Setiap kali Si Kecil sedang tidur, ia tiba-tiba terbangun dan menangis. Ia masih bayi dan seringkali kagetan seperti ini. Apakah ia sering bermimpi buruk? Bagaimana Bunda perlu menyikapinya?
Jika bayi seperti Si Kecil sering kagetan dan terbangun dari tidurnya secara mendadak, dan ia baru berumur 3-4 bulan, maka sesungguhnya ini normal. Kejadian ini dalam dunia medis disebut refleks Moro, yaitu refleks yang umum dialami oleh bayi-bayi yang berusia 3-4 bulan.
Refleks ini merupakan pertanda bahwa sistem saraf pusatnya berfungsi dengan baik. Pada dasarnya, ia sedang tidur, lalu mendengar suara kecil yang disampaikan ke otaknya. Otaknya merespons dengan membangunkannya dari tidur yang nyaman. Tentu saja, perubahan mendadak dari tidur menjadi bangun akan mengejutkannya, dan responsnya ialah menangis.
Namun, perlahan-lahan refleks ini akan menghilang ketika ia menginjak usia 6 bulan. Karena ia mulai mampu membedakan situasi antara tidur dan bangun. Sehingga saat ia terbangun, ia tidak akan kaget lagi, apalagi sampai menangis.
Sebelum mengulas cara mengatasi supaya anak tidak kagetan saat tidur, lebih dulu Bunda harus mengetahui alasan dan penyebab sering kaget saat tidur yang sering dialami Si Kecil. Dalam dunia kesehatan, bayi kagetan dikenal dengan istilah Benign Neonatal Sleep Myoclonus (BNSM), yaitu kondisi dimana bayi tiba-tiba melakukan gerakan tersentak selama beberapa detik.
Saat kaget bayi biasanya akan mengangkat kedua tangannya secara tiba-tiba dan akan menurunkannya kembali saat sudah tenang. Bayi kagetan tidak ada hubungannya dengan gejala epilepsi atau gangguan saraf tertentu. Justru kagetnya bayi saat tidur sekaligus menunjukan bahwa sistem saraf anak dalam kondisi sehat. Keluhan sering kaget saat tidur yang dialami Si Kecil umumnya disebabkan beberapa hal, diantaranya:
Bayi sering kaget atau refleks moro pada dasarnya bukanlah hal yang berbahaya. Kondisi ini justru hal yang normal dialami oleh Si Kecil. Seperti yang disebutkan di awal, bahwa refleks moro merupakan pertanda positif karena mengindikasikan sistem saraf Si Kecil berfungsi baik.
Namun, di beberapa temuan menunjukkan bayi yang sering kaget secara tidak normal, seperti refleks terus menerus dan berlebihan, ini bisa menjadi gejala yang perlu Bunda waspadai. Disebutkan pula jika refleks Moro tidak hilang setelah enam bulan, ini dapat menjadi tanda adanya masalah, seperti keterlambatan perkembangan motorik atau cerebral palsy.
Perlu untuk diketahui bahwa cerebral palsy adalah gangguan otak yang menyebabkan kelainan pada motorik Si Kecil. Kondisi ini umumnya sudah terjadi ketika ia masih dalam kandungan. Lantas, jika Si Kecil didiagnosis mengalami masalah ini apakah ada kemungkinan untuk sembuh? Yuk temukan jawabannya di artikel ini: Cerebral Palsy pada Anak, Kenali Penyebab & Ciri-Cirinya
Tidak munculnya refleks moro pada Si Kecil juga harus diwaspadai karena ini bisa menunjukkan jika perkembangan sistem sarafnya terganggu.
Kendati Refleks Moro adalah hal yang wajar dialami setiap bayi, namun ada kalanya Bunda merasa khawatir dan kasihan melihat Si Kecil tiba-tiba kaget saat tidur dan menangis. Supaya hal ini tidak sering terjadi, Ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk membantu mengatasi bayi yang tiba-tiba kaget saat tidur dan menangis, jika Si kecil mengalaminya segera lakukan tips berikut ini:
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Paul Wilson dan Tania Wilson dari Calm Centre kepada para Ibu. Diketahui bahwa emosi antara dua orang akan cenderung bekerja sama bila kedua orang tersebut memiliki ikatan batin yang kuat. Dengan kata lain seorang Ibu yang tidak relax dan mudah panik maka Si anak juga akan merasakan hal yang sama. Di dalam kandungan, Si Kecil menghabiskan seluruh waktunya bersama Si Ibu. Oleh karenanya, Sebisa mungkin bersikaplah tenang saat Bunda melihat Si Kecil kaget seperti kejang saat tidur. Karena tenang tidaknya bayi bergantung pada ketenangan seorang Ibu.
