Artikel Terbaru Artikel Terbaru

Manfaat Gaya Belajar Kinestetik untuk Si Kecil yang Aktif

Morinaga Platinum ♦ 2 Februari 2024

Manfaat Gaya Belajar Kinestetik untuk Si Kecil yang Aktif

Pernahkah Bunda menyaksikan anak-anak bermain sambil belajar? Bagi beberapa anak, belajar bukan hanya duduk diam mendengarkan, tetapi sebuah petualangan yang melibatkan setiap indera mereka. Inilah esensi dari gaya belajar kinestetik, di mana gerakan dan interaksi langsung menjadi kunci utama dalam proses pembelajaran. 

Gaya belajar ini menekankan pada pengalaman langsung, menyentuh, dan melakukan, menjadikannya metode yang ideal bagi anak yang lebih suka bergerak dan terlibat secara aktif. Simak selengkapnya di artikel berikut ini yuk, Bun.

Apa itu Gaya Belajar Kinestetik?

Bunda, gaya belajar kinestetik adalah metode pembelajaran di mana anak belajar paling efektif melalui aktivitas fisik dan pengalaman langsung. Anak-anak dengan gaya belajar ini biasanya lebih mudah memahami dan mengingat materi ketika mereka dapat bergerak, menyentuh, dan merasakan. 

Mereka cenderung tidak nyaman hanya dengan duduk dan mendengarkan untuk waktu yang lama. Ini karena mereka memproses informasi lebih baik saat berinteraksi secara langsung dengan lingkungan sekitar mereka.

Karakteristik

Anak-anak dengan kecerdasan kinestetik memiliki ciri khas dalam cara mereka belajar dan berinteraksi dengan dunia sekitar. Berikut adalah beberapa karakteristik utamanya:

  • Aktif bergerak: Anak-anak kinestetik seringkali tidak bisa diam; mereka belajar dengan baik saat bergerak. Mereka cenderung suka olahraga, bermain peran, dan aktivitas fisik lainnya.
  • Belajar melalui sentuhan dan gerakan: Mereka lebih memahami dan mengingat sesuatu ketika dapat menggunakan tangan mereka, misalnya melalui permainan atau eksperimen.
  • Kemampuan motorik halus dan kasar yang baik:  Anak-anak kinestetik sering menunjukkan kekuatan dalam menggunakan keterampilan motorik halus (seperti menulis, menggambar, merakit puzzle) dan motorik kasar (seperti berlari, melompat, berenang).
  • Kemampuan memecahkan masalah: Anak-anak kinestetik sering menunjukkan kecenderungan yang kuat dalam menyelesaikan masalah dengan cara yang praktis.
  • Senang mengamati lingkungan: Mereka biasanya sangat sadar akan lingkungan sekitar dan sering belajar dari apa yang mereka lihat dan rasakan secara langsung.
  • Suka mencoba hal-hal baru: Mereka cenderung tertarik pada kegiatan baru dan berbeda, dan seringkali lebih berani dalam mencoba hal-hal yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya.

Bila anak suka menyerap informasi melalui pendengaran, seperti senang mendengarkan cerita, musik, atau lebih mudah mengingat penjelasan lisan, berarti dia lebih cocok dengan gaya belajar auditori dibandingkan kinestetik. Untuk mendukung potensi belajarnya, ketahui lebih lanjut tentang gaya belajar auditori dalam artikel ini: Mengenal Gaya Belajar Auditori Anak dan Cara Menerapkannya.

Contoh Pembelajaran Kinestetik

Contoh pembelajaran kinestetik bisa meliputi aktivitas seperti:

  1. Pembelajaran Berbasis Proyek: Membuat model sistem tata surya, atau mendesain sebuah taman mini di kelas.
  2. Permainan Edukasi: Permainan papan edukatif yang memerlukan gerakan, atau kegiatan membangun struktur menggunakan balok.
  3. Eksplorasi Luar Ruangan: Berkunjung ke kebun binatang atau museum, dan melakukan pencarian harta karun edukatif.
  4. Drama atau Role-Play: Menirukan karakter dari buku cerita atau sejarah untuk memahami cerita atau peristiwa secara lebih mendalam.
  5. Kegiatan Seni dan Kerajinan: Melukis, menggambar, atau membuat kerajinan yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.
  6. Eksperimen Sains: Melakukan percobaan sains sederhana yang melibatkan pengamatan dan manipulasi objek atau bahan.

