Bagi Bunda yang baru melahirkan Si Kecil, proses menyusui bisa menjadi tantangan awal yang memerlukan kesabaran dan penyesuaian. Bila cara menyusui tidak tepat, maka Bunda akan merasa tidak nyaman dan Si Kecil pun berisiko kekurangan ASI.
Bunda harus memahami posisi menyusui yang nyaman, teknik perlekatan yang tepat antara bayi dan payudara, serta memahami pola menyusu Si Kecil. Namun, Bunda jangan khawatir karena artikel ini akan membantu Bunda mempelajari cara menyusui yang benar. Baca sampai habis, ya!
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kegagalan menyusui biasanya disebabkan oleh posisi dan pelekatan bayi ke payudara yang salah. Kesalahan ini bisa membuat puting ibu menjadi lecet dan berdampak pada berkurangnya produksi ASI, yang pada akhirnya membuat bayi malas untuk menyusu.
Menyusui dapat dilakukan dengan posisi duduk atau berbaring. Ibu dapat menyesuaikannya dan mengutamakan kenyamanan. Sebelum menyusui, pastikan telah mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir. Kemudian perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Ini berguna sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
Dalam posisi ini, ibu duduk dengan santai dan kaki tidak boleh menggantung. Pegang bayi dengan satu lengan dan letakkan kepalanya dekat dengan lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu. Pastikan perut bayi menempel ke tubuh ibu dan mulut bayi berada di depan puting ibu. Lengan bayi yang terletak di bawah dapat merangkul tubuh ibu dan jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi, sedangkan lengan yang atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu.
Setelah bibir bayi terbuka lebar, segera dekatkan kepala bayi ke puting ibu, dan masukkan areola ke dalam mulut bayi. Pastikan telinga dan lengan yang di bagian atas berada dalam satu garis lurus. Bunda perlu memperhatikan peletakan dan memastikannya sudah dalam kondisi yang benar.
Posisi ini dilakukan dengan cara berbaring menyamping dan meletakkan bantal untuk menyangga kepala Bunda. Dekatkan kepala Si Kecil dengan payudara agar bisa membuka mulut lebar-lebar. Jika perlu, Bunda dapat menyangga kepala dengan satu tangan dan meletakkan guling kecil di belakang punggung anak agar lebih nyaman. Pastikan posisi telinga, bahu, dan pinggul anak dalam kondisi sejajar dan tidak tertekuk. Usahakan kaki bayi menyentuh tubuh ibu. Bunda bisa menekuk kaki dan menempatkan bantal di antara kedua lutut.
Menyusui secara benar adalah kunci penting untuk memberikan nutrisi dan kenyamanan terbaik bagi Bunda dan Si Kecil. Oleh karena itu, agar aktivitas ini efektif dan menyenangkan, ada beberapa hal yang mesti Bunda perhatikan. Berikut panduan lengkapnya.
Sebelum Bunda memulai proses menyusui, ada beberapa langkah persiapan yang perlu dilakukan. Pertama, pastikan Bunda dan Si Kecil berada dalam lingkungan yang tenang dan nyaman. Suasana yang rileks akan membantu Bunda dan Si Kecil merasa lebih santai selama menyusui.
Selain itu, pastikan Bunda telah mencuci tangan dengan baik sebelum menyusui, karena kebersihan penting selama proses menyusui. Terakhir, kenakan pakaian longgar dan mudah digunakan untuk menyusui Si Kecil.
Mengenali tanda-tanda lapar pada Si Kecil sangatlah penting. Biasanya, Si Kecil akan menunjukkan tanda-tanda seperti mengoceh, mencari puting susu, atau menghisap jari. Cobalah untuk menyusui saat Si Kecil masih tenang sebelum mereka mulai menangis karena kelaparan. Ini akan membuat proses menyusui lebih mudah dan nyaman.
Pemilihan posisi menyusui yang tepat sangat penting untuk kenyamanan Bunda dan Si Kecil. Ada beberapa posisi yang bisa Bunda coba, termasuk Cradle Hold,Cross-Cradle Hold, Football Hold atau Rugby Hold, Side-Lying Position, dan Laid-Back Nursing. Pilih yang paling sesuai dengan situasi dan kenyamanan Bunda.
Bunda harus memastikan Si Kecil berada dalam jarak yang dekat dengan payudara. Hal ini dapat membantu Si Kecil menempel dengan benar pada payudara dan memudahkan produksi ASI.
Pastikan bibir Si Kecil terlipat ke luar saat akan menempel ke puting susu. Mulut Si Kecil harus menempel secara sempurna pada areola (bagian coklat di sekitar puting), bukan hanya puting susu saja. Jika menyusunya belum tepat, Bunda dapat menyentuh bibir bawah Si Kecil dengan puting susu Bunda untuk merangsang reflek hisap.