Sering kaget saat tidur yang dialami Si Kecil dapat dikurangi dengan membungkusnya menggunakan kain bedong. Jika Bunda tidak terbiasa menggunakan bedong, Bunda juga bisa menggunakan swaddle yang memiliki fungsi sama dengan bedong. Pastikan Bunda tidak membedong Si Kecil dengan terlalu ketat. Selain akan mengganggu tidur dan gerakan Si Kecil, membedong terlalu ketat dapat menimbulkan risiko kelainan hingga terjadinya sindrom kematian mendadak pada Si kecil atau SIDS.
Menenangkan bayi bisa dengan berbagai cara, namun ada cara efektif yang bisa Bunda coba ketika bayi mengalami kaget saat tidur. Caranya yaitu dengan menciptakan suasana yang nyaman untuk bayi. Layaknya dalam kandungan, umumnya bayi akan merasa aman dan nyaman saat berada di samping Si Ibu. Bunda bisa memberikan penenangan dengan mendesahkan suara ‘ssshhhh’ secara perlahan dan lembut pada bayi.
Untuk membantu Si Kecil tidur lebih nyenyak, Bunda juga harus menciptakan suasana nyaman saat tidur. Yuk, ketahui lebih lanjut tentang cara agar tidur nyenyak berikut ini: Cara agar Si Kecil Tidur Nyenyak di Malam Hari.
Cara mengatasi bayi yang tiba-tiba kaget saat tidur dan menangis selanjutnya yang bisa Bunda terapkan adalah dengan memiringkan tubuh Si Kecil sebentar. Posisi ini sama seperti posisi Si Kecil saat masih berada di dalam kandungan. Meski posisi ini membuatnya nyaman, namun perlu diingat, jangan pernah Bunda meninggalkan Si Kecil dalam posisi miring terlalu lama, apalagi sampai tertidur. Pasalnya, selain tidak disarankan, posisi tidur miring dan tengkurap akan membuat bayi kesulitan bernapas. Saat Si kecil sudah berhenti menangis, kembalikan posisinya seperti semula.
Sebetulnya, waktu paling baik memijat bayi adalah sebelum Si kecil tertidur. Namun, jika Bunda melewatkan waktu tersebut, Bunda bisa memijatnya saat Si Kecil kaget atau bahkan menangis saat tidur. Pijatan lembut dari Bunda akan membuat Si Kecil rileks dan lebih nyenyak tidur. Awali dengan memijat tungkai, kemudian lengan, dada, punggung, kepala dan wajah. Agar Si Kecil menikmati pijatan, Bunda bisa mengoleskan sedikit minyak. Simak manfaat pijat bayi di artikel berikut ini, yuk: Manfaat Pijat Bayi dan Cara Aman Melakukannya
Penyebab anak sering kaget saat tidur biasanya disebabkan karena suara kencang, cahaya yang terlalu terang dan gerakan tiba-tiba. Jika Bunda tidak ingin melihat Si Kecil kagetan saat tidur, pastikan Si kecil tidur di tempat yang tenang dan jauh dari kebisingan serta benda-benda yang menimbulkan suara keras, seperti TV, ponsel atau radio. Perhatikan juga pencahayaan di dalam kamar, apakah terlalu terang hingga membuat Si Kecil silau dan tidak bisa tidur dengan nyaman.
Itulah penyebab dan cara mengatasi anak sering kaget saat tidur yang bisa Bunda terapkan di rumah. Jika hal tersebut terus berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter supaya Si Kecil mendapatkan penanganan yang tepat. Selain cara diatas, jangan lupa untuk selalu mendoakan Si Kecil agar tumbuh dengan sehat tanpa ada gangguan suatu apapun.
Selain itu, Bunda juga baiknya mengenali jam tidur yang baik untuk Si Kecil. Sehingga, Bunda bisa lebih mengatur jadwal dan mengoptimalkan pertumbuhkan Si Kecil. Baca selengkapnya lewat artikel berikut yuk: Bayi Sering Kaget dan Menangis Saat Tidur? Ini Penyebabnya.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Penyebab Bayi Sering Kaget dan Menangis Saat Tidur
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?