Manfaat Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar kinestetik membawa lebih dari sekadar metode pembelajaran, tapi juga membuka jalan bagi perkembangan anak secara menyeluruh. Manfaatnya meliputi aspek sosial, kognitif, kreativitas, dan pemecahan masalah, yang semua penting untuk perkembangan anak.

Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi

Gaya belajar kinestetik seringkali melibatkan kegiatan kelompok yang membutuhkan komunikasi dan kerjasama. Misalnya, dalam permainan peran atau proyek kelompok, anak-anak harus berdiskusi, bernegosiasi, dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial seperti mendengarkan, berbagi ide, dan menghargai pendapat orang lain. 

Mereka juga belajar tentang pentingnya kerja tim dan bagaimana kontribusi setiap individu penting untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Perkembangan Kognitif

Aktivitas fisik dalam pembelajaran kinestetik tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga memiliki dampak positif pada perkembangan otak. Gerakan fisik dan interaksi dengan dunia nyata menstimulasi fungsi otak yang bertanggung jawab untuk memori dan pembelajaran. 

Hal ini membantu anak memproses informasi lebih efisien dan memperkuat pemahaman mereka terhadap materi pelajaran. Misalnya, mengamati dan berinteraksi dengan objek dalam pelajaran sains memberikan pengalaman langsung yang memperdalam pemahaman anak tentang konsep-konsep abstrak.

Mengasah Kreativitas

Anak-anak yang belajar dengan gaya kinestetik sering diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi dan bereksperimen, yang mana sangat penting dalam mengasah kreativitas mereka.

Mereka belajar untuk berpikir di luar kotak, menemukan cara baru untuk menyelesaikan tugas, dan mengekspresikan diri mereka dalam bentuk yang unik. Misalnya, melalui kegiatan seni dan kerajinan tangan, anak-anak dapat mengeksplorasi berbagai bahan dan teknik, yang menginspirasi mereka untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Kemampuan Memecahkan Masalah

Gaya belajar kinestetik mengajarkan anak-anak untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah secara praktis. Melalui kegiatan yang menantang seperti puzzle atau proyek konstruksi, anak-anak belajar untuk mengidentifikasi masalah, berpikir secara kritis, dan mencari solusi yang efektif. 

Keterampilan ini sangat berharga tidak hanya dalam konteks akademis, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. 

Itulah pembahasan mengenai gaya belajar kinestetik yang bisa Bunda terapkan kepada Si Kecil. Tak hanya tentang gaya belajar, apabila Si Kecil termasuk dalam kategori anak yang dominan terhadap kecerdasan kinestetik, Bunda bisa mendukung kecerdasannya dengan hal-hal lain seperti, mengajarkan sesuatu dengan gerak tubuh, libatkan dalam pekerjaan rumah dan lain-lain, yang informasi lengkapnya bisa Bunda dapatkan di sini: 6 Cara Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Pada Anak

Referensi:

  • Bay Atlantic University. What Is A Kinesthetic Learner?.
    https://bau.edu/blog/kinesthetic-learner/ (Diakses pada 9 Januari 2024)
  • Read Smart Learning. Is Your Child a Kinesthetic Learner? 5 Strategies to Boost Learning.
    https://readsmartlearning.com/is-your-child-a-kinesthetic-learner-5-strategies-to-boost-learning/ (Diakses pada 9 Januari 2024)
  • Indeed. Kinesthetic Learning: Benefits and How To Partake in It.
    https://www.indeed.com/career-advice/career-development/kinesthetic-learning (Diakses pada 9 Januari 2024)