu Si Kecil menaikkan berat badan secara sehat.
Untuk menambah berat badan anak, berikan makanan yang tinggi kalori namun tetap sehat. Alpukat, telur, daging ayam, keju, dan yogurt adalah contoh makanan yang padat energi dan nutrisi. Sajikan makanan ini dalam bentuk yang disukai anak agar lebih mudah dikonsumsi.
Pastikan juga Bunda mengombinasikan karbohidrat, protein, dan lemak sehat dalam setiap porsi makan. Tambahkan minyak zaitun, mentega, atau santan ke dalam masakan untuk meningkatkan kalori tanpa mengurangi nilai gizi.
Baca juga: Manfaat Surplus Kalori untuk Pertumbuhan Si Kecil
Anak dengan berat badan yang rendah sebaiknya diberi makan lebih sering, misalnya 5-6 kali sehari dalam porsi kecil. Ini membantu memenuhi kebutuhan kalori harian tanpa membuat anak merasa kekenyangan.
Jadwal makan yang teratur juga membantu metabolisme tubuh bekerja optimal. Jika anak tidak bisa makan banyak sekaligus, berikan camilan sehat di antara waktu makan utama seperti buah-buahan, kacang-kacangan, atau roti selai kacang.
Meski sedang berusaha menaikkan berat badan, anak tetap perlu bergerak aktif. Aktivitas fisik ringan justru membantu memperbaiki nafsu makan dan meningkatkan massa otot. Selain itu, olahraga membantu metabolisme tubuh anak menjadi lebih seimbang.
Contoh olahraga ringan yang bisa dilakukan anak adalah bermain bola, bersepeda, atau sekadar jalan-jalan pagi bersama keluarga. Aktivitas seperti ini bisa meningkatkan semangat dan kesehatan anak secara keseluruhan.
Jika berat badan anak tidak kunjung naik meskipun sudah diberi makanan bergizi dan pola makan yang baik, konsultasi ke dokter sangat disarankan. Dokter bisa membantu menemukan penyebab medis yang tersembunyi atau merekomendasikan suplemen tertentu untuk membantu pertumbuhan anak.
Pemantauan pertumbuhan yang dilakukan secara berkala juga membantu Bunda mengevaluasi apakah langkah-langkah yang diambil sudah tepat. Gunakan juga fitur seperti "Parenthings" yang bisa membantu Bunda mencatat dan memantau perkembangan berat badan dan tinggi badan Si Kecil secara praktis.
Tidak semua anak tumbuh dengan pola yang sama. Ada yang bertambah berat badannya lebih cepat, ada pula yang memerlukan waktu lebih lama. Yang terpenting adalah Bunda terus memberikan dukungan, perhatian, dan asupan yang tepat.
Jangan lupa untuk tetap tenang dan percaya bahwa setiap langkah yang Bunda lakukan akan memberi dampak besar pada tumbuh kembang Si Kecil. Bila Bunda membutuhkan panduan praktis atau informasi lainnya, Morinaga selalu siap membantu mendampingi setiap fase pertumbuhan anak.
Di masa-masa seperti ini, tentu Bunda ingin tahu selalu memonitor tumbuh kembang Si Kecil, dari segi berat badan serta tinggi badannya. Selain merujuk pada tabel dari WHO, Bunda juga bisa menggunakan fitur berikut ini agar lebih mudah. Yuk, coba yang berikut ini: Cek Tumbuh Kembang Anak.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Kenapa Berat Badan Anak Tidak Naik-naik? Simak Solusinya!
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?