Ketahui Penyebab Kenapa Berat Badan Susah Naik pada Anak

Morinaga Platinum ♦ 23 Agustus 2024

Ketahui Penyebab Kenapa Berat Badan Susah Naik pada Anak

Perkembangan berat badan yang optimal pada anak adalah salah satu indikator penting dari kesehatan mereka. Namun, ada saja kasus dimana berat badan anak susah untuk naik. Kondisi medis ataupun aktivitas fisik adalah sebagian dari penyebabnya. Lalu, apa saja penyebab lainnya? Mari Bunda, simak selengkapnya berikut ini.

Sebab Berat Badan Anak Susah Naik

Menurut World Health Organization (WHO), pertumbuhan berat badan yang sesuai dengan standar merupakan tanda bahwa anak mengalami tumbuh kembang yang sehat. WHO telah menyediakan tabel pertumbuhan yang mencakup berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala yang ideal untuk anak-anak berdasarkan jenis kelamin. Ini dapat Bunda gunakan sebagai patokan untuk memantau perkembangan Si Kecil.

Berikutnya untuk menjawab pertanyaan di awal, Bunda juga perlu mengetahui apa saja penyebab yang menjadikan berat badannya susah naik sebagai berikut.

Kesalahan dalam Posisi Menyusui

Menyusui adalah kegiatan prioritas dalam menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi, terutama di bulan-bulan awal kehidupannya. Jika posisi menyusui atau pelekatan mulut bayi ke payudara tidak tepat, asupan ASI yang diterima Si Kecil mungkin tidak mencukupi. Ini dapat berdampak langsung pada pertambahan berat badannya. 

Bayi yang tidak mendapatkan ASI secara optimal mungkin menunjukkan tanda-tanda seperti sering gelisah saat menyusui atau sering melepas pelekatan. Oleh karena itu, Bunda perlu memastikan bahwa posisi menyusui sudah benar agar Si Kecil mendapatkan asupan ASI yang maksimal.

Dalam beberapa kasus, konsultasi dengan konsultan laktasi bisa sangat membantu. Konsultan laktasi dapat memberikan panduan tentang cara menyusui yang benar, memastikan pelekatan yang baik, dan memberikan solusi jika ada masalah lain seperti produksi ASI yang rendah. Dengan bantuan yang tepat, Bunda bisa memastikan bahwa Si Kecil mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya untuk tumbuh kembang yang optimal.

Asupan MPASI yang Tidak Seimbang

Setelah usia 6 bulan, bayi mulai membutuhkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk memenuhi kebutuhan gizi tambahan selain ASI. MPASI yang diberikan harus seimbang dan kaya nutrisi, yaitu memiliki karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. 

Namun, proses pengenalan MPASI bisa menjadi tantangan, terutama jika Si Kecil kesulitan beradaptasi dengan makanan padat. Bayi yang menolak atau melepeh makanannya mungkin tidak mendapatkan cukup nutrisi untuk mendukung pertumbuhan berat badannya.

Bunda perlu memperhatikan tahapan tekstur dan jenis makanan yang diberikan pada Si Kecil. Pada awal pemberian MPASI, tekstur makanan sebaiknya lembut dan mudah dicerna, dan secara bertahap diperkenalkan tekstur yang lebih padat sesuai dengan kemampuan Si Kecil. Selain itu, pastikan juga bahwa menu MPASI bervariasi dan kaya nutrisi untuk memenuhi kebutuhan gizi harian Si Kecil.

Aktivitas Fisik yang Tinggi

Si Kecil yang kian hari tumbuh besar akan lebih aktif secara fisik dan membutuhkan lebih banyak kalori untuk mendukung aktivitasnya. Setelah usia 6 bulan, banyak anak mulai belajar duduk, merangkak, dan berjalan, yang meningkatkan kebutuhan energi mereka. Jika asupan makanan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan energi ini, berat badan mereka mungkin tidak bertambah seperti yang diharapkan.

Bunda perlu memastikan bahwa Si Kecil mendapatkan asupan makanan yang cukup untuk mendukung aktivitas fisiknya. Ini bisa dilakukan dengan meningkatkan frekuensi makan dan memberikan camilan sehat di antara waktu makan utama. Selain itu, pastikan makanan yang diberikan mengandung cukup kalori dan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil.

Masa Pemulihan Setelah Sakit

Setelah Si Kecil sembuh dari sakit, nafsu makannya mungkin menurun, yang dapat berdampak pada berat badannya. Saat anak sedang dalam masa pemulihan, tubuhnya mungkin membutuhkan waktu untuk kembali ke pola makan yang normal. Selama periode ini, pantau terus asupan makanannya dan coba berbagai cara untuk meningkatkan nafsu makannya.

Menyediakan makanan yang menarik dan bervariasi dapat membantu memulihkan nafsu makan Si Kecil. Bunda juga bisa menawarkan makanan favorit Si Kecil untuk merangsang selera makannya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika berat badan Si Kecil tidak kembali meningkat setelah masa pemulihan.

Gangguan Pencernaan

Masalah pencernaan seperti diare atau intoleransi laktosa dapat mempengaruhi kemampuan Si Kecil untuk menyerap nutrisi dari makanan. Ketika sistem pencernaan tidak berfungsi dengan baik, nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan mungkin tidak terserap dengan optimal. Otomatis hal ini akan berdampak pada pertambahan berat badan.

Namun, setelah gangguan pencernaan diatasi, fokus Bunda sebaiknya beralih pada upaya untuk meningkatkan berat badan Si Kecil kembali. Ini bisa dilakukan dengan memastikan asupan nutrisi yang cukup dan menghindari makanan yang dapat memicu gangguan pencernaan. Dengan perawatan yang tepat, Si Kecil bisa kembali mencapai berat badan yang ideal.

Di masa-masa seperti ini, tentu Bunda ingin tahu selalu memonitor tumbuh kembang Si Kecil, dari segi berat badan serta tinggi badannya. Selain merujuk pada tabel dari WHO, Bunda juga bisa menggunakan fitur berikut ini agar lebih mudah. Yuk, coba yang berikut ini: Parenthings

Referensi:

Johns Hopkins Medicine. Managing Poor Weight Gain in Your Breastfed Infant. Diakses pada tanggal 20 Agustus 2024. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/breastfeeding-your-baby/mismanaged-breastfeeding