Jika puting nyeri, lepas pelekatan dengan memasukan jari kelingking ke dalam mulut dan letakkan di antara gusinya. Gerakan ini akan membuatnya berhenti menyusu sementara sehingga Bunda bisa menyesuaikan posisi Si Kecil.
Ketika Bunda telah mulai menyusui, pastikan Si Kecil menempel dengan benar pada payudara. Dengarkan suara hisapan untuk memastikan Si Kecil menyusu dengan baik. Berikan waktu yang cukup untuk Si Kecil untuk menyelesaikan satu payudara sebelum beralih ke payudara lain. Jika Si Kecil berhenti menyusui, coba rangsang kembali dengan lembut dengan mengusap pipi atau menempelkan puting susu lagi.
Setelah Si Kecil kenyang, Bunda dapat menghentikan proses menyusui dengan membiarkan Si Kecil melepaskan hisapannya sendiri atau Bunda membantu melepaskannya secara lembut. Si Kecil mungkin tertidur setelah menyusui, jadi pastikan untuk menempatkannya dalam posisi tidur yang aman.
Cobalah untuk menyusui Si Kecil secara teratur, umumnya setiap 2-3 jam. Kondisi ini juga bisa tergantung pada permintaan Si Kecil. Konsisten selama menyusui ini akan membantu menjaga produksi ASI lancar dan memastikan Si Kecil mendapatkan nutrisi yang cukup.
Dengan tercukupinya kebutuhan ASI pada Si Kecil, banyak manfaat yang akan ia rasakan, terutama untuk tumbuh kembangnya. Ingin tahu ulasan lengkap peran penting ASI? Yuk baca artikel berikut: Keajaiban Asi Untuk Bunda dan Si Kecil
Untuk mencegah gumoh, Bunda dapat memposisikan bayi dengan tegak selama 30 menit setelah minum susu. Pastikan tidak ada yang menekan bagian perut bayi dan sendawakan bayi. Jangan pernah memaksakan bayi untuk minum susu lebih banyak dari yang diinginkan. Berikut ini panduan selengkapnya:
Cobalah posisi bayi sedikit telentang saat menyusui dengan kepala sedikit lebih tinggi daripada perutnya. Ini dapat membantu mencegah makanan kembali ke atas saat bayi menangis atau menggerakkan badan.
Saat menyusui dalam posisi duduk, pastikan bayi duduk dengan kepala dan badan dalam satu garis lurus. Gunakan bantal atau sandaran untuk mendukung bayi sehingga tidak terlalu miring ke depan atau ke belakang saat menyusui.
Setelah menyusui, hindari menggendong bayi dalam posisi telentang atau mendatar secara langsung. Lebih baik mempertahankan posisi bayi sedikit telentang atau dengan kepala lebih tinggi dalam beberapa saat setelah makan untuk membantu pencernaan.
Jangan memaksa bayi untuk menerima terlalu banyak ASI dalam satu waktu. Pemberian yang terlalu banyak dapat membuat perut bayi terlalu penuh dan meningkatkan risiko gumoh.
Sebagai antisipasi agar frekuensi gumoh tidak berlebihan, perhatikan cara-cara mencegahnya. Selengkapnya, baca di sini yuk: Perbedaan Muntah dan Gumoh pada Bayi serta Cara Mengatasinya
Jika bayi sedang tidur saat waktunya menyusu, Bunda harus membangunkannya secara perlahan. Tunggu hingga terlihat tanda-tanda Si Kecil bangun seperti mata bergerak atau terdengar suara rengekan. Rengkuh bayi, usap lembut tubuhnya dan ajak berbicara hingga terbangun. Bila perlu, Bunda dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengganti popok atau memijat tubuhnya perlahan sampai benar-benar terbangun dari tidurnya.
Menyusui bisa menjadi salah satu pengalaman menantang dan bermanfaat yang dialami Bunda. Saat sudah mulai terbiasa menyusui Si Kecil, Bunda dapat mencoba sejumlah variasi posisi. Bereksperimen dengan berbagai jenis posisi yang memungkinkan Si Kecil menyusu dengan sukses dan tetap membuat Bunda merasa nyaman. Pada akhirnya, Bunda dan Si Kecil akan segera menyadari bahwa menyusui merupakan cara yang santai dan bagus untuk menjalin ikatan.
Menyusui Si Kecil dengan posisi yang benar memastikan bahwa ia mendapatkan asupan ASI yang dibutuhkannya. Sebaliknya, apabila tidak menerapkan pelekatan bayi pada payudara dengan benar, Si Kecil berpotensi kekurangan ASI. Untuk mengetahui apakah bayi Bunda sudah cukup ASI atau belum, simak artikel berikut ini: Tanda Bayi Kurang ASI dan Cara Mengatasinya.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Cara Menyusui yang Benar agar Bunda dan Bayi Nyaman
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?